Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini usaha budidaya ikan hias sangat diminati oleh masyarakat, karena memiliki
prospek pasar yang cukup menjanjikan. Salah satunya adalah ikan cupang (Betta splendens)
merupakan jenis ikan hias air tawar yang memiliki nilai jual tinggi. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya penggemar ikan cupang yang tidak hanya terbatas dari kelas ekonomi tinggi, namun
juga kaum pinggiran, mulai anak-anak, remaja hingga orang dewasa, karena ikan cupang
memiliki beragam jenis dan variasi yang berbeda. Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik
yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus
diperhatikan dalam budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat
tersebut adalah ikan cupang hias. Ikan cupang adalah salah satu ikan yang mampu bertahan
hidup dalam waktu lama meskipun ikan tersebut ditempatkan di wadah yang airnya sedikit dan
tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator). Ikan ini mempunyai bentuk dan 2 karakter yang unik
dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya,

Ikan cupang di masyarakat saat ini masih belum maksimal dalam pemanfaatanya. Ikan
cupang tahap benih merupakan tahap terpenting karena pada tahap ini ikan cupang sangat
memerlukan pakan yang baik dan berkualitas untuk menunjang keberhasilan dalam budidaya.
Pertumbahan burayak ikan cupang sekarang masih tergolong lambat, hal ini kemungkinan
dipengaruhi oleh factor pakan yang digunakan. Salah satu pakan yang digunakan masih
memanfaatkan pakan buatan yang kadar nutrisinya tergolong rendah, sehingga pertumbuhan
benih belum maksimal. Pakan alami merupakan pakan yang sangat cocok untuk pertumbuhan
benih ikan cupang karena kandungan nutrisi yang dimiliki seimbang, sifat pakan alami yang
mudah dicerna sesuai sebagai pakan karena benih ikan cupang memiliki alat pencernaan yang
belum sempurna. Untuk cupang hias sering kali diberi pakan agar tubuh dan siripnya cepat
besar. Mempercepat pertumbuhan ikan cupang hias membutuhkan zat gizi berupa karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan ikan untuk
pertumbuhan dan perkembanganya diperoleh dari berbagai jenis pakan. Pakan alami sangat
baik untuk benih ikan cupang karena kandungan gizi yang terdapat di dalamnya 3 lengkap
meliputi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Dalam hal ini kami merancang usaha
budidaya ikan cupang dengan tujuan agar dapat diketahui, diminati oleh kalangan masyarakat
luas, dan kemudian dapat diterapkan serta dikembangkan ,karena budidaya ikan cupang
memiliki teknik tersendiri yang terbilang unik dalam membudidayanya. Warna yang indah,
bentuk tubuh yang mungil dan sirip yang panjang membuat ikan cupang sangat diminati oleh
hampir semua orang. Juga dalam melakukan usaha ini kita harus memiliki sifat percaya dini
berani mengambil resiko, berani rugi dan harus memiliki sifat beroirentasi kedepan serta
memiliki ide dan kreativitas yang tinggi sehingga pembeli dapat tertarik terhadap apa yang kita
pasarkan.Kunci utama dalam melakukan usaha adalah ketekunan, dalam melakukan usaha
memang tidak akan terhindar dari kerugian namun jika kerugian tersebut kita jadikan sebuah
motivasi dan pelajaran pasti kedepanya akan mendapatkan keuntungan dalam melakukan
usaha tersebut.
Tujuan

Manfaat
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan bCupan

ciri khusus ikan cupang (Betta splendens) dapat dilihat dari beberapa bentuk tubuhnya seperti
bentuk badan memanjang dan warna yang beraneka ragam yakni cokelat, hijau, merah, biru,
kuning, abu-abu, putih dan sebagainya, sirip punggung lebar dan terentang hingga ke belakang
dengan warna cokelat kemerah-merahan dan dihiasi garis-garis berwarna-warni, sirip ekor
berbentuk agak bulat dan berwarna seperti badannya serta dihiasi strip berwarna hijau, sirip
perut panjang mengumbai dihiasi aneka warna dan lehernya berdasi dengan warna yang indah,
ujung siripnya sering kali dihiasi warna putih susu, sirip analnya berwarna hijau kebiru-biruan
dan memanjang. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides
yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur.

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan                      :           Animalia

Filum                           :           Chordata

Kelas                           :           Actinopterygii

Ordo                            :           Perciformes

Famili                          :           Osphronemidae

Genus                          :           Osphronemus

Spesies                        :           Betta Sp. (Daelami, 2001)

2.2 Jenis Cupang

Perkembangan variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam beberapa
generasi terakhir. Beberapa jenis cupang yang dikenal sekarang ini. Ikan cupang di atas dikenal
sebagai mouth breeder yaitu ikan cupang yang mengerami telurnya di dalam mulut, sedangkan
kelompok di bawah ini yang merupakan kerabat ikan cupang (betta), yang membangun
sarangnya dengan busa (bublle nest). Pertumbuhan ikan cupang relatif cepat sehingga masa
pembesarannya tidak terlalu lama

2.3 Budidaya Ikan Cupang

2.3.1 Wadah
Wadah yang di gunakan untuk berternak ikan cupang yang umum di gunakan yaitu bak semen
atau akuarium yang ukurannya tak perlu besar yakni cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x
50 cm, masih wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang dapat dipakai
diantaranya : baskom, akuarium kecil atau ember bisa dipakai buat memijahkan ikan.

Kualitas air sangat berpengaruh , dengan sering menggantinya agar cupang tidak terserang
penyakit.Untuk menjaga kualitas air biasanya para penangkar ikan cupang  menggunakan daun
ketapang. Selain untuk menstabilkan pH air, daun ketapang dapat juga mengobati ikan cupang
adu yang terserang penyakit jamur.

2.3.2 Seleksi Induk

Ketika sudah berumur 3-4 bulan ikan pun sudah siap menjadi indukan dan matang gonad.
Seleksi ikan jantan :  umur ± 4 bulan, wujud badan dan siripnya panjang dan berwarna indah,
gerakannya agresif dan lincah, keadaan badan sehat ( tidak terjangkit penyakit ). ciri-ciri ikan
cupang betina yang matang gonad : umur sudah meraih lebih kurang 4 bulan, wujud badan
membulat putih di lebih kurang perut mengisyaratkan siap kawin,gerakannya lambat, sirip
pendek dan warnanya tidak menarik, keadaan badan sehat. Pakan indukan Jentik nyamuk
sebagai pakan yang utama bagi cupang karena jentik nyamuk banyak mengandung protein
yang baik untuk ikan cupang.

2.3.3 Pemijahan

bila induk jantan memang siap memijah, maka esok hari kita akan melihat busa yang sudah di
buat oleh induk jantan. Semakin banyak busa yang di buat menunjukan memang induk jantan
sudah siap, ketika itu barulah kita melepas induk betina kedalam wadah. Pelepasan induk
betina sebaiknya pada pagi hari, apabila kedua induk memang siap dan baik, maka keesokan
hari atau paling lambat 2 hari setelah pemijahan kita akan menemukan busa yang di buat induk
jantan sudah berisi telur ikan. Peminjahan ikan cupang perbandingan 1 : 1 dengan
menghasilakan dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir
telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. tingkat kematian
pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan
interval waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan
satu kali saja. Bila dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman
jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi kelamin betina.

2.3.4 Pemeliharaan Telur

Merawat telur ikan cupang adalah yang jantan, jika telur udah banyak dan belum menetas,
cepat2 lah pisahkan betinanya, jadi yang menjaga telur adalah jantan. jika sudah 3 hari
menetas / anak ikannya sudah bisa berenang langsung pisahkan induk jantannya. dan berikan
anak ikan makan kutu air halus. Setelah besar berikan makan cacing. dan jangan lupa jika udah
besar pisahkan anak-anak ikan 

Telur akan menetas stelah 3 hari saat baru menetas, larva cupang membawa kuning telur
sebagai cadangan makanan sebelum sanggup memakan pakan yang diberikan. Sebaiknya sat
ini tidak memberikan pakan untuk larva cupang, karena makan tersebut akan membusuk dan
2.3.5 Pemeliharan Larva dan Burayak

dapat mempengaruhi kesehatan cupang. Pada awal kehidupannya, larva cupang sering jatuh
kedasar kolam karena belum pandai berenang. Larva tersebut akan oleh induk jantan,
kemudian disemburkan ke gelembung udara. Induk jantan dapat dipindahkan jika gelembung
udara telah habis. Pada 3 – 4 hari pertama, larva cupang diberi pakan infusoria, lalu kutu air.
Populasi larva dibuat padat agar ukuran tubuhnya saat dewasa tetap kontet atau kerdil
meskipun umurnya sudah tua. Dengan demikian, penampilannya tetap tampak muda, padahal
sisik dan giginya sudah sekuat cupang tua. Ini adalah trik yang sengaja dilakukan agar cupang
tua (umur 8 bulan) dapat diadu dengan cupang umur 6 -7 bulan.

Telur akan menetas stelah 3 hari saat baru menetas, larva cupang membawa kuning telur
sebagai cadangan makanan sebelum sanggup memakan pakan yang diberikan. Sebaiknya sat
ini tidak memberikan pakan untuk larva cupang, karena makan tersebut akan membusuk dan
dapat mempengaruhi kesehatan cupang. Pada awal kehidupannya, larva cupang sering jatuh
kedasar kolam karena belum pandai berenang. Larva tersebut akan oleh induk jantan,
kemudian disemburkan ke gelembung udara. Induk jantan dapat dipindahkan jika gelembung
udara telah habis. Pada 3 – 4 hari pertama, larva cupang diberi pakan infusoria, lalu kutu air.
Populasi larva dibuat padat agar ukuran tubuhnya saat dewasa tetap kontet atau kerdil
meskipun umurnya sudah tua. Dengan demikian, penampilannya tetap tampak muda, padahal
sisik dan giginya sudah sekuat cupang tua. Ini adalah trik yang sengaja dilakukan agar cupang
tua (umur 8 bulan) dapat diadu dengan cupang umur 6 -7 bulan.

2.3.6 Panen

Pada Usia 2 – 3 ikan harus segera dipisahkan untuk mencegah terjadinya perkelahian antar
ikan. Penggunaan aquarium kecil, bak beton dengan di skat – skat kayu atau bak terpal yang di
skat plastic untuk mencegah terjadinya perkelahian antar ikan karena sifat ikan yang cenderung
ganas.

2.3.7 Pasca Panen

Penggelolaan setelah panen menrupakan proses untuk meningkatkan harga jual ikan.  pada
ikan cupang untuk meningkatkan harga jual yaitu dengan menambahkan tingkat kecerahan ikan
dengan cara pemberian beta karotein. Beta karoten biasa terdapat pada wortel, tumbuhan
bunga dan cacing sutra. Warna yang cerah dari pemeberian beta karoten akan menghasilkan
daya tarik para pembeli dan akan meningkatkan harga jual.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian

No. Alat Spesifikasi Jumlah Fungsi

Untuk pemijahan
1. Aquarium 20 cm x 20 cm x 30 cm 4 buah
ikan cupang

Sebagai wadah
2. Bak Terpal 1 m x 1 m x 40 cm 4 buah burayak ikan
cupang

Untuk
3. Seser Ukuran 5 x 5 cm 4 buah memindahkan
ikan cupang

Untuk penyuplai
5. Aerator – 4 buah
oksigen

Untuk mengukur
oksigen terlarut
4. DO meter Digital 1 buah
air wadah saat
ekstraksi

Mengukur kadar
5. pH meter Digital 1 buah
pH air

Mengukur Suhu
6. Termometer – 2 buah
air

7. Ember Diameter 20 cm, tinggi 2 buah Wadah untuk


memindahkan
20 cm
ikan

3.1.2 Bahan

 Bahan

Bahan merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang
digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :

Tabel 3. Bahan yang digunakan dalam penelitian

No. Bahan Spesifikasi Jumlah Fungsi

Induk jantan 10 dan Ikan


1. Ikan cupang 20 ekor
induk betina 10 Berkembangbiakan

Panjang 10 cm dan
2. Tumbuhan air 4 buah Substrat pemijahan
berakar

3. Cacing Sutra Ukuran   3 – 4 cm 1 kg Sebagai pakan alami

4. Telur ayam Ukuran diameter 5 cm 1 kg Pakan untuk burayak

5. Plastic packing Ukuran 500 ml 200 Packing ikan

3.2 Langkah Kerja

Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan

Membuat wadah (akuarium) dan bak yang akan digunakan dan pemasangan aerasi di dalam
wadah (akuarium) dan bak .

Persiapan Pakan dan Induk ikan

Persiapan Induk ikan jantan dan Betina untuk budidaya dan pakan alami sebgai pakan indukan
dan anakan yang akan dipelihara.
Mempersiapkan wadah Pemijahan

Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan aquarium untuk lebih mudah dalam
mengamati ikan yang memijhah.

3.3.      Analisis Usaha

3.3.1. Biaya Tetap

Harga
 No Uraian jumlah satuan Total harga
satuan

1 Aquarium 4 Unit Rp 170.000 Rp. 680.000

2 Induk Ikan cupang 10 Pasang Rp 20.000 Rp 200.000

3 Aerator 4 Buah Rp 50.000 Rp 200.000

4 Bak terpal 20 Meter Rp 8.000 Rp 160.000

5 aerator 1 Unit Rp 170.000 Rp 170.000

6 termometer 1 Buah Rp 20.000 Rp 20.000

7 selang aerasi 7 Meter Rp 1.000 Rp 7.000

8 ember 2 Buah Rp 5.000 Rp 10.000

9 skopnet 4 Buah Rp 5.000 Rp 20.000

Jumlah Rp 1.467.000

Ket. 1. Periode usaha 5 bulan.

nilai susut 5/24 x total harga

3.3.2.      Biaya tidak tetap


Harga Total
No uraian Jumlah satuan
satuan Harga

1
listrik 5 bulan Rp 50.000 Rp 250.000
2
pakan(cacing) 20 gelas Rp 25.000 Rp 200.000
3
telur 1 kg Rp. 15.000 Rp. 15.0000
4
obat-obatan (MB) 2 karung Rp 10.000 Rp 20.000
5
plastik packing (20 x 2 botol Rp 8.000 Rp 16.000
6
20) 1 pack Rp 20.000 Rp 20.000
7

JUMLAH Rp.521.000

Biaya Total/periode               =  Biaya tetap + Biaya tidak tetap

=   Rp 1.467.000  + Rp. 521.000

=    Rp. 1.988.000

Jumlah benih yang dihasilkan

Jumlah produksi telur = jumlah induk menghasilkan telur x Daya tetas atau yang menetas (HR)

1 induk menghasilkan 30 telur paling sedikit

=  10 induk (300 telur) x 50 %

=  300 telur x 50

100

= 150 ekor

Jumlah produksi telur 4 x pemijahan/periode


= 150 ekor x 4 = 600 ekor

Total Benih 1 periode/pemijahan  = 600 ekor x  SR 60% ( perkiraan Benih yang hidup)

= 600 ekor x 60 %

= 360 ekor

Total produksi benih/siklus = 360 x 4 = 1440 ekor

Seleksi Induk

Ciri-ciri ikan cupang betina yang matang gonad : umur sudah meraih lebih kurang 4 bulan,
wujud badan membulat putih di lebih kurang perut mengisyaratkan siap kawin, gerakannya
lambat, sirip pendek dan warnanya tidak menarik, keadaan badan sehat. Pakan indukan Jentik
nyamuk sebagai pakan yang utama bagi cupang karena jentik nyamuk banyak mengandung
protein yang baik untuk ikan cupang.

Pemeliharaan Induk

Pemeliharaan Induk pemberian pakan dengan menggunakan jentik nyamuk dan cacing sutra
dengan pemberian vitamin 2 hari sekali.

Pemijahan

Pemijahan dilakukan di aquarium dengan waktu 1 hari dari penyatuan induk.

Pemeliharan telur

Pemeliharaan telur dilakukan dibak pemijahan dan hanya memindahkan induk betina ke bak
pemeliharaan induk.

Pemeliharan Larva dan Benih

Pemeliharaan larva selama 1 bulan dan di beri pakan kuning telur ayam dan pada usia 1 – 3
bulan ikan diberi pakan jentik nyamuk dan cacing sutra.

Pemisahan Ikan

Pemisahan Ikan untuk mencegah terjadinya pertengaran antar ikan, untuk memisahkannya
dengan mesekat wadah dengan triplek atau plastic.

Pemanenan

Pemanenan dengan cara memasukan ikan ke plastic berukuran kecil yaitu 500 ml per plastik
Biaya Tetap

Harga
 No Uraian jumlah satuan Total harga
satuan

Aquarium
1 4 Unit Rp 170.000 Rp. 680.000
Induk Ikan
2 10 Pasang Rp 20.000 Rp 200.000
cupang
3 4 Buah Rp 50.000 Rp 200.000
Aerator
4 20 Meter Rp 8.000 Rp 160.000
Bak terpal
5 1 Unit Rp 170.000 Rp 170.000
aerator
6 1 Buah Rp 20.000 Rp 20.000
termometer
7 7 Meter Rp 1.000 Rp 7.000
selang aerasi
8 2 Buah Rp 5.000 Rp 10.000
ember
9 4 Buah Rp 5.000 Rp 20.000
skopnet

Rp
Jumlah
1.467.000
Biaya tidak tetap

Harga Total
No uraian Jumlah satuan
satuan Harga

1
listrik 5 bulan Rp 50.000 Rp 250.000
2
pakan(cacing) 20 gelas Rp 25.000 Rp 200.000
3
telur 1 kg Rp. 15.000 Rp. 15.0000
4
obat-obatan (MB) 2 karung Rp 10.000 Rp 20.000
5
plastik packing 2 botol Rp 8.000 Rp 16.000
6
(20 x 20) 1 pack Rp 20.000 Rp 20.000
7

JUMLAH Rp.521.000

Biaya Total/periode               =  Biaya tetap + Biaya tidak tetap

=   Rp 1.467.000  + Rp. 521.000

=    Rp. 1.988.000

Jumlah benih yang dihasilkan

Jumlah produksi telur = jumlah induk menghasilkan telur x Daya tetas atau yang menetas (HR)
1 induk menghasilkan 30 telur paling sedikit

=  10 induk (300 telur) x 50 %

=  300 telur x 50

100

= 150 ekor

Jumlah produksi telur 4pemijahan/periode

= 150 ekor x 4 = 600 ekor

Total Benih 1 periode/pemijahan  = 600 ekor x  SR 60% ( perkiraan Benih yang hidup)

= 600 ekor x 60 %

= 360 ekor

Total produksi benih/siklus = 360 x 4 = 1440 ekor

B. hasil penjualan 1 siklus

                = 1440 ekor x Rp 7.000

                = Rp 10.800.000

pendapatan

=   penerimaan – biaya produksi

=   Rp 10.800.000 – Rp 1.988.000=   Rp 8.092.000

Analisis Usaha :

R/C = Penerimaan     :  biaya produksi

=  Rp 10.800.000 : Rp 1.988.000

=  Rp  5,43

Artinya:  setiap investasi sebesar Rp 1,00 akan menghasilkan Rp 5,43

BEP (ekor) =  total biay a tetap

harga jual/ekor – biaya tidak tetap/ekor


=   Rp 1.467.000

Rp 7000 – 521.000

1440

=   Rp 1.467.000

3000 – 361

=   Rp 1.467.000       =    555 ekor

2639

Artinya: titik impas baru dicapai jika menghasilkan 555 ekor

BEP (Rp)   =   total biaya tetap

1- (biaya tidak tetap : hasil penjualan)

=           1.467.000

1- (521.000: 8.092.000)

=     Rp 1.467.000

1- 0,064

=      Rp 1.467.000

0,93

=     Rp 1.577.419

Artinya: titik impas baru dicapai jika menghasilkan penerimaan sebesar Rp Rp 1.577.419

Anda mungkin juga menyukai