Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“ BUDIDAYA IKAN GURAME “

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK ....................

KELAS : XI IIK

MA AL - MUTHOHHAR
TAHUN AJARAN 2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah selalu penulis ucapkan ke hadirat Allah Subkhanahu wa


Ta`ala yang telah melimpahkan banyak nikmat kepada kita semua. Salawat dan salam
semoga tetap tercurah kepada uswatun hasanah kita Nabi Muhammad Sallallahu `Alaihi
wassalam.
Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis ucapakan kepada yang
terhormat dosen mata kuliah Dasar – Dasar Manajemen Universitas Brawijaya yang telah
berkenan memberikan arahan secara teknik. Terimakasih kepada keluarga penulis yang telah
mendukung secara langsung hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Dan terimakasih juga kepada seluruh teman kelas I04 yang sudah berjuang bersama – sama
untuk menyelesaikan tugas ini dan saling menyemangati satu sama lain. Dan selanjutnya,
kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis telah berusaha menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin. Namun
demikian, penulis sangat sadar bahwa pada makalah ini masih terdapat kekurangan, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang budiman untuk dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan penulis dalam menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


  Ikan terdapat di daerah perikanan laut dan daerah perikanan darat. Banyak sekali
macam ikan yang terdapat di daerah perikanan darat. Ikan tersebut dapat dibagi dalam tiga
golongan yaitu ikan peliharaan, ikan buas dan ikan liar. Ikan merupakan salah satu sumber
protein bagi manusia, antara lain ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan ikan asli
perairan Indonesia yang sudah menyebar ke wilayah Asia Tenggara dan Cina. Merupakan
salah satu ikan labirinth dan secara taksonomi termasuk famili Osphronemidae. Ikan gurame
adalah salah satu komoditas yang banyak dikembangkan oleh para petani, hal ini dikarenakan
permintaan pasar cukup tinggi.
            Ikan ini merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang sudah cukup dikenal dan
banyak diminati di Indonesia. Hal ini karena ikan gurame memiliki kelebihan yaitu rasa
daging yang enak, pemeliharaan mudah serta harga relatif stabil. Ikan ini sudah lama dikenal
orang dan telah banyak dibudidayakan. Namun usaha-usaha yang dilakukan untuk
menunjang ke arah budi daya yang intensif belum banyak dilaksanakan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimana cara
budidaya ikan gurame

1.3 Tujuan
Melalui makalah ini, penulis bertujuan manambah pengetahuan pembaca mengenai
ikan mujair, mulai dari persyaratan lokasi pembudidayaan beserta teknis – teknisnya, cara
pemeliharaan ikan gurame, penyakit dan hama yang dapat menyerang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cara Budidaya Ikan Gurame
Ikan gurame atau ikan gurami (Osprhronemus gouramy Lac) termasuk ikan air tawar
yang tersebar di kawasan Asia Tenggara. Di Indonesia, ikan gurame menjadi ikan konsumsi
terfavorit karena rasanya yang lezat. Terutama di Pulau Sumatera, Jawa, Madura dan
Sulawesi. (Sari dkk., 2014). Di Jawa, gurame dikembangkan di wilayah Bogor, Ciamis,
Garut, Tasikmalaya, Purwokerto dan Magelang. Di Sumatera, ikan gurami dikembangkan di
wilayah Payakumbuh. Sedangkan di Sulawesi, ikan gurami banyak dikembangkan di wilayah
Manado (Ciptanto, 2010). Pada aspek bisnis, jenis ikan ini sangat menarik karena harga
jualnya cukup tinggi dan relatif stabil dibanding ikan air tawar lainnya. Selain itu, permintaan
konsumen juga masih sangat tinggi, sehingga tidak banyak kekhawatiran dari segi persaingan
usaha.

2.2 Kandungan Nutrisi Pada Ikan Gurame


Kandungan nutrisi ikan gurami menurut Sani (2014) mengandung protein sebesar
18,93%, lemak 2,43%, vitamin A: 749,715 IU/100 mg, vitamin B1: 0,0792 mg/100 g,
vitamin B2: 0,083 mg/100 g dan vitamin B3: 1,22 mg/100 g.

