Anda di halaman 1dari 1

Grün Serum Tanaman

100%Organik
Grün Memiliki Unsur Hara Yang
Membantu Menyuburkan Tanah Dan
Grow With Grün Mempercepat Pertumbuhan Tunas

Grün Serum Tanaman


100%Organik
Grow With Grün

Main Menu

Home » Pengetahuan » 20 Flora Dan Fauna Langka Asli Indonesia Beserta


Penjelasannya

20 Flora dan Fauna Langka Asli


Indonesia Beserta Penjelasannya

Gratis 1 Botol Semprotan Tanaman 500ml


Senilai Rp 19.500,- Untuk 10 Pembeli
Pertama Grün

Grow With Grün Kunjungi Situs

ekor9.com. Flora Fauna Indonesia. Indonesia memiliki


hamparan eksosistem yang beragam, dan menjadi habitat yang
sempurna bagi aneka jenis flora dan fauna. Dilintasi garis
khatulistiwa, tanah air kita kita juga mempunyai kondisi
lingkungan yang unik, hingga menjadi naungan bagi tumbuhan
dan hewan-hewan endemik yang eksotik.

Kekayaan hayati tersebut, merupakan anugerah sekaligus


amanah. Sebagai bentuk tanggung jawab karena telah
menguasai hasil bumi, manusia sebaiknya mampu menjaga
kelestarian lingkungan sekaligus memperbaiki kerusakan alam
yang tengah terjadi. Kita wajib peduli pada organisme lain yang
mendiami muka bumi, khususnya flora dan fauna langka yang
hanya hidup di wilayah Indonesia.

Daftar Isi : [Lihat]

Gratis 1 Botol Semprotan Tanaman 500ml


Senilai Rp 19.500,- Untuk 10 Pembeli
Pertama Grün

Grow With Grün Kunjungi Situs

Gambar Flora dan Fauna Endemik


Indonesia Beserta Ciri dan
penjelasannya
Nah, untuk dapat menjaga, tentu kita pun harus mengenalinya.
Apa saja fauna endemik langka yang berhabitat di Indonesia?
Berikut ini daftarnya:

1. Komodo

Reptil dengan nama latin Varanus komodoensis ini terkenal


dengan sebutan “Ora” pada habitatnya di wilayah Pulau
Komodo, Flores, Rinca, Gili Dasami, dan Gili Montang. Komodo
merupakan spesies kadal terbesar di dunia yang rentan
terhadap kepunahan, sehingga memerlukan upaya konservasi
dari pemerintah melalui Taman Nasional Pulau Komodo.
Karnivora berukuran 2-3 meter yang pertama kali ditemukan
tahun 1910 ini amat berbahaya, karena memiliki kelenjar
beracun yang mematikan dalam mulutnya.

2. Anoa

Sekitar tahun 1960, anoa telah masuk dalam daftar fauna yang
berstatus terancam punah. Maskot provinsi Sulawesi Tenggara
yang merupakan hewan endemik pulau Sulawesi ini terdiri dari
dua jenis, yaitu anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa
dataran rendah (Bubalus depressiconis). Anoa dataran rendah
relatif lebih kecil, berekor pendek, dan bertanduk melingkar.
Sementara anoa pegunungan memiliki ukuran lebih besar,
berekor panjang, berkaki putih, dan bertanduk besar. Kedua
jenis anoa dengan berat sekitar 150—300 kilogram dan tinggi
75 cm ini hidup di hutan yang jauh dari peradaban manusia.
Namun, perburuan liar mengikis jumlah mereka hingga tersisa
sekitar 5000 ekor saja.

Baca Juga: Fakta Menarik Anjing Laut, Mamalia


Air yang Cinta Damai

3. Badak Jawa

Meski disebut badak Jawa atau badak bercula satu, spesies


Rhinoceros sondaicus tersebar di berbagai penjuru Asia.
Mereka memiliki kulit mozaik serupa baju besi dan masih satu
genus dengan badak India. Karena perburuan luar dan
kehilangan habitat, badak sepanjang 3–3,2 meter dengan tinggi
sekitar 1,4–1,7 meter ini telah berada di ambang kepunahan
dan hanya tersisa sekitar 40—50 ekor di Taman Nasional Ujung
Kulon dan 8 ekor hidup di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam.

