NIM : J1B118029
KELAS : R-01
TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... i
PENDAHULUAN
Ikan Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah
beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan
Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung
agresif dalam mempertahankan wilayahnya dan Sebagai ikan hias dikarenakan
bentuk tubuhnya yang indah banyak di sukai orang.
Selain umur, pemberian pakan yang sesuai dapat memengaruhi jumlah anakan
yang dihasilkan. Adapun jenis pakan yang diberikan kepada ikan cupang adalah
jentik nyamuk. Berdasarkan literatur, selain jentik nyamuk sebagai pakan ikan
cupang dapat pula diberikan cacing rambut (Tubifex sp.) dan pelet ikan cupang.
1.2 Tujuan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut SuA gandy (2002), ciri khusus ikan cupang (Betta splendens)
dapat dilihat dari beberapa bentuk tubuhnya seperti bentuk badan memanjang dan
warna yang beraneka ragam yakni cokelat, hijau, merah, biru, kuning, abu-abu,
putih dan sebagainya, sirip punggung lebar dan terentang hingga ke belakang
dengan warna cokelat kemerah-merahan dan dihiasi garis-garis berwarna-warni,
sirip ekor berbentuk agak bulat dan berwarna seperti badannya serta dihiasi strip
berwarna hijau, sirip perut panjang mengumbai dihiasi aneka warna dan lehernya
berdasi dengan warna yang indah, ujung siripnya sering kali dihiasi warna putih
susu, sirip analnya berwarna hijau kebiru-biruan dan memanjang. Di Indonesia
terdapat cupang asli, salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di
Pampang, Kalimantan Timur.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Osphronemidae
Genus : Osphronemus
Perkembangan variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat
dalam beberapa generasi terakhir. Beberapa jenis cupang yang dikenal sekarang
ini. Ikan cupang di atas dikenal sebagai mouth breeder yaitu ikan cupang yang
mengerami telurnya di dalam mulut, sedangkan kelompok di bawah ini yang
merupakan kerabat ikan cupang (betta), yang membangun sarangnya dengan busa
(bublle nest). Pertumbuhan ikan cupang relatif cepat sehingga masa
pembesarannya tidak terlalu lama (Perkasa, 2001).
A. Wadah
Wadah cara berternak ikan cupang yang baik yaitu bak semen atau
akuarium yang ukurannya tak perlu besar yakni cukup 1 x 2 m atau
akuarium 100 x 40 x 50 cm, masih wadah perkawinannya lebih kecil dari
wadah pembesaran, yang dapat dipakai diantaranya : baskom, akuarium
kecil atau ember bisa dipakai buat memijahkan ikan.
Kualitas air dengan sering menggantinya agar cupang tidak
terserang penyakit.Untuk menjaga kualitas air biasanya para penangkar
ikan cupang menggunakan daun ketapang. Selain untuk menstabilkan pH
air, daun ketapang dapat juga mengobati ikan cupang adu yang terserang
penyakit jamur.
B. Seleksi Induk
Ketika sudah berumur 3-4 bulan ikan pun sudah siap menjadi
indukan dan matang gonad. Seleksi ikan jantan : umur ± 4 bulan, wujud
badan dan siripnya panjang dan berwarna indah, gerakannya agresif dan
lincah, keadaan badan sehat ( tidak terjangkit penyakit ). ciri-ciri ikan
cupang betina yang matang gonad : umur sudah meraih lebih kurang 4
bulan, wujud badan membulat putih di lebih kurang perut mengisyaratkan
siap kawin,gerakannya lambat, sirip pendek dan warnanya tidak menarik,
keadaan badan sehat. Pakan indukan Jentik nyamuk sebagai pakan yang
utama bagi cupang karena jentik nyamuk banyak mengandung protein
yang baik untuk ikan cupang.
C. Pemijahan
D. Pemeliharaan Telur
Merawat telur ikan cupang adalah yang jantan, jika telur udah
banyak dan belum menetas, cepat - cepat lah pisahkan betinanya, jadi yang
menjaga telur adalah jantan. jika sudah 3 hari menetas / anak ikannya
sudah bisa berenang langsung pisahkan induk jantannya atau bisa juga
membiarkan si pejantan menjaga anak nya sampai besar dan berikan anak
ikan makan kutu air halus atau bisa di beri artemia. Setelah besar berikan
makan cacing. dan jangan lupa jika udah besar pisahkan anak-anak ikan .
G. Pasca Panen
A. Alat
B. Bahan
Bahan merupakan sangat diperlukan dalam penggunaan kegiatan
penelitian. Bahan yang digunakan dalam kegiatan penelitian sebagai
berikut :
Seleksi Induk
Ciri-ciri ikan cupang betina yang matang gonad : umur sudah
meraih lebih kurang 4 bulan, wujud badan membulat putih di
lebih kurang perut mengisyaratkan siap kawin, gerakannya
lambat, sirip pendek dan warnanya tidak menarik, keadaan
badan sehat. Pakan indukan Jentik nyamuk sebagai pakan yang
utama bagi cupang karena jentik nyamuk banyak mengandung
protein yang baik untuk ikan cupang.
Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan Induk pemberian pakan dengan menggunakan
jentik nyamuk dan cacing sutra dengan pemberian vitamin 2
hari sekali.
Pemijahan
Pemijahan dilakukan di aquarium dengan waktu 1 hari dari
penyatuan induk.
Pemeliharan telur
Pemeliharaan telur dilakukan dibak pemijahan dan hanya
memindahkan induk betina ke bak pemeliharaan induk.
Pemisahan Ikan
Pemisahan Ikan untuk mencegah terjadinya pertengaran antar
ikan, untuk memisahkannya dengan mesekat wadah dengan
triplek atau plastic.
Pemanenan
Pemanenan dengan cara memasukan ikan ke plastic berukuran
kecil yaitu 10x25 cm per ikan.
3.3 Analisis Usaha
A. Biaya Tetap
H. Analisa keuntungan
I. Analisis Usaha
K. Pengembalian Modal
Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 5 bulan dengan rincian sebagai berikut :
2. Pembuatan system
akuaponik
3. Persiapan air kolam
dan pengecakan
system akuaponik
4. Penyemaian benih
sayuran
Pelaksanaan
4. Pemanenan
1. Monitoring dengan
laporan evaluasi oleh
pembimbing
2. Laporan akhir
DAFTAR PUSTAKA
Daelami, D. 2001. Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Lambert. 2003. Buku Pintar Budidaya Kan Hias Air Tawar. Gramedia, Jakarta
Perkasa, B.E. 2001. Budidaya Cupang Hias dan Adu. Penebar Swadaya, Jakarta
Regan 1908 dalam Sudrajad 2003. Pembenihan Dan Pembesaran Cupang Hias.
Kanisius, Yogyakarta.
Susanto dan Lingga, P. 1997. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya, Jakarta.
Zairin, M.J. 2002. Sex Reversal Memproduksi Benih Ikan Jantan Atau Betina.
Penerbit Swadaya, Jakarta.