Anda di halaman 1dari 3

Ilmu Kesehatan keluarga selanjutnya disingkat IKK, dibentuk dari tiga kata yaitu ilmu, kesehatan dan

Keluarga. Ilmu itu adalah kumpulan dari berbagai macam teori dan dapat dipergunakan dan diterapkan
serta dapat menunjukkan kebenarannya dalam kehidupan manusia. Kesehatan berasal dari kata sehat
dan dibentuk dengan awalan “ke” dan akhiran “an”. Sehat disini artinya keadaan normal dari fungsi-
fungsi organ tubuh (jaringan dan sel-selnya), juga keadaan normal dari fungsi spikologisnya termasuk
juga keadaan normal dari fungsi spiritual dan sosialnya. Arti dari sehat ini ditambah dengan awalan ”ke”
dan akhiran ”an” menunjukkan penekanan atau keharusan untuk selalu sehat atau tidak sakit karena
dengan kesehatan, orang akan selalu hidup produktif secara sosial dan ekonomis sebagaimana yang
terdapat dalam pengertian kesehatan pada Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia nomor 36
tahun 2009. Yaitu Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. ———–Hanya
disayangkan kalau Anda Membaca Undang-Undang RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan, tidak
ditemukan pengertian tetang kesehatan keluarga dan masyarakat.—————- Pengertian sehat juga
terdapat dalam ketentuan WHO, 1950 yaitu sehat adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan social
tidak hanya bebas dari sakit dan kelemahan.

Sementara itu, kata keluarga adalah kumpulan dari induvidu-induvidu yaitu bapak, ibu, anak dan kakek
dan nenek. Dalam satu kesatuan itulah disebut keluarga, apabila diuraikan lebih jauh, kumpulan
berbagai keluarga itulah disebut sebagai masyarakat. Dalam prakteknya biasa dikenal juga dengan
kelompok-kelompok masyarakat, misalnya kelompok usia lanjut, kelompok usia balita dan seterusnya.
Istilah yang terakhir ini biasa disebut dengan siklus hidup, sehingga kalau menjelaskan kesehatan
keluarga, tidak terlepas juga penjelasan tentang siklus hidup.

Pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga

Dari penjelasan diatas pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga itu adalah pengetahuan tentang keadaan
sehat fisik, jasmani dan sosial dari induvidu-induvidu yang terdapat dalam satu keluarga. Antara
induvidu yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dalam lingkaran siklus keluarga untuk
mencapai derajat kesehatan keluarga yang optimal.

Pengertian lainnya dari ilmu Kesehatan keluarga yang dikeluarkan oleh PB IDI 1983 adalah Ilmu yang
mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya untuk memberikan pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu,
keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan factor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.

Pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga yang dikeluarkan oleh PB IDI 1983 lebih diarahkan kepada Ilmu
Kedokteran Keluarga (family medicine) dengan pendekatan kuratif dan rehabilitative. Sedangkan
pengertian Ilmu Kesehatan Keluarga (family health) yang dikembangkan penulis lebih diarahkan kepada
aplikasi dari ilmu kesehatan masyarakat dengan pendekatan pencegahan dan promotif. Sifat kesamaan
dari kedua ilmu ini adalah mempunyai sasaran yang sama yaitu Keluarga sebagai satu kesatuan sasaran
dari pelayanan kesehatan dari kedua ilmu tersebut.

Pengertian dari Pelayanan kesehatan itu sendiri sebagaimana yang terdapat buku-buku tentang
pelayanan kesehatan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan adalah Setiap upaya yang
diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Pelayanan kesehatan ini juga harus dapat
dibedakan pelayanan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat. Jika pelayanan kedokteran lebih
diarahkan pada kuratif dan rehabilitative —— menjaga orang yang sakit agar tidak mati (paradigma
sakit),——- sedangkan pelayanan kesehatan masyarakat lebih diarahkan pada pencegahan dan
promotif, ———- menjaga orang yang sehat agar tetap sehat atau tidak sakit (paradigma sehat)———–.

Jadi pelayanan kesehatan keluarga adalah upaya yang diselenggarakan secara sendiri (Mandiri-
Fungsional) atau bersama-sama dalam suatu organisasi (Team-Work) untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan keluarga secara utuh dalam suatu siklus hidup untuk mencapai derajat kesehatan
keluarga yang optimal.

