Anda di halaman 1dari 13

Prinsip-prinsip Penilaian Kredit : 6C, 7P, 3

R Apa sih isinya


Sebagai seorang analisis kredit suatu instansi ( perbankan ) biasanya dihadapkan pada
beberapa prinsip untuk menilai kredit seseorang atau suatu instansi. Sebagai seorang Analis
Kredit harus mempunyai sifat independensi, nggak boleh terpengaruh oleh beberapa hal
secara subyektif.
ASAL DAN ARTI KATA CREDIT :
CREDERE
CREDO
KEPERCAYAAN
TRUTH
FAITH
KREDIT adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak
yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga
Analisiskreditmengandungpengertianpenilaiankreditdalamsegalaaspek,baikkeuangan
maupunnonkeuangan.MenurutLukmanDendawijaya(2005:88).Analisiskreditadalah
suatuprosesanalisiskreditdenganmenggunakanpendekatanpendekatandanrasiorasio
keuanganuntukmenentukankebutuhankredityangwajar.
Tujuanutamaanalisispermohonankreditadalahuntukmemperolehkeyakinanapakah
nasabahmempunyaikemauandankemampuanmemenuhikewajibannyakepadabanksecara
tertib,baikpembayaranpokokpinjamanmaupunbunganya,sesuaidengankesepakatan
denganbank.
Kreditberdasarkantujuanpenggunaannya,kitabagidalam2kategori,yaitu:1.Kredit
Produktif2.KreditKonsumtif.
TIPETIPEPINJAMAN
Ada4macamkelaspinjamanyangdisalurkanolehbankbankkomersial:
1.Realestate,
Pinjamanrealestatemeliputipinjamanhipotek&pinjamankepemilikanrumah.
2.Individual,
Pinjamanindividu(konsumen)meliputipinjamanpersonal&mobil.

Penyediapinjamanindividu:bankkomersial,perusahaanpembiayaan,pengecer,bank
tabungan,perusahaangas.
3.Komersial&industri(C&I),
Pinjamankomersial&industri(C&I)dapatdiberikankepadausahakecil&korporasi.
Tingkatbunga:tetapataumengambang.
Jangkawaktu:beberapaminggus.d8tahun.
4.Semuayanglain.
Pendekatanpendekatanataumetodemetodeyangbiasadipakaidalammenganalisiskredit
modalkerjaadalahTurnOverMethod,sedangkanuntukmenganalisiskreditinvestasiadalah
PPMethod,NPVMethoddanIRRMethod.
Penggunaanpendekatanpendekatantersebuttentunyadidasarkandaridatakeuangan
perusahaanyaitulaporannecaradanlabarugiperusahaanyangdiberikankepadabank.
Prosesanalisiskredit,yaitu:
DescriptiveMenggambarkanbisnisusahadebitur.
ExplanatoryMenjelaskantentangbisnis
PrinsipprinsipPenilaianKredit:
Halhalyangperludiperhatikandalampenyelesaiankreditnasabah,:
a.6c
1. Character
adalahkeadaanwatakdarinasabah,baikdalamkehidupanpribadimaupundalamlingkungan
usaha.Kegunaandaripenilaianterhadapkarakteriniadalahuntukmengetahuisampaisejauh
manakemauannasabahuntukmemenuhikewajibannya(willingnesstopay)sesuaidengan
perjanjianyangtelahditetapkan.
Sebagaialatuntukmemperolehgambarantentangkarakterdaricalonnasabahtersebut,dapat
ditempuhmelaluiupayaantaralain:
a.Menelitiriwayathidupcalonnasabah;
b.Menelitireputasicalonnasabahtersebutdilingkunganusahanya;
c.Memintabanktobankinformation(SistemInformasiDebitur);