2.3 Taksonomi Ikan Gurame


Berdasarkan taksonominya, ikan gurame dikelompokkan dalam:
Filum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Perciformes
Subordo : Anabantoidei
Family : Osphronemidae
Genus : Osphronemus
Spesies : Osphronemus gourami Lac. Kottelat et al. (1993).

2.4 Morfologi Ikan Gurame


Gurame memiliki ciri bentuk fisik yang khas, yaitu bentuk badan pipih agak panjang
dan lebar. Seluruh bagian tubuh tertutup sisik yang kuat dengan tepi agak kasar. Pada bagian
mulut kecil, miring atau tidak tepat dibawah bibir. Bibir bagian bawah terlihat menyembul
sedikit dibandingkan bagian bibir atas.
Secara visual, tampilan gurame dewasa berbeda dengan gurame muda. Dasar perbedaan itu
dapat diamati dari ukuran tubuh, warna, bentuk kepala dan dahi. Dari perilaku dan segi
warna, gurame muda lebih menarik jika dibandingkan dengan gurame dewasa (Sitanggang
dan Sarwono, 2002).

2.5 Habitat Ikan Gurame


Perairan yang disukai ikan gurami adalah tipe perairan tenang dan dalam seperti rawa,
situ, waduk atau danau.Ikan gurami dilengkapi dengan alat pernapasan tambahan (labirin)
sehingga dapat bertahan dalam kondisi air yang jelek. Gurame sangat cocok dipelihara pada
ketinggian tempat sampai 800 mdpl dan tumbuh sangat baik pada rentang suhu 24-28ºC. Jika
ikan gurami tumbuh dibawah suhu 15 C berakibat pada lambatnya pertumbuhan dan
terganggunya sistem reproduksinya.

2.6 Cara Budidaya Ikan Gurame


Cara budidaya ikan gurame atau ternak ikan gurame yaitu dengan melalui beberapa
tahapan. Pada umumnya budidaya ikan gurame dimulai dari tahap pembibitan, pendederan,
dan pembesaran.Pembibitan adalah kegiatan memperbanyak tanaman atau hewan budidaya
yang berasal dari benih untuk menghasilkan bibit tanaman atau ternak yang berkualitas.
Namun pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi sedetail mungkin
mengenai cara ternak ikan gurame agar cepat besar, yaitu mulai dari seleksi indukan hingga
cara memanen ikan yang baik.
Berikut adalah tahapan budidaya ikan gurame yang perlu anda ketahui:
1. Seleksi Indukan:
Tahapan awal yang perlu dilakukan dalam budidaya ikan gurame adalah memilih indukan
ikan yang siap dipijahkan. Indukan gurame yang siap dipijahkan adalah yang berumur umur
3-7 tahun.
Untuk membedakan induk jantan dan betina, dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut:
Ciri-ciri Induk Betina Ikan Gurame :
Didahi tidak terdapat tonjolan/cula.
Warna badan lebih terang.
Dasar sirip dada berwarna gelap atau kehitaman.
Perut membulat.
Badan relatif Panjang.
Ciri-ciri Induk Jantan Ikan Gurame :
Di dahi terdapat tonjolan/cula.
Warna badan lebih gelap dan agak pucat.
Gerakan lebih lincah.
Perut dekat anus.

Ciri-ciri Induk Ikan Gurame Yang Sudah Matang dan Siap Dipijahkan:
Perut membesar kearah belakang.
Anus nampak putih kemerahan.
Perut terasa lebih lembek jika diraba.

2. Persiapan Kolam Pemijahan


Pengeringan dan pembersihan dasar kolam (baik jenis kolam konvensional maupun terpal)
Pengisian air kolam
Pemasangan sarang (sosog) dan menyediakan bahan pembuat sarang.

