VAKSIN DAN VAKSINASI

IMUNOLOGI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UB
31 MARET 2020
PENDAHULUAN

 Pasif Imunitas adalah suatu kekebalan yang diperoleh dengan cara transfer serum
yang mengandung ANTIBODI, sebagai contoh antibodi maternal dan air susu induk
yang mengandung antibodi, atau serum antitetatus, untuk pada kasus orang yang
sudah terinfeksi tetanus yang diinjeksikan adalah serum anti tetanus.
 Sifat dari pasif imunitas ; short term action, tidak ada sel memori yang dibentuk
 Aktif Imunitas adalah suatu kekebalan tubuh yang diperoleh dengan cara tubuh
AKTIF membentuk antibodi ; dapat dengan terpapar penyakit atau hasil vaksinasi
 Sifat dari aktif imunitas ; long term action, ada sel memori yang dibentuk
 PASIF IMUNITAS AKTIF IMUNITAS

Menerima antibodi Membentuk antibodi

NATURAL ARTIFICIAL NATURAL ARTIFICIAL

ANTIBODI ANTIBODI ANTIBODI

ANTIBODI
Yang dimasukkan ke dalam Yang dihasilkan oleh tubuh Yang dihasilkan oleh tubuh
Yang didapatkan dari induk
tubuh (sebagai bentuk terapi sebagai respon terhadap sebagai respon terhadap
(antibodi maternal, antibody
) contoh hyperimunserum ; antigen, hasil infeksi alam vaksinasi / vaksin
dari air susu induk)
serum anti tetanus atau penyakit
 PENGERTIAN

 VAKSIN (vaccine) adalah m.o yang dilemahkan atau m.o yang dibunuh (killed) atau bagian
(produk) dari m.o yang mampu menstimulasi respon imun sehingga menghasilkan
antibodi
 Vaksin seharusnya dapat menstimulasi jumlah sel T memori dan Limfositnya B yang cukup, utk
menghasilkan sel efektor T & sel B untuk memproduksi antibodi
 Vaksinasi (vaccination) adalah imunisasi terhadap penyakit menular melalui pemberian vaksin untuk
menghasilkan imunitas yang protektif terhadap penyakit tersebut
 Vaccinate (memvaksinasi) / kata kerja : proses memasukkan vaksin kedalam tubuh agar terbentuk
imunitas
BAGAIMANA VAKSIN ITU BEKERJA
SEJARAH PERKEMBANGAN VAKSIN
BAGAIMANA VAKSIN YANG IDEAL ITU ??

 Beberapa produk vaksin mampu memberikan kekebalan yang sangat kuat untuk
mencegah hewan terinfeksi oleh penyakit, namun dalam kasus lain hewan yang
divaksinasi mungkin terinfeksi, tetapi dengan gejala klinis yang sangat ringan.
 Tingkat perlindungan vaksin, bergantung pada “Klaim” produk dan sebelum
menggunakan vaksin harus membaca procedural vaksinasi yang benar
 Hingga saat ini tidak ada vaksin yang memberikan protektif dengan jaminan 100%,
namun dapat dijabarkan ciri-ciri vaksin ideal dalam dunia veteriner antara lain
VAKSIN YANG IDEAL

 Menjadi murah, jika diproduksi dalam jumlah yang besar

 Konsisten dalam formulasi
 Memiliki umur simpan yang lama
 Stabil dalam kondisi penyimpanan
 Mampu menginduksi respon imun yang tepat, sehingga protektif terhadap antigen yang diinokulasikan
 Menggabungkan berbagai imunodominan epitop dari organisme target untuk mengaktifkan beberapa klon T dan antigen
spesifik Limfosit B.
 Mampu menginduksi long lived immune
 Menginduksi terbentuk sel memori
 Tidak memiliki efek samping
TIPE VAKSIN JARANG DIGUNAKAN