Siklus hidup yang dimaksud disini adalah siklus hidup manusia yaitu dimulai dari terbentuknya imbrio-
janin, Ibu Hamil-Ibu menyusui, Bayi-Balita, Anak Sekolah-Remaja, Dewasa dan Usia Lanjut. Normalnya
tahapan siklus hidup manusia harus dalam keadaan sehat yang optimal. Salah satu faktor yang sangat
menentukan keadaan kesehatan yang optimal ini adalah keadaan gizi. Seyogyanya setiap keluarga
mempunyai pengetahuan dasar tentang gizi yaitu pengetahuan gizi daur kehidupan (siklus hidup).
Pengetahuan ini didapat dari proses pendidikan gizi formal (proses belajar-mengajar) maupun non
formal (berdasarkan pengalaman). Hasilnya bukan saja pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan
bahkan perilaku sadar gizi akan kebutuhan gizi optimal dari imbrio-janin, Ibu Hamil-Ibu menyusui, Bayi-
Balita, Anak Sekolah-Remaja, Dewasa dan Usia Lanjut.

Penerapan pendidikan gizi.

Pendidikan gizi pada masyarakat dikenal sebagai usaha perbaikan gizi, atau suatu usaha untuk
meningkatkan status gizi masyarakat khususnya golongan rawan (Bumil, Busui, balita dan usia lanjut),
dimana golongan rawan ini masuk dalam golongan siklus hidup manusia. Pada pendidikan gizi selalu
diarahkan pada perubahan perilaku masyarakat ke arah yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu gizi
yaitu perubahan pengetahuan gizi, sikap dan perilaku makan, serta keterampilan dalam mengelola
makanan secara baik dan benar.

Penerapannya dalam pelayanan kesehatan (red: Pelayanan Gizi ) Keluarga ini harus tetap memberikan
penekanan pada golongan rawan, namun idealnya penerapannya harus didasarkan pada pelayanan gizi
daur kehidupan (red: siklus hidup) mulai dari imbrio-janin, Ibu Hamil-Ibu menyusui, Bayi-Balita, Anak
Sekolah-Remaja, sampai dengan Dewasa dan Usia Lanjut.

Di Indonesia tak terkecuali Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat, penerapan pendidikan gizi pada
keluarga dikenal dengan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Kegiatan UPGK tidak terlepas dari 4
permasalahan dan program gizi nasional termasuk juga beberapa program turunannya yaitu

Masalah Gizi Buruk dan Kurang dengan program Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk dan
Kurang atau lebih dikenal dengan program Gizi Makro. Ditingkat masyarakat lebih dikenal dengan
program pemantauan pertumbuhan berat badan balita dan ibu hamil di Posyandu. Dengan Pesan
pendidikan : Anak Sehat (Cerdas) Bertambah Umur Bertambah Berat badan

Masalah Kurang Vitamin A dengan program pencegahan dan penanngulangan kurang vitamin A (KVA).
Dimasyarakat lebih dikenal dengan Pemberian Vitamin A Dosis Tinggi pada Balita dan ibu Nifas dengan
pesan pendidikan : Vitamin A Gratis di posyandu setiap bulan Febrauri dan Agustus untuk mencegah
anak dari kebutaan.

Masalah Kurang Zat Besi dengan program pencegahan dan penanggulangan Anemia Zat Gizi Besi (AGB).
Ditingkat Masyarakat lebih dikenal dengan Pemberian Tablet Tambah Darah pada ibu hamil minimal 90
tablet selama kehamilan. Dengan Pesan Pendidikan : Dapat Tablet Tambah Darah di Pos bersalin bidan
untuk mencegah pendarahan ketika persalinan.

Masalah Kurang Yodium dengan program pencegahan dan penanggulangan Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKI). Ditingkat Masyarakat lebih dikenal dengan penggunaan garam beryodium
dan pemberian kapsul yodium. Dengan Pesan Pendidikan : Garam Beryoidum agar Anak Cerdas dan
Pandai.

Program Turunan dari 4 masalah gizi (point 1-4 diatas) yaitu program keluarga sadar gizi, unit konsultasi
gizi dan beberapa kegiatan program Pesan-Pesan Gizi Seimbang mulai dari imbrio-janin, Ibu Hamil-Ibu
menyusui, Bayi-Balita, Anak Sekolah-Remaja, sampai Dewasa dan Usia Lanjut.

Anda mungkin juga menyukai