Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“ BUDIDAYA IKAN SUMATRA”

DISUSUN OLEH : TIARA DWI AGUSTINA


KATA PENGANTAR

Segala puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa Karena
atas bimbingan dan petunjuk serta kemudahan yang telah diberikan oleh-Nya,kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik dan lancar tanpa ada
hambatan yang berarti. Dan untuk itu kami membuat makalah ini diperuntukan
bagi teman terman serta saudara saudara yang ingin mencari inspirasi baru untuk
kegiatan budidaya ikan Sumatra .untuk itu adanya makalah ini diharapkan siswa –
siswi dapat membudidaya ikan Sumatra dengan baik tapi jangan lupa cari terus
inspirasi lain untuk sebuah kreasi yang terbaik bagi anda.dan sebelumnya kami
juga minta maaf jika kalau ada kesalahan serta kata-kata yang salah pada makalah
ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................3
BAB l PENDAHULUAN.........................................................................4
A.LATAR BELAKANG.........................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................4
C.TUJUAN.........................................................................................4
BAB ll PEMBAHASAN..........................................................................5
A.SEJARAH IKAN SUMATRA..............................................................5
B.CARA BUDIDAYA...........................................................................5
C.KENDALA BUDIDAYA.....................................................................7
D. ANALISIS KEUANGAN...................................................................8
E. DOKUMENTASI.............................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................9
A.KESIMPULAN................................................................................9
B. SARAN.........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................10
BAB l

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Ikan sumatra merupakan salah satu ikan hias air tawar asli Indonesia yang banyak diminati
oleh para pencinta ikan hias karena warnanya yang cantik dan gerakannya yang lincah sehingga
cocok untuk dipelihara di dalam akuarium. Teknik pembenihan dan budidayanya jenis ikan ini
tidak begitu sulit dilakukan, sehingga kegiatan pembenihan dan budidayanya telah banyak
dilakukan di masyarakat, terutama di daerah Jawa. Namun beberapa daerah, diantaranya
Sulawesi Selatan jenis ikan ini belum dikenal secara umum oleh masyakarat sebagaimana ikan
pelangi Sulawesi (Amrullah dkk., 2013), sehingga pembenihan dan budidayanya pun juga belum
dipahami oleh masyarakat setempat. Untuk mengembangkan jenis ikan ini di Sulawesi Selatan
diperlukan informasi tentang teknik pembenihan ikan Sumatra. Balai Riset Budidaya Ikan Hias
(BRBIH) Depok Jawa Barat merupakan suatu balai budidaya ikan hias yang melakukan
pembenihan dan budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan hias yang ditangani oleh BRBIH
adalah ikan sumatra. Pengembangan ikan hias Sumatra perlu didukung dengan pengetahuan dan
keterampilan tentang teknik pembenihan ikan Sumatra, sehingga dengan melakukan kegiatan di
BRBIH Depok, memberikan peluang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang
teknik pembenihan ikan hias Sumatra. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui teknik
pembenihan ikan sumatra (Puntius tetrazona).

B. Rumusan Masalah

a).Bagaimana pengaruh jumlah kepadatan yang berbeda pada sistem transportasi tertutupikan
hias sumatra (P. tetrazona) terhadap sintasan dan kualitas air media?

b).Berapa jumlah kepadatan yang tertinggi dalam penelitian ini pada sistem transportasi tertutup
ikan hias sumatra (P. tetrazona)?
C.Tujuan

1. Untuk mengetahui teknik budidaya ikan Sumatra.


2. Mengetahui tahapan kegiatan dalam melakukan budidaya ikan Sumatra.

3. untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan berkesinambungan.


BAB ll

PEMBAHASAN

A.Sejarah ikan Sumatra

Ikan sumatra (Puntius tetrazona) adalah sejenis ikan kecil anggota anak-suku Cyprinidae.
Nama tersebut adalah nama perdagangannya sebagai ikan hias. Di Kalimantan Barat dikenal
dengan nama ikan berbaju. Dalam bahasa Inggris, ikan ini dikenal sebagai sumatra barb atau tiger
barb. Ikan yang berukuran kecil, dengan panjang total (beserta ekor) mencapai 70 mm. Tubuh
berwarna kekuningan dengan empat pita tegak berwarna gelap; pita yang pertama melewati mata
dan yang terakhir pada pangkal ekor. Gurat sisi tak sempurna, 22–25 buah dengan hanya 8–9 sisik
terdepan yang berpori. Batang ekor dikelilingi 12 sisik. Tinggi tubuh sekitar setengah kali panjang
standar (tanpa ekor). Sekitar mulutnya, sirip perut dan ekor berwarna kemerahan. Sirip punggung
dan sirip dubur berwarna hitam, namun warna hitam pada sirip punggung dibatasi oleh garis merah.
enis yang diperdagangkan, selain yang berwarna kekuningan, ada pula individu yang kemerahan,
kehijauan dan albino. Jenis yang berwarna kehijauan, yang sebetulnya adalah
gejala melanisme pada ikan sumatra, dan yang berwarna albino merupakan hasil dari pembiakan
selektif dalam penangkaran untuk meningkatkan nilai jual ikan ini.

B.Cara budidaya

 Pemeliharaan induk

Menurut Akbar (2007) umur calon induk sebaiknya tidak kurang dari 6 bulan dan
panjang badan minimal 6 cm. Induk betina bila telah matang kelamin perutnya membulat
serta empuk jika diraba, warna tubuhnya biasa. Sebaliknya, ikan jantan lebih ramping dan
warna tubuhnya agak tua mencolok. Ikan jantan yang telah matang kelamin sering
berubah warna, hidungnya menjadi merah. Ikan jantan dan betina dewasa dapat
dibedakan dengan melihat tingkat kecerahan warna yang dimiliki dan bentuk tubuhnya.
Pada ikan Sumatera jantan warna tampak lebih menyala. Ikan betina memiliki tubuh yang
lebih berisi, padat dan bila siap memiijah bagian perutnya mengembung.

 Persiapan pemijahan

Berwarna gelap,pita yang kesatu melalui mata dan yang terakhir pada pangkal ekor.
Gurat sisi tak sempurna 22 – 25 buah dengan melalui 8-9 sisik terdepan yang berpori.
Batang ekor dikelilingi 12 sisik. Tinggi tubuh sekitar separuh kali Panjang standart
( tanpa ekor ). Ikan dewasa panjangnya dapat mencapai 6 cm bisa dipijahkan secara
massal atau berpasangan pada lokasi yang tidak terlampau luas. Tempat pemijahan
berupa bak semen atau akuarium dilengkapi dengan substart atau tumbuhan air sebagai
lokasi menempelekan telur. Toleransinya terhadap suhu, yakni 20 -60 Oc,pH netral
hingga bisa suhu optimal guna pemijahannya 25oC dan kesadahan rendah,tinggi air
dalam bak lebih baik tidak cukup 30 cm, untuk menangkal jamur pada telur nanti
usahakan air pada bak pemijahan diserahkan obat anti jamur atau methylene blue dengan
fokus rendah.

 Seleksi induk

Kegiatan seleksi induk pada pembenihan ikan sumatra bertujuan untuk memperoleh
induk matang gonad dan berkualitas untuk dipijahkan. Menurut Tamaru et al (1997)
kematangan gonad ikan sumatra dicapai setelah ikan 6 mencapai ukuran panjang tubuh
2–3 cm atau berumur 6–7 minggu. Ciri-ciri ikan jantan matang gonad adalah bagian
ujung mulut dan siripnya yang berwarna merah cerah, dan pada ikan betina dicikan oleh
bagian perut yang membesar dan warna tubuh yang memudar. Telur yang dikeluarkan
bersifat adhesif, tidak melayang diair tawar, dan memiliki diameter 1,18 - 0,05 mm

 Pemijahan

Pemijahan merupakan proses perkawinan antara ikan jantan dan ikan betina.Ikan
betina mengeluarkan sel-sel telur dan ikan jantan mengeluarkan sel sperma. Dalam
budidaya ikan, teknik pemijahan ikan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
pemijahan ikan secara alami (tanpa campur tangan manusia ataupun tanpa pemberian
rangsangan horomon, pemijahan secara semibuatan (pemberian rangsangan hormon,
namun ovulasinya terjadi secara alamiah, dan pemijahan secara buatan (pemberian
rangsangan hormon dan ovulasinya dengan bantuan manusia) (Gusrina 2008). Rasio
antara jantan dan betina pada pemijahan ikan sumatra adalah 1 : 1. Setiap ikan sumatra
betina dapat menghasilkan 300-1000 butir telur (Sakurai et al 1992). Ikan sumatra dapat
memijah lebih dari sekali pada setiap musim pemijahan dan bila kondisi lingkungan
mendukung maka ikan betina dapat bertelur kembali setelah dua minggu (Tamaru et al
1997). Tidak jarang ikan ini memakan telurnya sendiri dan ikan jantan biasanya akan
menggigiti sirip dubur ikan betina sebelum pemijahan berlangsung sehingga dapat
menyebabkan kematian (Innes 1994).
 Pemeliharaan larva
Telur yang berhasil menetas menjadi larva ukurannya sangat kecil, lebih kecil dari jarum
pentul. Telur ikan sumatra akan menetas setelah 2 hari. Larva yang baru menetas berukuran
sekitar 3–4 mm dan memiliki kuning telur (yolk) sebagai pasokan makanan. Pada umur 5–7 hari
yolk akan habis dan larva akan menerima pakan dari luar (Tappin 2010). Pemeliharaan
berlangsung pada akuarium penetasan sampai larva ikan mampu untuk dipindahkan ke tempat
yang lebih luas setelah berumur 21–30 hari. Larva diberi tambahan pakan artemia sampai
berumur 1 bulan (30 hari), kemudian dilanjutkan dengan jenis pakan larva Chironomus sp. beku
(Said dan Novi 2007). Ikan sumatra di habitat aslinya umumnya memakan larva Culex sp. dan
insekta kecil lainnya. Pakan ikan sumatra berupa algae, flake, pellet, cacing, tubifex, daphnia, dan
serangga kecil (Priyadi 2009). Makanan ini harus disesuaikan dengan lebar mulutnya.

