Anda di halaman 1dari 15

BUDIDAYA BELUT DI AIR JERNIH TANPA LUMPUR

Keunggulan dan Kelebihan Bidudaya Belut Di Air Bersih


• Belut Mudah Dikontrol
Budidaya belut di Media Air Bersih tanpa lumpur terbilang lebih effektif dibandingkan dengan
budidaya belut di media lumpur. Khususnya kemudahan dalam melakukan pengontrolan
terhadap belut yang dibesarkan, selain itu jika ada belut yang terlihat sakit atau mati, akan
mudah terlihat sehingga bisa segera diambil dari kolam budidaya.
• Penebaran Benih Belut Lebih Banyak
Budidaya Belut dengan media air bersih memungkinkan pembudidaya untuk meningkatkan
jumlah belut yang di besarkan dikolam hingga bisa mencapai 30 kali lipat per m2 di banding
budidaya belut di media lumpur. Hal ini dapat di lakukan karena di media air bersih, fungsi
lumpur sebagai alat perlindungan/persembunyian bagi belut, sedangkan budidaya belut di
air bersih peranan tubuh belut itu sendiri bisa di jadikan tempat perlindungan/persembunyian
bagi belut itu sendiri (pengganti lumpur). Dalam Budidaya belut di air bersih berdasarkan uji
coba, untuk ukuran 1m2 bisa ditebar benih belut 30kg, sedangkan di media lumpur
penebaran benih untuk ukuran 1 m2 hanya bisa kita tebar 1kg maksimal 1,5kg, jika
penebaran melebihi angka tersebut pertumbuhan belut akan terganggu, bahkan bisa terjadi
saling nyerang menyerang antar belut untuk berebut wilayah hidupnya. Sehingga tingkat
kematian belut di media lumpur akan semakin tinggi.
• Meminimalkan Angka Kanibalisme
Seperti binatang-binatang lainnya, belut yang dibesarkan di dalam air yang berlumpur
terutama belut jantan atau belut yang sudah mencapai umur 6-8 bulan, akan
memperlakukan habitat tempatnya bernaung sebagai daerah kekuasaannya. bila merasa
terusik oleh belut yang lain dan daerah kekuasaannya terancam, belut tersebut akan saling
serang menyerang. Hal itulah yang menyebabkan tingginya angka kematian pada belut-
belut yang kita pelihara di media air berlumpur. namun, dalam hal ini tidak akan terjadi pada
belut yang dipelihara di media air bersih tanpa lumpur, karena antara belut satu dengan
yang lainya justru saling membutuhkan, dalam metode budidaya belut di air bersih, badan
belut adalah sebagai tempat untuk saling melindungi dan sebagai tempat persembunyian.
• Lebih Effisien Dan Effektif
Belut yang sudah kita kenal dengan gaya hidupnya yang selalu bersembunyi didalam
lumpur yang berair. Namun hal yang sebenarnya dimana ada lobang belut yang masih ada
belutnya disitu pasti akan terdapat air yang jernih. Dengan adanya hal tersebut berarti syarat
hidup belut adalah di air jernih (air bersih), dan tanpa lumpurpun masih bisa hidup dan bisa
dibesarkan. Budidaya belut di air bersih (air jernih) tanpa lumpur memungkinkan para
pembudidaya tidak akan kerepotan karena harus mencari jerami, debog pisang ataupun
lumpur sebagai medianya namun dengan budidaya belut di air bersih cukup dengan air yang
jernih saja dan dalam budidaya belut di air bersih juga akan menghemat lahan karena dalam
pembikinan kolam dengan media air bersih, bisa disusun menjadi 3 tingkat atau lebih. dalam
pemberian pakan di media air bersih juga tidak cuma-cuma(mubadzir) karena setiap kita
tebar pakannya, belut akan melihat sehingga belut akan langsung memangsanya.