3. Proses Pemijahan Ikan Gurame


Berikut adalah cara mengawinkan ikan gurami atau yang biasa disebut dengan proses
pemijahan:
Masukkan induk gurame yang sudah lolos seleksi kedalam kolam pemijahan.
Jumlah ikan gurami jantan dan betina berbanding 1:3.
Secara alami, induk jantan akan membuat sarang menggunakan material yang sudah
disiapkan. Pembuatan sarang berlangsung selama 15 hari.
Setelah sarang siap, maka indukan jantan akan mengajak indukan betina untuk melakukan
pemijahan disarang yang telah dibuat.
Setelah pemijahan selesai dilakukan, induk betina menutup lubang sarang dengan ijuk atau
rumputan kering.
Induk betina bertugas menjaga anaknya dengan mengipas-ngipaskankan siripnya kearah
sarang. Dengan tujuan dapat meningkatkan kadar oksigen yang larut didalam air dan untuk
membantu menetaskan telur ikan gurame.
Indukan jantan kembali membuat sarang untuk selanjutnya melakukan pemijahan dengan
betina lainnya.
4. Penanganan Telur Gurame
Langkah berikutnya dalam budidaya ikan gurame yaitu penanganan telur. Cara untuk
mengetahui telur ikan yang siap untuk ditetaskan adalah dengan ciri bau amis dan adanya
minyak tepat di atas sarang pemijahan.
Langkah penanganan telur ikan gurame:
Ambil sarang yang berisi telur dan simpan pada ember berisi air.
Bersihkan telur yang tersisa menggunakan scoop net atau yang biasa disebut serok.
Pisahkan antara telur dengan sarangnya, kemudian masukkan kedalam ember yang berbeda.
Cuci telur hingga bersih.
Pada saat mencuci, tambahkan Suplemen Cair Organik spesialis Kolam Tambak & Keramba
untuk mencegah serangan hama penyakit.
Masukkan telur yang telah dicuci kedalam bak penetasan yang telah dipasangi seresi dan
hitter.

5. Pemeliharaan Dan Penetasan


Telur akan menetas pada hari ke 2-3 setelah pemijahan. Usahakan telur menetas pada air
yang bersih dan suhu air stabil antara 27-28o C.
Biarkan benih ikan gurame berada pada bak penetasan hingga berumur 10 hari. Setelah benih
berumur 11 hari, pindahkan kedalam bak pendederan pertama.

6. Persiapan Bak Pendederan


Daphnia merupakan pakan ikan gurame yang alami
Buatkan bak pendederan berukuran 2,5 m x 4,5 m. Isi bak pendederan dengan Daphnia yang
berfungsi sebagai pakan alami ikan gurame. Bak ini memiliki daya tampung hingga 2000
ekor benih ikan.

7. Pendederan Ikan Gurame


Dalam budidaya ikan gurame, tahapan pendederan harus dilakukan saat bak pendederan telah
siap. Jika bak pendederan telah siap, masukan ikan kedalam bak khusus pendederan.
Setelah ikan berada dikolam pendederan selama 14 hari yang diberi pakan ikan gurame alami
yaitu Daphnia, kemudian pindahkan ikan kedalam kolam utama.
8. Persiapan Kolam Ikan Gurame
Pemindahan ikan dari bak pendederan ke kolam harus dilakukan pada pagi hari, mulai dari
pukul 07.00-09.00. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stress pada ikan.
Namun, sebelum melakukan pemindahan, anda harus menyiapkan kolamnya terlebih dahulu.
Berikut tahap persiapan kolam ikan:
Bersihkan dan dikeringkan kolam.
Lakukan persiapan dasar kolam. Untuk kolam tanah, cangkuli tanah untuk mempercepat
proses dekomposisi.
Perbaiki saluran keluar masuk air kolam dengan memasang filter/saringan di pintu saluran
masuk air. Ini berguna untuk melancarkan sirkulasi air dan meminimalisir serangan hama
penyakit.
Lakukan pengapuran kolam menggunakan kapur dolomit. Tujuannya agar PH air tetap stabil
saat diisi air.
Lakukan Pemupukan dasar kolam menggunakan pupuk kandang. Ini sangat penting untuk
menyediakan pupuk alami.
Tambahkan Bio-Organik stimulant yang berbahan dasar bakteri penunjang. Ini sangat
berguna untuk menumbuhakan plankton yang berfungsi sebagai pakan ikan gurame alami
selama berada dikolam (Durachman, 2001).
Anda dapat menggunakan BLACK BOS yang merupakan Bio Organic Stimulant berbentuk
konsentrat tinggi (pasta), yang mengandung bakteri premium serta unsur hara makro dan
mikro yang lengkap.

