Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BUDIDAYA IKAN SARDEN

Dosen Pengampuh :
Emi Agustina, Dra.,M.Hum
Disusun Oleh :
Rafika Yakova
(C1C018017)

UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
S1 AKUNTANSI 2018
2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata
kuliah Bahasa Indonesia mengenai “Budidaya Ikan Sarden”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada Dosen kami Ibu Emi Agustina, Dra.,M.Hum telah membimbing penulis
dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih

Bengkulu, 24 April 2019


 

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………..........................i           
Daftar isi ……………………………………………………..ii                               

BAB I Pendahuluan………………………………………….1                            
               1.1 Latar Belakang ………………………………...1                          
               1.2 Rumusan Masalah……………………………...1         
             1.3 Maksud dan Tujuan…………………………….2
BAB II Pembahasan………………………………………….3                     
               2.1 Berkenalan dengan Ikan Sarden…..……………3
               2.2 Budidaya Ikan Sarden…………..……………...5
               2.3 Penanganan Ikan Sarden……………………….9
               2.4 Pengolahan Ikan Sarden..……………………...10
2.5 Pengalengan Ikan Sarden……………………...10
2.6 Peluang Usaha dan Prospek Pasar…………….12

BAB III Penutup……………………………………………14                            


               3.1 Kesimpulan…………………………………...14                     
               3.2 Kritik dan Saran………………………………14                            

Daftar Pustaka………………………………………………15                             

Ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki sumber daya hayati yang sangat besar dengan


kandungan berbagai macam jenis makhluk hidup di dalamnya. Kekayaan
hayati tersebut di antaranya adalah ikan yang mempunyai banyak manfaat
dalam bidang kesehatan karena ikan memilikikandungan gizi tinggi serta
dapat mmeberikan keuntungan dari segi ekonomi dengan nilai jual yang
tinggi. Kandungan gizi utama pada ikan adalah protein serta asam-asam
lemak esensial yang sangat berguna bagi kesehatan manusia.
Bagi masyarakat Indonesia, pengetahuan tentang komoditas-
komoditas perikanan laut penting untuk dimiliki. Salah satu komoditas
perikanan laut yang perlu diketahui dan dimanfaatkan potensinya adalah
ikan sarden. Ikan Sarden merupakan salah satu komoditas perikanan yang
bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius,
terutama dalam hal peningkatan hasil dan kualitas penanganan pada saat
panen. Dalam budidaya ikan sarden sendiri terdapat masalah yang harus
diatasi oleh pembudidaya antara lain adanya hal penyebab penyakit dan
penanganan pascapanen yang belum tepat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu ikan sarden ?


2. Bagaimana cara membudidayakan ikan sarden ?
3. Bagaiamana cara penanganan ikan sarden ?
4. Bagaiamana pengolahan ikan sarden ?
5. Bagaimana pengalengan ikan sarden ?
6. Apa saja peluang usaha dan prospek pasar ?

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah


agar kita mengetahui beberapa aspek berikut :
1. Mengenali ikan sarden
2. Pembudidayaan ikan sarden
3. Penanganan ikan sarden
4. Pengolahan ikan sarden
5. Pengalengan ikan sarden
6. Peluang usaha dan prospek pasar

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Berkenalan dengan Ikan Sarden


Bagi masyarakat Indonesia, khususnya pelau utama dan pelaku usaha
pengetahuan tentang komoditas- komoditas perikanan laut penting untuk
diketahui. Salah satu komoditas perikanan laut yang perlu diketahui dan banyak
di manfaatkan potensinya adalah ikan sarden, terdapat banyak spesies yang
masih tergolong dalam famili sarden. Sarden biasanya memakan plankton, dan
berkisar dari 2 hingga 75 cm panjang ikan ini. Sarden mampu bertelur hingga
sampai 200.000 butir telur di dekat permukaan air. Ikan sarden remaja
umumnya sering ditemukan di laguna dan muara, dan ikan dewasa yang lebih
umum di laut Lepas. Spesies dibedakan oleh rentang mereka dan dengan fitur
tubuh tertentu.
Ada beberapa spesies Ikan Sarden :
1. Sardinella sarden
2. Sardinella atricauda
3. Sardinella longiceps
4. Sardinella sirm
5. Sardinella clupeoides
6. Sardinella leiogaster
A. MORFOLOGI IKAN SARDEN
Sarden merupakan ikan-ikan yang dalam Bahasa Inggris lebih dikenal
dengan sardinella. Baadannya langsing dengan warna biru kehijau-hijauan pada
bagian punggung dan keperak-perakan pada bagian bawahnya. Makanan
utamanya adalah plankton. Untuk itu ikan ini dilengkapi dengan tapis insang
untuk menapis atau menyaring plankton makanannya. Ikan ini terkenal rakus
makan plankton.
Ciri- ciri morfologinya adalah sebagai berikut :
1. Badannya bulat panjang dengan bagian perut agak membulat dan sisik
duri agak tumpul serta tidak menonjol.
2. Warna badan biru kehijauan pada bagian atas ( punggung ), putih
keperakan pada bagian bawah.
3

