Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 1

Nama:

1. Inti apriana 23040170082


2. Nur Indah Maulida 23040170089
3. Mifta binti kasanah 23040170095
4. Nanda nurul hikmah 23040170108

Kelas : PGMI C

A. Pengertian pembelajaran integratif


Jawab : Model pembelajaran integratif dapat diartikan sebagai sebuah model
pengajaran atau instruksional untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman
secara mendalam tentang bangunan pengetahuan sistematis sambil secara bersamaan
melatih keterampilan berfikir kritis mereka.
Contoh pembelajaran integratif : misalnya guru membagi siswanya ke dalam beberapa
kelompok atau individu dan setiap individu atau kelompoknya ditugaskan untuk
mengumpulkan informasi atau data yang berkenaan dengan kondisi objektif daerah-
daerah yang ada di Indonesia, meliputi data lapangan, data geografi, informasi suhu
udara, perekonomian daerah, budaya dan serta keunikan-keunikan lainnya. Setelah
informasi diperoleh masing-masing kelompok kemudian diharuskan melakukan
identifikasi atas persamaan dan perbedaan kondisi objektif daerah yang menjadi
tugasnya dengan daerah-daerah lainnya. Pelajaran ditutup dengan membantu siswa
menyusun generalisasi tentang hubungan dari hasil informasi atau data yang mereka
dapatkan.

B. Pengertian Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis dari
pada model pembelajaran terpadu. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah
model pembelajaran terpadu menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata
pelajaran sehingga dapat memebrikan pengalaman bermakna kepada siswa
(Depdiknas, 2006; 5).
Hadi Subroto (2000:9) menegaskan :
Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan pokok bahasan atau
tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan
dengan konsep lain, yang dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik dalam
bidang studi atau lebih, dan dengan beragam pengalam belajar siswa, maka
pembelajaran lebih bermakna. Maka pada umumnya pembelajaran tematik atau
terpadu adalah pembelajaran yang menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan
antara beberapa isi mata pelajaran dan pengalaman kehidupan nyata sehari-hari siswa
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa.
C. Karrakteristik pembelajaran trmatik:
1. Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student center), hal ini sesuai dengan
pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek
belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu
memberikan kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
2. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct
experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu
yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antara mata pelajaran menjadi tidak
begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang
paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran
dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami
konsep-konsep tersebut secara utuh, hal ini diperlukan untuk membantu siswa
dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) di mana guru dapat mengaitkan
bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan
mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah
dan siswa berada. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan
menyenangkan Pembelajaran tematik mengadopsi prinsip belajar PAKEM yaitu
pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

D. Rambu-rambu pembelajaran tematik


1. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.
2. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
3. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk
dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara
tersendiri.
4. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan
baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.
5. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan
berhitung serta penanaman nilai-nilai moral.
6. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, lingkungan, dan
daerah setempat.
Sumber
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/eb/article/viewFile
/2814/2491&ved=2ahUKEwjHx_f0pe7nAhUjH7cAHe-
tB6sQFjABegQIBRAB&usg=AOvVaw3FfUIE3njNYQSOLsHR6cNA

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.umm.ac.id/35598/3/jiptummpp-gdl-novidianpr-
49790-3-
babii.pdf&ved=2ahUKEwjCgv_Rke7nAhVVILcAHXyUD8MQFjAEegQIAhAB&usg=AOvVaw1wA
VrfQuhGCOkXe3jvI-Pb

http://digilib.unila.ac.id/582/3/Bab%202.pdf
https://ideguru.wordpress.com/2010/04/06/rambu-rambu-pembelajaran-tematik/

Anda mungkin juga menyukai