Faktor-fator Utama Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih


Beberapa Fator-faktor Utama Yang Harus Kita perhatikan Dalam Budidaya Belut Di Air
Bersih
antara lain :
 Air
Dalam Budidaya belut di air bersih, air adalah faktor utama yang sangat berpengaruh pada
perkembangan belut. Jika air yang kita gunakan dalam budidaya belut tidak rutin di kontrol
maka akan sangat mempengaruhi pada perkembangan belut kita.
Air yang bagaimana yang layak digunakan Budidaya belut air bersih? air yang layak
digunakan dalam budidaya belut di air bersih adalah air yang jernih, memiliki suhu antara
25-28 derajat C, air yang tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya. Air yang kurang
layak/tidak bagus untuk budidaya belut di air bersih air PDAM karena banyak mengandung
zat-zat kimia (kaporit), air yang langsung diambil dari sumur bur karena sangat minim
kandungan oksigennya dan air limbah.
Usahakan dalam melakukan budidaya belut di air bersih, kolam harus ada sirkulasi air walau
dengan debit yang sangat kecil (ada yang masuk dan ada yang keluar). Dengan adanya
aliran air kedalam kolam budidaya maka akan menambah kandungan oksigen didalamnya
sehingga sangat berpengaruh dalam untuk perkembangan serta pertumbuhan belut dan kita
juga tidak terlalu repot untuk penggatian air. Jika kolam budidaya belut tidak ada sirkulasi air
dan pembuangan, air akan cepat kotor/keruh, maka kita harus sering mengganti air paling
tidak selama 2 atau 3 hari sekali, tentunya kita akan sangat kerepotan bukan? Jika air sudah
kotor/keruh (warna kuning kecoklatan) air harus segera kita ganti. tapi beda dengan kotoran
yang mengendap didasar kolam, walau didasar kolam sudah terdapat endapan tapi airnya
masih jernih, air masih layak kita gunakan, asal endapannya tidak terlalu tebal.
 Pakan
Pakan juga termasuk salah satu faktor yang sangat penting untuk perkembangan serta
pertumbuhan belut. Berilah pakan secukup mungkin, usahakan jangan sampai kekurangan
atau jangan berlebihan dan berilah pakan yang paling disukai belut, jika dalam pemberian
pakan pada belut terlalu banyak bisa mengakibatkan air cepat kotor(karena sisa makanan)
dan bisa mengakibatkan effek negatif pada belut, sehingga belut mudah sakit dan lama
kelamaan bisa mengakibatkan kematian. Jika pemberian pakan pada belut kurang, maka
bisa menimbulkan sifat kanibalisme pada belut kita dan kita juga akan rugi karena
pertumbuhannya akan lama. Selama belut masih mau makan dengan pakan tersebut jangan
beralih ke pakan yang lain secara total, kecuali belut mau makan dengan pakan yang kita
berikan, jika belut tidak mau makan dengan pakan yang kita berikan, kembalilah kepakan
yang sebelumnya.
Jenis-jenis pakan belut antara lain:
cacing lor, cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, anakan ikan
mas, berudu (kecebong), lambung katak, keong mas/sawah, ulat hongkong dan masih
banyak yang lainnya.
 Bibit
Pemilihan bibit belut berkualitas adalah salah satu faktor penting dalam menentukan
keberhasilan budi daya belut. Umumnya bibit belut yang ada saat ini sebagian besar masih
merupakan hasil tangkapan alam. Karena itu, teknik penangkapan bibit dari alam
menentukan kualitas bibit. Bibit yang ditangkap dengan cara alami menggunakan
perangkap, seperti bubu, merupakan bibit yang cukup baik karena tidak mengalami
perlakuan yang menurunkan kualitasnya. Sebaliknya, bibit yang diperoleh dengan cara tidak
baik seperti disetrum bukan termasuk bibit berkualitas. Pasalnya, bibit seperti ini
pertumbuhannya tidak akan maksimal (kuntet). Lebih baik lagi jika bibit yang digunakan
berasal dari hasil budidaya. Ukurannya akan lebih seragam dan jarang terserang penyakit
seperti yang mungkin terjadi pada belut hasil tangkapan alam. Sayangnya, bibit belut hasil
budidaya untuk saat ini masih sangat sedikit.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan terkait bibit belut yang berkualitas.
1. Bibit yang digunakan sehat dan tidak terdapat bekas luka
Luka pada bibit belut dapat terjadi akibat disetrum, pukulan benda keras, atau perlakuan
saat pengangkutan. Umumnya, bibit yang diperoleh dengan cara disetrum cirinya tidak
dapat langsung terlihat, tetapi baru diketahui 10 hari kemudian. Salah satu ciri-cirinya
terdapat bintik putih seperti garis di permukaan tubuh yang lama-kelamaan akan memerah
dan pada bagian dubur berwarna kemerahan. Bibit yang disetrum akan mengalami
kerusakan syaraf sehingga pertumbuhannya tidak maksimal.
2. Bibit terlihat lincah dan agresif
Bibit yang yang selalu mendongakan kepalanya keatas dan tubuhnya sudah membalik
sebaiknya diambil saja karena belut yang sudah seperti ini sudah tidak sehat dan lama
kelamaan bisa mati. belut yang sehat mempunyai ciri-ciri: tenang tapi lincah, belut akan
mengambil oksigen keatas dengan cepat kamudian kembali kebawah lagi.
3. Penampilan sehat yang dicirikan, tubuh yang keras dan tidak lemas pada waktu dipegang
pada waktu kita memegang belut tentunya kita akan bisa merasakan keadaannya, bila belut
tersebut bila kita pegang tetap diam/lemas atau tidak meronta/tidak ada perlawanan ingin
lepas, sebaiknya belut dipisahkan, karena belut belut yang seperti ini kurang sehat. Dan
sekaliknya jika kita pegang badannya terasa keras dan selalu meronta ingin lepas dari
genggaman tangan kita, belut yang mempunyai ciri seperti ini layak kita budidayakan.
4. Ukuran bibit seragam dan dikarantina terlebih dahulu
Bibit yang dimasukkan ke dalam wadah pembesaran ukurannya harus seragam. Hal ini
dilakukan untuk menghindari sifat kanibalisme pada belut. Bibit yang berasal dari tangkapan
alam harus disortir dan dikarantina. Tujuannya untuk menghindari serangan bibit penyakit
yang mungkin terbawa dari tempat hidup atau kolam pemeliharaan belut sebelumnya dan
untuk pemilihan belut yang sehat dan tidak sehat. Caranya adalah dengan memasukkan
bibit belut ke dalam kolam atau bak yang diberi air bersih biarkan belut tenang dulu (kurang
lebih 1 jam) kemudian berilah kocokan telur dicampur dengan madu 1 jam kemudian
penggantian air dilakukan dan biarkan belut sampai bener-bener tenang diamkan kurang
lebih 1 hari 1 malam kemudaian masuk bibit kekolam pembesaraan.