9. Pemindahan Benih Ikan Gurame Dari Bak Pendederan Ke Kolam


Lakukan pemindahan benih gurame dari bak pendederan ke kolam utama pada pagi hari
antara jam 07.00-09.00. Alat yang dibutuhkan adalah scoop net dan wadah yang berisi air
Langkah pemindahan benih ikan gurame:
Keluarkan air dari dalam bak pendederan sedikit demi sedikit.
Tangkap ikan menggunakan scoop net secara perlahan dan hati-hati.
Simpan benih ikan kedalam wadah, kemudian baru masukkan ikan ke kolam utama.
10. Pembesaran Ikan Gurame
Tahap pembesaran dalam budidaya ikan gurame dilakukan pada kolam utama. Luasan kolam
berbeda-beda, sesuai dengan jenis kolamnya.
Pada kolam tanah, luasan yang opotimum adalah 200 m2 dengan kedalaman sekitar 1 m.
Ukuran kolam ini cukup optimum digunakan hingga masa penen tiba.

2.7 Perhitungan Ikan Gurame Berdasarkan Koefisien Konversi.


Berdasarkan hasil penghitungan, jika ikan yang dipelihara seberat 200-250 grm/ekor
dan ditebar dengan kepadatan benih 1 hingga 2 kg/m2. Setelah memasuki umur siap panen
dengan berat 500-700 gram/ekor, kondisi kolam tidak akan mengalami kepadatan yang
berlebihan.
Evektifitas pembesaran ikan gurame dapat dianalisis berdasarkan koefisien konversi berat.
Artinya, koefisien konversi berat dapat menghitung perbandingan antara 1 kg daging ikan
dengan kebutuhan pakan ikan gurame.
Contohnya: untuk menambah berat 1 kg daging ikan dibutuhkan 2 kg pakan ikan gurame,
maka koefisien konversi berat pakan ikan gurame adalah 1 banding 2 (1/2). Jika dikali 100%,
maka diperoleh nilai efisiensi konversi berat.
Meski begitu, perlu dipertimbangkan bahwa perlu adanya keseimbangan antara energi dan
protein dalam laju pertumbuhan.
Apabila kebutuhan energi pada ikan kurang, maka protein akan dipecah untuk sumber energi.
Penggunaan sebagian proten untuk sumber energi menyebabkan pertumbuhan ikan
terhambat, karena protein berperan dalam pembentukan sel baru.
Jumlah energi yang diperlukan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan ikan sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jenis spesies, umur, komposisi ransum, tingkat
reproduksi dan tingkat metabolisme standar pada ikan.

2.8 Cara Mengetahui Berat Total Atau Berat Biomassa Ikan.


Sebelum melakukan budidaya ikan gurame, anda perlu mengetahui tentang berat total
atau berat biomassa ikan. Pengambilan sample dilakukan setiap 4 minggu sekali untuk
mendapatkan hasil kalibrasi berat tubuh ikan yang sesungguhnya.
Dengan cara mengambil sample ikan secara acak kemudian timbang beratnya, baru lakukan
perhitungan.
Contoh: kolam seluas 30 m2 di isi 300 ekor gurami dengan berat rata-rata 100 g/ekor. Maka
didapatkan berat total atau berat biomassa: 300 ekorx100 g= 30.000 g (30 kg).
Jika kebutuhan pakan ikan gurame setiap harinya ±3% dari berat tubuh, maka kebutuhan
pakan ikan gurame perhari= 3% x 30 kg = 0,9 kg. Jika lama budidayanya adalah 1 bulan,
maka pakan ikan gurame yang dibutuhkan adalah 30 hari x 0,9 kg = 27 kg.