4. Harimau Sumatera

Hewan endemik Sumatera bernama latin Panthera tigris


sumatrae ini berukuran lebih kecil dan berwarna lebih gelap
dibandingkan harimau lain. Dari kepala hingga ekor, harimau
Sumatera jantan memiliki panjang 2,3 meter dengan berat 140
kilogram dan tinggi 60 cm. Sementara harimau Sumatera betina
rata-rata sepanjang 2 meter, dengan berat 91 kilogram.
Populasi mereka di alam liar hanya sekitar 400—500 ekor,
sehingga berstatus kritis atau berada di ambang kepunahan.
Kondisi tersebut diperparah oleh perburuan ilegal yang
mengincar bagian-bagian tubuh harimau sebagai komoditas.

5. Jalak Bali

Sejak tahun 1991, Jalak Bali menjadi ikon fauna provinsi Bali.
Burung kicau berukuran 25 sentimeter ini tenar karena
tampilannya yang anggun dengan bulu putih bersih dan pipi
kebiruan yang begitu menakjubkan. Kini, upaya konservasi
terus dilakukan demi mempertahankan populasi Jalak Bali yang
terus menurun dan langka akibat penangkapan liar dan
kerusakan habitat asli mereka.

6. Kanguru Pohon dari Papua

Spesies kanguru terkecil di dunia ini beratnya hanya sekitar 3—


6 kilogram dengan panjang kurang lebih 90 sentimeter.
Terdapat dua genus kanguru Papua, yaitu kanguru pohon
(dendrolagus) dan kanguru tanah (thylogale). Kedunya
terancam punah dan hanya hidup di dataran rendah, juga hutan
di wilayah selatan Papua dan Papua Nugini. Kanguru pohon
berekor panjang dan membulat, memiliki moncong yang
meruncing, serta hanya turun ke tanah untuk mencari minum.
Sementara kanguru tanah berkaki depan lebih pendek,
moncong yang cenderung tumpul, tidak berbulu, dan memiliki
ekor yang meruncing.

7. Badak Sumatera

Berbeda dengan badak Jawa, badak Sumatera memiliki dua


cula (Dicerorhinus sumatrensis) dan berukuran paking kecil
dibandingkan spesies badak lain yang tersisa. Hanya saja,
nasib badak Sumatera tidak berbeda. Meski sulit untuk
memastikan jumlahnya karena termasuk hewan penyendiri,
populasi badak Sumatera diperkirakan tidak lebih dari 80 ekor.

Baca Juga: Hewan Ovovivipar, Mekanisme


Pembuahan hingga Kelahiran

8. Burung Cenderawasih

Anggota famili Paradisaeidae ini dapat kamu jumpai di wilayah


Indonesia bagian timur, pulau-pulau Selat Tores, Papua Nugini,
dan Australia Timur. Bulu yang indah dengan gradasi warna
yang menawan menjadikan burung Cenderawasih populer
dengan julukan burung surga. Namun, sayang sekali, pesona
tersebut menarik para manusia tidak bertanggung jawab yang
memburu mereka sebagai komoditas dan berakibat pada
penurunan populasi yang signifikan.

9. Orang Utan

Terdapat dua spesies orang utan di Indonesia, yaitu Pongo


pygmaeus dan Pongo abelii. Mereka termasuk hewan endemik
Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, dan 10% populasi
tersebar di wilayah Sabah dan Serawak, Malaysia. Sempat
menjadi komoditas internasional, orang utan terancam punah
hingga masuk daftar merah IUCN.

10. Gajah Sumatera

Mamalia terbesar di nusantara ini dapat mencapai berat 6 ton


dan tinggi 3,5 meter hingga bahu. Mereka dapat makan hingga
150 kilogram/hari dan minum 180 liter/hari, serta terbiasa
melakukan perjalanan hingga 20 km. Maka, wajar saja jika
lantas Gajah Sumatera sering kali terlibat konflik dengan
manusia karena pembalakan liar mengurangi habitat mereka.
Sedihnya, akibat konflik tersebut, populasi mereka terus
menurun hingga mendekati kepunahan.