d.Mencariinformasikepadaasosiasiasosiasiusahadimanacalonnasabahberada;
e.Mencariinformasiapakahcalonnasabahsukaberjudi;
f.Mencariinformasiapakahcalonnasabahmemilikihobiberfoyafoya.2
2.Capital
adalahjumlahdana/modalsendiriyangdimilikiolehcalonnasabah.Semakinbesarmodal
sendiridalamperusahaan,tentusemakintinggikesungguhancalonnasabahdalam
menjalankanusahanyadanbankakanmerasalebihyakindalammemberikankredit.Modal
sendirijugadiperlukanbanksebagaialatkesungguhandantangungjawabnasabahdalam
menjalankanusahanyakarenaikutmenanngungresikoterhadapgagalnyausaha.Dalam
praktik,kemampuancapitalinidimanifestasikandalambentukkewajibanuntukmenyediakan
selffinancing,yangsebaiknyajumlahnyalebihbesardaripadakredityangdimintakankepada
bank.
3.Capacity
adalahkemampuanyangdimilikicalonnasabahdalammenjalankanusahanyaguna
memperolehlabayangdiharapkan.Kegunaandaripenilaianiniadalahuntukmengetahui
sampaisejauhmanacalonnasabahmampuuntukmengembalikanataumelunasiutang
utangnyasecaratepatwaktudariusahayangdiperolehnya.
Pengukurancapacitytersebutdapatdilakukanmelaluiberbagaipendekatanberikutini:
a.Pendekatanhistoris,yaitumenilaipastperformance,apakahmenunjukkan
perkembangandariwaktukewaktu.
b.Pendekatanfinansial,yaitumenilailatarbelakangpendidikanparapengurus
c.Pendekatanyuridis,yaitusecarayuridisapakahcalonnasabahmempunyaikapasitas
untukmewakilibadanusahayangdiwakilinyauntukmengadakanperjanjiankreditdengan
bank.
d.Pendekatanmanajerial,yaitumenilaisejauhmanakemampuandanketerampilan
nasabahmelaksanakanfungsifungsimanajemendalammemimpinperusahaan.
e.Pendekatanteknis,yaituuntukmenilaisejauhmanakemampuancalonnasabah
mengelolafaktorfaktorproduksisepertitenagakerja,sumberbahanbaku,peralatan
peralatan,administrasidankeuangan,industrialrelationsampaipadakemampuanmerebut
pasar.
4.Collateral
adalahbarangbarangyangdiserahkannasabahsebagaiagunanterhadapkredityang
diterimanya.Collateraltersebutharusdinilaiolehbankuntukmengetahuisejauhmanaresiko
kewajibanfinansialnasabahkepadabank.Padahakikatnyabentukcollateraltidakhanya

berbentukkebendaantetapijugacollateralyangtidakberwujudsepertijaminanpribadi
(borgtocht),letterofguarantee,letterofcomfort,rekomendasidanavalis.
5.ConditionofEconomy
yaitusituasidankondisipolitik,sosial,ekonomi,budayayengmempengaruhikeadaan
perekonomianpadasuatusaatyangkemungkinannyamemengaruhikelancaranperusahaan
calondebitur.Untukmendapatgambaranmengenaihaltersebut,perludiadakanpenelitian
mengenaihalhalantaralain:
a.Keadaankonjungtur
b.Peraturanperaturanpemerintah
c.Situasi,politikdanperekonomiandunia
d.Keadaanlainyangmemengaruhipemasaran
6.Constraint
adalahbatasandanhambatanyangtidakmemungkinkansuatubisnisuntukdilaksanakan
padatempattertentu,misalnyapendiriansuatuusahapompabensinyangdisekitarnyabanyak
bengkellasataupembakaranbatubata.
Darikeenamprinsipdiatas,yangpalingperlumendapatkanperhatianaccountofficeradalah
character,danapabilaprinsipinitidakterpenuhi,prinsiplainnyatidakberarti.Dengan
perkataanlain,permohonannyaharusditolak.
b.7p
1.Personalityyaitumenilaidarisegikepribadiannyaatautingkahlakunyaseharihari
maupunmasalalunya.
2.Partyyaitumengklasifikasikannasabahkedalamklasifiasitertentuataugolongan
golongantertentuberdasarkanmodal,loyalitassertakarakternya.
3.Purposeyaituuntukmengetahuitujuannasabahdalammengambilkredit,termasuk
jenisyangdiinginkannasabah.
4.Prospectyaituuntukmenilaiusahanasabahdimasayangakandatangapakah
menguntungkanatautidak,ataudengankatalainmempunyaiprospekatausebaliknya.
5.Paymentmerupakanukuranbagaimanacaranasabahmengembalikankredityang
telahdiambilataudarisumbermanasajauntukpengembaliankredityangdiperolehnya.
6.Profitabilityuntukmenganalisisbagaimanakemampuannasabahdalammencari
laba.7.Protection
tujuannyaadalahbagaimanamenjagakredityangdikucurkanolehbanknamunmelaluisuatu
perlindungan.
c.3R

