Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

TEKNIK PEMBENIHAN IKAN GURAMI(Osphronemus Gouramy)

LABORATORIUM PENGUJIAN KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

(LPKIL)

MUNTILAN-JAWA TENGAH

DISUSUN OLEH:

IMAM RIZAL FATHONI

4796

AGRIBISNIS PERIKANAN AIR TAWAR

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH

SMK N 4 KENDAL

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan taufiknya kepada kita
semua. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan praktik kerja.

Diantaranya:

1.Drs.Maryono,M.Pd Selaku kepala sekolah smk n 4 kendal

2.Munfa’ati S.Pi Selaku pembimbing sekolah smk n 4 kendal

3.Romdhonah winujeng S.Pi Selaku Ketua kompetensi keahlian

4.Joko utama Selaku kepala DU/DI

5.Karlina rizki fitria S.Pi Selaku pembimbing DU/DI


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI LPKIL MUNTILAN-JAWA TENGAH

Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat praktek kerja lapangan di SMK N 4 KENDAL dan
untuk menempuh UAN/UAS tahun ajaran 2018/2019

MENGETAHUI

PEMBIMBING SEKOLAH PEMBIMBING DU/DI

MUNFAATI S.Pi JOKO SULIS

NIP.19751024 201001 2 008

KEPALA SEKOLAH K3 KOMPETENSI KEAHLIAN

Drs. MARYONO M.Pd ROMDHONAH WINUJENG S.Pi

NIP.19640304 198903 1 028 NIP.19810816201101 2 005


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................

BAB l. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................

1.2 TUJUAN......................................................................................................................................

1.3 MANFAAT..................................................................................................................................

BAB ll. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KLASIFIKASI IKAN GURAMI.................................................................................................

2.2 MORFOLOGI IKAN GURAMI..................................................................................................

2.3 HABITAT....................................................................................................................................

2.4 KEBIASAAN MAKAN IKAN GURAMI..................................................................................

BAB lll. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 PERAWATAN INDUK...............................................................................................................

3.2 SELEKSI INDUK........................................................................................................................

3.3 PERSIAPAN KOLAM................................................................................................................

3.4 PENGELOLAAN DASAR KOLAM..........................................................................................

3.5 PENGAPURAN...........................................................................................................................

3.6 PEMUPUKAN.............................................................................................................................

3.7 PEMELIHARAAN......................................................................................................................

3.8 PENGELOLAAN KUALITAS AIR...........................................................................................

3.9 PENGELOLAAN KUALITAS AIR...........................................................................................

3.10 PENGENDALIAN HAMA.....................................................................................................

3.11 PENYAKIT................................................................................................................................
3.12 SISTEM PEMIJAHAN..............................................................................................................

3.13 PENGAMBILAN SARANG.....................................................................................................

3.14 PERAWATAN TELUR DAN LARVA....................................................................................

3.15 PERSIAPAN WADAH.............................................................................................................

3.16 PENEBARAN LARVA.............................................................................................................

3.17 PANEN......................................................................................................................................

3.18 PENGEMASAN........................................................................................................................

BAB lV. PENUTUP

KESIMPULAN................................................................................................................................
l. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Gurami adalah salah satu komoditas perikanan air tawar yang memiliki nilai ekonomis
tinggi.sebagai ikan hasil budidaya gurami dapat dipilih karena mampu berkembang biak secara
alami dan mudah pemberian pakan, selain dari pemberian pakan buatan pakan(pellet).ikan
gurami merupakan ikan herbivore/pemakan dedaunan seperti:daun kangkung,talas,sente,daun
singkong. Ikan gurami juga dapat dibudidayakan dilingkungan dengan kadar oksigen rendah
karena memiliki alat tambahan alat pernafasannya yaitu labirin. Sehingga dalam perawatan
sangat mudah baik dikolam budidaya kolam hiasan diperkaranagan rumah.

Meskipun mudah dalam pemberian pakan, ternyata gurami adalah salah satu komoditas air tawar
yang kurang diminati untuk dibudidayakan penyebabnya dalah karena pertumbuhan ikan ini
sangat lambat dan ditambah lagi kematangan kelaminnya baru mulai terjadi pada umur dua
tahunan.namun beberapa tahun terakhir ikan ininmenjadi primadona diantara eberapa ikan
konsumsi yang mempunyai nilai jual sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena disamping rasanya
lezat dan empuk, Pemeliharaanya pun cukup mudah dilakukan.

Kemudahan pemeliharaan tentu harus didukung oleh pengetahuan para petani ikan dalam
pengelolaan pembudidayan ikan gurami, Pengetahuan akan permasalahan-permasalahan dan cara
penanganan dirasakan sanagat penting dikuasai agar hasil produksi yang diharapkan dapat
tercapai.