2.9 Lokasi Dalam Budidaya Ikan Gurame:


Budidaya ikan gurame memang dapat dilakukan di berbagai tempat. Namun, untuk
hasil yang optimal kita harus mengetahui syarat lokasi dalam budidaya ikan gurame.
Syarat Lokasi Budidaya Ikan Gurame :
Suhu air berkisar antara 24-30ºC.
Kualitas air harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan beracun maupun
limbah pabrik.
Nilai derajat keasaman (pH) perairan berkisar antara 7-8.
Kandungan oksigen terlarut minimal 2 mg/L.
Ketinggian lokasi antara 50-400 m dpl.

Apabila Budidaya Ikan Gurame di kolam tanah, Maka Ada Tambahan Yang Harus
Diperhatikan :
Tekstur tanah liat atau lempung berpasir dan tidak porous. Ini dibutuhkan agar kolam dapat
menahan massa air yang besar.
Kemiringan tanah berkisar antara 3-5%. Ini dibutuhkan untuk mempermudahkan pengairan
secara gravitasi.
Kedalaman kolam antara 100-120 cm dengan sistem air mengalir yang baik demi
pertumbuhan dan perkembangan fisik gurame
Namun belakangan ini, budidaya ikan gurame di kolam terpal mulai menjadi tren jika
dibandingkan budidaya ikan gurame di kolam tanah maupun di kolam tembok. Maka dari itu
kami akan memberikan cara pembuatan kolam terpal khususnya untuk budidaya ikan gurame.

Budidaya Ikan Gurame di Kolam Terpal


Budidaya ikan gurame dengan menggunakan kolam terpal dirasa memiliki beberapa
keunggulan jika dibandingkan dengan budidaya ikan gurame secara konvensional.
Kolam terpal dipilih karena dirasa:
Lebih praktis, mudah dikeringkan, dibersihkan, dan dipanen.
Lebih awet, karena kolam terpal tidak mudah bocor, lebih murah, memiliki masa pakai
hingga 5 tahun.
Hasil panen lebih disukai pedagang maupun konsumen karena ikan yang dihasilkan tidak
berbau lumpur.
Budidaya ikan gurami dikolam terpal bisa menggunakan dinding tanah maupun dinding
kerangka besi, sesuai keinginan anda.

Langkah Pembuatan Kolam Terpal Dinding Tanah.


Buat kolam dengan ukuran yang disesuaikan dengan jumlah benih yang hendak ditebar atau
luas lahan yang anda miliki.
Misal: luas kolam 4×6 m, maka ukuran terpal yang dibutuhkan adalah 6×8 m. Diberikan
selisih 2m yang digunakan sebagai dinding setinggi 1 m dan sisanya ditimbun tanah untuk
menahan berat.

Langkah pembuatan kolam terpal dinding tanah:


Gali tanah yang akan digunakan sebagai kolam dengan ukuran 4×6 m.
Siapkan terpal berukuran 6×8 m.
Timbunkan tanah hasil galian mengelilingi kolam hingga membentuk pematang.
Buat lubang disalah satu dasar kolam yang berfungsi sebagai saluran pembuangan.
Taburkan sekam padi pada dasar kolam dengan ketebalan 10-15 cm.
Sambungkan pipa paralon pada lubang yang telah dibuat untuk saluran pembuangan.
Pasang terpal, kemudian rekatkan terpal dengan pipa paralon menggunakan lem yang sangat
kuat, kemudian perkuat dengan cincin klem besi. arahkan pipa ke lubang pembuangan yang
tadi telah dibuat.

Setelah terpal terpasang rapih, timbun ujung terpal dengan tanah.


