(Anabas testudineus)
Disusun oleh:
LAPINA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN PERIKANAN
2019
DAFTAR ISI
Cover…………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………....... iii
BAB1.PENDAHULUAN
1.3 Tujuan……………………………………………………………………… 2
BAB 2. PEMBAHASAN
BAB 3 Penutup
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………… 5
3.2 Saran……………………………………………………………………. 5
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada
waktunya.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
BAB 1 PENDAHULUAN
Ikan betok adalah salah satu jenis ikan tawar yang banyak ditemukan di sengai, aduk ataupun
danau. Ikan betok ini juga merupakan jenis ikan karnivora atau ikan pemangsa. Nama latin ikan
betok yaitu Anabas testudineus, sedangkan nama lain ikan betok diantaranya yaitu ikan puyu
(Melayu), ikan betik (Jawa), ikan papuyu (Banjar), dan Climbing Gouramy (Inggris).
Ikan betok mulai banyak dibudidayakan terutama di daerah Kalimantan karena ikan betok
memiliki nilai ekonomi yang tinggi, selain itu rasa daging ikan ini yang cukup lezat dan gurih.
Jenis ikan betok yang sering dibudidayakan yaitu ikan betok hijau, jenis ini bisa mencapai bobot
sekitar 200 gram dibandingkan dengan jenis betok lainnya.
klasifikasi ilmiah
Kingdom:Animalia
Filum: Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo:Perciformes
Famili: Anabantidae
Genus: Anabas
Spesies: A. testudineus
Nama binomial
Anabas testudineus
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
Agar kita dapat mengetahui tentang dan cara budidaya ikan betok untuk kita terapkan dalam
kehidupan kita.
2
BAB 2 PEMBAHASAN
Kolam yang perlu disiapkan bagi ikan betok bisa berupa kolam tanah, kolam terpal ataupun
kolam semen.Tapi sebaiknya gunakan kolam tanah dengan sistem sirkulasi air. Kelebihan kolam
tanah yaitu mudah menumbuhkan pakan alami seperti plankton, ganggang, cacing dan lain
sebagainya.
Kolam tersebut dibuat dengan ukuran yang cukup besar. Kolam tersebut bisa dibuat didekat
sumber mata air, ditepi sawah atau ditepi sungai.
Untuk membuat air dalam kolam kaya unsur renik maka isikan pupuk kandang dalam karung
lalu karung tersebut direndam dalam kolam selama 1 minggu. Untuk mempercepat proses
tumbuhnya plankton maka bisa menambahkan probiotik khusus kolam. Air yang sudah
berdegradasi hijau berarti siap untuk ditebar ikan.
Bibit ikan betok kebanyakan masih diperoleh dari tangkapan di alam bebas, tapi jika tidak ingin
repot maka bisa membelinya di pembudidaya ikan betok lain.
Cara melakukan pemijahan ikan betok yaitu dengan mencampur beberapa ikan betok jantan dan
betina dewasa dalam wadah aquarium. Setelah beberapa hari ikan betina dipindahkan pada
aquarium tersendiri hingga terlihat anakan ikan Betok.
Baik metode pemijahan ataupun tangkapan alam bebas sama-sama dapat dilakukan karena meski
berbeda ukuran tapi tidak akan terjadi kanibalisme.
Pilih bibit yang sudah cukup berumur untuk ditebarkan agar lebih cepat beradaptasi dengan air
kolam. Pastikan pada awal penebaran benih agar sirkulasi air selalu lancar. Jika perlu tambahkan
aerator udara untuk menambahkan kadar oksigen larut dalam air.
3
Sebaiknya kedalaman air kolam dijaga terutama jika kolam dibuat di lokasi terbuka terik
matahari. Untuk sementara anda bisa membuatkan naungan dahulu. Sebagai tambahan bisa
menambahkan tanaman air seperti ganggang apabila benih betok yang ditebarkan masih
berukuran kecil.
Pemberian pakan pada ikan betok bisa sebanyak 2-3 kali sehari. Pakan yang diberikan dalam
sehari setidaknya sebanyak 4-6% berat tubuhnya. Apabila lokasi kolam jauh dari rumah maka
pakan bisa diberikan sebanyak 2 kali sehari yaitu pagi pukul 9 dan pukul 4 sore. Apabila
lokasinya ada disamping rumah maka sebaiknya pakan diberikan 3 kali yakni pagi jam 9 lalu
siang jam 2 dan malam jam 8.
Hindari pemberian pakan di pagi hari karena nafsu makan ikan dipagi hari belum terlalu kuat.
Bahan pakan sebaiknya dipilih bahan yang mengandung kadar protein tinggi. Jenis pakan yang
baik yaitu pelet, tapi keong emas, cacing tanah, cacing sutra, maggot, jangkrik, nasi sisa, bekatul,
ampas kelapa, sisa sayur, atau ampas tahu bisa dijadikan pakan alternatif yang mengandung
protein tinggi.
Ikan betok dapat dipanen jika sudah berumur sekitar 3-4 bulan dengan bobot sekitar 100-200
gram/ekor. Cara pemanenan bisa dengan cara sekaligus atau dengan panen selektif menggunakan
jaring jika penebaran awal menggunakan bibit dari alam bebas yang tidak seragam ukurannya.
4
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ikan betook yang umumnya berukuran kecil, panjang hingga sekitar 25 cm, tetapi kebanyakan
lebih kecil. Berkepala besar dan bersisik keras kaku.Sisi atas tubuh (dorsal) gelap kehitaman
agak kecoklatan atau kehijauan. Sisi samping (lateral) kekuningan, terutama di sebelah bawah,
dengan garis-garis gelap melintang yang samar dan tak beraturan. Sebuah bintik hitam (kadang-
kadang tak jelas kelihatan) terdapat di ujung belakang tutup insang,Sisi belakang tutup insang
bergerigi tajam seperti duri.
3.2 Saran
5
DAFTAR PUSTAKA
Agus, M., 1998. Biologi A. testudineus. Laboratorium Kualitas Air. Fakultas Perikanan
UNLAM. Banjarbaru.
Buatan Alternatif Berbasis Bahan Baku Lokal. Program I-HERE B.1 Batch II
Unlam.