1.2 TUJUAN

Tujuan pelaksanaan PKL(praktik kerja lapangan)dengan judul pembenihan ikan


gurami(Ospronemus gouramy) yang bertempat (LPKIL) MUNTILAN Provinsi jawa tengah
antara lain:

1. mempelajari teknik pemenihan ikan gurami(Ospronemus gouramy) dibalai pembenihan


dan budidaya air tawar.
2. mengikuti kegiatan tentang pembenihan ikan gurami secara lengkap (Ospronemus
gouramy) dibalai pembenihan dan budidaya air tawar.
1.3 MANFAAT

Manfaat yang diperoleh dari praktek lapangan kerja:

Untuk mengetahui cara pembenihan ikan gurami dan meningkatkan dan menambah pendapatan
dengan menyalirkan pengalaman yang dimiliki serta mengaplikasikan pengetahuan pengetahuan
perkembangan teknologi perikanan yang ada melalui usaha budidaya ikan gurami(Ospronemus
gouramy)

1.4 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANG

Praktik kerja lapang yang telah dilaksanakan di LPKIL MUNTILAN yang dilaksanakan
selama 3 bulan yaitu pada tanggal 2 januari 2019 sampai 28 maret 2019.
ll. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KLASIFIKASI IKAN GURAMI

Penggolongan ikan gurami berdasarkan ilmu taksonomi hewan dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Fillum : Chordata
 Kelas :Pisces
 Subkelas : Teleostei
 Ordo: Labyrinthici
 Sub ordo : Anabantoidae
 Familia : Anabantidae
 Genus : Ospronemus
 Spesies :Ospronemus sp

2.2 MORFOLOGI IKAN GURAMI

Secara morfologi, jenis ikan dalam kelas seperti gurami memiliki garis lateral tunggal,
lengkap tidak terputus, bersisik steroid serta memiliki gigi pada bawah rahangnya, bentuk sirip
ekor ini membulat pada ikan ini terdapat jari jari lemah pertama sirip perut yang berbentuk
benang panjang dan berfungsi sebagai alat peraba. Dari perawakan, gurami mempunyai bentuk
badan agak panjang,pipih,dan tertutup sisik berukuran besar serta terlihat kasar dan kuat. Bentuk
punggungnya lebih tinggi, pada gurami jantan yang sudah tua terdapat tonjolan seperti
cukadikepalanya. Bentuk mulutnya kecil dengan bibir bawah menonjol dibandingkan bibir atas
dan pada jantan terlihat bibir bawah relative tebal.

Secara umum,ikan gurami memiliki tiga bilah sirip yaitu

 Sirip punggung tidak begitu panjang dan berada hampir dibagian belakang tubuh
 Sirip dada lebih kecil dan berada dibelakang tutup insang
 Sirip perut juga kecil berada dibawah sirip bawah sirip dada

Gambar ikan gurami


2.3 HABITAT

Habitat asli atau tempat hidup ikan gurami adalah rawa dataran rendah.salah satu faktor
yang membedakan dataran rendah dan dataran tinggi adalah suhu. Suhu didataran rendah lebih
tinggi dibandingkan dataran tinggi. Berkaitan dengan suhu gurami tumbuh dengan baik pada
suhu antara 24-28OC. Karena itu ketinggian lokasi yang cocok untuk budidaya adalah 0-800m
diatas permukaan laut(dpl) gurami sangat peka terhadap suhu sehingga jika dipelihara pada suhu
rendah kurang dari 150C, gurami tidak akan berkembang biak.

2.4 KEBIASAAN MAKAN IKAN GURAMI

Gurami menyukai makanan yang spesifik pada setiap tahapan pertumbuhannya, membagi
tahapan ini berdasarkan umur ikan diantara lain:

1. 10-14 hari

Untuk kebutuhan protein, bisa diberikan jenis udang renik yang masih kecil atau bisa diberikan
kuning telur. Telur ayam atau bebek diambil kemudian harus direbus. Potongan kuning tersebut
kemudian diletakkan didalam kain dan di peras bersama kain yang berisi telur didalamnya
sehingga telur keluar disela jari kain.