Flora asli indonesia


Sementara itu, dari dunia flora, ada pula sederet spesies
endemik yang unik dan ikonis bagi bangsa Indonesia. Inilah 10
tumbuhan langka yang hanya tumbuh di Indonesia:

1. Anggrek

Indonesia menyimpan beragam spesies anggrek, mulai dari


populer seperti anggrek vanda, anggrek bulan, hingga yang
langka seperti anggrek hitam. Karena termasuk jenis tanaman
epifit, anggrek banyak ditemukan tumbuh menempel pada
pohon-pohon besar di dalam hutan atau lereng pegunungan.

2. Melati

Kita mengenal bunga putih dan wangi ini sebagai puspa


bangsa. Di Indonesa, melati menjadi simbol atas kesucian atau
kemurnian, dan marak digunakan sebagai hiasan rambut
pengantin dalam beberapa adat perkawinan.

3. Edelweis Jawa

Populer dengan sebutan bunga abadi, edelweiss Jawa cukup


familiar di kalangan pendaki gunung. Tanaman bernama latin
Anaphalis javanica ini termasuk flora endemik zona alpina atau
montana pada berbagai pegunungan di Indonesia. Jika ingin
melihatnya, kamu bisa berkunjung ke Gunung Gede, Gunung
Pangrango, Papandayan, dan Rinjani, sekitar bulan April dan
Agustus.

Baca Juga: Pengertian Metamorfosis Tidak


Sempurna, Fase, dan 10 Contoh Hewannya

4. Rafflesia Arnoldi

Tanaman parasit berbunga raksasa dan tanpa daun ini pertama


kali ditemukan di Bengkulu pada tahun 1818, sehingga menjadi
ikon provinsi tersebut. Nama bunga Rafflesia Arnoldi berasal
dari nama penemunya, Dr. Joseph Arnold dan pemimpin
ekspedisi yang bernama Thomas Stamford Raffles.

5. Tanaman Suweg

Suweg – via : wikipedia.org

Talas-talasan endemik asal Sumatera ini memiliki bunga besar


yang berbau busuk, sehingga sering pula disebut sebagai
bunga bangkai. Aroma yang menyengat itu berfungsi menarik
serangga, baik kumbang atau lalat, untuk melakukan
penyerbukan. Umbinya yang juga besar biasa dijadikan
makanan.

6. Pohon Cendana

Kayu cendana dan minyak cendana, menjadi komoditas paling


populer yang berasal dari tanaman ini. Wangi yang khas
membuat cendana biasa dimanfaatkan sebagai dupa, parfum,
aromaterapi, dan produk wewangian lainnya. Kamu dapat
menemukan hamparan cendana di sekitar Nusa Tenggara
Timur, atau lokasi budidaya di pulau Jawa, Sumatera, dan
berbagai penjuru Indonesia.

7. Pohon Ulin

Pohon kayu ulin terbesar di Indonesia – via : forum.detik.com

Kekuatan kayu ulin menjadi rahasia kekokohan rumah-rumah


adat Kalimantan. Cocok dijuluki sebagai pohon besi, karena ulin
memang menghasilkan kayu yang super kuat dan banyak
diandalkan dalam konstruksi bangunan, jembatan, dan
perkapalan. Ulin hidup pada hutan tropika basah yang secara
alami terhampar di wilayah Sumatera Selatan dan Kalimantan.

8. Daun payung

Selaras dengan namanya, daun payung memiliki daun panjang


yang dapat mencapai 3—6 meter dengan lebar 1 meter. Daun
payung merupakan salah satu tanaman endemik asli Sumatera
Utara dan dapat kamu jumpai di sekitar Taman Nasional
Gunung Leuser.

9. Tanaman Kantong semar

Terdapat sekitar 130 spesies kantong semar, dan sebagian


besar berada di pulau Kalimantan dan Sumatera. Kantong
semar terkenal dengan keunikannya sebagai pemangsa
serangga, tersebar sangat luas, mulai dari wilayah pesisir
hingga pegunungan.

10. Tanaman Damar

Memiliki nama latin Agathis dammara. Damar termasuk jenis


tumbuhan runjung, yang hidup tersebar di wilayah Maluku,
Sulawesi, Sumatera, hingga Filipina. Terdapat pula budidaya
damar di pulau Jawa yang bertujuan untuk mengolah getahnya
menjadi kopal.

Sungguh kekayaan hayati yang luar biasa, bukan? Karena itu,


hemat sumber daya dan jaga mereka baik-baik, ya!

Anda mungkin juga menyukai