Anda di halaman 1dari 6

FLORA DAN FAUNA LANGKA INDONESIA

FLORA LANGKA

1. Raflesia Arnoldi


Bunga Rafflesia hidup di Taman Nasional Bengkulu, mempunyai ukuran dengan diameter
bunga yang hampir mencapai 1 meter. Bunga ini terkenal dengan sebutan bunga bangkai
karena mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Bau busuk yang dikeluarkan oleh bunga
digunakan untuk menarik lalat yang hinggap dan membantu penyerbukan. Raflesia Arnoldi
merupakan tumbuhan parasit yang memerlukan inang untuk hidupnya. Saat ini kondisi
habitat Raflesia Arnoldi sangat memprihatinkan sehingga jumlahnya menurun drastis dari
tahun ke tahun. Menyusutnya habitat bunga tersebut di antaranya disebabkan kegiatan
manusia seperti pembukaan wilayah hutan baik untuk kegiatan pertambangan, pertanian,
maupun permukiman.


2. Kantong Semar


Kantong semar merupakan jenis tanaman langka karnivora. Sewaktu daun masih muda,
kantong pemangsa pada Nepenthes tertutup. Lantas, membuka ketika sudah dewasa.
Namun bukan berarti kantung flora karnivora ini menutup sewaktu masih muda saja. Ia
menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa. Tujuannya supaya proses pencernaan
berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan musuh yang siap merebut makanan yang sudah
ia peroleh.




3. Damar


Tanaman langka ini berasal dari papua. Damar adalah salah satu jenis pohon potensial yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tanaman langka ini tingginya bisa mencapai 60 m dan
dimeternya 2 m.


4. Cendana


Cendana atau cendana wangi,
merupakan tanaman langka penghasil
kayu cendana dan minyak cendana.
Kayunya digunakan sebagai rempah-
rempah, bahan dupa, aroma terapi,
campuran parfum, serta sangkur keris
(warangka). Cendana adalah tumbuhan
parasit pada awal kehidupannya.
Kecambahnya memerlukan pohon inang
untuk mendukung pertumbuhannya,
karena perakarannya sendiri tidak
sanggup mendukung kehidupannya.
Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan. Kayu cendana
wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat mahal. Kayu cendana
dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak
dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama
untuk penyembuhan cara Ayurveda, dan untuk menghilangkan rasa cemas.

5. Anggrek Tebu

Anggrek tebu merupakan anggrek terbesar, paling besar dan paling berat diantara jenis-jenis
anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari
1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2
cm. Itulah sebabnya jenis tanaman langka ini layak menyandang predikat sebagai anggrek
terbesar dan terberat atau anggrek raksasa.
FAUNA LANGKA

1. Badak Jawa

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus); Disebut juga sebagai Badak Bercula Satu, Binatang
endemik jawa yang hanya bisa dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon (Banten) dengan
populasi hanya 35 hingga 45 ekor saja (hasil sensus Badak 2011).
Di Indonesia, Badak Jawa dahulu diperkirakan tersebar di Pulau Sumatera dan Jawa. Di
Sumatera saat itu badak bercula satu ini tersebar di Aceh sampai Lampung. Di Pulau Jawa,
badak Jawa pernah tersebar luas diseluruh Jawa.
Badak Jawa kini hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUT), Banten. Selain di
Indonesia Badak Jawa (Rhinocerus sondaicus) juga terdapat di Taman Nasional Cat Tien,
Vietnam. Individu terakhir yang di luar TNUT, ditemukan ditembak oleh pemburu di
Tasikmalaya pada tahun 1934. Sekarang specimennya disimpan di Museum Zoologi Bogor.
2. Orang Utan (Pongo Pygmaeus)



Ciri khas hewan langka ini ialah mempunyai rambut yang begitu panjang dibandingkan jenis
kera lain. Buah-buahan adalah makanan utama dan juga kesukaannya. Di indonesia,
wilayah penyebarannya adalah dataran rendah juga hutan hujan tropis di pulau
Kalimantan.





3. Gajah Sumatra

Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) adalah yang paling kecil dari ketiga
subspesies dari Gajah Asia, dan merupakan endemic untuk Pulau Sumatra. Sebelum terjadi
perusakan besar-besaran pada habitatnya, gajah secara luas tersebar di seluruh Sumatra
pada ekosistem yang beragam, Gajah Sumatra ditemukan sampai hutan primer pada
ketinggian di atas 1,750 m di Gunung Kerinci Barat Sumatra (Freywyssling, 1933 dalam
Satiapillai. 2007).
Habitat yang paling disukai adalah hutan dataran rendah, dari berbagai ekosistem di daerah
jelajahnya. Di masa lalu, ketika habitatnya belum rusak, gajah mengadakan migrasi luas.
Pergerakan ini pada umumnya mengikuti aliran sungai. Gajah berpindah dari daerah gunung
ke dataran rendah pantai selama musim kering dan naik ke bukit satu kali ketika hujan
datang
4. Lutung Jawa

Lutung Jawa atau dalam bahasa latin disebut dengan Trachypithecus auratus merupakan
salah satu jenis lutung asli (endemik) Indonesia. Sebagaimana spesies lutung lainnya, lutung
jawa yang bisa disebut juga lutung budeng mempunyai ukuran tubuh yang kecil, sekitar 55
cm, dengan ekor yang panjangnya mencapai 80 cm.
Lutung jawa atau lutung budeng terdiri atas dua subspesies yaitu Trachypithecus auratus
auratus dan Trachypithecus auratus mauritius. Subspesies Trachypithecus auratus
auratus (Spangled Langur Ebony) bisa didapati di Jawa Timur, Bali, Lombok, Palau Sempu
dan Nusa Barung. Sedangkan subspesies yang kedua, Trachypithecus auratus mauritius
(Jawa Barat Ebony Langur) dijumpai terbatas di Jawa Barat dan Banten.





5. Jalak Bali


Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang,
dengan panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Ia turut dikenali sebagai Curik
Ketimbang Jalak. Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di
seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi
yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan.
Burung jantan dan betina serupa.
Endemik Indonesia, Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali. Burung ini
juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai
lambang fauna Provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang.




TUGAS INDIVIDU
IPS
FLORA DAN FAUNA LANGKA DI INDONESIA




Oleh :
Nama : Tri Wahyu Hidayah
Kelas : VII E
No. Absen : 30


SMP NEGERI 1 CEPIRING
TAHUN AJARAN 2014/2015

Anda mungkin juga menyukai