3. Pada bagian atas penutup insang sampai pangkal ekor terdapat sebaris
bulat-bulatan hitam sebanyak 10-20 buah.
4. Siripnya berwarna abu-abu kekuning-kuningan.
5. Warna sirip ekor kehitaman demikian juga pada ujung moncongnya.

B. KANDUNGAN GIZI IKAN SARDEN


1) Kandungan Lemak Tak Jenuh yang Tinggi
Sekaleng sarden seukuran 3,75 ons mengandung 10,53 g lemak dan
sekitar 9 g diantaranya adalah lemak tak jenuh yang baik untuk
menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Secara khusus, fungsi lemak tak jenuh adalah menghindarkan pembekuan
darah, meningkatkan kadar kolesterol baik serta menurunkan tekanan
darah tinggi; tiga keluhan yang berkait erat dengan gangguan jantung.

2) Omega-3
Dalam menangkal terjadinya gangguan jantung, cara kerja omega 3
dalam ikan sarden adalah dengan menghancurkan dan memecah
kolesterol jahat LDL. Selain itu, kandungan omega-3 dalam ikan sarden
juga memberi asupan yang berharga untuk otak sehingga dapat
memaksimalkan memori dan kinerja otak. Manfaat omega 3 disisi lain
juga mengatasi gangguan peradangan dan keluhan – keluhan seputar
persendian.
Minyak Ikan Sarden
Minyak ikan sarden terbukti dapat menambah daya imunitas tubuh
dengan cara mengikat sel-sel imun tersebut. Minyak ikan ini bekerjasama
dengan zat besi yang juga dimiliki sarden dalam mempertebal imunitas
tubuh. Dengan mengkonsumsi secara rutin terhadap bahan makanan ini
dengan kombinasi sayur- sayuran sehat dapat mencegah dari berbagai
penyakit.

3) Mineral dan Protein Tinggi


Sarden merupakan satu diantara jenis ikan laut yang hidup di daerah
kontaminan rendah sehingga tidak mengandung senyawa- senyawa
berbahaya dan karenanya aman dikonsumsi. Ikan ini juga begitu kaya
dengan mineral dan protein itulah sebabnya, ia bisa dimakan bahkan
hingga ketulangnya.
4

C. MANFAAT IKAN SARDEN


Adapun beberapa manfaat dari mengkonsumsi ikan sarden yaitu :
1. Pencegahan penyakit jantung
2. Mencegah pembekuan darah
3. Mengurangi risiko degenerasi macula yang tarkait usia
4. Sifat anti-kanker
5. Memperkuat tulang
6. Sistem kekebalan tubuh yang sehat
7. Kaya protein

2.2 Budidaya Ikan Sarden


A. BUDIDAYA LAUT
Kegiatan budidaya laut, baik dilakukan di laut maupun di air payau
semakin banyak menarik perhatian pelaku- pelaku usaha budidaya ikan.
Meskipun kegiatan budidaya ini masih banyak menemui kendala, tetapi sudah
banyak yang mencoba melakukan kegiatan ini. Budidaya laut merupakan bagian
dari budidaya perairan yang melibatkan budidaya organisme- organisme laut,
dengan tujuan untuk memproduksi baik berupa bahan pangan maupun produk
lainnya yang di lakukan di laut terbuka, laut tertutup, di dalam tanki, kolam atau
saliran air yang diisi dengan air laut.
B. PEMILIHAN LOKASI
1. Persyaratan Teknis
Sesuai dengan sifatnya yang sangat dipengaruhi oleh kondisi
perairan, lingkungan bagi kegiatan budidaya laut dalam keramba
jaring apung sangat menentukan keberhasilan usaha.
2. Persyaratan sosial-ekonomi
a) Lokasi budidaya yang dipilih sebaiknya mudah dijangkau.
b) Tenaga kerja sebaiknya dipilih yang memiliki tempat
tinggal berdekatan dengan lokasi budidaya
c) Sebaiknya sarana dan pra sarana perhubungan yang
memadai untuk mempermudah pengangkutan bahan.

