Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wulan Nutriana Kelas : Biologi B

NPM : 185040116 Mata Kuliah : Mikrobiologi

RANGKUMAN

FUNGI

Fungi (jamur) dalah organisme eukariotik yang bersel tunggal, dan tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding
yang tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, tetapi jamur dipisahkan dalam
Kingdom yang tersendiri, ia tidak termasuk dalam Kingdom protista, monera, maupun plantae. Karena tidak berklorofil,
jamur termasuk ke dalam makhluk hidup heterotrof (memperoleh makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini jamur
hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada dilingkungannya.

Ciri-ciri dan karakteristik fungi

 Struktur fungi terdiri atas uniseluler dan multiseluler.


 Fungi tidak mempunyai kloroplas, sehingga merupakan organisme heterotrof.
 Fungi mempunyai dinding sel dan vakuola
 Dinding sel fungi tersusun atas glukan dan kitin
 Sel-sel dari kebanyakan fungi tumbuh berbentuk tabung, memanjang, dan seperti benang (filamen) yang
fisebut dengan hifa.
 Lebih dari 70% fungi menampilkan bioluminesensi
 Jamur ditemukan di semua daerah beriklim sedang dan tropis, asalkan ada kelembaban yang cukup untuk
memungkinkan mereka tumbuh
 Sistem reproduksi yang seksual dan aseksual
 Istilah kapang (mold) menunjukkan jamur pada tahap reproduksi aseksual

Klasifikasi, morfologi dan fisiologi pada fungi

1. Acrasiomycetes (Jamur lendir seluler)


Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan, tetapi tidak memiliki daun dan akar yang sejati. Bahan dinding sel terdiri dari
zat kitin. Memiliki hifa bersekat dan badan buah disebut ascokarp. Jenis spora generatif menghasilkan askokarp.
Jamur lendir ini memiliki tahapan (fase) makan berupa sel-sel yang hidup soliter, tetapi setelah makanannya habis,
sel-sel tersebt membentuk agregat (koloni) dalam suat unit.
2. Myxomycetes (Jamur lendir sejati)
Tubuhnya berbentuk lendir, spora dapat berkecambah dalam air suat substrat basah menjadi sel kembar yang disebut
miksoflagellata, makanan cadangan berupa glikogen.
3. Phycomycetes (Jamur tingkat rendah)
Benang-benang hifa tidak bersekat melintang (senositik), inti dalam jumlah banyak, dinding selnya terdiri dari
selulosa, hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik, dinding sel tersusun dari kitin, reproduksi aseksual dan seksual.
4. Ascomycetes (Jamur pipa)
Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, hifa bersekat dan bersel banyak, dinding sel dari kitin.
5. Basidiomycetes (Jamur standar)
Tubuhnya bersifat makroskopis. Umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup.
6. Fungi imperfecti (Deuteromycetes)
Memiliki karakter hifa bersekat, tubuh mikroskopis, bersifat multiseluler, tidak berklorofil, eukariotik, dan heterotrof
KELOMPOK 6

Anggota :

Hesti Ftria Dewi (185040059)


Alvini Dwi N (185040066)
Ninda Rahma S (185040103)
Dhea Kania N (185040115)
Wulan Nutriana (185040116)
Sri Safitri (185040118)

PERTANYAAN BERBASIS HOTS

1. Mengapa dalam pembuatan Nata dengan coco diperlukan bakteri Acetobacter xylinum?
2. Jamur dikategorikan sebagai konsumen dan sangat bergantung pada substrat. Jelaskan cara jamur
mendapatkan energi!

Anda mungkin juga menyukai