 Kepadatan (Volume)
Kepadatan penebaran bibit dalam pembesaran jenis-jenis ikan sangatlah mempengaruhi
pada perkembangan pertumbuhan dan tingkat kematian, misal, dalam pembesaran jenis-
jenis ikan seperti lele,gurame, nila dll, kalau penebarannya terlalu padat, waktu pembesaran
bisa terhambat walau pemberian pakan sudah sesuai dengan ukurannya dan juga bisa
mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi.
Namun metode pembesaran Belut di media air bersih ini sangatlah berbeda dengan
penebaran bibit jenis-jenis ikan yang lainnya, Kepadatan penebaran bibit belut sangat
berperan penting pada pertumbuhan dan tingkat kematian. Kepadatan penebaran bibit belut
untuk pertumbuhan, tergantung dalam proses pemberian pakan dan untuk tingkat kematian
justru bisa meminimalkannya.
Mempersiapkan Pembesaran
1. Langkah Awal
Langkah awal untuk melakukan usaha budidaya belut di air bersih adalah memelihara
pakan, dalam melakukan usaha budidaya belut,jika kita tidak ingin mengalami kendala
terutama masalah pakan dan kita juga akan bisa mengurangi biaya operasional usaha ini,
lakukanlah langkah awal ini yaitu 3 atau 4 bulan memelihara pakannya terlebih dahulu
sebelum kita menebar bibit belut. Karena selama ini kendala dari para pembudidaya belut
baik yang menggunakan media lumpur maupun media air bersih adalah pada pemberian
pakan yang tidak menentu karena mereka sebelumnya tidak mempersiapkan pakannya
terlebih dahuludan hingga kini pakan yang paling disukai belut adalah pakan dari alam,
walaupun sudah ada pembudidaya belut dalam pemberian pakannya menggunakan jenis
pelet, namun setelah dihitung-hitung hasil analisa usahanya masih sangat minim,padahal
dalam setiap usaha tentunya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih, bukan malah
membuang-buang duit atau tenaga kita kan???
Banyak pembudidaya belut yang masih meremehkan hal ini dan akhirnya mereka yang akan
kerepotan sendiri karena setiap hari harus mencari pakan buat belut kalau tidak, mereka
harus membeli pakannya, sehingga untuk biaya operasionalnya akan semakin membengkak
untuk pembelian pakan. Dengan kita memelihara pakan terlebih dahulu insyaALLOH akan
mudah menghitung jumlah panen dan analisa usahanya.
2. Persyaratan Lokasi
Secara klimatologis belut tidak membutuhkan kondisi iklim dan geografis yang spesifik.
Ketinggian tempat budidaya ikan belut dapat berada di dataran rendah sampai dataran
tinggi. Begitu pula dengan kelembaban dan curah hujan tidak ada batasan yang spesifik.
Kualitas air untuk pemeliharaan belut harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar
bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kondisi kolam tidak beracun.
Suhu udara/temperatur optimal untuk pertumbuhan belut yaitu berkisar antara 25-28 derajat
C.
Pada prinsipnya kondisi perairan adalah air yang harus bersih dan kaya akan osigen
terutama untuk bibit/benih yang masih kecil.
Belut adalah binatang air yang selalu mengeluarkan lendir dari tubuhnya sebagai
mekanisme perlindungan tubuhnya yang sensitif. Lendir yang keluar dari tubuh belut cukup
banyak sehingga lama kelamaan bisa mempengaruhi derajad keasaman (pH) air tempat
hidupnya. pH air yang dapat diterima oleh belut rata-rata maksimal 7. Jika pH dalam air
tempat pembesaran telah melebihi ambang batas toleransi, air harus dinetralkan, dengan
cara menggati ataupun mensirkulasikan airnya. Dengan demikian, kolam/tempat
pembesaran harus dilengkapi dengan peralatan yang memungkinkan untuk penggantian
atau sirkulasi air.

Ada beberapa macam tempat yang dapat digunakan untuk untuk budidaya belut di air bersih
(air bening) tanpa lumpur di antaranya: kolam permanen (bak semen), bak plastik, tong
(drum).
Dalam Budidaya Belut dengan menggunakan media lumpur dalam wadah/tempat dan
ruangan 5X5 meter, hanya bisa dibuat untuk 1 kolam saja berbeda dengan Budidaya belut
diair bersih dengan wadah dan Ruangan 5X5 meter, bisa dikembangkanya 3 Kali lipat dari
wadah budidaya itu sendiri, karena dalam budidaya air bersih kita hanya memerlukan
ketinggian air 30 Cm, maka tempat budiaya kita bisa tingkat menjadi 3 susun atau 3
apartemen.

Belut Air Bersih


Belut Air Bersih Dan Cara Budidaya Pembesarannya - Belut (Monopterus albus) merupakan
salah satu jenis ikan yang menyukai untuk berkelangsungan hidup pada air yang berlumpur,
ikan jenis ini kaya akan kandungan gizi bila dikonsumsi. Belut saat ini mengalami kenaikan
permintaan pasar, dan untuk memenuhinya sering kali tidak mencukupi karena minimnya
jumlah para pembudidaya belut saat ini. Banyak yang telah melakukan pembudidayaan
belut mulai dari pembibitan sampai dengan budidaya pembesaran dengan menggunakan
media berlumpur karena cara ini dianggap sebagai cara yang tepat untuk budidaya belut.
Belut Air Bersih Dan Cara Sukses Budidaya Pembesarannya

Dipertemuan sebelumhya saya sudah menjelaskan tentang solusi pembudidayaan belut


dengan judul “Cara Budidaya Belut DenganKolam Drum Bekas” dan cara itu juga
merupakan cara praktis untuk budidaya belut. Untuk saat ini saya akan memberikan solusi
lainnya dengan pembudidayaan belut dikolam air bersih dan tanpa lumpur. Dengan adanya
penelitian tentang budidaya belut air bersih ini tentunya pemeliharaan pembesaran belut
lebih praktis dan mudah dilakukan, cara ini merupakan penemuan yang dilakukan oleh
penelitian para ahli perikanan dijepang. Dinegara kita penemuan ini merupakan penemuan
besar, karena sangat bermanfaat untuk kita semua yang ingin membudidayakan belut air
bersih.

