Anda di halaman 1dari 6

Perbedaan Arteri dan Vena

Arteri
Pada sirkulasi sistemik, arteri yang membawa darah dari jantung ke organ, bercabang
membentuk "pohon" pembuluh darah yang semakin kecil dengan berbagai cabang menyalurkan
darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri dibentuk khusus berfungsi sebagai saluran transit cepat
bagi darah dari jantung ke berbagai organ (karena jari-jarinya yang besar, arteri tidak banyak
menimbulkan resistensi terhadap aliran darah) dan berfungsi sebagai reservoar (penampung)
tekanan untuk menghasilkan gaya pendorong bagi darah ketika jantung dalam keadaan relaksasi.
Semua pembuluh dilapisi oleh satu lapisan tipis otot polos dan sel endotel gepeng yang
berhubungan dengan lapisan endotel (endokardium) jantung. Lapisan endotel arteri dikelilingi
oleh suatu dinding tebal yang terbuat dari otot polos dan jaringan ikat. Jaringan ikat arteri
mengandung dua jenis serat jaringan ikat dalam jumlah banyak; serat kolagen, yang
menghasilkan kekuatan tensile terhadap tekanan pendorong yang tinggi dari darah yang
disemprotkan oleh jantung; dan serat elastin, yang memberi dinding arteri elastisitas sehingga
arteri berperilaku seperti balon. (Sherwood, 2011. Hal 373)

Vena

Vena memiliki jari-jari besar sehingga resistensinya terhadap aliran darah rendah. Selain
itu, karena luas potongan melintang total sistem vena secara bertahap berkurang seiring dengan
menyatunya vena-vena kecil menjadi pembuluh yang semakin besar tetapi semakin sedikit,
aliran darah menjadi lebih cepat ketika mendekati jantung.
Selain berfungsi sebagai saluran beresistensi rendah untuk mengembalikan darah dari
jaringan ke jantung, vena sistemik juga berfungsi sebagai reservoar darah. Karena kapasitas
penyimpanannya, vena sering disebut pembuluh darah penyimpan. Vena memiiiki dinding yang
jauh lebih tipis dan lebih sedikit otot polos dibandingkan dengan arteri. Juga, berbeda dari arteri,
vena memiliki elastisitas yang rendah karena jaringan ikat vena lebih banyak mengandung serat
kolagen daripada elastin. Tidak seperti otot polos arteriol, otot polos vena tidak banyak memiliki
tonus miogenik inheren. Karena sifat-sifat tersebut maka vena sangat mudah teregang dan tidak
banyak memperlihatkan recoil elastik. Pembuluh ini mudah melebar untuk menampung
tambahan volume darah dengan hanya sedikit penambahan tekanan vena. Arteri yang teregang
oleh kelebihan volume darah akan kembali mengecil karena adanya serar-serat elastik di
dindingnya, mendorong darah bergerak maju. Vena yang mengandung tambahan volume darah
hanya mengalami peregangan untuk menampung tambahan tersebut tanpa cenderung mengecil
kembali. Dengan cara ini vena berfungsi sebagai reservoar (penampung) darah; yaitu ketika
kebutuhan darah rendah, vena dapat menyimpan kelebihan darah sebagai cadangan karena
sifatnya yang mudah reregang secara pasif ini. Pada keaadaan istirahat, vena mengandung lebih
dari 60% volume darah total. (Sherwood, 2011. Hal 398)
Vena ukuran-kecil dan ukuran-sedang, terutama di ekstremitas, memiliki katup (valva).
Karena rendahnya tekanan darah di vena, aliran darah ke jantung di vena berjalan lambat dan
bahkan dapat mengalir balik. Adanya katup di vena membantu aliran darah vena dengan
mencegah aliran balik darah. Ketika darah mengalir menuju iantung, tekanan di vena mendorong
katup terbuka. Ketika darah mulai mengalir balik, daun katup menutup lumen dan mencegah
aliran balik darah. Darah vena di antara katup di ekstremitas mengalir ke arah jantung akibat
kontraksi otot yang mengelilingi vena. Katup tidak terdapat pada vena di SSP, vena kava inferior
dan superior, dan vena visera. (Eroschenko, 2010. Hal 180)

Daftar Pustaka:
Sherwood, Lauralee. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem, Ed. 6. Jakarta: EGC, 2011. Hal 373-
398
Eroschenko, Victor P. Atlas Histologi diFiore : dengan Korelasi Fungsional Ed. 11. Jakarta:
EGC. 2010. Hal. 180
Gambar: Arteri dan Vena
Contoh minuman berkabonasi adalah Sprite
Sprite adalah minuman berkarbonasi yang diproduksi oleh Coca Cola Company. Pertama
kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1961 dan sejak ini transparan minuman lemon-
limau telah menarik imajinasi publik Amerika.

