Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN USAHA BUDIDAYA IKAN CUPANG

Ditujukkan untuk Memenuhi


Tugas Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Disusun Oleh :

ANGGI DITA P.
BRIGITTA CAECILIA
ILHAM NUR R.
LINTANG A.
MUHAMMAD IRSYAL
NAURA AISYLA
NURUL MAULIDINA
TIARA SYAKILA LAONGA

KELAS XI IPS 1

SMA NEGERI 1 BEKASI

2017/2018

HALAMAN PENGESAHAN
Program Ilmu Pengetahuan Sosial

Sekolah Menengah Negeri 1 Kota Bekasi

Judul Laporan Usaha : LAPORAN USAHA BUDIDAYA IKAN CUPANG

Nama : Anggi Dita P.

Brigitta Caecilia

Ilham Nur Ramadhan

Lintang A.

Muhammad Irsyal

Naura Aisyla

Nurul Maulidina

Tiara Syakila Laonga

Setelah dikerjakan sesuai dengan arahan guru pembimbing, maka dengan ini

menyatakan setuju terhadap laporan ini.

Bekasi, April 2018

Guru Pembimbing,

Ida Fitriyanti, S. Pd

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat

dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad

SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari

kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat

bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan

tugas kewirausahaan ini dengan baik dan tepat waktu.


Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk

memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh guru pada mata pelajaran Prakarya

dan Kewirausahaan.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun

berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas

ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami hendak

menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami untuk

menyelesaikan tugas ini.


Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan

kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan

pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya

bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Hormat Kami

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3

A. Latar Belakang Pembuatan Proposal Usaha...........................................................3

B. Ruang Lingkup Usaha............................................................................................3

C. Visi dan Misi Perusahaan........................................................................................5

D. Jadwal Kegiatan.....................................................................................................5

BAB II TINJAUAN UMUM...................................................................................7

A. Aspek Manajemen Usaha.......................................................................................7

B. Aspek Produksi......................................................................................................8

C. Aspek Permodalan................................................................................................14

D. Aspek Kegagalan Produksi......................................................................................19

BAB III PENUTUP...............................................................................................20


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembuatan Proposal Usaha

Ikan cupang adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang

mempunyai daya tarik seperti bentuk, tampilan dan warna yang teretak

pada tubuhnya. Keindahan bentuk dan warna sirip sangat menentukan nilai

jual. Warna pada ikan cupang mempunyai fungsi yang signifikan, yaitu

sebagai pengenal jenis yaitu dari tampilan pola dan corak warna pada

tubuhnya juga sebagai proteksi diri dari ancaman pemangsanya.


Ikan cupang menjadi daya tarik para penggemar ikan hias dari

warna, ekor dan bentuk tubuh. menjadi nilai ekonomis yang paling

menguntungkan bagi pembudidaya ikan.


Kami membuat proposal usaha ikan cupang ini disebabkan oleh

faktor-faktor di atas.

B. Ruang Lingkup Usaha

Ruang lingkup usaha sangat luas sekali. Namun secara umum, ruang

lingkup usaha adalah bergerak dalam bisnis. Kelompok kami berada di

ruang lingkup lapangan perikanan dan kami akan menjelaskan apa saja

yang ada pada ruang lingkup lapangan perikanan.

Lapangan Perikanan :
a) Pemeliharaan ikan
Pada tahap ini kami belajar untuk memelihara ikan hias yaitu ikan

cupang. Dalam pemeliharaan ikan cupang kita harus mengetahui

makanan apa saja yang boleh diberikan kepada ikan cupang. Kita juga

belajar cara untuk mengawinkan ikan cupang dengan baik agar

menghasilkan benih-benih ikan yang berkualitas.


b) Penetasan ikan
Pada tahap ini kita belajar untuk memelihara ikan-ikan yang baru

menetas dan bagaimana cara merawatnya.


c) Makanan ikan
Pada tahap ini kita harus mengetahui jenis makanan ikan yang baik

untuk kesehatan cupang.

d) Pengangkutan ikan
Pada tahap ini kita dapat belajar untuk mendistribusikan hasil produksi

ikan hias kita kepada konsumen, dengan cara mempromosikan hasil

produksi kita kepada konsumen.

C. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi
Menjadi perusahaan yang menghasilkan ikan cupang yang berkualitas.
2. Misi
a. Menghasilkan bibit dan indukan ikan cupang yang unggul.
b. Mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari usaha ikan

cupang ini.

D. Jadwal Kegiatan
Tanggal Kegiatan
05 Februari 2018 Memberi makan ikan menggunakan
pelet.
Mencoba untuk mengawinkan ikan,
pada tahap ini ikan cupang jantan
10 Februari 2018 berhasil mengeluarkan buih-buih yang
memiliki arti bahwa si jantan menyukai
betina.
Mengecek hasil perkawinan ikan
cupang, namun proses ini gagal karena
ketika dikawinkan si jantan dan betina
11 Februari 2018
berkelahi sehingga buih-bihnya
menghilang.
13 Februari 2018 Memberi makan ikan secara rutin
Mencoba mengawinkan ikan yang
16 Februari 2018 kedua kalinya, namun gagal karena hal
yang sama.
20 Februari 2018 Memberi makan ikan secara rutin.
25 Februari 2018 Mengganti air dengan yang baru.
Pada hari ini saat ingin memberi makan
ikan, ikan cupang tersebut mati
02 Maret 2018 diakibatkan karena kesalahan pada
tempat yang memisahkan ikan jantan
dan betina.
BAB II

TINJAUAN UMUM

A. Aspek Manajemen Usaha


1. Nama Perusahan
Nama perusahaan kami adalah CV. Cupang Sejahtera

2. Lokasi Usaha
Lokasi usaha kami terdapat di Jl. K.H Agus Salim No. 181

3. Struktur Organisasi
Direktur Utama : M. Irsyal Nadhifa
Wakil Direktur Utama : Tiara Syakila Laonga
Direktur Pemasaran : Lintang Ayulisthya
Direktur Keuangan : Nurul Maulidina Nurjamillah
Direktur Produksi : Naura Aisyla Dinadi
Direktur Ad. Pres : Brigitta Caecilia Putri Noya
Supervisor Produksi : Ilham Nur Rahmadan
Supervisor Pemasaran : Anggidita Pramesti

4. Bentuk Badan Usaha


Perseroan Komanditer (CV) karena di dalam persekutuan komanditer

terdapat sekutu yang hanya memasukkan modalnya tanpa ikut aktif

menjalankan perusahaan. Jadi di dalam komanditer terdapat dua

sekutu, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif. Untuk pembagian hasil

(keuntungan atau kerugian) ditentukan pada saat perjanjian di awal

B. Aspek Produksi

a. Nama Perusahaan : CV. Cupang Sejahtera

b. Bahan Produk
Bahan yang kami gunakan, yaitu:
a. Ikan Cupang Jantan
b. Ikan Cupang Betina
c. Air
d. Pelet

c. Peralatan

Alat yang kami gunakan, yaitu:


a. Baskom
b. Gelas Plastik

d. Proses Produksi

1. Persiapan Sarana dan Prasarana (Media Pemijahan Indukan)


Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus

dilakukan adalah menyiapkan media pemeliharaan. Media

pemeliharaan yang biasa digunakan dalam pemijahan ikan cupang

adalah baskom (bak plastik), botol bekas, dan akuarium. Akuarium

yang digunakan diisi dengan air yang sudah diendapkan minimal 2 hari

dengan ketinggian sekitar 8-12 cm. Kemudian akuarium diisi dengan

tanaman air seperti eceng gondok, daun ketapang, atau tanaman

lainnya.Fungsi pemberian tanaman air ialah untuk menampung busa

yang dikeluarkan pejantan agar tidak mudah hancur.

2. Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan

mematangkan gonad (sel telur dan sperma). Penumbuhan dan

pematangan ikan dapat dipacu melalui pendekatan lingkungan, pakan,

dan hormonal. Pada pendekatan lingkungan media hidup dibuat

seoptimal mungkin sehingga nafsu makan meningkat di dalam wadah

pemeliharaan. Syarat induk cupang untuk budidaya di antaranya

seperti berikut:
a. Ukuran badan betina tidak boleh lebih besar dari pada ukuran

badan jantan.
b. Betina tidak boleh lebih galak daripada jantan.
c. Jantan dan betina harus setipe.
d. Siapkan daun ketapang atau cairan penyembuh luka karena

setelah proses perkembangbiakan, sirip dari betina banyak terlepas

akibat perkelahian dengan jantan sebelum dibuahi.

Ciri-ciri ikan cupang jantan dan betina yang siap dipiijahkan di

antaranya seperti berikut:


a. Ikan Cupang Jantan
 Berumur minimal 5 bulan
 Mengumpulkan busa yang cukup banyak (bukan

merupakan syarat mutlak, terkadang ada yang tidak

mengeluarkan busa sama sekali, tapi ketika disatukan

dengan betina baru mengeluarkan busa).


 Ukuran tubuh harus lebih besar dan harus lebih galak

daripada ukuran tubuh betina.


b. Ikan Cupang Betina
 Perut betina buncit (bukan karena sesudah makan).
 Terdapat benda seperti telur berwarna putih yang keluar

dari saluran pembuangannya.


 Sudah memasuki umur yang pas untuk proses

perkembangbiakan minimal 5 bulan.

3. Pemijahan Induk
Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma.

Induk yang telah matang gonad berarti telah siap melakukan

pemijahan. Proses pemijahan dapat berlangsung secara alami dan

buatan. Dalam pemijahan alami, telur dibuahi oleh sperma di dalam air

setelah dikeluarkan oleh induk betina, yang didahului dengan aktivitas

pemijahan oleh kedua induk tersebut. Pada pemijahan buatan,

pembuahan telur oleh sperma dilakukan dengan bantuan manusia.


Telur dipaksa keluar dari tubuh induk betina setelah melalui proses

perangsangan dengan cara mengatur lingkungan dan pemberian

hormon. Proses pemijahan ikan cupang dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

1) Masukkan jantan ke wadah perkembangbiakan.

2) B. Betina dan jantan dibiarkan saling mengenal dan melihat

terlebih dahulu, namun di tempat yang berbeda agar ikan jantan

menyiapkan busa yang cukup untuk menampung telur-telurnya

3) Berikan penutup pada bagian atas wadah pemijahan, untuk

mencegah busa terkena getaran dan angin yang menyebabkan

tempat peletakan telur menjadi rusak.

4) Pada tahap ini, tunggu 1-2 hari sampai terlihat kumpulan busa

yang cukup untuk menampung telur (bergantung pada pejantan).

5) Pada tahap ini, tunggu 1-2 hari sampai terlihat kumpulan busa

yang cukup untuk menampung telur (bergantung pada pejantan).

6) Betina digabungkan dengan pejantan (hati-hati pada waktu

mengangkat toples dari wadah agar busa tidak terlalu banyak

yang pecah).

7) Biarkan sekitar 1-12 jam pejantan dan betinanya saling mengenal,

tergantung kecocokan dari pasangannya

8) Setelah digabungkan, proses pemijahan antara jantan dan betina

berlangsung. Pejantan melilit tubuh betina, dan masing-masing

akan saling melengkungkan tubuhnya. Ketika selesai, betina akan


mengeluarkan telur, pejantan akan langsung mengambil telur

tersebut dengan cara meletakkan di dalam mulutnya, dan dibawa

naik, lalu telur-telur tersebut dimuntahkan ke busa-busa di atas.

9) Perhatikan telur yang dihasilkan, biasanya berada di bawah busa

dan berwarna putih.

10) Pejantan akan menjaga telurnya dan akan mengangkut telur yang

jatuh ke dasar akuarium.

11) Apabila cupang sudah tidak melakukan proses pemijahan lagi dan

pejantan cenderung mengejar betina untuk berkelahi, segera

pindahkan betina ke wadah lain.

12) Siapkan wadah yang sudah diisi daun ketapang ketika

mengembalikan betina untuk penyembuh luka (biasanya

menggunakan melafix).

4. Penetasan Telur
Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva. Untuk itu,

telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasi

dalam media penetasan pada wadah khusus (wadah penetasan) yang

berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember besar. Telur ikan

cupang yang berhasil difertilisasi biasanya akan menetas dalam waktu

36 – 48 jam. Telur mulai pecah dan akan menghasilkan burayak-

burayak yang baru berumur 1 hari. Induk ikan jantan jangan diangkat

terlebih dahulu sebelum burayak (larva) dapat berenang secara bebas.

Burayak cupang biasanya seringkali terjatuh ke dasar permukaan dan


tidak bisa mengambil udara dari atas permukaan. Induk jantan akan

membantu burayak untuk naik ke atas. Burayak hanya terlihat seperti

titik hitam kecil yang hanya berenang naik dan turun.

5. Pemeliharaan Larva dan Benih


Setelah lebih dari tiga hari menetas, biasanya benih cupang akan

mencari makan. Makanan yang paling baik untuk burayak cupang

adalah kutu air, baby brine shrimp (artemia), atau microworm. Burayak

sudah dapat berenang bebas di hari ke enam, tetapi induk jantan tetap

jangan diangkat hingga burayak berumur 3 hari. Setelah burayak

berumur 3 hari, induk jantan baru dapat dipindahkan ke wadah lainnya.

Hal ini ditujukan untuk mencegah induk jantan memakan burayaknya.

Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang relatif sulit dan

menentukan keberhasilan proses pembenihan karena sifat larva

merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budidaya.

e. Biaya Produksi

No. Barang Jumlah Harga Total


1 Ikan Cupang Jantan 1 Rp50.000,00 Rp50.000,00
2 Ikan Cupang Betina 1 Rp50.000,00 Rp50.000,00
3 Pelet Ikan 1 Rp2.000,00 Rp2.000,00
4 Baskom 1 Rp0,00 Rp0,00
5 Gelas Plastik 1 Rp0,00 Rp0,00
Jumlah Rp102.000,00

f. Lokasi Produksi

Lokasi Produksi kami berada di Jl. K.H Agus Salim No. 181
C. Aspek Permodalan

1. Sumber Modal

Sumber modal CV kami berasal dari tabungan masing-masing anggota,

yang berjumlah Rp 120.000,00 dan terdapat beberapa barang yang

berasal dari sumbangan atau kekayaan dari salah satu anggota berupa

baskom dan gelas plastik.

2. Proyeksi Sumber Modal

Tabel II.3
Biaya Produksi
No. Nama Anggota Modal

1. Anggi Dita PramestI Rp 15.000

2. Brigitta Caecilia Rp 15.000

3. Ilham Nur Ramadhan Rp 15.000

4. Lintang Ayulisthya Rp 15.000

5. Naura Aisyla Rp 15.000

6. Nurul Maulidina Rp 15.000

7. M. Irsyal Nadhifa Rp 15.000

8. Tiara Syakila Laonga Rp 15.000


3. Cash Flow
CV. Cupang Sejahtera
Laporan Arus Kas
Periode 31 Maret 2018

Februar
N Jumla Harga Jumlah Maret Total
Uraian Satuan i
o h Satuan Harga (Rp) (Rp)
(Rp)
I. Kas Masuk
1. Modal Anggota 8 Rupiah 15.000 120.000 120.000 - 120.00
0
2. Lain – lain - - - - - - -
Total Kas Masuk - 120.000 - 120.00
0
II. Kas Keluar
1. Pembelian Ikan
a. Ikan Cupang 2 Ekor 50,000 100.000 100.000 - 100.00
Jantan&Betina` 0
2. Pelet Ikan 1 Bungku 2.000 2.000 2.000 - 2.000
s
Total Kas Keluar 102.000 102.000 102.00
0

Arus Kas Bersih per Bulan 18.000


Saldo Bulan Sebelumnya 120.000 18.000
Sisa Kas Akhir Bulan 18.000

4. Laporan Laba/Rugi

CV. Cupang Sejahtera


Laporan Laba/Rugi
Periode 31 Maret 2018

Pendapatan Usaha
 Pendapatan Usaha Rp 0
Jumlah Pendapatan Usaha Rp 0

Beban Usaha
 Beban Perlengkapan Rp 100.000
 Beban Peralatan Rp 2.000
Jumlah Beban Usaha (Rp 102.000)
Rugi Usaha (Rp 102.000)
5. Laporan Neraca

CV. Cupang Sejahtera


Laporan Laba/Rugi
Periode 31 Maret 2018

Nama D K
Kas Rp 102.000

6. Laporan Perubahan Modal

CV. Cupang Sejahtera


Laporan Perubahan Modal
Periode 31 Maret 2018
 Modal Awal
Rp 120.000
 Rugi Usaha (Rp 102.000)
Modal Akhir
Rp 18.000

D. Aspek Kegagalan Produksi

Pada pembenihan ikan kami ini. terdapat suatu kegagalan produksi yang

menyebabkan kedua ikan yang kami pelihara mati. Hal ini disebabkan oleh

ketidakcocokan antara ikan betina dan jantan yang menyebabkan mereka saling

beradu dan menyebabkan kematian. Kematian ini juga disebabkan oleh kami

yang kurang telaten dalam mengganti air dan pemberian makan yang kurang

teratur.
BAB III

PENUTUP

Budidaya perikanan merupakan bentuk pemeliharaan dan penangkaran

berbagai macam hewan atau tumbuhan perairan yang menggunakan air sebagai

komponen pokoknya. Kunci membudidayakan ikan hias adalah telaten dan senang

di dalam memeliharanya. budidaya ikan hias memiliki keunggulan-keunggulan

sebagai berikut :

1. Teknologinya mudah diserap dan diterapkan, karena teknologi

yang digunakan cukup sederhana


2. Budi daya Ikan Hias Dapat diusahakan skala rumah tangga/ usaha kecil, tidak

membutuhkan lahan yang luas

3. Perputaran modal cepat, dapat dipanen dalam jangka waktu yang singkat.

4. Budi daya ikan Hias mampu Menyerap tenaga kerja.

5. Pasar yang menjanjikan baik domestik maupun ekspor

Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas dari cara budidaya ikan hias
yang dilakukan. Oleh karena itu dalam kegiatan budidaya ikan hias perlu
diperhatikan beberapa hal yaitu wadah pemeliharaan, linngkungan hidup, pakan,
pemilihan calon indukan, pemijahan, penetasan telur, danperawatan larva hingga
pembesaran. Serta dalam membudidayakan ikan hias perlunya mengetahui secara
umum penyakit yang sering dijumpai oleh ikan hias, cara pencegahan dan
pengobatannya.

Anda mungkin juga menyukai