Teknik budidaya belut diair bersih tentunya akan mengalahkan teknik budidaya sebelumnya,
yang dengan membuatkan media hidup seperti jerami, pelepah pisang, pupuk
kandang/kompos, dengan sistem fermestasi terlebih dahulu. Karena dianggap sebagai
solusi mudah pembudidayaan belut cara ini sekarang menjadi trend dijepang, kita tahu
bahwa masyarakat jepang sangat menyukai masakan belut, baik dikonsumsi langsung
maupun sudah menjadi beberapa makanan olahan. Namun dengan catatan yang telah saya
ambil dari penemuan terbaru para ahli perikanan dijepang bahwa : Belut dapat
dibudidayakan/hidup didalam air bersih, namun untuk menjaga reproduksi alami harus
diberikan lumpur.
Dengan teknik pembudidayaan belut pada kolam air bersih memang harus dengan ketelitian
yang lebih daripada pembudidayaan belut pada kolam bermedia tumbuh. Belut air
bersih harus diperhatian tentang pemberian makanan dan juga beberapa antisipasi
penyakit yang menyerang. Pengaturan air juga sangat penting untuk budidaya belut pada air
bersih, karena sering kali air akan tercemar jika tidak kita perhatikan, baik dari kotoran belut
yang banyak atau sampah yang ada didalam kolam.
Kentungan dari sistem budiaya belut air bersih adalah mudahnya untuk pengontrolan pada
bibit belut yang akan kita besarkan, karena pada dasarnya belut akan terlihat dengan kasat
mata, tentunya hal ini akan memudahkan kita untuk selalu mengkontrol baik jumlah ataupun
perkembangan pertumbuhan belut itu sendiri. Sangat berbeda dengan kolam belut yang
menggunakan media hidup (fermentasi) yang jumlah dan perkembangan pembesarannya
tidak bisa dikontrol (belut akan bersembunyi dimedia tumbuh yang telah disediakan).Dan
kentungan lainnya adalah penebaran bibit yang akan dibesarkan bisa lebih banyak daripada
budidaya belut dengan media tumbuh (fermentasi) bahkan bisa 20 sampai 30 kali lipatnya.
Keunggulan Dan Keuntungan Budidaya Belut Air Bersih
Belut Mudah Dikontrol
Untuk mengontrol belut yang akan kita besarkan sangatlah tidak sulit, karena belut pada air
bersih akan terlihat, jika belut terserang penyakit atau ada karakter lain yang mencurigakan
akan mudah dikendalikan.
Penebaran Bibit Yang Lebih Banyak
Jalas, untuk penebaran bibitnya akan bisa lebih banyak daripada budidaya belut dengan
sistem media tumbuh (lumpur), dan jumlah penebarannya bisa 10 sampai 30 kali lipat
daripada budidaya belut dimedia lumpur karena pastinya kolam akan longgar dan dapat
dimanfaatkan untuk penambahan bibit.
Mengurangi Adanya Kanibalisme
Belut merupakan salah satu jenis ikan yang akan memangsa binatang apa saja yang lebih
lemah dari dirinya, dan tidak terkecuali jenisnya sendiri. Dan dengan dasarjenis ikan yang
memangsa daging dia tentunya akan memangsa sesama jenisnya, apalagi untuk belut yang
sudah berumur 6-8 bulan merupakan belut yang sudah dewasa. Pada umur itu dia akan
mencari tempat untuk sehari-harinya dan menganggap itu adalah daerah kekuasaanya, jika
ada yang mendekat dan dia terganggu akan terjadi saling serang dan saling memangsa.
Dengan tidak adanya lumpur, maka belut-belut tersebut akan bergerombol dan saling
melindungi dirinya sendiri dengan tubuh belut lainnya, dan kondisi seperti ini akan terbiasa
dari awal penebaran benih, sehinggga kejadian kanibalisme akan terkurangi.

Lebih Efissisen Dan Lebih Efektif


Sangat berbeda dengan cara budidaya belut dengan metode media hidup (lumpur
fermentasi) dengan belut air bersih, karena akan lebih efissien dan praktis. Dengan belut air
bersih kita tidak lagi repot-repot untuk menyiapkan bahan media tumbuh (lumpur fermentasi)
seperti : jerami, pelepah/debog pisang, pupuk kandang, pupuk kompos dan lain-lain.
Budiaya belut air bersih juga akan lebih efektif disaat pemberian pakan, pakan yang
diberikan pada belut akan seluruhnya termakan habis, karena di air bersih semua pakan
akan dapt ditemukan si belut.
Dengan tidak adanya lumpur juga memudahkan kita untuk selalu mengendalikan apabila
sesuatu terjadi pada kolam belut air bersih. Kolam yang digunakannya juga lebih efektif,
menghemat lahan dan dengan pembuatan yang sangat mudah.
Cara Budidaya Belut Air Bersih
Pada cara budiaya belut air bersih, disini ada beberapa faktor-faktor penting yang harus kita
perhatikan agar budiaya belut tepat mencapai sasaran. Hal ini sangat penting karena
salahsatu penyebab berhasil atau tidaknya belut air bersih yang akan kita lakukan. 
Cara Budidaya Belut Air Bersih

Mulai dari persiapan air, pemelihan bibit, dan juga penyediaan pakan adalah faktor penting
untuk menunjang berhasil atau tidaknya budidaya belut air bersih. Dibawah ini adalah
beberapa faktor penting dalam cara budidaya belut air bersih :
1. Air
minor-latin;">Air sangatlah penting untuk kelangsungan semua jenis ikan, dan belut juga demikian
walaupun suka dengan lumpur namun dia juga sangat menyukai air yang cocok untuk kelangsungan
hidupnya. Jika kita melihat sebuah lubang belut (disawah/dirawa) dan didalamnya masih ada
belutnya, maka pada lubang tersebut akan ada air bersih didalamnya, jadi belut juga menyukai air
bersih untuk hidup. Dibawah ini adalah cara untuk menyediakan air untuk budidaya belut air bersih :

