Anda di halaman 1dari 27

BUDIDAYA

BELUT
KELOMPOK 2

Syifa Firda Fauziyyah 185040061


Ananda Violyta 185040069
Nadya Salsa Octarina 185040091
Nadia Amelia 185040093
Nur Islamiati 185040114
TABLE OF CONTENTS

Pengertian Belut Klasifikasi


01 03 Ilmiah Belut

Jenis-jenis Belut Hal yang perlu diperhatikan


02 04 dalam membudidayakan
belut
BELUT
Belut (Monopterus albus) merupakan ikan darat dari keluarga
Synbranchidae dan tergolong ordo Synbranchiodae, yaitu ikan
yang tidak mempunyai sirip atau anggota lain untuk bergerak
dengan ciri-ciri badan bulat panjang seperti ular tetapi tidak
bersisik, dan kulitnya licin mengeluarkan lendir.
Belut adalah jenis ikan darat yang tidak bersisik
dan mampu hidup di air keruh. Belut banyak
dijumpai didaerah persawahan dan di rawa-rawa.
Pada musim kemarau, belut membuat lubang
didalam tanah yang lembab sebagai upaya untuk
mempertahankan hidup.
Habitat belut tersebar luas di perairan air tawar, baik perairan
dangkal berlumpur, tepian sungai, kanal, danau dan kolam
dengan dengan kedalaman kurang dari 1 meter. Pada habitat
aslinya, media hidup belut berupa 80 % Lumpur dan 20 % air.

Belut meiliki daging yang lezat dan dapat diolah menjadi


berbagai makanan yang bergizi tinggi. Selain itu, belut juga
memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan
Jenis – Jenis Belut

Belut Sawah Belut Rawa Belut bermata


sangat kecil
belut sawah mempunyai Jumlahnya masih terbatas
bentuk tubuh panjang dan
bulat, tidak bersisik dan
matanya kecil.
Klasifikasi Ilmiah
Belut
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Synbranchoidae
Famili : Synbranchidae
Genus : Synbranchus
Species : Synbranchus bengalensis Mc clell (jenis
rawa) ; Monopterus albus Zuieuw (jenis sawah) ;
Macrotema caligans Cant (jenis kali/laut)
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam
membudidayakan
belut
Persiapan Kolam Budidaya Belut

● Buatlah kolam dengan ukuran 3 meter (panjang), 3 meter (lebar), dan 1


meter (tinggi).
● Bahan dasar kolam yang bisa Anda gunakan ialah beton 
● Masukkan lumpur ke dalam kolam hingga 15 cm
● Tambahkan jerami dan pupuk kandang hingga 5 cm 
● Buatlah tumpukan tersebut sebanyak 2 lapis atau kira-kira 60 cm 
 Beri bekatul pada lapisan yang atas dengan
ukuran 1 kg/m2
 Lalu beri lumpur sedikit
 Yang terakhir, aliri air hingga 10 cm
 Biarkan sampai 3 minggu, hingga jerami dan
pupuk kandang menjadi busuk.
 Kolam belut siap digunakan
Cara Memilih Indukan Belut Berkualitas

Ada beberapa cara yang harus diperhatikan untuk memilih indukan belut sebelum memulai
budidaya.
Cara Mengawinkan Belut
Pengawinan indukan belut dapat Anda sebut dengan proses pemijahan.
Pemijahan bisa Anda lakukan di kolam khusus. Dengan catatan harus Anda
lakukan dengan cara yang alami, maksudnya seperti habitat asli belut.