 LIVE VIRULENT VACCINES

Merupakan vaksin dengan m.o yang masih hidup dan ganas, sangat jarang
dan relatif tidak umum untuk digunakan. contoh untuk mencegah domba terinfeksi
parapoxvirus orf, vaksin ini diberikan dengan cara skarifikasi ke kulit domba
 HETEROLOGOUS VACCINES
A heterologous vaccine incorporates an organism that is antigenically related to
the target infectious agent, but is adapted to another host species. The best example
of such an approach is the use of human measles virus to protect against the related
morbillivirus CDV. This procedure is no longer recommended.
TIPE VAKSIN YANG UMUM DIGUNAKAN
 LIVE ATTENUATED VACCINES  KILLED VACCINE
This class of vaccine is the single most commonly used in A killed vaccine includes an organism that is
veterinary medicine. These vaccines are based on the use of an antigenically intact, but clearly unable to
intact and viable organism that has been ‘attenuated’ to reduce replicate or induce pathology or clinical
its virulence. Live attenuated organisms are capable of inducing low- disease. There are various means of producing
level infection and replicating within the animal, but do not killed vaccines, most often by treating the
induce significant tissue pathology or clinical disease.
vaccinal organisms with chemicals such as
Traditional means of attenuation might involve heating the vaccinal
organisms, treating them with chemicals or growing them in
formalin, alcohol or alkylating agents.
unusual conditions (e.g.in particular cell lines or media, or by
passaging them through an animal species to which they are not
adapted). A more refined means of attenuation is to use molecular
techniques to produce genetically modified organisms from which
virulence genes have been deleted or modified. An example
of this approach has been the development of vaccines for
pseudorabies (Aujeszky’s disease) in swine, in which the thymidine
kinase gene has been deleted from the causative herpesvirus.
 VAKSIN SUBUNIT

A subunit vaccine does not contain an entire intact

organism, but rather specific immunogenic
structural proteins or metabolites derived
from that organism. A good example of a
subunit vaccine is the FeLV vaccine that
incorporates glycoprotein 70 (gp70) extracted
from the virus grown in cell culture. It is also
possible to produce synthetic peptides based on
knowledge of the structure of the antigenic protein
of interest, but synthetic peptide vaccines require
an adjuvant and produce immune responses of very
restricted antigenic specificity.
 MARKER VACCINES
A further recent advance is the development of
‘marker vaccines’. Many infections are diagnosed by
the detection of serum antibody as evidence of
exposure (e.g. Lyme borreliosis, FIV), but as
vaccination also induces serum antibody it has
traditionally been difficult to discriminate between
vaccinal and exposure titres. Marker vaccines have
now been developed to make this distinction possible.
An excellent example of such a product is the marker
vaccine for infectious bovine rhinotracheitis (IBR).
The virus contained in this product has deletion of the
gene encoding surface glycoprotein E; therefore, if a
cow has serum antibody to glycoprotein E, this must
have been generated by exposure to field virus rather
than by vaccination (269). Development of a marker
vaccine requires parallel development of an
appropriate diagnostic test.
KOMPONEN VAKSIN

 ANTIGEN
 STABILIZER
 ADJUVANT
 ANTIBIOTIK
 PENGAWET
 ADJUVANT
 Adjutants (Latin: adjuvare, to help)
are substances that when mixed
with an antigen and injected with it,
enhance the immunogenicity of the
antigen.
 Protect the antigen (vaccine)
 Non Antigenic material
 Used to boost the immune
response when:
 The antigen has low immunogenicity
 Only small amounts of antigen
 Adjuvant:
 Elicit innate immune responses
 Increase costimulators signals
 Induce granuloma formation
 Increase cytokines, such as IL-12 for
stimulate growth & differentiation of
immunocompetent cells
 Stimulate lymphocyte proliferation non
specifically
 Postulated mode of action
adjuvant Prolongs Enhance Induce Stimulates
antigen costimulatory signal granuloma lymphocytes
persistence formation nonspecifically

Freund’s incomplete adjuvant + + + -

Freund’s complete adjuvant + ++ ++ -

Aluminum potassium sulfate + ? + -

(alum)
M. tuberculosis - ? + -
B. pertussis - ? - +
LPS - + - +
Synthetic polynucleo-tides - ? - +
(poly IC/poly AU)
BUTUH WAKTU BERAPA LAMA UNTUK MENGEMBANGKAN
PRODUK VAKSIN
10 PRINSIP DASAR VAKSINASI VETERINER

 TUGAS SEBUTKAN 10 DASAR PRINSIP VAKSINASI

VAKSIN PADA ANJING DAN KUCING
 VAKSINASI ULANG

TIDAK SEMUA ANTIGEN (VAKSIN) MENGHARUSKAN ADANYA VAKSINASI ULANG

Beli Celana di Pasar Baru
Terkena paku di segala penjuru
Wahai Corona cepatlah berlalu
Sebab kami rindu suasana kampus