Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEKHNOLOGI MANAJEMEN IKAN HIAS


“IKAN GUPPY”

OLEH:
SRI NURUL MUTMAINNAH
STK 417001
BUDIDAYA PERAIRAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KELAUTAN (STITEK) BALIK DIWA


MAKASSAR
2020
ii

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Kuasa, saya panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
tentang “Ikan guppy” dalam mata kuliah Teknologi Manajemen Ikan Hias.
Makalah ini saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.

Makassar, 26 Maret 2020

Penulis
iii

DAFTAR ISI

MAKALAH...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................1
B. TUJUAN............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI...............................................................2
BAB III PENUTUP......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................8
1

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ikan guppy merupakan salah satu komoditi ikan hias yang memiliki nilai
ekonomis cukup baik di kelasnya. Panjang tubuh maksimal sekitar 5-6cm. Sirip-
sirip ikan ini berwarna-warni sangat cantik dan menarik. Berbagai warna seperti
merah, kuning, hijau, biru, maupun kombinasi warna sudah beredar di pasaran.
Bentuk ekornya pun menarik, misalnya mirip kipas, membulat, ataupun
melebar .Pada jantan, sirip ekor tampil sangat menarik karena lebar dan berwarna
kontras.
Dalam pemijahan ikan guppy perlu memperhatikan factor-faktor eksternal
yang berpengaruh dalam pemijahan itu sendiri. Perbandingan yang digunakan
dalam pemijahan ikan guppy jantan dan betina adalah 3 : 6. Dengan perbandingan
tersebut dharapkan pemijahan ikan guppy akan menghasilkan larva dengan jumlah
dan kualitas yang optimal.  Begitu keluar dari perut induknya, anak-anak gupi
telah mampu hidup sendiri. Berenang, mencari makanan, dan menghindari
musuh-musuhnya. Anak-anak gupi ini umumnya akan terus bergabung dengan
kelompoknya, dan dengan ikan-ikan lain yang lebih besar. Namun guppi yang
telah dewasa tidak akan segan-segan memangsa burayak yang berukuran jauh
lebih kecil; sehingga apabila dipelihara di akuarium, anak-anak ikan ini perlu
dipisahkan dari ikan-ikan dewasa. Burayak-burayak ini, apabila selamat, akan
mencapai kedewasaan pada umur satu atau dua bulan saja. Itulah sebabnya ikan
ini dengan segera dapat melipat-gandakan jumlah anggota kelompoknya, sehingga
dinamai juga ikan seribu.
B. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui teknik budidaya ikan hias
“IKAN GUPPY” Sedangkan kegunaannya yaitu untuk menambah wawasan
mengenai ikan hias di Indonesia.
2

BAB II
PEMBAHASAN
A. KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI
Guppy adalah ikan air tawar tropis. Ikan ini aslinya berasal dari wilayah
Amerika Tengah dan Selatan. Ikan ini baru masuk ke Indonesia pada tahun 1920-
an. Diperkenalkan sebagai ikan akuarium. Kemudian dilepas ke alam bebas dan
beranak-pinak dengan bebas. Kini, mereka bisa ditemukan di hampir seluruh
perairan air tawar Indonesia.

Ikan ini memiliki lebih dari 300 jenis. Masing-masing memiliki, warna,
ukuran, dan bentuk ekor yang unik. Namun, secara perilaku, ikan ini kurang lebih
sama. Semua memiliki pembawaan yang tenang dan damai. Artinya, mereka tidak
agresif terhadap ikan lain di habitatnya. Membuatnya jadi peliharaan yang ideal.

a. Klasifikasi ikan Guppy

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Class : Actinopterygii

Ordo : Cyprinodontiformes

Famili : Poeciliidae

Genus : Poecilia

Spesies : Poecilia Reticulata


3

b. Morfologi Ikan Guppy


Ikan guppy berukuran kecil dengan bentuk tubuh lonjong dan memanjang
silindris. Bagian kepala kecil kemudian membesar di bagian tengah tubuh lalu
mengecil ke bagian ekor. Memiliki sirip yang lengkap seperti sirip dada, sirip
punggung, sirip dubur, dan sirip ekor. Siirp ekor membesar dan membulat
berbentuk seperti kipas. Pada sirip ekor memiliki corak dan memiliki warna yang
cerah. Ikan guppy memiliki warna tubuh yang cerah seperti warna biru, merah,
hijau, kuning, coklat, hitam, dll yang menjadi ciri khas dari ikan guppy.

B. Persiapan wadah budidaya


Wadah yang dibutuhkan untuk ternak guppi memiliki setidaknya empat
fungsi, yaitu sebagai tempat memisahkan indukan, tempat pemijahan, tempat
penetasan, dan tempat pendederan. Luas dan ukuran wadah bisa beragam.
Tergantung situasi dan kebutuhan kamu. Untuk tinggi, menyarankan wadah yang
memiliki tinggi setidaknya 30 cm.

1. Pemilihan induk
Memilih indukan yang baik sangatlah penting. Sama seperti memilih bibit
unggul dalam bertani. Pilihlah induk yang sehat dan aktif. Hindari betina yang
cenderung pasif dan hanya berdiam diri di bagian dasar atau permukaan akuarium.
Perhatikan pula ciri-ciri fisiknya. Ikan guppi yang sehat memiliki proporsi kepala
dan tubuh yang sempurna. Sisiknya terlihat sehat dan rapi. Tidak ada yang berdiri
atau terkelupas. Mereka akan lebih sering bergerak. Sirip-siripnya sehat dan
mulus. Tidak terluka, hilang, apalagi bopeng-bopeng.

a. Ciri ciri ikan Guppy jantan


Guppy jantan memiliki ciri-ciri yang sangat mudah dilihat. Berikut ini
adalah beberapa ciri guppy jantan yang bisa diketahui dengan cukup mudah.
1. Perbedaan Ikan guppy jantan memiliki tubuh yang ramping sehingga terlihat
lebih lincah dibandingkan dengan betina.
2. Kepala ikan ini lebih besar daripada kepala betina.
3. Warna sisiknya lebih cerah dibandingkan dengan yang betina. guppy jantan
memang terkenal dengan warnanya yang sangat indah. Bahkan warna inilah
yang mengantarkan ikan ini menang dalam kontes perlombaan ikan hias.
4

4. Guppy jantan memiliki gonopodium yakni benjolan yang terletak di bagian


belakan sirip perut. Jika dilihat secara seksama sebenarnya tonjolan ini lebih
mirip dengan sirip anal tapi kemudian berubah menjadi sebuah sirip
memanjang.
5. Sirip punggung ikan jantan lebih panjang daripada guppy betina.
b. Ciri ciri ikan Guppy
Berbeda dengan guppy jantan, guppy betina memiliki ciri-ciri yang lebih
unik. Di bawah ini adalah ciri-ciri ikan guppy betina yang harus Anda ketahui.
betina
1. Guppy betina memiliki tubuh yang lebih gemuk daripada yang jantan.
2. Belakang siripnya tidak terlihat gonopodium. Dimana hanya ada sirip halus
yang cantik
3. Sirip punggung guppy betina terlihat biasa
4. Warnanya kusam tidak secerah ikan jantan
5. Kepala ikan betina terlihat agak runcing dan lebih kecil jika dibandingkan
dengan guppy jantan
6. Tak hanya gemuk, ikan betina juga memiliki pola khusus pada sisiknya yang
berwarna kucing kecoklatan. Polanya terlihat seperti jala dengan warna coklat
atau putih.
7. Ekornya juga tidak lebar layaknya ikan jantan. Padahal sebagai ikan hias,
daya tariknya ada pada ekornya yang lebar serta corak tubuhnya yang
berwarna dan bervariasi.
2. Proses pemijahan
Sebelum proses pijah, isi wadah pemijahan dengan air bersih yang sudah
diendapkan. Minimal 24 jam. Kedalaman air yang dibutuhkan adalah 25 cm.
Kepadatannya tidak lebih dari 30 ekor per 100 liter air. Kalau bisa, tempatkan
tanaman air di dalam akuarium. Hydrilla, misalnya. Dengan begitu, ikan memiliki
tempat yang sempurna untuk memadu kasih.
Pemijahan bisa dilakukan satu per satu atau sekaligus. Namun, pemijahan
massal lebih dianjurkan karena prosesnya yang lebih cepat, ekonomis, dan praktis.
Rasio antara ikan jantan dan betina adalah 1:5. Masukkan betina pada pagi hari.
Biarkan mereka terbiasa dengan lingkungan yang baru. Sore harinya, baru
5

masukkan pejantannya. Biasanya proses pemijahan berlangsung selama empat


sampai tujuh hari. Kalau kamu melihat ada betina yang sudah dibuahi, segera
pindahkan ke wadah penetasan.
3. Proses penetasan
Untuk proses ini, kamu harus menjaga kualitas air. Harus bersih dan diberi
aerasi. Pemberian aerasi juga jangan berlebihan agar tidak mengganggu larva
ikan. Jaga kualitas air dengan mengganti sepertiga air setiap 1-3 hari. Berikan
makanan berupa daphnia atau moina pada induk setiap dua hari.

Gupi merupakan ikan ovovivipar. Artinya, mereka bertelur dan beranak.


Embrionya berkembang dalam telur, dan telur akan tetap berada adalam tubuh
induk sampai menetas. Lama kehamilan, terhitung dari mulai pemijahan, yaitu 3-4
minggu.

4. Proses pendederan
Persiapkan akuarium untuk proses pendederan, sebaiknya taruh lah
akuarium pada tempat yang bisa terkena cahaya matahari.
Karena cahaya matahari ini dapat membantu pembentukan warna yang cerah pada
tubuh ikan hias guppy.
Sebaiknya tambahkan tanaman air, seperti hydrilla ataupun enceng gondok,
sebagai tempat berteduh ikan. Dan berikan aerasi pada akuarium.
Jaga air tetap bersih, setidaknya ganti 1/3 air semiggu 2 kali atau minimal 1 kali
seminggu.

Karena air yang keruh akan sangat mengganggu keberlangsungan hidup


ikan dan bukan tidak mungkin ikan akan mati.
Pertama kali ikan diberikan makan, beri anakan ikan guppy makan infusoria,
hingga usia ikan menginjak 5 – 10 hari.

Setelah itu coba mulai berikan makan hidup seperti kutu air (daphnia dan moina,
atau bisa juga artemia (udang renik) yang disaring, sampai usia ikan 3 minggu.
Setelah berusia setidaknya 3 minggu, bisa mulai diberi makanan cacing sutera dan
kutu ari (tanpa disaring).
6

Pada saat ikan sudah berusia 3 minggu sudah bisa kita pisahkan antara ikan guppy
jantan dengan betina.

5. Pembesaran
Pakan yang diberikan berupa infusoria sampai berumur 5-7 hari. Untuk
melindungi anal ikan maka pada wadah pemeliharaan diberikan eceng dondok
atau tanaman air berupa hidrilla.
6. Proses pemanenan
ikan guppy biasanya di pelihara untuk di jadikan sebagai ikan hias. Di
Indonesia, kepopuleran ikan guppy cukup tinggi dan mempunyai penggemarnya
di setiap daerah. Oleh karena itu, harga ikan di tentukan dari tingkat keindahan
masing masing ikan tersebut.
Ikan guppy sudah layak di jual ketika usianya sudah mencapai 20 hari.
Biasanya, harga ikan guppy jantan lebih tinggi di bandingkan dengan ikan betina
karena mempunyai bentuk dan warna yang lebih indah. Ikan guppy jantan terlihat
sangat menarik dengan corak yang berwarna-warni dengan sirip lebar yang
berumbai.
7

BAB III
PENUTUP
Guppy adalah ikan air tawar tropis. Ikan ini aslinya berasal dari wilayah
Amerika Tengah dan Selatan. Ikan ini baru masuk ke Indonesia pada tahun 1920-
an. Diperkenalkan sebagai ikan akuarium. Kemudian dilepas ke alam bebas dan
beranak-pinak dengan bebas. Kini, mereka bisa ditemukan di hampir seluruh
perairan air tawar Indonesia.
Ikan ini memiliki lebih dari 300 jenis. Masing-masing memiliki, warna, ukuran,
dan bentuk ekor yang unik. Namun, secara perilaku, ikan ini kurang lebih sama.
Semua memiliki pembawaan yang tenang dan damai. Artinya, mereka tidak
agresif terhadap ikan lain di habitatnya. Membuatnya jadi peliharaan yang ideal.
8

DAFTAR PUSTAKA
https://sukaikan.com/cara-budidaya-ikan-guppy/
https://review.bukalapak.com/hobbies/serba-serbi-ikan-guppy-perilaku-
kebutuhan-dan-cara-budidaya-106042
:http://zonaikan.wordpress.com/2009/08/28/ikan-guppy-poecilia-reticulata/

Anda mungkin juga menyukai