Terakhir, cuci kolam menggunakan sabun hingga bersih untuk menghilangkan bau lem/bahan
kimia yang dapat berdampak buruk pada benih ikan.
Keringkan kolam terpal selama ±3 hari hingga benar-benar set.
Pengisian Air Kolam Terpal.
Setelah kolam siap digunakan, maka selanjutnya yaitu lakukan pengisian air kolam.
Isi air kolam setinggi 50-75 cm (disesuaikan dengan tinggi kolam 1 meter), agar ikan tidak
mudah melompat keluar, sekaligus menghindari air meluap saat terjadi hujan.
Tambahkan GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba.
Penambahan ini berguna untuk mendorong pertumbuhan plankton dan pakan alami ikan.
Pada jenis Gurame, Nila, Lele, Koi, Ikan hias dan lainnya membutuhkan dosis: 3ml/m3.
Cara menggunakan GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba
hanya dengan mencampurkan air dengan mencampurkannya kedalam air, kemudian disebar
secara merata. Lakukan hal ini setiap 1 atau 2 minggu sekali.
Diamkan kolam yang telah berisi air dan suplemen GDM Suplemen Organik Cair Spesialis
Kolam Tambak & Keramba selama satu minggu. Ini bertujuan agar plankton dan pakan ikan
gurame alami tumbuh sempurna.
Tebar benih ikan gurame sesuai kapasitas.

Langkah Pembuatan Kolam Terpal Kerangka Besi


Pada dasarnya pembuatan kolam terpal berkerangka besi hampir sama dengan pembuatan
kolam berkerangka kayu ataupun bambu. Pembedanya hanya terletak pada bahan
kerangkanya saja.
Ukuran kolam yang akan dibuat harus disesuaikan dengan kapasitas ikan yang akan
ditampung. Misal, berukuran 4×6 m. Berikut langkah pembuatannya:
Ratakan dan bersihkan tanah yang akan digunakan sebagai dasar kolam.
Siapkan besi panjang dengan siku berlubang yang berfungsi sebagai kerangka kolam.
Potong besi dengan ukuran 6, 4, dan 11/2
Kemudian rangkai besi hingga tersusun bentuk pesegi panjang.
Sebelum terpal dipasang, taburkan sekam padi dengan ketebalan 10-15 cm pada tanah
(nantinya digunakan sebagai dasar kolam) Kemudian siram dengan air.
Selanjutnya, pasang terpal pada kerangka besi dengan rapi.
Pasang pipa paralon pada dasar kolam untuk pembuangan. Perkuat sambungan antara paralon
dengan terpal menggunakan lem paralon, dan perkuat dengan dengan cincin klem besi.
Terakhir, cuci kolam menggunakan sabun hingga bersih untuk menghilangkan bau lem/bahan
kimia yang dapat berdampak buruk pada benih ikan.
Keringkan kolam terpal selama ±3 hari hingga benar-benar set.
Kemudian lakukan pengisian air kolam setinggi 75-100 cm (disesuaikan dengan tinggi kolam
11/2 meter), agar ikan tidak mudah melompat keluar, sekaligus menghindari air meluap saat
terjadi hujan.
Tambahkan GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba.
Penambahan ini berguna untuk mendorong pertumbuhan plankton dan pakan alami ikan.
Cara menggunakan GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba
hanya dengan mencampurkan air dengan mencampurkannya kedalam air, kemudian disebar
secara merata. Lakukan hal ini setiap 1 atau 2 minggu sekali.
Diamkan kolam yang telah berisi air dan suplemen GDM Suplemen Organik Cair Spesialis
Kolam Tambak & Keramba selama satu minggu. Ini bertujuan agar plankton dan pakan ikan
gurame alami tumbuh sempurna.Tebar benih gurame sesuai kapasitas.