 Suhu air

Ikan sumatra menyukai pH antara 6.0–8.0, kesadahan air antara 5–19 dGH, dan kisaran
temperatur air antara 20–26 °C.[3] Ikan sumatra juga didapati di rawa-rawa, yang
mengindikasikan bahwa ikan ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap perubahan
kualitas air. Rata-rata lama hidup ikan sumatra adalah sekitar 6 tahun.

C.kendala budidaya

1. Cuaca ekstrem bisa menyebabkan penyakit pada ikan hias, terutama penyakit jenis
bakteri jamur yang bisa merugikan pelaku usaha ikan hias. Selain itu juga penyakit
protozoa.
2. Ekstremnya cuaca ini membuat pH air dimasing-masing pelaku usaha ikan hias jadi
berubah. Sehingga, memerlukan perawatan yang maksimal.
3. Pertumbuhan ikan baik itu di ruangan maupun di alam liar memang sangat dipengaruhi
oleh perubahan faktor lingkungan, terutama lingkungan eksternal seperti salinitas dan
temperatur air.
4. Selain berpengaruh terhadap kesehatan ikan, dampak dari cuaca ekstrem ini juga
membuat para pengunjung menjadi berkurang.

D. Analisis keuangan

BAHAN DAN ALAT HARGA


Ikan ( 3 ) Rp.30.000
Batu Rp.10.000
Pohon hiasan Rp.5.000
Galon -
TOTAL Rp.45.000

E. Dokumentasi
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

ikan Sumatra (Puntius tetrazona) salah satu jenis ikan yang kini tengah menjadi trend di
pasaran karena banyaknya permintaan dari kolektor. Sesuai namanya ikan inimerupakan ikan asli
Sumatra, setelah menjadi trend ikan hias dan harganya naik dari puluhanribu menjadi jutaan
Rupiah per ekornya untuk ikan dengan kriteria tertentu.Sehingga dengan kondisi tersebut,
membuat banyak pembudidaya ikan hias mulaimengembangkannya dengan harapan meraup
keuntungan di tengah trend yang berlangsung.Sebagai ikan yang saat ini masih menjadi salah
satu trend di pasaran, budidaya ikan Sumatra masih cukup menjanjikan, dengan waktu
pembiakan yang tidak terlalu lama ikan dan sifatnya yang mudah beradaptasi.Ikan ini dapat kita
budidayakan dengan perlengkapan yang tidak terlalu mahal, namun agar hasilnya bisa lebih
optimal, sebaiknya perlu anda siapkan tempat maupun peralatan serta bahan tersendiri.

B. Saran

Untuk memperoleh tingkat kelangsungan hidup yang tinggi pada ikan sumatra sebaiknya dilakukan
seleksi induk, pengelolaan pakan, pengelolaan larva (memperhatikan padat tebar optimum),
pengelolaan kualitas air dan pengelolaan hama dan penyakit dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=makalah+budidaya+ikan+sumatra&sca_esv=579544099&rlz=1C1ONGR_enID1076ID1079&
sxsrf=AM9HkKlYr0SmyNylUiCXQMk1dHR8HL8Xew
%3A1699153947755&ei=GwhHZbXYLZbdseMPz9-
boAE&oq=&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnAiACoCCAEyBxAjGOoCGCcyBxAjGOoCGCcyBx
AjGOoCGCcyBxAjGOoCGCcyBxAjGOoCGCcyBxAjGOoCGCcyBxAjGOoCGCcyBxAjGOo
CGCcyBxAjGOoCGCcyBxAjGOoCGCcyERAAGOMEGOkEGOoCGLQC2AEBMhEQABjjB
BjpBBjqAhi0AtgBATIREAAY4wQY6QQY6gIYtALYAQEyERAAGOMEGOkEGOoCGLQC2
AEBMhEQABjjBBjpBBjqAhi0AtgBATIWEAAYAxiPARjlAhjqAhi0AhiMA9gBAjIWEAAYAx
iPARjlAhjqAhi0AhiMA9gBAjIWEAAYAxiPARjlAhjqAhi0AhiMA9gBAjIWEAAYAxiPARjlAh
jqAhi0AhiMA9gBAjIcEC4YAxiPARjlAhioAxihAxjqAhi0AhiMA9gBAkigC1AAWABwAXgA
kAEAmAEAoAEAqgEAuAEByAEA-
AEBqAIU4gMEGAAgQYgGAboGBggBEAEYAboGBggCEAEYCw&sclient=gws-wiz-serp
https://www.mongabay.co.id/2023/01/30/cuaca-ekstrem-jadi-kendala-pelaku-usaha-ikan-hias/

Anda mungkin juga menyukai