 Siapkan kolam khusus dengan luas sekitar 1 m²


 Pilih dua indukan belut betina dan satu indukan belut jantan
 Jagalah kualitas air dan ketersediaan pakan untuk belut
 Perkawinan tidak bisa diketahui. Namun bisa ditandai dengan adanya
busa putih di permukaan kolam
 Jika selama satu minggu tidak terlihat busa putih, maka Anda bisa
mengganti pasangan indukan
Cara Menetaskan Telur Belut

● Telur larva berupa busa putih yang muncul di permukaan


kolam. 
● Butuh waktu 5 hari untuk busa tersebut menetas. 
● Busa putih tersebut akan menetas menjadi larva 
● Ambilah larva dan letakkan dalam kolam khusus pendederan 
● Peliharalah larva dengan baik di dalam kolam pendadaran
 Larva belut memiliki sifat kanibal. Jika asupan pakan tidak
Anda penuhi dengan baik, maka larva bisa berbahaya
 Berikan pakan dengan tepat waktu, sekitar 5 – 7 kali dalam
sehari 
 Larva usia 1- 3 hari berikan pakan berupa kuning telur yang
sudah direbus
 Larva usia 4 – 3- hari berikan pakan cacing sutra
 Setelah larva berumur 1 bulan atau lebih, bisa Anda berikan
pakan cacing tanah.
 Larva yang berumur 1 bulan atau lebih bisa Anda pindahkan
ke kolam pembesaran
Cara Memelihara Anakan Belut

Pemeliharaan anakan belut harus diperhatikan dengan baik. Berikut cara


memelihara anakan belut:
• Pelihara anakan dalam kolam pembesaran
• Perhatikan air dalam wadah atau kolam belut.
• Atur sirkulasi air dalam kolam
• Perhatikan kedalaman air. Air yang terlalu dalam bisa membuat belut terlihat
jadi kurus. Hal ini karena belut melakukan banyak gerak saat akan menghirup
oksigen
• Pastikan suhu air 26 – 32˚C.
• Media belut mengandung pH 5-7. Kontrol pH
untuk menghindari kematian belut
• Bersihkan kolam setiap hari, dari sisa pakan
dan kotoran belut
• Berikan anakan belut dengan pakan yang
cukup
Cara Pemberian Pakan
Belut
Pemberian pakan sangat mempengaruhi tumbuh
kembang belut. Memberikan pakan dimulai ketika
belut memasuki usia 3 bulan.

Berikut cara pemberian pakan belut :


• Pemberian pakan untuk belut bisa lakukan setiap tiga kali
sehari pada sore hari.
• Beri belut pakan tambahan, berupa campuran ikan teri
giling atau ikan asin giling serta bekatul
• Pakan diberikan sekitar 5 – 20 % dari bobot belut. Berikut
takaran pakan untuk belut
Cara pemberian pakan harus sesuai dengan usia tersebut, yaitu sebagai berikut :
• Belut kecil : pakan berupa cacing kutu air, larva ikan, kecebong, dsb. Pemberian
pakan ini harus Anda takar sekitar 0,5 – 1 kg
• Belut dewasa : memberi pakan berupa bekicot, katak, belatung, ikan, dsb.
Pemberian pakan ini harus Anda takar sekitar 1,5 – 2 kg.
Perawatan Kesehatan Budidaya
Belut
• Berikan pelepah pisang, eceng gondong, kandangan, dan tanaman air
yang lain pada kolam. Hal ini agar belut memiliki tempat berlindung
ketika siang hari.
• Tanaman air yang digunakan harus yang masih segar
• Pemberian eceng gondong juga berfungsi sebagai media penetralisir air,
penyedia zat hara, penyedia oksigen, dan penawar racun.
• Pastikan tanaman-tanaman tersebut menutupi 80% permukaan kolam
• Berikan pakan, berupa pellet yang mengandung nutrisi
Perawatan Kebersihan Budidaya
Belut
● Jagalah kualitas air dan gunakan media yang tidak tercemar 
● Pada pagi hari Anda bisa mengecek kondisi air dari sisa pakan. 
● Pada pagi hari, belut tidak sepenuhnya istirahat. Dengan demikian bisa Anda
gunakan untuk mengganti air kolam 
● Ketika mengganti air kolam, pastikan belut mendapatkan pasokan oksigen yang
cukup. Hal ini agar belut tidak mudah terserang penyakit
● Pastikan belut tidak mudah terserang penyakit dengan memastikan beberapa hal,
diantaranya kolam yang sesuai, pakan yang berkualitas, bibit yang unggul,
kebersihan kolam, cahaya yang cukup
HAMA DAN PENYAKIT