Tahapan Dalam Perawatan Kolam Ikan Gurame


1. Masukkan Enceng Gondok, Agar Dapat Mengurangi Suhu Matahari
Dalam budidaya ikan gurame, suhu matahari sangat berpengaruh dalam perkembangan ikan.
Salah satu cara mengurangi teriknya sinar matahari adalah dengan menggunakan enceng
gondok.
Eceng gondok mengambang dipermukaan air, sehingga dapat berfungsi sebagai
peneduh/penutup permukaan air dikala terik panas sinar matahari. Selain itu, eceng gondok
dapat dijadikan sebgai rumah tempat bersarang bagi ikan dan sebagai tempat berkembang
biak.
2. Tanam Pohon Disekitar Kolam Gurame
Selain eceng gondok, anda perlu menanam pohon disekitar kolam. Ini berfungsi sebagai filter
cahaya matahari agar tidak langsung mengenai kolam.
Namun, perlu Anda perhatikan bahwa pohon peneduh kolam tidak boleh menutupi
keseluruhan kolam. Agar kelembaban nya tidak terlalu tinggi dan malah berdampak buruk
terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan.
3. Bersihkan Kolam
Membersihkan kolam ikan adalah salah satu faktor penting dalam budidaya ikan gurame.
Umumnya, cara membersihkan kolam ikan menggunakan teknik peyiponan. Penyiponan
berasal dari kata ipon atau Shift Pond. Penyiponan adalah suatu teknik pembersihan kolam
yang dilakukan dengan menyedot dan membuang kotoran/sisa pakan ikan gurame.
Penyiponan adalah salah satu kunci dalam budidaya ikan gurame dengan kolam terpal.
Penyiponan kolam terpal dapat dilakukan dengan sederhana. Misal dengan membuat alat
sipon sederhana menggunakan selang air dengan sambungan pipa paralon berbentuk T pada
ujung selang. Pipa paralon yang tersambung tersebut selanjutnya diberi lubang.
Cara kerja sipon ini mirip dengan cara kerja pada mesin penyedot debu. Penyiponan
berfungsi untuk menjaga kebersihan serta kesehatan air pada kolam terpal. Penyiponan juga
membantu kolam terpal tetap ideal untuk budidaya ikan gurame.
4. Jaga Kadar Keasaman Air
Derajat keasaman pada air menunjukkan aktifitas ion hydrogen yang terkandung. Semakin
tinggi konsentrasi ion h+ maka semakin asam (acid), ditunjukkan dengan PH <7. Semakin
tinggi konsentrasi ion oh- maka air semakin basa (alkali), ditunjukkan dengna PH >7. Pada
air murni (neutral) memiliki kandungan PH = 7.
Ikan budidaya umumnya lebih suka hidup pada perairan yang memiliki derajat keasaman
netral condong basa, pada kisaran PH 6.5 – 9 dan optimumnya berada pada kisaran PH 7-8.5.
Air kolam yang memiliki derajat keasaman tinggi sangat berbahaya bagi kesehatan ikan. Hal
ini dikarenakan mayoritas penyakit berkembang pada suasana asam.
Keasaman air kolam disebabkan oleh:
Sumber air yang ada di kolam itu sendiri yang memang sudah asam.
Sisa kotoran ikan didalam kolam yang terdekomposisi secara unaerob mengalami proses
fermentasi, sehingga menyebabkan keasaman.
Hasil respirasi ikan budidaya yang berupa CO2 akan menyebabkan keasaman.
Hasil respirasi mikro alga pada malam hari berupa CO2 juga meningkatkan derajat
keasaman air.
Tambahan air hujan yang masuk kekolam umumnya bersifat asam.
Untuk mengatasi keasaman pH, maka perlu dilakukan Pemberian kapur ( Liming ). Ini
dilakukan karena kapur merupakan bahan yang paling mudah untuk menaikkan pH air. Jenis
kapur yang sering digunakan pada perikanan adalah kapur dolomit.

2.10 Pakan Ikan Gurame


Ikan gurame adalah jenis hewan omnivore yang cenderung herbivora. Pada fase larva,
makanan alami gurame berupa cacing sutera, rotifer, dan infusaria.
Setelah berumur beberapa hari, benih gurame lebih menyukai larva insekta, krustacea dan
zooplankton.
Setelah beberapa bulan barulah pakan ikan gurame dapat diganti berupa tumbuhan air lunak,
dedaunan seperti daun talas, daun papaya, daun singkong, daun lamtoro, dll. Apabila
kebutuhan pakan ikan gurame tidak mencukupi, ikan gurame bisa memakan bahan organik
yang ada didasar perairan.
Jika ingin memberi pakan ikan gurame tambahan dalam budidaya ikan gurame, dapat diberi
dedak, ampas tahu dan bungkil kedelai. Untuk pakan ikan gurame alternatif dapat
ditambahkan rayap untuk gurame muda dan induk.