3. Persyaratan non-teknis
4. Teknis Budidaya
a) Jaring Tancap, biasanya dipasang di bawah (kolong) rumah
nelayan di pinggir pantai atau dipasang di tengah laut pada
kedalaman 2-8 meter waktu surut merendah
b) Keramba jaring apung, dibuat dalam berbagai ukuran desain
dan bahan tergantung pada kemudahan penanganan, daya
tahan bahan baku,harga,dll.

C. PENGEMBANGBIAKAN IKAN
1) Seleksi Induk
Dengan melakukan seleksi induk yang benar akan diperoleh induk
yang sesuai dengan kebutuhan sehinga produktivitas usaha budidaya ikan
optimal. Seleksi induk ikan budidaya dapat dilakukan secara mudah
dengan memerhatikan karakter fenotipenya atau dengan melakukan
program breeding untuk meningkatkan nilai pemuliabiakan ikan
budidaya.

2) Teknik Pemijahan Ikan


Pemijahan adalah proses perkawinan antara ikan jantan dan betina.
Dalam budidaya ikan teknik pemijahan ikan dapat dilakukan dengan 3
macam cara, yaitu:
i. Pemijahan ikan secara alami, yaitu pemijahan ikan tanpa campur
tangan manusia
ii. Pemijahan ikan secara semi intensif, yaitu dengan cara
memeberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan
gonad. Tetapi proses ovulasinya terjadi secara alamiah.
iii. Pemijahan ikan secara intensif, yaitu dengan cara memberikan
rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad serta
proses ovulasinya dilakukan dengan teknik pengurutan.

3) Penetasan Telur
Penetasan telur pada ikan budidaya dapat dilakukan dengan berbagai
wadah. Wadah penetasan telur ikan dapat digunakan antara lain adalah
akuarium, kolam, bak atau fiber glass dan wadah yang digunakanpun
harus bersih.

6
Air pada wadah penetasan harus mengalir terus menerus. Salah satu
sumber oksigen terlaut di dalam wadah penetasan berasal dari difusi air
langsung dengan udara.
4) Pembesaran Ikan
Pembesaran ikan merupakan salah satu proses dalam budidaya ikan
yang bertujuan untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi. Dalam
melakukan pembesaran ikan ini relatif tidak terlalu sulit karena
keterampilan yang dibutuhkan tidak sesulit dalam melakukan
pembenihan ikan. Pada kegiatan ini yang perlu diperhatikan antara lain
adalah wadah yang akan digunakan dalam proses pembesaran, padat
penebaran, pola pemberian pakan, pencegahan terhadap hama dan
penyakit ikan, pengontrolan pertumbuhan serta pengelolaan kualitas air.
Berdasarkan jenis pakan yang digunakan dalam proses pembesaran ikan
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a. Pembesaran ikan secara tradisional, pembesaran ikan yang hanya
mengandalkan pakan alami.
b. Pembesaran ikan semiintensif, yaitu pembesaran ikan yang lebih
mengutamakan pakan alami yang terdapat pada kolam dan diberi
pakan tambahan.
c. Pembesaran ikan intensif, yaitu dengan cara pemeliharaannya
mengandalkan pakan buatan.

5) Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada setiap akhir siklus budidaya. Dalam
budidaya ikan ada dua siklus produksi yaitu oada usaha pembenihan ikan
maka yang dipanen adalah benih ikan. Sedangkan pada usaha pembesaran
ikan yang akan dipanen adalah ikan ukuran konsumsi.

D. PENYAKIT PADA IKAN


1. Penyakit yang disebabkan oleh parasit
a) Cacing kulit
b) Cacing insang
c) Cryptocaryon
d) Infeksi Trichodina

2. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri


a) Vibrosis
b) Infeksi Streptococcus
3. Penyakit Virus
Penyakit virus yang sering menyerang ikan laut ekonomis adalah
Viral Nervous Necrosis (VNN). VNN menyerang stadia larva,
juvenile, pembesaran dan induk dan merupakan penyakit berbahaya di
pembenihan ikan laut. Virus ini mempunyai inang yang sangat luas
dan menginfeksi lebih dari 20 spesies ikan laut.