Sprite pada awalnya diperkenalkan sebagai sebuah alternatif untuk 7-Up, yang dihasilkan
oleh pesaing. Namun, dengan cerdik pemasaran dan produksi kecerdikan, sprite mendahului 7-
Up sebagai pemimpin dalam minuman rasa lemon pada akhir 1970-an.

Bahan soda sprite sangat mirip dengan minuman berkarbonasi lainnya.


Mengandung air yang berkarbonasi, asam posfat, kalium sitrat, kalium benzoate, asam
sitrat, rasa alami, aspartam, dan acesulfeme kalium. Juga mengandung fructose corn
syrup dan warna karamel.

Seperti semua soda, sprite juga merupakan kalori tinggi, kandungan gula dan natrium.
Namun, diyakini bahwa konten natrium lebih rendah daripada minuman berkarbonasi lainnya.
Sprite mengandung 11 kalori, 3,2 gram krbohidrat, 3,2 gram gula hingga 5,8 miligram natrium.

Ini tidak berarti bahwa sprite sehat. Bahkan penelitian telah menunjukkan berulang kali
bahwa ada hubungan antara konsumsi soda dan berat badan. Menurut peneliti, setiap kali Anda
minum sprite atau soda lainnya, resiko obesitas meningkat 1,6 kali. Selain itu ada resiko
kesehatan lainnya seperti kerusakan gigi, melemahnya tulang, kerusakan hati dan ginjal,
dehidrasi, diabetes dan tekanan darah tinggi.

Komposisi Softdrink

Adapun komposisi softdrink itu adalah :

1. Air : komponen utama softdrink

2. CO2 : Berguna untuk memperbaiki flavor minuman. Menghasilkan rasa masam yang enak dan
rasa “krenyes-krenyes” dan “menggelitik” di kerongkongan.

3. Gula atau pemanis :

- Softdrink regular : sukrosa (gula tebu), sirup fruktosa atau HFCS (High Fructose Corn Syrup).
- Softdrink diet : pemanis sintetis aspartam, sakarin atau siklamat.

4. Kafein (terutama pada jenis cola dan coffe cream) : kadarnya cukup tinggi, membantu
seseorang tetap terjaga / tidak mengantuk, jantung dapat berdegub kencang sehingga tidak
direkomendasikan bagi mereka yang hipertensi, berpotensi serangan jantung koroner atau stroke.

5. Zat pengawet : Umumnya softdrink diawetkan dengan sodium benzoat, suatu bahan pengawet
sintetis. Aman untuk bahan pangan namun ada batas maksimal yang harus diperhatikan.

6. Zat pewarna : Ditemukan pada beberapa jenis softdrink, tidak terdapat pada softdrink jernih.
Ada zat pewarna alamiah seperti karamel (pada softdrink cola) tetapi yang banyak digunakan
adalah zat pewarna sintetis seperti karmoisin dan tartrazin.

7. Flavor buatan : seperti rasa jeruk, rasa strawberry, rasa nanas dan sebagainya merupakan
flavor sintetik, bukan hasil ekstraksi buah-buahan. Jadi jangan harapkan mengandung vitamin
dan mineral seperti yang ada pada buah-buahan

(http://www.untag-sby.ac.id, diakses bulan September 2015).

Informasi Nilai Gizi


Takaran saji 425 mL
Jumlah sajian per kemasan1

Jumlah Per Sajian


Energi total 190 Kkal
Energi dari lemak 0 Kkal
% AKG*
Lemak Total 0g 0%
Lemak Jenuh 0g 0%
Lemak Trans 0g
Kolesterol 0mg 0%
Natrium/Sodium 95mg 4%
Karbohidrat Total 47g 16%
Serat Pangan 0g 0%
Gula 47g
Protein 0g 0%
Vitamin A 0%
Vitamin C 0%
Kalsium 0%
Zat Besi 0%
*Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 Kkal.
Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih
rendah.

MEREK UKURAN/KEMASAN

200 ml 295 ml
Sprite

330 ml 250 ml

1 liter 1,5 liter


Gambar. Produk-produk minuman karbonasi dengan merek Sprite dengan berbagai kemasan.
Sumber : Website PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java (2007).

Daftar Pustaka:
Anonim c. 2007. ”Brosur PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java”. PT.CCBI Central
Java. Semarang.
http://www.nutrigizi.com/minuman/softdrink/sprite/

Anda mungkin juga menyukai