1.Return(hasilyangdicapai)
Returndisinidimaksudkanpenilaianatashasilyangakandicapaiolehperusahaandebitur
setelahdibantudengankreditolehbank.Dapatpuladiartikankeuntunganyangakan
diperolehbankapabilamemberikankreditkepadapemohon.
2.Repayment(pembayarankembali)
Dalamhalinibankharusmenilaiberapalamaperusahaanpemohonkreditdapatmembayar
kembalipinjamannyasesuaidengankemampuanmembayarkembali(repaymentcapacity),
danapakahkreditharusdiangsur/dicicil/ataudilunasisekaligusdiakhirperiode.
3.Riskbearingability(kemampuanuntukmenanggungresiko)
Dalamhalinibankharusmengetahuidanmenilaisampaisejauhmanaperusahaanpemohon
kreditmampumenanggungresikokegagalanandaikataterjadisesuatuyangtakdiinginkan.
ProsedurAnalisisKredit
Penyampaianpermohonankreditolehcalondebiturkepadabagiankredit,yangperlu
diusahakanselengkapmungkinberkasnya,yaitu:
1. Berkaspermohonankreditdiserahkankepadaanalisuntukdilakukananalisistentang
permohonankredityangbersangkutan.
2. Analissegeramenghubungicalondebitur(pemohonkredit)untukmemperoleh
informasiyangsewajarnya.
3. Bilaberkastidaklengkap,analismengembalikankebagiankredit
4. Jikapersyaratantelahterpenuhidalamberkaspermohonankredityangbersangkutan
makaprosesanalisisberlanjutdengan:
1. Aspekmanajemenberupapelengkapyangharusdiketahuianalis
2. Bidangmarketingmenuntutanalisuntukdapatdiketahuitentangkelancaran
pemasaranproduksicalonnasabahyangbersangkutan
3. Bidangkeuangansebagaisasaranutamaanalisuntukmengetahuibenar
tentangkondisikeuangancalondebitur,sertakemungkinandiharikemudian,
bilakreditdiberikan
4. PengujianalisatasbeberapaTurnsOveryangdapatdilakukannyaterhadap
rencanausahacaloncalonpeminjam(calondebitur)
5. Sebagailangkahakhirdaripadaanalisiskredit,adalahpenyampaianlaporan
analisisnyakepadakepalabagiankredit,untukkemudianditeruskankepada
yangberwenangmengambilkeputusankredit.

Kebijakanumumpersyaratansuatupermohonankreditadalahsebagaiberikut:
1.Suratpermohonanfasilitaskredit.
2.Legalitasusaha.
3.NPWPdanLaporanKeuangan.
4.Hubungandenganbank.
5.Pengalamanusaha.
6.Batasmaksimumkreditbagibadanusaha.
7.PersyaratanpenempatanstafBNI
8.FasilitasForexLine.
9.PersyaratanTakeOverdebiturdaribanklain.
10.ReferensiagunganuntukkredityangditakeoverdaribanklainSkimpemberianfasilitas
kreditdenganagunandepositoberjangkaolehdivisikorporasiatauUMN/SKM(diambil
daribeberapasumber)
Manajemen kredit atau manajemen perkreditan pada dasarnya merupakan suatu proses yang
terintegrasi antara sumber sumber dana kredit, alokasi dana yang dapat dijadikan kredit
dengan perencanaan, pengorganisasian, pemberian, administrasi dan pengamatan kredit.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi sekaligus untuk menjaga
keamanan untuk nasabah penyimpan. Sedangkan fungsi kredit adalah sebagai berikut :
a. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari uang
b. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari barang
c. Kredit meningkatkan peredaran dan lalulintas uang
d. Kredit adalah salah satu alat stabilisasi ekonomi
e. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat
f.

Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional

g. Kredit adalah juga sebagai alat hubungan ekonomi internasional


Lembaga keuangan

Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan
jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi
keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk

perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit Union, pialang saham, aset
manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan
bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, dana pensiun, reksa dana, dan
bursa efek).

Fungsi
Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar
utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang
membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus
peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam
bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan yang
kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang
membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk
menghasilkan pendapatan. Contoh dari lembaga keuangan adalah bank.

Perbedaan Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat


Kita sudah mengetahui jenis bank terdiri dari dua yaitu bank umum dan bank
perkreditan rakyat. Dalam UU telah dijelaskan secara rinci mengenai bank umum
dan bank perkreditan rakyat. Oleh karena itu kita dapat menemukan perbedaan
dari kedua jenis bank tersebut berdasarkan penjelasan yang sudah tertera di
dalam UU.
Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 pasal 1 pengertian dan usaha Bank umum
dan Bank Perkreditan Rakyat sebagai berikut:
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran;
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran;
Usaha bank umum salah satunya menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan,
dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
Usaha BPR menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu;

Berdasarkan pengertiannya dapat dilihat perbedaannya yaitu dalam


kegiatannya, bank umum memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
sedangkan pada BPR tidak. Jasa lalu lintas pembayaran itu adalah jasa yang
diberikan perbankan untuk nasabah misalnya kliring, dan jual beli valuta asing.
Maka dari itu BPR tidak terlibat dalam kliring dan kegiatan usaha valuta asing.
Selanjutnya ditinjau dari kegiatan usaha bank umum dan BPR. Perbedaannya
terletak pada bentuk simpanan dana yang dihimpun dari masyarakat. BPR tidak
menghimpun dana dalam bentuk giro dan sertifikat deposito, hanya menerima
dalam bentuk tabungan dan deposito. Maka dari itu, BPR tidak dapat melakukan
transaksi giral. Sedangkan bank umum dapat melakukan transaksi giral.
Jadi berdasarkan pengertian dan usaha bank umum dan BPR, perbedaan
keduanya terletak pada boleh tidaknya memberikan jasa lalu lintas pembayaran
dan bentuk simpanan dana yang dihimpun dari masyarakat.
Adapun kesamaan dari kedua jenis bank tersebut yaitu larangan untuk
melakukan penyertaan modal dan melakukan usaha perasuransian.
Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya
1.Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan undang-undang nomor 13
tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur
pengarahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga
stabilitas mata uang, mengajukan percetakan / penambahan mata uang rupiah
dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh
bank yang ada di Indonesia. Contohnya adalah Bank Indonesia.
Tugas Bank Sentral :
Melaksanakan dan menetapkan kebijakan moneter.
Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran.
Mengatur dan mengawasi kerja bank-bank.
2.Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan yang menawarkan berbagai layanan
produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana
secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit
pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing atau
valas , menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang
berharga,dan lain sebagainya.
Tugas Bank Umum :
Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
pinjaman.
Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang efisien dalam kegiatan
ekonomi.
Menciptakan uang melalui pembayaran kredit dan investasi.
Menyediakan jasa dan pengelolaan dana dan trust atau wali amanatan kepada

individu dan perusahaan.


Menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional.
Memberikan pelayanan penyimpanan barang berharga.
Menawarkan jasa-jasa keuangan lain misalnya kartu kredit, cek perjalanan,ATM,
transfer dana dan lainnya.
3.Bank Perkreditan Rakyat / BPR
Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan
wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula
seperti memberikan kredit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima
simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi
hasil, penempatan dalam sertifikat bank Indonesia, deposito berjangka,
sertifikat, tabungan, dan lain sebagainya.
Tugas bank perkreditan rakyat
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Memberikan kredit.
Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Menenmpatkan dananya dalam bentuk sertifikat bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, sertifikat deposito, atau tabungan pada bank lain.
Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya
1. Bank Milik Pemerintah
Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya
dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh
pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri.
Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah
tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Sedangkan bank milik
pemerintah daerah (Pemda) terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II. Contoh
bank pemerintah daerah adalah BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Barat, BPD Jawa
Tengah, BPD Jawa Timur, BPD Sumatera Utara, BPD Sumatra Selatan, BPD
Sulawesi Selatan, dan BPD lainnya:
2. Bank milik swasta nasional
Bank jenis ini, seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta
nasional. Akte pendiriannya menunjukkan kepemilikan swasta, begitu pula
pembagian keuntungannya untuk pihak swasta. Contoh bank milik swasta
nasional antara lain: Bank Muamalat, Bank Central Asia, Bank Bumi Putra, Bank
Danamon, Bank Duta, Bank Nusa Internasional, Bank Niaga, Bank Universal,
Bank Internasional Indonesia:
3. Bank milik Koperasi
Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh badan hukum koperasi,
contohnya adalah Bank Umum Koperasi Indonesia;

4. Bank milik campuran


Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta
nasional. Saham bank campuran secara mayoritas dimiliki oleh warga negara
Indonesia. Contoh bank campuran antara lain : Sumitono Niaga Bank, Bank
Merincop, Bank Sakura Swadarma, Bank Finconesia, Mitsubishi Buana Bank, Inter
Pacifik Bank, Paribas BBD Indonesia, Ing Bank, Sanwa Indonesia Bank, dan Bank
PDFCI.
5. Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik
swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar
negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.
Dilihat dari segi status
Pengklasifikasian ini berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut.
Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam
melayani masyarakat baik dari jumlah produk, modal, maupun kualitas
pelayanannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh status tersebut diperlukan
penilaian-penilaian dengan kriteris tertentu. Status bank yang dimaksud adalah:
1. Bank Devisa
Adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang
berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Misalnya transfer
keluar negeri, inkaso keluar negeri, traveller cheque, pembukaan dan
pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi
bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.
2. Bank Non-Devisa
Adalah bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai
bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan kegiatan seperti halnya bank
devisa. Jadi bank non-devisa hanya dapat melakukan transaksi dalam batasbatas negara.
Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya
1. Bank Konvensional
Pengertian kata konvensional menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah
menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan. Sementara itu, menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berdasarkan kesepakatan umum seperti
adat, kebiasaan, kelaziman. Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional
adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena
metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai
secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.
Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-

produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan


deposito, simpanan giro; menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara
mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit
konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain
kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual
beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan
efek.
Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari
nasabah berupa rekening giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer,
saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan pendapatan bank yang paling besar.
Pendapatan bank tersebut, kemudian dialokasikan untuk cadangan primer,
cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi. Bank konvensional
contohnya bank umum dan BPR. Kedua jenis bank tersebut telah kalian pelajari
pada subbab sebelumnya.
2. Bank Syariah
Sekarang ini banyak berkembang bank syariah. Bank syariah muncul di
Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian bank syariah di
Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 20
Agustus 1990. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsipprinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti
ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara
bermuamalah secara Islam.
Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan
transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu
pada prinsip saling membantu secara sinergis untuk memperoleh keuntungan
sebesar mungkin.
Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan
persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan
mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling
meningkatkan produktivitas.
Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda
dengan bank konvensional. Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada
kesepakatan antara bank dengan nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis
simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi
bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku
pada bank syariah.
1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).
5. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank
oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