 Air yang kita gunakan untuk budidaya belut air bersih harus diantara suhu optimal sekitar 25
sampai 28 derajat C.
 Air jangan sampai mengandung jenis zat kimia apapun.
 Pada kolam harus diberikan sirkulasi air, walaupun kecil untuk keluar masuk air.
 Jika pada kolam tidak terdapat sirkulasi keluar masuk air maka kolam akan keruh
dan tercemar, hal ini akan membuat belut stress dan mati, yang harus kita lakukan adalah
dengan mengganti air kolam selang 2-3 minggu sekali. Untuk hal ini direkomendasikan agar
memberri sirkulasi keluar masuknya air pada kolam, meskipun dengan debit yang kecil.
2. Pakan
Pakan juga merupakan hal penting untuk menunjang proses perkembangan belut,
Pemberian pakan yang kurang atau telat akan membuat belut menjadi kanibalisme
(memangsa sesama jenis) tentunya hal ini sangat merugikan dengan berkurangnya jumlah
belut yang kita budidayakan dan juga lamanya proses pembesaran. Untuk itu pemberian
pakan harus kita perhatikan jangan sampai kurang dan jangan sampai telat.
Belut juga mempunyai rasa bosan jika kita berikan pakan yang itu-itu saja, untuk
mengatasinya dalah jika kita memberikan pakan dan belut masih lahap memakannya,
janganlah beralih dengan pakan yang lain. Dan beralihlah kepakan yang lain bila belut
terlihat sudah tidak selera dengan pakan tersebut.
Jenis-jenis pakan belut yang bagus seperti : cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan
guppy, anakan ikan mas, berudu (kecebong), lambung katak, keong mas/sawah, ulat
hongkong dan masih banyak yang lainnya.
3. Pemilihan Bibit Berkualitas
Dalam mebeli bibit belut kita juga dituntut untuk lebih cermat dan teliti, karena bibit yang baik
juga akan memiliki kuantitas yang baik pula, baik dari segi pertumbuhan maupun ketahanan
penyakit. Dan untuk mengetahui ciri-ciri bibit belut yang berkualitas adalah sebagai berikut :

 Bibit terlihat lincah dan agresif (tidak loyo)


 Bibit harus sehat dan tidak ada luka/cacat pada tubuhnya
  Tubunya keras jika kita pegang (pertanda belut kuat dan sehat)
 Ukuran bibit yang sama, paling bagus adalah ukuran dengan panjang 10-12 cm.
Persiapan Dan Langkah Awal Budidaya Belut Air Bersih
Jika persiapan awal pada budidaya belut dengan media lumpur(fermentasi) adalah
menyiapkan kolam dan membuat media hidup (fermentasi), untuk budidaya belut air bersih
adalah tidak!! Pada belut air bersih yang harus kita siapkan dulu adalah pakan, memang
sangat penting untuk budidaya belut adalah pakan, untuk mengantisipasi terjadinya kendala
pakan, maka kita akan mempersiapkan pakan terlebih dahulu, agar nantinya akan mudah
untuk pemberian pakan yang baik untuk belut.
Dengan persiapan pemeliharaan pakan, maka akan mengurangi jumlah biaya pengeluaran
untuk pembelian pakan belut, dan tentunya akan menunjang pendapatan. Pemeliharaan
pakan ini harus dilakukan 3-4 bulan sebelum menebarkan bibit belut pada kolam belut air
bersih. Pakan yang bias kita budidayakan adalah pakan hidup seperti : keong mas, bekicot,
cacing, katak, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, jangkrik, larva ikan, ulat hongkong, dan
masih banyak pakan hidup lainnya yang bisa dibudidayakan.

Selanjutnya adalah persiapan kolam yang akan digunakan untuk budidaya belut air bersih,
kolam bisa dibuat dengan bak semen (permanen) atau dengan kolam terpal (semi
permanen), untuk belut air bersih akan lebih menghemat lokasi, jika pada kolam belut
dengan media lumpur dengan luas 5x5 meter maka untuk ukuran ini bisa kita gunakan 3
kolam. Dan penebaran bibitnyapun bisa lebih banyak daripada budidaya belut dengan
media lumpur, bahkan bisa sampai dengan 10-30 kalilipatnya.
Selanjutnya adalah pembuatan sirkulasi air, pada kolam belut air bersih direkomendasikan
dengan memberikan sirkulasi keluar masuknya air, hal ini bertujuan agar air didalam kolam
tidak tercemar dan kondisi pH air akan stabil. Mengapa sirkulasi ini sangat penting, karena
belut merupakan salah satu ikan yang selalu mengeluarkan lendir, ubtuk melindungi dirinya,
dan semakin banyak belut maka akan semakin banyak lendir yang akan dihasilkan, dan
tentunya akan membuat pH air menjadi buruk dan mendatangkan penyakit.
Selanjutnya juka kolam dan air sudah selesai kita persiapkan, segera tebarkan bibit-bibit
belut yang sudah kita beli, tentunya dengan ciri-ciri bibit yang berkualitas seperti yang saya
sebutkan diatas. Penebaran benih paling bagus hendaknya dilakukan pada malam hari,
karena dikondisi gelap belut akan beraktifitas.
Pemanenan Belut Air Bersih

Setelah menebarkan bibit yang harus kita lakukan adalah memberikan makanan dan juga
mangatur suhu air agar tetap seimbang, jangan sampai telat/kurang dalam memberikan
pakan , dan jangan sampai pH air menjadi buruk. Hal ini harus kita lakukan secara
berkelanjutan hingga belut siap dipanen, dan hal ini harus kita lakukan dengan sampai
waktu panen.
Artikel Terkait Tentang Budidaya Kambing

1. Budidaya Belut Sukses Dengan 6 Langkah Yang Sangat Mudah


2. Cara Budidaya Belut Dengan Kolam Drum Bekas
3. Belut Air Bersih Dan Cara Sukses Budidaya Pembesarannya
4. Cara Beternak Belut Sukses Dengan Praktis Dan Mudah
5. Ternak Belut Di Tong Dengan Praktis Dan Mudah
6. Cara Ternak Belut Paling Mudah Dan Efektif
7. Cara Pemasaran Belut Mudah Dan Menjanjikan
8. Belut Raksasa Yang Pernah Ada Di Dunia
Sebenarnya tidaklah terlalu susah untuk Belut Air Bersih Dan Cara Sukses Budidaya
Pembesarannya, karena disini saya sudah memberikan teknik terbaik untuk sukses
berbudidaya belut pada air bersih. Tentunya dengan semangat juang yang tinggi akan
membantu Anda sukses untuk berwirausaha dengan budidaya belut air bersih. Salam
Sukses Mitra Budidaya!!
Budidaya Belut Dalam Air Tanpa Lumpur
 Budidaya , Perikanan

Budidaya Belut Dalam Air  Tanpa Lumpur - Pada umumnya budidaya belut menggunakan media
lumpur dengan sedikit air, baik lumpur yang langsung di ambil dari sawah atau lumpur buatan dari
batang pisang, jerami kompos dan bahan lainnya yang di fermentasikan hingga terbentuk lumpur. Hal
ini wajar karena habitat asli belut adalah pada tanah lumpur.
Tetapi mungkinkah budidaya belut dilakukan pada kolam air bersih seperti ikan pada umumnya.
Mengingat media lumpur banyak kekurangannya. Jika dilihat dari karakteristiknya belut adalah salah
satu binatang yang mempunyai ciri seperti ikan bahkan memang belut adalah salah satu jenis ikan,
jadi bukan tidak mungkin jika belut dapat hidup dan berkembang pada air seperti halnya ikan.
Budidaya belut dalam kolam air bersih tanpa menggunakan media lumpur menjadi alternatif cara
budidaya belut karena cara ini di nilai mempunyai beberapa keunggulan. Keungulan atau kelebihan
apa saja dapat di baca pada artikel Kelebihan dan Kekurangan Budidaya Belut Dalam Air Bersih.
Tetapi tentunya dalam budidaya belut dalam kolam air tanpa menggunakan lumpur harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu diantranya :
1. Bibit Belut
Bibit belut yang paling baik adalah bibit yang berasal dari budidaya. Bibit yang sehat di tandai dengan
gerakannya yang gesit, cepat merespon jika kita pegang. Tidak ada tanda tanda penyakit atau cacat.
Hendaknya di pilih bibit belut yang seragam dengan panjang minimal 10 cm. Lebih kecil dari pada itu
resiko kematiannya akan sangat tinggi.
Sebelum dilakukan penebaran pada kolam air hendaknya dikarantina terlebih dahulu untuk dapat
beradaptasi dengan baik. Yaitu dengan cara di taruh dalam bak air yang berisi air dengan diberikan
mesin sirkulasi, agar terjaga kwalitas airnya. lakukan dalam waktu kurang lebih selama satu minggu
dengan pemberian pakan cacing atau ikan cere serta di padukandengan pelet. Jika air keruh segera
di ganti dengan air yang bersih.
Kondisi yang di sukai belut adalah kondisi dengan pencahayaan minim. Untuk itu sebaiknya di tutup
dengan kain hitam atau bahan lainya pada siang hari.
2. Kolam Dan Kwalitas Air
Kolam untuk budidaya belut dapat di buat dari beton atau terpal. Jika terbuat dari beton sebaiknya di
gunakan setelah benar benar hilang bekas semen, dengan cara di rendam air beberapa hari sampai
keluar lumutnya. Pada dasar kolam berilah tumpukan batu bata atau genteng sebelum di gunakan
sebagai tempat persembunyian belut
Air yang baik untuk pembesaran belut sebaiknya menggunakan air sumur atau sumber mata air. Air
dari PDAM tidak baik di gunakan untuk media budidaya belut karena masih banyak mengandung
kaporit dan bahan kimia lainya yang di gunakan dalam proses pemurnian.
Suhu air hendaknya dipertahankan pada kisaran 25 - 28 derajat celsius. Dan juga derajat keasaman
atau pH air berkisar 6 - 7. Cahaya usahakan seminim mungkin, dengan cara ditutup menggunakan
terpal atau penutup lainnya yang berwarna gelap.
Sirkulasi air harus diberikan dengan menggunakan mesin pompa listrik untuk menjaga oksigen dalam
air tetap melimpah. Jika air sudah keruh akibat pakan yang berlebih atau karena lendir yang sudah
terlalu banyak hendaknya diganti dengan air bersih agar terhindar dari penyakit. Belut adalah
binatang air yang selalu mengeluarkan lendir dari tubuhnya sebagai mekanisme perlindungan
tubuhnya yang sensitif. Lendir yang keluar dari tubuh belut cukup banyak sehingga lama kelamaan
bisa mempengaruhi derajad keasaman (pH) air tempat hidupnya.
3. Pakan Belut
Pakan belut harus terjamin jangan sampai kekurangan untuk itu sebelum melakukan budidaya
sebaiknya di siapkan pakan belut. Pakan yang paling di sukai adalah pakan hidup seperti cacing,
cacing lor, cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, anakan ikan mas,
berudu (kecebong), lambung katak, keong mas/sawah, ulat hongkong dan masih banyak yang
lainnya. Pelet ikan dapat diberikan dua hari sekali sebagai selingan. 
Pemberian pakan belut paling baik dilakukan pada sore hari atau malam hari karena belut adalah
jenis binatang yang aktif di malam hari. Pemberian pakan yang cukup dapat menghindari
kanibalisme. 
Ini Kelebihan Budidaya Belut dalam Media Air Bening...
Keuntungan dari aplikasi media air bening adalah padat tebar yang tinggi
JAKARTA, JITUNEWS.COM – Meski digolongkan dalam kelompok ikan, belut berbeda dengan jenis
ikan pada umumnya. Belut biasanya hidup di lumpur dengan air yang tidak terlalu banyak.
Kemampuan hidup di lumpur ini karena belut memiliki 2 sistem pernafasan. Habitat belut biasa
ditemukan di rawa dan sawah, tetapi di sawah sudah sangat jarang sekali ditemukan, hal ini karena
habitat belut di sawah rusak oleh efek penggunaan pupuk pestisida/pupuk kimia yang berlebihan.
Kini, seiring dengan berjalannya waktu, ternyata belut sudah bisa diBudidayakan dengan
menggunakan media air bening. Tak dapat dipungkiri, belut juga merupakan ikan yang hidupnya
membutuhkan air sebagai media hidupnya. Atas dasar itu, logika belut dapat diBudidayakan pada
media air bening menjadi sangat mungkin.
Percobaan Budidaya belut dalam media air bening ini pernah dilakukan pada tahun 2008 silam Fajar
Junariyata di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Akan tetapi, Budidayanya masih sebatas pembesaran.
Selain itu, lingkungannya tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan belut. Misalnya adalah harus
tetap terlindung dari sinar matahari langsung serta kebutuhan nutrisinya yang juga harus
diperhatikan.
Penggunaan air bening memiliki beberapa kelebihan sebagai media hidup belut. Dikutip dari Buku
Budidaya Belut dan Sidat, berikut JITUNEWS uraikan beberapa kelebihan yang didapatkan dengan
menggunakan air bening sebagai media hidup belut, yuk simak!
a) Mudah dikontrol.
b) Padat tebar lebih tinggi.
c) Tingkat kanibalisme dapat diperkecil.