Hama yang terdapat pada belut


• Hama pada belut adalah binatang tingkat tinggi yang langsung
mengganggu kehidupan belut.
• Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang
belut antara lain: berang-berang, ular, katak, burung, serangga,
musang air dan ikan gabus.
• Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering
menyerang hanya katak dan kucing. Pemeliharaan belut secara
intensif tidak banyak diserang hama.
Penyakit yang umum menyerang belut
adalah penyakit yang disebabkan oleh
organisme tingkat rendah seperti virus,
bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran
kecil.
Khasiat dan Manfaat Pada Belut
• Nilai protein pada belut (18,4 g/100 g daging) setara dengan protein
daging sapi tetapi lebih tinggi dari protein telur. Seperti jenis ikan
lainnya, nilai cerna protein pada belut juga sangat tinggi, sehingga sangat
cocok untuk sumber protein bagi semua kelompok usia, dari bayi hingga
usia lanjut.

• Protein belut juga kaya akan beberapa asam amino yang memiliki
kualitas cukup baik, yaitu leusin, lisin, asam aspartat, dan asam glutamat.
Leusin dan isoleusin merupakan asam amino esensial yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga kesetimbangan
nitrogen pada orang dewasa.
• Kandungan arginin (asam amino nonesensial) pada belut dapat memengaruhi
produksi hormon pertumbuhan manusia yang populer dengan sebutan human
growth hormone (HGH). HGH ini yang akan membantu meningkatkan
kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh. Hasil uji
laboratorium juga menunjukkan bahwa arginin berfungsi menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker payudara.

• Kaya Mineral dan Vitamin Belut kaya akan zat besi (20 mg/100 g), jauh lebih
tinggi dibandingkan zat besi pada telur dan daging (2,8 mg/100g). Konsumsi
125 gram belut setiap hari telah memenuhi kebutuhan tubuh akan zat besi,
yaitu 25 mg per hari. Zat besi sangat diperlukan tubuh untuk mencegah anemia
gizi, yang ditandai oleh tubuh yang mudah lemah, letih, dan lesu.
• Belut juga kaya akan fosfor. Nilainya dua kali lipat fosfor pada telur. Tanpa
kehadiran fosfor, kalsium tidak dapat membentuk massa tulang. Karena itu,
konsumsi fosfor harus berimbang dengan kalsium, agar tulang menjadi kokoh
dan kuat, sehingga terbebas dari osteoporosis. Di dalam tubuh, fosfor yang
berbentuk kristal kalsium fosfat umumnya (sekitar 80 persen) berada dalam
tulang dan gigi.

• Kandungan vitamin A yang mencapai 1.600 SI per 100 g membuat belut


sangat baik untuk digunakan sebagai pemelihara sel epitel. Selain itu, vitamin
A juga sangat diperlukan tubuh untuk pertumbuhan, penglihatan, dan proses
reproduksi.
KESIMPULAN
Ikan Belut adalah jenis ikan darat yang tidak bersisik dan mampu hidup di
air keruh. Hewan ini merupakan ikan darat yang tidak bersirip dan banyak
dijumpai didaerah persawahan dan di rawa-rawa. Pada musim kemarau,
belut membuat lubang didalam tanah yang lembab sebagai upaya untuk
mempertahankan hidup. Ada 3 jenis yaitu Belut sawah (Monopterus albus
Zuieuw), Belut rawa (Synbranchus bengalensis Mc. Clell), Belut bermata
sangat kecil (Macrotema caligans Cant). Belut memiliki dagingnya sangat
lezat dan dapat diolah menjadi berbagai makanan yang bergizi tinggi. Selain
itu, belut juga memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan.
ANY
QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai