Dosen Pengampuh :
Emi Agustina, Dra.,M.Hum
Disusun Oleh :
Rafika Yakova
(C1C018017)
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
S1 AKUNTANSI 2018
2018/2019
KATA PENGANTAR
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………..........................i
Daftar isi ……………………………………………………..ii
BAB I Pendahuluan………………………………………….1
1.1 Latar Belakang ………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………...1
1.3 Maksud dan Tujuan…………………………….2
BAB II Pembahasan………………………………………….3
2.1 Berkenalan dengan Ikan Sarden…..……………3
2.2 Budidaya Ikan Sarden…………..……………...5
2.3 Penanganan Ikan Sarden……………………….9
2.4 Pengolahan Ikan Sarden..……………………...10
2.5 Pengalengan Ikan Sarden……………………...10
2.6 Peluang Usaha dan Prospek Pasar…………….12
Daftar Pustaka………………………………………………15
Ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
3. Pada bagian atas penutup insang sampai pangkal ekor terdapat sebaris
bulat-bulatan hitam sebanyak 10-20 buah.
4. Siripnya berwarna abu-abu kekuning-kuningan.
5. Warna sirip ekor kehitaman demikian juga pada ujung moncongnya.
2) Omega-3
Dalam menangkal terjadinya gangguan jantung, cara kerja omega 3
dalam ikan sarden adalah dengan menghancurkan dan memecah
kolesterol jahat LDL. Selain itu, kandungan omega-3 dalam ikan sarden
juga memberi asupan yang berharga untuk otak sehingga dapat
memaksimalkan memori dan kinerja otak. Manfaat omega 3 disisi lain
juga mengatasi gangguan peradangan dan keluhan – keluhan seputar
persendian.
Minyak Ikan Sarden
Minyak ikan sarden terbukti dapat menambah daya imunitas tubuh
dengan cara mengikat sel-sel imun tersebut. Minyak ikan ini bekerjasama
dengan zat besi yang juga dimiliki sarden dalam mempertebal imunitas
tubuh. Dengan mengkonsumsi secara rutin terhadap bahan makanan ini
dengan kombinasi sayur- sayuran sehat dapat mencegah dari berbagai
penyakit.
3. Persyaratan non-teknis
4. Teknis Budidaya
a) Jaring Tancap, biasanya dipasang di bawah (kolong) rumah
nelayan di pinggir pantai atau dipasang di tengah laut pada
kedalaman 2-8 meter waktu surut merendah
b) Keramba jaring apung, dibuat dalam berbagai ukuran desain
dan bahan tergantung pada kemudahan penanganan, daya
tahan bahan baku,harga,dll.
C. PENGEMBANGBIAKAN IKAN
1) Seleksi Induk
Dengan melakukan seleksi induk yang benar akan diperoleh induk
yang sesuai dengan kebutuhan sehinga produktivitas usaha budidaya ikan
optimal. Seleksi induk ikan budidaya dapat dilakukan secara mudah
dengan memerhatikan karakter fenotipenya atau dengan melakukan
program breeding untuk meningkatkan nilai pemuliabiakan ikan
budidaya.
3) Penetasan Telur
Penetasan telur pada ikan budidaya dapat dilakukan dengan berbagai
wadah. Wadah penetasan telur ikan dapat digunakan antara lain adalah
akuarium, kolam, bak atau fiber glass dan wadah yang digunakanpun
harus bersih.
6
Air pada wadah penetasan harus mengalir terus menerus. Salah satu
sumber oksigen terlaut di dalam wadah penetasan berasal dari difusi air
langsung dengan udara.
4) Pembesaran Ikan
Pembesaran ikan merupakan salah satu proses dalam budidaya ikan
yang bertujuan untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi. Dalam
melakukan pembesaran ikan ini relatif tidak terlalu sulit karena
keterampilan yang dibutuhkan tidak sesulit dalam melakukan
pembenihan ikan. Pada kegiatan ini yang perlu diperhatikan antara lain
adalah wadah yang akan digunakan dalam proses pembesaran, padat
penebaran, pola pemberian pakan, pencegahan terhadap hama dan
penyakit ikan, pengontrolan pertumbuhan serta pengelolaan kualitas air.
Berdasarkan jenis pakan yang digunakan dalam proses pembesaran ikan
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a. Pembesaran ikan secara tradisional, pembesaran ikan yang hanya
mengandalkan pakan alami.
b. Pembesaran ikan semiintensif, yaitu pembesaran ikan yang lebih
mengutamakan pakan alami yang terdapat pada kolam dan diberi
pakan tambahan.
c. Pembesaran ikan intensif, yaitu dengan cara pemeliharaannya
mengandalkan pakan buatan.
5) Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada setiap akhir siklus budidaya. Dalam
budidaya ikan ada dua siklus produksi yaitu oada usaha pembenihan ikan
maka yang dipanen adalah benih ikan. Sedangkan pada usaha pembesaran
ikan yang akan dipanen adalah ikan ukuran konsumsi.
Prinsip – prinsip penanganan ikan yang baik dan benar adalah melalui
4 prinsip penanganan ikan, yaitu :
Prinsip ‘dingin’ ,dimana suhu ikan harus dijaga mendekati 0 derajat
celcius dengan cara diberi es.
Prinsip ‘cepat’ dimana ikan ditangani dengan cepat dalam tempo yang
singkat sehingga ikan terhindar dari kenaikan suhu.
Prinsip ‘bersih’ dimana ikan dan alat-alat yang digunakan haruslah
bersih.
Prinsip ‘cermat’ dimana ikan tidak boleh ditangani secara kasar seperti
dilempar ataupun diinjak.
12
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia memiliki sumber daya hayati yang sangat besar dengan
kandungan berbagai macam jenis makhluk hidup di dalamnya. Kekayaan hayati
tersebut di antaranya adalah ikan yang mempunyai banyak manfaat dalam
bidang kesehatan karena ikan memilikikandungan gizi tinggi serta dapat
mmeberikan keuntungan dari segi ekonomi dengan nilai jual yang tinggi.
Di Indonesia perikanan sarden atau sarden telah menjadi komoditi unggulan
terbesar setelah tuna dan udang. Penyebaran wilayah penangkapan yang cukup
besar, menyebabkan ikan Sarden telah banyak dimanfaatkan oleh nelayan
seluruh Indonesia. Produksi ikan sarden di Indoensia terbilang cukup besar,
sebagaimana data FAO bahwa pada tahun 1999 ikan Sarden yang di produksi di
perairan Indonesia mencapai 161.470 ton meningkat sebesar 169% sejak
produksi pada tahun 1983. Ikan Sarden banyak dimanfaatkan sebagai ikan
konsumsi langsung, terutama yang diolah dalam bentuk ikan kaleng, ikan
pindang dan ikan asin.
Maka dari itulah dalam proses pembudidayaan Ikan Sarden memerlukan
proses yang panjang dan tidak mudah, karena banyak aspek- aspek yang perlu
diperhatikan dalam pembudidayaan Ikan Sarden ini mulai dari budidaya ikan
sarden, penanganan ikan sarden, pengolahan ikan sarden, pengalengan ikan
sarden dan menganalisis peluang usaha dan prospek pasar. Bagi pembaca yang
ingin menjadi wirausahawan pun bisa mencoba di bidang ini untuk membuka
usaha sendiri.
3.2 Kritik dan Saran
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Suseno, Sendi. 2016. Siap-siap Juragan dari Budidaya Ikan Sarden.
Yogyakarta : LITERINDO.
Sahubawa, Latif. 2016. Teknik Penanganan Hasil Perikanan. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
15