Keuntungan dari aplikasi media air bening adalah padat tebar yang tinggi. Berdasarkan uji coba, tiap
1 m3 media dapat ditebar benih belut sebanyak 50 kg. Bandingkan dengan media lumpur yang hanya
1-2 kg per m3. Jika padat tebar lebih dari itu, pertumbuhan dapat terganggu, bahkan bisa terjadi
saling serang antarbelut karena memperebutkan wilayah (teritorial) hidupnya. Hal inilah yang
menyebabkan kematian belut pada media lumpur cukup tinggi.
Budidaya Belut Air Bersih Yang Benar Dan Mudah
09.54

Belut merupakan salah satu makanan yang banyak digemari di Indonesia. Belut yang memiliki bentuk
hampir sama dengan ular karena memiliki tubuh yang licin ini biasanya dibuat aneka makanan baik
itu sayuran ataupun camilan. Banyak yang mengira jika budidaya belut itu hanya bisa dilakukan pada
lumpur ataupun air yang dicampur oleh jerami, pelepah pisang ataupun sebagainya. Tetapi, saat ini
sedang berkembang budidaya belut dengan metode yang baru yang dikembangkan oleh ilmuwan
jepang. Cara budidaya tersebut adalah budidaya belut air bersih. Cara ini bisa menjadi salah satu
cara anda untuk membubidayakan belut dengan mudah.
Cara Budidaya Belut Air Bersih Bagi Pemula
Keuntungan dari budidaya belut air bersih

Dengan menggunakan cara budidaya belut air bersih ini anda bisa mendapatkan beberapa
keuntungan yang mungkin tidak anda dapatkan dari budidaya belut dengan menggunakan lumpur.
Keuntungan pertama yang bisa anda dapatkan jika anda memilih membudidayakan belut pada air
bersih adalah anda bisa mengontrol kondisi belut anda dengan jelas. Jika terdapat belut yang kurang
sehat ataupun mati, anda bisa langsung mengangkatnya dari kolam sehingga anda bisa
mendapatkan kolam anda tetap bersih. Kemudian keuntungan selanjutnya yang bisa anda rasakan
adalah anda bisa menaburkan benih belut yang lebih banyak. Menurut uji coba, dengan
menggunakan air bersih, anda bisa menanam benih belut 30 kali lipat dibandingkan dengan budidaya
di lumpur. Tentunya ini akan sangat menguntungkan. 

Tak cukup hanya dengan dua keuntungan yang diatas. Dengan melakukan budidaya belut dengan
menggunakan media air bersih, anda juga bisa mendapatkan keuntungan dari berkurangnya angka
kanibalisme pada belut. Belut betina yang berumur 6-8bulan biasanya jika merasa terusik maka akan
menyerang lawannya. Akan tetapi dengan menggunakan budidaya belut air bersih justru hal itu tidak
terjadi karena mereka saling membutuhkan kulit antara satu dengan yang lainnya untuk berlindung.
Dengan demikian, menggunakan air bersih sebagai media pembudidayaan belut menjadi salah satu
cara yang paling efektif dan efisien. Anda tidak perlu mencari jerami untuk membuat lumpur buatan
dan juga pakan belut pun tidak akan terbuang sia-sia karena sudah pasti terlihat oleh belut.
Hal-hal penting dalam budidaya belut air bersih
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, anda harus memperhatikan beberapa hal penting untuk
budidaya belut media air bersih ini. Hal pertama yang harus anda persiapkan dengan benar adalah
air. Tentu saja, ini menjadi hal terpenting karena dengan memilih air yang bersih dan tepat anda akan
mendapatkan belut anda menjadi belut yang berkualitas. Air yang digunakan dalam budidaya belut air
bersih hendaknya air yang tidak mengandung zat-zat berbahaya. Air juga harus terjaga suhunya,
suhu optimal pada air untuk belut adalah 25-28 derajat C. Selain itu, kolam juga harus memiliki
sirkulasi air yang cukup. 

Pembudidayaan belut pada air bersih juga membuat anda harus memperhatikan jenis bibit dari belut.
Untuk mendapatkan bibit yang unggulan dan berkualitas anda harus memilih belut yang sehat.
Pastikan jika bibit belut yang anda pilih adalah belut yang tidak terdapat bekas lukanya. Selain itu,
bibit untuk budidaya belut air bersih juga akan menghasilkan hasil yang bagus, jika anda memilih bibit
belut yang lincah. Dengan demikian anda sudah pasti akan mendapatkan belut yang sangat
berkualitas.
Cara Budidaya Belut dengan Media Air Tanpa Lumpur Agus Sugiyanto Maret 3, 2016 Bisnis &
Ekonomi, Fauna Tidak ada Komentar
Cara Budidaya Belut – Budidaya belut bukan hanya dengan media lumpur saja, budidaya belut juga
bisa dilakukan dengan menggunakan media air. Budidaya dengan media air merupakan teknik baru
sehingga pembudidaya tidak capek-capek mencari lumpur ataupun pelepah pisang.
Keuntungan budidaya belut dengan media air yaitu pertumbuhan dapat terkontrol sehingga target
mudah tercapai, penebaran bibit pun bisa lebih banyak, selain itu juga meminimalisir angka
kanibalisme.
4 Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Budidaya Belut
1. Air
Air untuk budidaya belut diusahakan air yang jernih dan tidak mengandung zat-zat kimia seperti
kaporit. Gunakan juga peralatan untuk sirkulasi air di kolam, hal ini akan menambah kandungan
oksigen didalam air sehingga berpengaruh untuk perkembangan belut.
2. Memilih Bibit Belut
memilih bibit belut untuk budidaya belut
indotrading.com
Pembudidaya harus pintar dalam memilih bibit belut, ada beberapa kriteria belut yang cocok untuk
budidaya. Diataranya:
– Carilah ukuran bibit yang seragam.
– Gerakan belut lincah.
– Tidak cacat atau luka.
– Bebas penyakit.
3. Pakan
Pakan sangatlah penting dalam perkembangan dan pertumbuhan belut, pemberian pakan jangan
sampai kurang, hal ini akan menimbulkan sifat kanibalisme. Pakan belut diantaranya cacing lor,
cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, anakan ikan mas, berudu dan lain-
lain.

4. Penebaran Bibit
Kepadatan penebaran bibit belut tergantung dari pemberian pakan, sehingga meminimalkan
kematian. Berbeda dengan jenis ikan seperti lele ataupun gurame, penebaran bibit yang padat bisa
mengakibatkan kematian yang tinggi walaupun peberian pakan sesuai dengan ukuran.
Langkah-Langkah Budidaya Belut Dengan Media Air Tanpa Lumpur
budidaya belut dengan media air tanpa lumpur
1. Dalam budidaya belut pakan merupakan hal yang penting sebelum penebaran bibit. Hal yang
pertama Anda lakukan adalah memelihara pakan terlebih dahulu selama 4 bulan, setelah itu baru
penebaran bibit.
2. Sebelum penebaran bibit buatlah wadah atau tempat untuk budidaya belut, seperti kolam
permanen, kolam dengan menggunakan terpal, ataupun drum. Budidaya belut di media air hanya
dibutuhkan ketinggian air sekitar 30 cm, jadi Anda juga bisa membuat tempat belut secara bertingkat.
3. Untuk kualitas air usahakan air yang jenih mengandung banyak oksigen, terutama untuk bibit belut
yang masih kecil. Usahakan dalam kolam pembesaran bibit belut menggunakan peralatan untuk
sirkulasi air.
4. Setelah perlengkapan dan pangan beres, selanjunya proses penebaran bibit. Dalam penebaran
bibit lakukanlah pada waktu pagi atau sore hari, hal ini agar bibit belut tidak stress.
5. Selanjutnya, aturlah sirkulasi air agar tidak terlalu deras dan juga atur ketinggian air, lihat no 2.
6. Agar pertumbuhan belut semakin cepat, usahakan setelah penebaran bibit belut pemberian pakan
selalu terjamin. Dan untuk pemberian pakan lebih efektif dilakukan pada sore atau malam hari.
7. Dalam pemberian pakan disesuaikan dengan pertumbuhan belut. Untuk pakan hidup jika belut
kecil yaitu cacing, kutu air, kecebong, dan larva serangga. Untuk belut dewasa berupa ikan, katak,
serangga, kepiting, bekicot, belatung dan keong. Pemberian pakan hidup dilakukan 3 hari sekali.
Untuk pakan mati bisa diberikan cicangan bekicot, ikan rucah, bangkai ayam ataupu pelet. Pemberian
pakan mati 1 sampai 2 kali sehari.
8. Pembesaran belut sampai panen dibutuhkan waktu 3 sampai 4 bulan (pasar domestik) sedangkan
3 sampai 6 bulan untuk pasar ekspor.

Anda mungkin juga menyukai