2. 15-3 bulan

Pada tahap ini biasanya kotoran ayam yang baunya tidak sedap menyengat ditebar di dalam
kolam

3. diatas 3 bulan

Pada tahap ini biasanya mulai disesuaikan dengan ukuran mulut dari ikan. Makanan yang
biasanya diberi oleh para petani pun berfariasi antara lain:Ulat,rayap,sayuran berdaun
lembut,keladi,daun pepaya,kecambah,kacang kedelai.
lll.HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 PERAWATAN INDUK

Hal-hal yang paling utama dilakukan dalam upaya perawatan induk yakni pemberian
pakan. Pakan untuk induk berupa daun talas, seekor induk rata-rata menghabiskan sehelai daun
talas tiap harinya. Air kolam harus dijaga kebersihannya agar tidak terganggu kesehatan induk
ikan gurami tetap terjaga. Suasana disekitar kolam diusahakan jangan terlalu ramai agar induk
tidak terganggu.

3.2 SELEKSI INDUK

Untuk umur induk yang sudah siap pijah yaitu jantan 2-2,5 tahun dengan boot berkisar 1,5-2
kg/ekor sedangkan induk betina 21-3 tahun dengan bobot berkisar 3-4kg/ekor.

Gambar jantan dan betina

Ciri-ciri induk jantan Ciri-ciri induk betina


Dahi terlihat menonjol Dahi terlihat lebih rata
Dagu sirip ekor lebih tebal Dagu tidak tebal
Ujung sirip ekor membulat Ujung sirip ekor terlihat lebih rata

3.3 PERSIAPAN KOLAM

Pemilihan kolam untuk pemeliharaan gurami,merupakan hal yang sangat penting.kolam


dapat berupa tempat pemeliharaan yang berupa kolam yang dibuat diperkarangan
rumah,empang,sawah

Adapun faktor yang mempengaruhi kualitas lahan antara lain:

A. Ketinggian tempat

Gurami akan tumbuh optimal didaerah dengan ketinggian 20-500 dpl.sedangkan dataran tinggi
(lebih dari 800 dpl).
B. Jenis tanah

Jenis tanah yang paling cocok untuk budidaya gurami adalah tanah berstruktur liat yang
bergembur dengan kandungan pasir 40%. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah
jenis tanah liat/lempung,tidak berporos dan cukup mengandung humus.

3.4 PENGELOLAAN DASAR KOLAM

Pengelolaan dasar kolam dilakukan dengan cara pembalikan tanah.kegiatan tersebut dapat
dilakukan dengan pembajakan tanah maupun mencangkul.pengelolaan dasar kolam bertujuan
untuk mengemburan tanah, Membuang gas gas beracun supaya terlepas keudara dan proses
oksidasi dapat berlangsung lebih banyak, selain itu kemalir atau saluran pada tengah kolam
sebaiknya diperdalam lagi apabila masih dangkal.

Gambar persiapan kolam.

3.5 PENGAPURAN

Pengapuran bertujuan untuk menaikkan pH tanah,membunuh kuman,parasit,dan penyakit


ikan, serta mempercepat pembongkaran bagian bagian organik. Jenis kapur yang biasanya
digunakan untuk pengapuran kolam diantaranya kapur pertanian(CaCO3) atau dolomite dalam
bentuk Ca Mg(CO3)2, kapur kohor (CaO) dan kapur matiCA(OH)2. Pemberian kapur dilakukan
dengan cara disebar merata dipermukaan tanah dasar kolam.

Gambar pengapuran.
3.6 PEMUPUKAN

Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang.pada umumnya
pemupukan dilakukan 1 hari dalam pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan makanan
alami bagi ikan yang dipelihara. Pupuk yang sering digunakan terdiri dari kotoran ternak
besar(sapi.domba.kerbau)dengan dosis 150g/m2,kotoran ternak unggas (ayam,itik,burung
puyuh)sebanyak 250-500g/m2 pupuk.

Gambar pemupukan.

3.7 PEMELIHARAAN

Luas kolam tempat pembesaran ikan gurami berkisar 200-600m2 dengan kedalaman 1,25-
1,5m dengan kualitas air yang digunakan berkualitas baik dan tidak tercemar (kandungan
oksigen terlarut 6-8 ppm). Dengan padat tebar berkisar 10-20 ekor/m2, pakan dapat diberikan
selang seling antara pakan buatan(pellet) dengan dedaunan. Pellet dengan kandungan protein 30-
46% dapat diberikan 2-3% dari berat total per harinya sedangkan pakan dari dedaunan dapat
diberikan 5-10% per1 atau 2 hari.

3.8 PENGELOLAAN KUALITAS AIR

Pengelolaan air baik kualitas air maupun kuantitasnya merupakan kegiatan yang sangat
penting diperhatikan. Pengelolaan kualitas air bertujuan untuk menyediakan lingkungan hidup
yang optimal bagi benih yang dapat hidup berkembang dan tumbuh sehingga diperoleh
kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih yang maksimal. Air merupakan media paling vital
bagi kehidupan ikan, suplai air yang memadai akan memecahkan berbagai masalah dalam
budidaya ikan secara intensif dengan cara menghanyutkan kumpulan dari bahan buangan dan
ahan beracun, sehingga kondisi air optimal tetap terpelihara.

Sumber air yang baik dalam pemeliharaan pembenihan ikan harus memenuhi kriteria kualitas air
yang meliputi sifat-sifat kimia dan sifat-sifat fisikan air seperti suhu, suspensi ahan padat,gas
terlarut,pH,kadar mineral.
3.9 PENGELOLAAN PAKAN

Pakan merupakan menu utama selama tahap awal benih ikan gurami, Jenis pakan yang
mudah diperoleh dan umum dipakai diantaranya:Daphnia sp,cacing sutera,Moina sp.
Perbandingan yang disarankan adalah 50-70%pemberian pakan sangat efektif untuk
pertumbuhan Ikan.

Gambar pakan ikan gurami.

3.10 PENGENDALIAN HAMA

Pengendalian hama dan penyakit sebaiknya dilakukan mulai dari persiapan kolam,
pengadaan induk, dan selama pemeliharaan.

Berdasarkan tingkat kerugian yang dapat ditimbulkan serta sifat-sifatnya hama ikan
dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu:

1. Pemangsa(predator)
Predator adalah hewan yang secara langsung membunuh dan memakan ikan budidaya
gurami sehingga jumlahnya berkurang. Adapun jenis-jenis hewan pemangsa yang
ditemukan dikolam pemeliharaan larva yaitu:katak.
2. Penyaing (compotitor)
Keberadaan hewan atau tumbuhan penyaing di dalam kolam dapat menimbulkan
beberapa kerugian salah satunya menghambat pertumbuhan ikan gurami melalui pesaing
makanan baik makanan alami maupuan makanan buatan, pesaing oksigen,dan pesaing
tempat.dapaun jenis-jenis hewan dan tumbuhan penyaing yang seru=ing di jumpai di
kolam :udang,lumut,ikan mujair,siput.
3. Perusak
Hama perusak dapat menimbulkan beberapa kerugian diantaranya menyebabkan
kerusakan pada pematang kolam. Kerugian paling besar adalah terjadinya kebocoran
yang di akibatkan oleh kepiting dan belut yang membuat lubang pada pematang.
Hama yang biasanya menganggu benih ikan ikan gurami adalah ikan liar seperti
lele(Clarias bartachus).musuh lainya adalah katak(Rana spec).
3.11 PENYAKIT

Selain hama dalam proses budidaya ikan gurami juga terdapat ancaman lainya yaitu
penyakit yang dapat menyerang tubuh ikan.

Faktor utama penyebabkan penyakit ikan gurami adalah lingkungan yang memburuk,
meningkatkan daya serang penyakit dan kemunduran daya tahan(kekuatan tubuh) ikan.
Gangguan penyakit dapat berupa penyakit non parasit, bakterial dan penyakit parasit.
Gangguan penyakit dapat lebih mudah menyerang ikan gurami pada saat musim kemarau
dimana suhu menjadi lebih tinggi .

Penyakit non parasit adalah penyakit penyakit yang timbul bukan karena serangan parasit.
Tapi biasanya bersumber dari faktor lingkungan fisika dan kimia air dan makanan.penyakit
ini bisa berupa pencemaran air karena adanya gas beracun seperti asam belerang serta
amonia. Untuk mengetahui gangguan yang dialami oleh ikan yang dipelihara dapat diketahui
dari pengamatan pada ikan. Penyakit bakterial merupakan penyakit yang disebabkan oleh
serangan bakteri-bakteri ini mudah dijumpai, baik musim kemarau maupun musim hujan,
terutama dikolam kolam yang terkena limbah bahan organik. Selain itu jenis parasit yang
juga sering menyerang induk

Argulus indicus jenis parasit ini tergolong Crustacea tingkat rendah yang hidup sebagai
ektoparasit.Argulus indicus menempel pada sirip atau sisik pada induk ikan gurami.

3.12 SISTEM PEMIJAHAN

Sistem pemijahan yang ditetapkan adalah pemijahan alami yaitu pemijahan tanpa bantuan
manusia dalam satu kolam pemijahan terdapat 1 ekor induk jantan dan betina 2-3 ekor.
Dalam satu kali pemijahan pasangan gurami memerlukan waktu kurang dari 3-4 bulan atau
tergantung kualitas induk dan pengelolaan pakan.
3.13 PENGAMBILAN SARANG

Pengambilan sarang dilakukan pada pagi hari saat cerah dan tidak hujan. Pengecekan
dilakukan secara langsung menggunakan tangan dengan meraba sarang yang ada.

Ciri ciri gurami telah memijah dan sudah bertelur yaitu:

Permukaan air terdapat minyak, sarang yang berisi telur diangkat secara hati-hati dan di
masukkan ke dalam ember yg sudah berisi air, ember yg berisi sarang dibawa ke hatchery
untuk dihitung dan ditetaskan.

Gambar pengambilan sarang.

3.14 PERAWATAN TELUR DAN LARVA

Cara memisahkan telur dan sarang dilakukan secara hati-hati dengan cara sarang
dimasukkan didalam ember yang berisi air kurang dari 30 liter.

setelah itu ijuk dikibas-kibaskan didalam air hingga telur terlepas dari ijuk.telur yang sudah
terlepas dari ijuk dihitung dan setelah beberapa hari dipindah ke bak penetasan.

Dalam satu wadah kepadatan telur 20 butir/ekor atau maksimal berisi 1500 betir telur gurami.
Setelah itu pemasangan aerasi bak yang sudah berisi telur. Telur akan menetas 36-48 jam
tergantung suhu bak penetasan. Selama proses penetasan telur dilakukan perawatan setiap
hari,seperti mengambil telur maupun larva yang mati. Sehingga perawatan harus optimal,
untuk menjaga kualitas air maka dilakukan penyiponan.

Gambar perawatan telur.

3.15 PERSIAPAN WADAH

Proses pemeliharaan larva dilakukan dihatchery salah satu tahapan dalam budidaya
ikan yaitu persiapan media tempat hidup larva.fiber yang digunakanberdiameter 1,5 meter
dan tingginya 0,8 meter, sebelum digunakan bak fiber diersihkanterlebih dahulu. Kemudian
di keringkan selama 1 hari. Tahap selanjutnya pengisian air dengan ketinggian 30 cm.
Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan aerasi, setelah itu bak fiber diberi daun pisang
yang sudah kering dan daun ketapang kering fungsi pemberian daun pisang yang sudah
kering yaitu untuk tempat persembunyian larva, sedangkan daun ketapang untuk
menstabilkan PH media pemeliharaan.

3.16 PENEBARAN LARVA

Penebaran larva gurami ke dalam bak fiber setelah umur 10 hari,

Ciri-ciri larva yg siap tebar:


Tidak terdapat kuning telur
Larva sering kumpul di sisi ember penetasan
Larva berenang berputar-putar mengelilingi ember
Larva berwarna hitam
Proses penebaran diawali dengan pengurangan air dalam ember sehingga dilakukan proses
aklimatisasi. Dilakukan selama 5 menit dan beberapa detik sedikit tambahan air dalam fiber
dan miringkan biarkan larva keluar dengan sendirinya.

Berdasarkan kebutuhan konsumen yang datang membeli benih ikan gurami.waktu


pemanenan yaitu saat pagi hari sehingga suhu air rendah dan cuaca cerah tidak hujan.
3.17 PANEN

Pemanenan dilakukan pada pagi hari, hal ini dilakukan karenasuhu tidak terlalu
panas.Suhu yang rendah membuat ikan akan terasa nyaman, selain itu ikan akan mengikuti
air yang surut sehingga lebih mudah saat ditangkap. Adapun pemanenan benih dilakukan
dengan cara:

1. Air disurutkan melalui saluran pemanenan sampai ketinggian air mencapai 15 cm.
Benih dapat diseser saat penyurutan air barlangsung.
2. Benih hasil tangkapan ditampung pada ember atau wadah penampungan sementara.
Benih ditangkap dengan alat yang mempunyai permukaan halus seperti waring yang
terbuat dari kain.
3. Benih kemudian dihitung dan diseleksi diperoleh jumlah dan ukuran yang diinginkan
maka benih tadi dimasukkan kedalam bak

Pemanenan benih ikan gurami dilakukan secara selektif dengan ukuran sesuai permintaan
konsumen.

Gambar pemanenan

3.18 PENGEMASAN

Pengemasan dengan menggunakan kantong plastik atau jirigen disesuaikan dengan


jumlah,ukuran benih dan waktu tempuh pengiriman.

Gambar pengemasan.
lV.PENUTUP

KESIMPULAN

1. Proses pembenihan ikan gurami diawali dengan seleksi induk, perwatan induk,
pemijahan, penetasan telur, perawatan larva, pendederan,dan panen.
2. Benih yang baik memiliki ciri-ciri:sehat, lincah, tidakcacat, nafsu makan baik, bebas
parasit.

Anda mungkin juga menyukai