E. CARA PANEN DAN MENANGKAP IKAN SARDEN


Selama siang hari gerombolan ikan padat ditemukan dekat dengan
dasar perairan. Sekali – kali kadang gerombolan ikan sarden ditemukan di atas
permukaan selama siang hari ketika cuaca berawan dan gerimis. Bagaimanapun,
secara normal sulit untuk menangkap ikan tersebut dengan cepat. Penangkapan
secara normal dapat dilakulkan selama malam hari ketika ikan pindah atau
bergerak dekat dengan permukaan air.
Juvinile Sarden tinggal di perairan yang dangkal dan menjadi
target dari alat tangkap tradisional. Sarden berada di teluk Pangpang, dekat
ujung Sembulungan dan semenanjung Senggrong di sisi pulau Jawad an di
Teluk Jimbaran Bali. Ukuran ikan terkecil ini kurang dari 11cm. Ikan yang lebih
besar menghuni perairan lebih dalam dan secara umum ukuran dari ikan
bertambah panjang semakin ke arah selatan.
Umumnya nelayan menangkap ikan di waktu bulan gelap dann
beristirahat beberap hari pada saat bulan terang full. Musim ikan sarden adalah
pada saat musim barat karena pada bula musim timur hasil tangkapannya relatif
lebih sedikit dari pada bulan-bulan musim barat . Produksi ikan sarden secara
umumnya mulai naik pada bulan Oktober dan puncaknya pada bulan Desember.

2.3 Penanganan Ikan Sarden


1. Penanganan Ikan segar
Prinsip yang perlu diperhatikan selama penanganan ikan dari
pembongkaran sampai pengangkutan ke tempat pelelangan ikan, yaitu:
 Kontrol suhu ikan selama penanganan agar selalu dingin.
 Lakukan penanganan dengan cepat dan tepat.
 Perkecil sentuhan fisik secara langsung dengan ikan.
 Hindari sengatan langsung sinar matahari pada tubuh ikan.
 Perkecil terjadinya kontaminasi terhadap ikan.

Prinsip – prinsip penanganan ikan yang baik dan benar adalah melalui
4 prinsip penanganan ikan, yaitu :
 Prinsip ‘dingin’ ,dimana suhu ikan harus dijaga mendekati 0 derajat
celcius dengan cara diberi es.
 Prinsip ‘cepat’ dimana ikan ditangani dengan cepat dalam tempo yang
singkat sehingga ikan terhindar dari kenaikan suhu.
 Prinsip ‘bersih’ dimana ikan dan alat-alat yang digunakan haruslah
bersih.
 Prinsip ‘cermat’ dimana ikan tidak boleh ditangani secara kasar seperti
dilempar ataupun diinjak.

2. Penanganan Ikan di Tempat Pengolahan


Penanganan ikan sarden di unit pengolahan ikan dimulai dengan
penerimaan ikan pada ruang penerimaan. Pembongkaran dilakukan
dengan cara menyiramkan air tawar bersih pada ikan, untuk memisahkan
ikan dengan es. Adapun langkah- langkah penanganan ikan sarden di unit
pengolahan ikan adalah :
a. Ikan diterima/dibongkar.
b. Pisahkan antara ikan dan es.
c. Timbang.
d. Masukkan ke dalam keranjang dan diberi es curai kembali.

2.4 Pengolahan Ikan Sarden


A. Pengalengan Ikan Sarden
Ikan kaleng adalah salah satu produk hasil pengawetan dan
pengolahan yang telah disterilisasi dan dikemas dalam kaleng. Selain
kaleng, kemasan botol juga sering digunakan sebagai tempat
penyimpanan hasil pengawetan dan pengolahan ikan. Proses pembotolan
sendiri lebih banyak dilakukan oleh produsen/pengolah skala rumah
tangga karena penggunaan alat lebih sederhana dibandingkan dengan
pengalengan.

B. Pengolahan Ikan Sarden Asin


Pengolahan ikan asin terdiri dari dua tahapan utama yaitu
penggaraman dan pengeringan. Proses penggaraman yaitu dengan
mencampurkan garam dengan ikan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi
kadar air dalam badan ikan sehingga bakteri tidak dapat hidup dan
berkembang. Selain itu, garam juga mampu membunuh bakteri
kekurangan cairan dan mati. Sedangkan pengeringan adalah proses
lanjutan untuk mengurangi kadar air yang masih tersisa di dalam badan
ikan.

C. Pengolahan Ikan Pindang Sarden


Pemindangan merupakan teknik pengolahan dan pengawetan
dengan cara mengukus atau merebus ikan dalam lingkungan beragam dan
bertekanan normal, dengan tujuan menghambat aktivitas atau membunuh
bakteri pembusuk maupun menghambat aktivitas enzim. Ada beberapa
syarat keberhasilan pemindangan yaitu:
 Ikan harus segar.
 Mutu garam harus baik.
 Kondisi lingkungan harus bersih.

2.5 Pengalengan Ikan Sarden


1. Pengertian Pengalengan
Pengalengan merupakan salah satu pengawetan ikan dengan
menggunakan suhu tinggi dalam kaleng atau suatu cara
pengawetan bahan pangan yang dikemas secara hermetis (kedap
udara, air, mikroba, dan benda asing lainnya) dalam suatu wadah
yang kemudian
10

disterilkan secara komersial untuk membunuh semua mikroba


patogen dan mikroba pembusuk.
2. Prinsip Pengalengan
Prinsip dasar pengalengan yaitu mengemas bahan pangan
dalam wadah tertutup rapat sehingga udara dan zat-zat maupun
organisme yang merusak atau membusukkan tidak dapat masuk,
kemudian wadah dipanaskan sampai suhu tertentu untuk
mematikan pertumbuhan mikroorganisme yang ada. Melalui
perlakuan tersebut terjadi perubahan keadaan bahan makanan baik
sifat fisik maupun kimiawi sehingga keadaan bahan ada yang
menjadi lunak dan enak dimakan.
Pengalengan ikan merupakan suatu cara pengawetan bahan
pangan yang dikemas secara hermetis dalam suatu wadah, baik
kaleng, gelas atau aluminium dan kemudian disterilkan.
Pengemasan secara hermetis dapat diartikan bahwa penutupanya
sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh udara, air,
kerusakan akibat oksidasi ataupun perubahan cita rasa.

3. Proses Pengalengan Ikan


1. Persiapan Wadah
2. Pengisian (Filling)
3. Penghampaan Udara (Exhausting)
4. Penutupan Wadah (Sealling)
5. Sterilisasi
6. Pendinginan (Cooling)
7. Penyimpanan
Adapun keuntungan utama penggunaan kaleng sebagai wadah, yaitu:
 Kaleng dapat menjaga bahan pangan terhadap penyerapan oksigen,
gas-gas dan bau.
 Kaleng dapat menjaga bahan pangan yang ada didalamnya.
 Kemasannya yang hermetis dapat menjaga produk dari
kontaminasi oleh mikroba, serangga, atau bahan asing lain
penyebab pembusukan.
11

 Memperpanjang lama penyimpanan.


 Mempertahankan penampakan dan cita rasanya.
 Menjaga bahan pangan terhadap perubahan kadar air
 Menjaga produk dari cahaya.
4. Kerusakan pada Produk Kaleng
Kerusakan pada produk kaleng, khususnya produk pengalengan ikan
dibagi menjadi dua yaitu kerusakan yang disebabkan karena kesalahan
pengolahan dan kebocoran kaleng. Pada dasarnya kerusakan utama pada
makanan kaleng ditimbulkan oleh kurang sempurnanya proses termal dan
pencemaran kembali sesudah pengolahan. Kerusakan makanan kaleng dapat
disebabkan tiga hal yaitu keadaan terlipatnya sambungan-sambungan kaleng,
kontaminasi bakteriologis dari air pencuci atau air pendinginan, peralatan
pengalengan bekerja kurang baik.

2.6 Peluang Usaha dan Prospek Pasar


Di Indonesia perikanan sarden atau sarden telah menjadi komoditi
unggulan terbesar setelah tuna dan udang. Penyebaran wilayah penangkapan
yang cukup besar, menyebabkan ikan Sarden telah banyak dimanfaatkan oleh
nelayan seluruh Indonesia. Produksi ikan sarden di Indoensia terbilang cukup
besar, sebagaimana data FAO bahwa pada tahun 1999 ikan Sarden yang di
produksi di perairan Indonesia mencapai 161.470 ton meningkat sebesar 169%
sejak produksi pada tahun 1983. Ikan Sarden banyak dimanfaatkan sebagai ikan
konsumsi langsung, terutama yang diolah dalam bentuk ikan kaleng, ikan
pindang dan ikan asin.

A. Analisis Kelayakan Usaha Sarden


Untuk mendirikan usaha atau proyek pengembangan usaha budidaya
ikan dengan system keramba jaring apung, dibutuhkan sejumlah dana untuk
membiayai investasi dan modal kerja. Sedangkan untuk modal kerja meliputi :
biaya pengadaan benih, pakan, bahan bakar, upah atau gaji,dan lain-lain.
Adapun jumlah dana untuk membiayai berbagai komponen biaya, dihitung
berdasarkan tingkat harga di wilayah proyek dan beberapa asumsi.

12

Asumsi – asumsi tersebut yakni :


1. Umur proyek 5 tahun
2. Sumber dana untuk membiayai kegiatan investasi khusus untuk biaya
investasi berasal dari pinjaman sebesar Rp. 15.000.000,- dengan
tingkat bunga 18% per tahun dalam jangka waktu 5 tahun.
3. Pajak penghasilan 15% pertahun
4. Penyusutan atas aktiva tetap dihitung dengan metode garis lurus
dengan nilai sisa = 0 dan umur ekonomis dari setiap asset 5 tahun.
5. Benih yang ditebarkan berukuran 4-5 cm sebanyak 2.500 ekor dengan
tingkat kehidupan sampai umur panen 65% dengan berat 450
gram/ekor.
6. Jangka waktu pembesaran atau umur produksi untuk mencapai harga
jual Rp. 317.000.000,- per kilogram.

B. Analisis Internal Rate Of Return (IRR)


Analisis ini dimaksudkan untuk melihat kekuatan arus perputaran
modal di dalam usaha. Hasil analisis diperoleh IRR sebesar 69,4% yang bila
dibandingkan dengan tingkat suku bunga pinjaman 18% per tahun,
menunjukkan bahwa investasi di bidang usaha budidaya Ikan Sarden adalah
layak untuk diusahakan.
C. Analisis Rate of Return On Invesment (ROI)
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi
investor. Hasil analisis diperoleh ROI untuk investasi budidaya Ikan Sarden
sebesar 64,3%.
D. Analisis Break Even Point (BEP)
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah produk yang
harus dijual atau berapa harga jualnya agar perusahaan itu tidak mengalami
kerugian. Hasil analisis menunjukkan untuk mencapai BEP , maka jumlah hasil
budidaya ikan sarden ini setiap tahunnya minimum sebanyak 307,40 kg atau
dengan harga jual Rp. 144.369,- per kilogram.

13

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia memiliki sumber daya hayati yang sangat besar dengan
kandungan berbagai macam jenis makhluk hidup di dalamnya. Kekayaan hayati
tersebut di antaranya adalah ikan yang mempunyai banyak manfaat dalam
bidang kesehatan karena ikan memilikikandungan gizi tinggi serta dapat
mmeberikan keuntungan dari segi ekonomi dengan nilai jual yang tinggi.
Di Indonesia perikanan sarden atau sarden telah menjadi komoditi unggulan
terbesar setelah tuna dan udang. Penyebaran wilayah penangkapan yang cukup
besar, menyebabkan ikan Sarden telah banyak dimanfaatkan oleh nelayan
seluruh Indonesia. Produksi ikan sarden di Indoensia terbilang cukup besar,
sebagaimana data FAO bahwa pada tahun 1999 ikan Sarden yang di produksi di
perairan Indonesia mencapai 161.470 ton meningkat sebesar 169% sejak
produksi pada tahun 1983. Ikan Sarden banyak dimanfaatkan sebagai ikan
konsumsi langsung, terutama yang diolah dalam bentuk ikan kaleng, ikan
pindang dan ikan asin.
Maka dari itulah dalam proses pembudidayaan Ikan Sarden memerlukan
proses yang panjang dan tidak mudah, karena banyak aspek- aspek yang perlu
diperhatikan dalam pembudidayaan Ikan Sarden ini mulai dari budidaya ikan
sarden, penanganan ikan sarden, pengolahan ikan sarden, pengalengan ikan
sarden dan menganalisis peluang usaha dan prospek pasar. Bagi pembaca yang
ingin menjadi wirausahawan pun bisa mencoba di bidang ini untuk membuka
usaha sendiri.
3.2 Kritik dan Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya


penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.

14

DAFTAR PUSTAKA
Suseno, Sendi. 2016. Siap-siap Juragan dari Budidaya Ikan Sarden.
Yogyakarta : LITERINDO.
Sahubawa, Latif. 2016. Teknik Penanganan Hasil Perikanan. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.

15

Anda mungkin juga menyukai