Alokasi Dana Menurut Sifat Aktiva


Menurut Lukman Dendawijaya alokasi dana berdasarkan sifat aktiva
adalah pengalokasian dana bank ke dalam bentuk-bentuk aktiva, baik aktiva yang
dapat
memberikan hasil (income) maupun aktiva yang tidak memberikan hasil..
Aktiva Produktif (Earning Assets) yaitu semua aktiva yang dimiliki bank dengan
maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Pengelolaan dana
dalam aktiva produktif merupakan sumber pendapatan bank yang digunakan untuk
membiayai keseluruhan biaya operasional bank, termasuk biaya bunga, biaya tenaga
kerja, dan biaya operasional lainnya. Komponen aktiva produktif terdiri dari :
a. Kredit yang diberikan adalah semua realisasi kredit dalam rupiah dan valuta asing
yang diberikan oleh bank termasuk kantornya di luar negeri, kepada pihak ketiga
bukan bank, baik di dalam maupun di luar negeri.
b. Penempatan dana pada bank lain. Penempatan dana pada bank lain dapat berupa
deposito berjangka pada bank lain, call money, pinjaman uang biasa berjangka
menengah dan panjang, surat berharga dalam pasar uang.
c. Surat-surat berharga. Penempatan dana dalam surat berharga sebagai aktiva
produktif meliputi :
(1) Surat-surat berharga jangka pendek yang digunakan sebagai cadangan sekunder.
(2) Surat-surat berharga jangka panjang yang dimaksudkan untuk mempertinggi
profitabilitas bank.
Penanaman dana dalam surat berharga tersebut antara lain meliputi Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), wesel dan promes yang diendors bank lain, Revolving Underwriting Facilities (RUF), aksep atau promes dalam
rangka call money, kertas perbendaharaan atas beban negara, berbagai macam
obligasi, dan saham yang terdaftar pada bursa efek.
d. Penyertaan modal. Alokasi dana bank dalam bentuk penyertaan modal adalah
penanaman dana bank dalam bentuk saham secara langsung pada bank lain atau
lembaga keuangan
lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. Di
samping itu, dapat juga berbentuk penyertaan saham dalam suatu perusahaan nasabah
asalkan dalam rangka penyelamatan kredit (rescue operation).
Aktiva Tidak Produktif (Nonearning Assets) adalah yaitu penanaman dana bank ke
dalam aktiva yang tidak memberikan hasil bagi bank. Komponen dana dalam bentuk
aktiva tidak produktif terdiri atas:
a. Alat-alat likuid.
Alat likuid atau cash asset adalah aktiva yang dapat dipergunakan setiap saat untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas bank. Aktiva ini merupakan aktiva yang paling likuid
dari keseluruhan aktiva bank. Komponen alat likuid menurut ketentuan Bank
Indonesia terdiri atas uang kas yang ada pada bank dan saldo rekening giro pada Bank
Indonesia. Sejak deregulasi 1 juni 1983, saldo giro pada BI tidak diberikan jasa giro.
b. Aktiva tetap dan inventaris.
Aktiva tetap yang dimiliki bank dapat berbentuk tanah, gedung kantor (baik kantor
pusat maupun cabang-cabang), peralatan kantor seperti komputer, facsimile, ATM,
peralatan promosi, dan lain-lain.

Penggunaan dana menurut sifat aktiva


Aktiva Produktif seperti: Kredit, Penempatan di bank lain, Surat berharga,
PenyertaanAktiva Tidak Produktif: seperti Alat likuid, Aktiva
Kualitas aktiva produktif ditentukan oleh:
Ketepatan pembayaran bungan dan pokok pinjaman.
Tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan untuk surat
berharga

Penggunaan dana bank dua prioritas pertama adalah dialokasikan dalam bentuk cadangan
likuiditas yang terdiri dari cadangan primer dan cadangan sekunder.
Prioritas pertama dan kedua dalam pengalokasian dana bank adalah :
1. Cadangan Primer
Cadangan primer dimaksudkan antara lain untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib
minimum dan untuk keperluan operasi termasuk untuk memenuhi semua penarikan simpanan
dan permintaan kredit nasabah. Cadangan primer terdiri dari : uang kas yang ada dalam bank,
saldo rekening pada bank sentral, dan warkat-warkat yang dalam proses penagihan.
2. Cadangan Sekunder
Cadangan sekunder yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan likuiditas
yang jangka waktunya diperkirakan kurang dari satu tahun.Tujuan utama yaitu untuk
memperoleh keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai