0 0 Rate This
Lukmana Putra
Reply Like
1 0 Rate This
elfian permana
iya monggo..
Reply Like
0 0 Rate This
Dadang
Jumlah induk x HR
Reply Like
0 0 Rate This
elfian permana
Jumlah telur yang di hasilkan x (dikali) HR ( yang menetas) . sudah diperbaharui di blog silahkan dilihat
kembali.
Reply Like
0 0 Rate This
junghyoduck
Reply Like
0 0 Rate This
elfian permana
Reply Like
1 0 Rate This
akbarSR
Reply Like
0 0 Rate This
elfian permana
iya sama2.
Reply Like
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
Close and accept 5 Votes
Jadilah pembaca dan pengcopy yang baik dengan mencantumkan sumber yang anda ambil . budayakan
tidak untuk menjadi plagiat/plagiator. terima kasih sudah berkunjung dan beretika dalam berblog.
(Elfian Permana)
BAB 1. PENDAHULUAN
Ikan Cupang ( Betta sp. ) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia
Tenggara , antara lain Indonesia , Thailand , Malaysia, dan Vietnam . Ikan ini mempunyai bentuk dan
karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya dan Sebagai ikan hias
dikarenakan bentuk tubuhnya yang indah banyak di sukai orang.
Ikan jagoan ini ditemukan pertama kali di perairan-perairan Thailand, Malaysia atau Asia Tenggara.
Sekalipun dahulu orang belum mengetahui kehebatannya bertarung, namun satu hal yang sering
mendapatkan perhatian adalah si jantan mempunyai warna yang menarik, selain itu juga mudah diurus,
karena tahan ditempatkan dalam wadah mini sekalipun, dan mudah sekali beradaptasi.
Ikan cupang (Betta sp.) adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik pada
warna yang dimunculkan dari tubuhnya. Berbagai warna-warni indah pada ikan pada dasarnya
dihasilkan oleh sel-sel pigmen (chromatophore) yang terletak pada kulit ikan. Ikan cupang (Betta sp .)
adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik pada warna yang dimunculkan dari
tubuhnya seperti bentuk, tampilan dan warnanya. Keindahan bentuk sirip dan warna sangat
menentukan nilai jual. Warna pada ikan cupang mempunyai fungsi yang signifikan, yaitu sebagai
pengenal jenis yaitu dari tampilan pola dan corak warna pada tubuhnya juga sebagai proteksi diri dari
ancaman pemangsanya (Purwakusuma, 2007)
Ikan cupang menjadi daya tarik para penggemar ikan hias dari warna, ekor dan bentuk tubuh. menjadi
nilai ekonomis yang paling menguntungkan bagi pembudidaya ikan. Selain harganya yang cukup mahal
dan budidayanya pun cukup mudah dilakukan.
1.2 Tujuan
Meningkatkan pendapatan
1.3. Manfaat
Menurut Sugandy (2002), ciri khusus ikan cupang (Betta splendens) dapat dilihat dari beberapa bentuk
tubuhnya seperti bentuk badan memanjang dan warna yang beraneka ragam yakni cokelat, hijau,
merah, biru, kuning, abu-abu, putih dan sebagainya, sirip punggung lebar dan terentang hingga ke
belakang dengan warna cokelat kemerah-merahan dan dihiasi garis-garis berwarna-warni, sirip ekor
berbentuk agak bulat dan berwarna seperti badannya serta dihiasi strip berwarna hijau, sirip perut
panjang mengumbai dihiasi aneka warna dan lehernya berdasi dengan warna yang indah, ujung siripnya
sering kali dihiasi warna putih susu, sirip analnya berwarna hijau kebiru-biruan dan memanjang. Di
Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang,
Kalimantan Timur.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Osphronemidae
Genus : Osphronemus
Perkembangan variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam beberapa generasi
terakhir. Beberapa jenis cupang yang dikenal sekarang ini. Ikan cupang di atas dikenal sebagai mouth
breeder yaitu ikan cupang yang mengerami telurnya di dalam mulut, sedangkan kelompok di bawah ini
yang merupakan kerabat ikan cupang (betta), yang membangun sarangnya dengan busa (bublle nest ).
Pertumbuhan ikan cupang relatif cepat sehingga masa pembesarannya tidak terlalu lama (Perkasa,
2001).
2.3.1 Wadah
Wadah cara berternak ikan cupang yang baik yaitu bak semen atau akuarium yang ukurannya tak perlu
besar yakni cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, masih wadah perkawinannya lebih kecil dari
wadah pembesaran, yang dapat dipakai diantaranya : baskom, akuarium kecil atau ember bisa dipakai
buat memijahkan ikan.
penyakit.Untuk menjaga kualitas air biasanya para penangkar ikan cupang menggunakan daun
ketapang. Selain untuk menstabilkan pH air, daun ketapang dapat juga mengobati ikan cupang adu yang
terserang penyakit jamur.
Ketika sudah berumur 3-4 bulan ikan pun sudah siap menjadi indukan dan matang gonad. Seleksi ikan
jantan : umur ± 4 bulan, wujud badan dan siripnya panjang dan berwarna indah, gerakannya agresif dan
lincah, keadaan badan sehat ( tidak terjangkit penyakit ). ciri-ciri ikan cupang betina yang matang gonad
: umur sudah meraih lebih kurang 4 bulan, wujud badan membulat putih di lebih kurang perut
mengisyaratkan siap kawin,gerakannya lambat, sirip pendek dan warnanya tidak menarik, keadaan
badan sehat. Pakan indukan Jentik nyamuk sebagai pakan yang utama bagi cupang karena jentik nyamuk
banyak mengandung protein yang baik untuk ikan cupang.
2.3.3. Pemijahan
Menurut Lingga dan Susanto (2003), bila induk jantan memang siap memijah, maka esok hari kita akan
melihat busa yang sudah di buat oleh induk jantan. Semakin banyak busa yang di buat menunjukan
memang induk jantan sudah siap, ketika itu barulah kita melepas induk betina kedalam wadah.
Pelepasan induk betina sebaiknya pada pagi hari, apabila kedua induk memang siap dan baik, maka
keesokan hari atau paling lambat 2 hari setelah pemijahan kita akan menemukan busa yang di buat
induk jantan sudah berisi telur ikan. Peminjahan ikan cupang perbandingan 1 : 1 dengan menghasilakan
dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir telur. Telur tersebut akan
menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup
tinggi. Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu.
Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Bila dipaksakan, pada perkawinan
berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi
kelamin betina.
Merawat telur ikan cupang adalah yang jantan, jika telur udah banyak dan belum menetas, cepat2 lah
pisahkan betinanya, jadi yang menjaga telur adalah jantan. jika sudah 3 hari menetas / anak ikannya
sudah bisa berenang langsung pisahkan induk jantannya. dan berikan anak ikan makan kutu air halus.
Setelah besar berikan makan cacing. dan jangan lupa jika udah besar pisahkan anak-anak ikan .
Telur akan menetas stelah 3 hari saat baru menetas, larva cupang membawa kuning telur sebagai
cadangan makanan sebelum sanggup memakan pakan yang diberikan. Sebaiknya sat ini tidak
memberikan pakan untuk larva cupang, karena makan tersebut akan membusuk dan dapat
mempengaruhi kesehatan cupang. Pada awal kehidupannya, larva cupang sering jatuh kedasar kolam
karena belum pandai berenang. Larva tersebut akan oleh induk jantan, kemudian disemburkan ke
gelembung udara. Induk jantan dapat dipindahkan jika gelembung udara telah habis. Pada 3 – 4 hari
pertama, larva cupang diberi pakan infusoria, lalu kutu air. Populasi larva dibuat padat agar ukuran
tubuhnya saat dewasa tetap kontet atau kerdil meskipun umurnya sudah tua. Dengan demikian,
penampilannya tetap tampak muda, padahal sisik dan giginya sudah sekuat cupang tua. Ini adalah trik
yang sengaja dilakukan agar cupang tua (umur 8 bulan) dapat diadu dengan cupang umur 6 -7 bulan.
2.3.4. Panen
Pada Usia 2 – 3 ikan harus segera dipisahkan untuk mencegah terjadinya perkelahian antar ikan.
Penggunaan aquarium kecil, bak beton dengan di skat – skat kayu atau bak terpal yang di skat plastic
untuk mencegah terjadinya perkelahian antar ikan karena sifat ikan yang cenderung ganas.
Penggelolaan setelah panen menrupakan proses untuk meningkatkan harga jual ikan. pada ikan cupang
untuk meningkatkan harga jual yaitu dengan menambahkan tingkat kecerahan ikan dengan cara
pemberian beta karotein. Beta karoten biasa terdapat pada wortel, tumbuhan bunga dan cacing sutra.
Warna yang cerah dari pemeberian beta karoten akan menghasilkan daya tarik para pembeli dan akan
meningkatkan harga jual.
BAB 3. METEDOLOGI
3.1.1. Alat
Alat merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan penelitian. alat yang
digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.Alat SpesifikasiJumlahFungsi
4. DO meter Digital 1 buah Untuk mengukur oksigen terlarut air wadah saat ekstraksi
3.1.2. Bahan
Bahan merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan penelitian. Bahan yang digunakan
dalam kegiatan penelitian sebagai berikut :
No.Bahan SpesifikasiJumlahFungsi
1. Ikan cupang Induk jantan 10 dan induk betina 10 20 ekor Ikan Berkembangbiakan
Membuat wadah (akuarium) dan bak yang akan digunakan dan pemasangan aerasi di dalam wadah
(akuarium) dan bak .
Persiapan Induk ikan jantan dan Betina untuk budidaya dan pakan alami sebgai pakan indukan dan
anakan yang akan dipelihara.
Persiapan wadah pemijahan dengan menggunakan aquarium untuk lebih mudah dalam mengamati ikan
yang memijhah.
Seleksi Induk
Ciri-ciri ikan cupang betina yang matang gonad : umur sudah meraih lebih kurang 4 bulan, wujud badan
membulat putih di lebih kurang perut mengisyaratkan siap kawin, gerakannya lambat, sirip pendek dan
warnanya tidak menarik, keadaan badan sehat. Pakan indukan Jentik nyamuk sebagai pakan yang utama
bagi cupang karena jentik nyamuk banyak mengandung protein yang baik untuk ikan cupang.
Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan Induk pemberian pakan dengan menggunakan jentik nyamuk dan cacing sutra dengan
pemberian vitamin 2 hari sekali.
Pemijahan
Pemeliharan telur
Pemeliharaan telur dilakukan dibak pemijahan dan hanya memindahkan induk betina ke bak
pemeliharaan induk.
Pemeliharaan larva selama 1 bulan dan di beri pakan kuning telur ayam dan pada usia 1 – 3 bulan ikan
diberi pakan jentik nyamuk dan cacing sutra.
Pemisahan Ikan
Pemisahan Ikan untuk mencegah terjadinya pertengaran antar ikan, untuk memisahkannya dengan
mesekat wadah dengan triplek atau plastic.
Pemanenan
Pemanenan dengan cara memasukan ikan ke plastic berukuran kecil yaitu 500 ml per plastik.
8
9 Aquarium
Aerator
Bak terpal
aerator
termometer
selang aerasi
ember
skopnet 4
10
20
4 Unit
Pasang
Buah
Meter
Unit
Buah
Meter
Buah
Buah Rp 170.000
Rp 20.000
Rp 50.000
Rp 8.000
Rp 170.000
Rp 20.000
Rp 1.000
Rp 5.000
Rp 200.000
Rp 200.000
Rp 160.000
Rp 170.000
Rp 20.000
Rp 7.000
Rp 10.000
Rp 20.000
Jumlah Rp 1.467.000
satuanTotal
Harga
2
3
7 listrik
pakan(cacing)
telur
obat-obatan (MB)
20
1 bulan
gelas
kg
karung
botol
pack Rp 50.000
Rp 25.000
Rp. 15.000
Rp 10.000
Rp 8.000
Rp 20.000 Rp 250.000
Rp 200.000
Rp. 15.0000
Rp 20.000
Rp 16.000
Rp 20.000
JUMLAH Rp.521.000
= Rp. 1.988.000
Jumlah produksi telur = jumlah induk menghasilkan telur x Daya tetas atau yang menetas (HR)
= 300 telur x 50
100
= 150 ekor
Total Benih 1 periode/pemijahan = 600 ekor x SR 60% ( perkiraan Benih yang hidup)
= 600 ekor x 60 %
= 360 ekor
= Rp 10.800.000
pendapatan
= penerimaan – biaya produksi
= Rp 10.800.000 – Rp 1.988.000= Rp
8.092.000
1. Analisis Usaha :
= Rp 10.800.000 : Rp 1.988.000
= Rp 5,43
= Rp 1.467.000
Rp 7000 – 521.000
1440
= Rp 1.467.000
3000 – 361
2639
= 1.467.000
1- (521.000: 8.092.000)
= Rp 1.467.000
1- 0,064
= Rp 1.467.000
0,93
= Rp 1.577.419
Rp 1.577.419
DAFTAR PUSTAKA
Daelami, D. 2001. Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar . Penebar Swadaya, Jakarta.
7. Susanto dan Lingga, P. 1997. Ikan Hias Air Tawar . Penebar Swadaya, Jakarta.
Lambert. 2003. Buku Pintar Budidaya Kan Hias Air Tawar . Gramedia, Jakarta
Perkasa, B.E. 2001. Budidaya Cupang Hias dan Adu . Penebar Swadaya, Jakarta
Zairin, M.J. 2002. Sex Reversal Memproduksi Benih Ikan Jantan Atau Betina. Penerbit Swadaya, Jakarta