2.11 Tips Agar Ikan Gurame Tahan Terhadap Hama dan Penyakit
Selain memperhatikan pakan ikan gurame sesuai dengan takaran yang biasa anda
lakukan, anda juga sangat perlu melakukan pemeliharaan. Ini diperlukan agar ikan gurame
tahan terhadap hama dan penyakit.
Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan budidaya ikan gurame adalah
kondisi kolam. Kondisi kolam yang buruk dapat menyebabkan ikan mudah terserang
penyakit.
Anda Sangat perlu menambahkan bakteri pendukung dalam kolam. Bakteri ini berperan
sebagai pengurai/decomposer, fermentator dan katalisator.
Bakteri-bakteri yang mempunyai kemampuan tersebut diantaranya adalah Bacillus brevis,
Bacillus pumilus, Bacillus mycoides, Pseudomonas alcaligenes dan Micrococcus roseus.

Penambahan bakteri pendukung dalam budidaya ikan gurame berperan penting dalam
mempercepat pertumbuhan, karena mampu meningkatkan nafsu makan, mendukung proses
pencernan, dan memaksimalkan penyerapan nutrisi pada tubuh.
Suplemen Organik Cair GDM spesialis kolam, tambak dan karamba mengandung bakteri
apatogen dan memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan hasil produksi.
Manfaat Suplemen Organik Cair GDM Yang Dirasakan Pelaku Budidaya Ikan Gurame
Diantaranya Adalah:
Gurame menjadi lebih lincah, gesit
Nafsu makan tinggi.
Warna air lebih stabil.
Mengurangi bau amoniak.
Mengurangi jumlah kematian saat umur kritis (1,2, 3 bulan pertama pemeliharaan).
Lebih tahan serangan jamur dan bakteri Aeromonas.
Hal tersebut merupakan manfaat yang didapat karena Suplemen Organik Cair GDM
mengandung bakteri pendukung yang masing-masingnya memiliki peranan penting dalam
meningkatkan produktivitas ikan. Berikut ini daftar jenis bakteri beserta manfaatnya.

Tabel Manfaat Bakteri Yang Memiliki Peranan Dalam Budidaya Ikan Gurame :
BakteriManfaat
Bacillus brevis
Penghasil antibiotik tyrocidine, untuk menambah kekebalan tubuh ternak ikan gurame dari
serangan penyakit.
Mengurai fosfat di air sehingga kaya akan fosfat organic.
Mengurai fosfat di air sehingga kaya akan fosfat organic.
Menghasilkan enzim terotrisin sbg antibody.
Penghasil antibiotik surfaktin yang dapat berfungsi menghambat pertumbuhan jamur pada
ikan/udang.
Bacillus pumillus
Meningkatkan daya cerna pakan ikan gurame.
Menciptakan keseimbangan mikroba dalam tubuh.
Meningkatkan produksi susu dan daging.
Menghambat pertumbuhan jamur dan spora bakteri pathogen.
Meningkatkan nafsu makan ikan dan udang sehingga mempercepat waktu panen.

Mengurangi kadar amoniak dalam air.


Meningkatkan keanekaragaman plankton.
Meningkatkan kadar protein kasar.
Menurunkan kadar serat kasar.
Meningkatkan kualitas kandungan nutrisi pada pellet ikan.
Pseudomonas alcaligenes
Menghasilkan enzim yang digunakan untuk memproduksi asam amino.
Menghasilkan Polisakarida yang digunakan untuk menghambat penyakit tertentu.
Menurunkan kadar senyawa lemak dalam darah.
Mengurai bahan organik seperti feces/kotoran, sisa pakan ikan gurame, kulit udang & ikan,
alga dan mikroba lainnya.
Mengurai limbah polutan di air kolam/tambak.
Micrococcus roseus
Mengurai gas amonia pada kotoran/feces.
Mengurai bahan berbahaya seperti limbah industri atau agen biodegradasi.
Penghasil pigmen alami sehingga warna ikan hias (koi dan arwana) akan semakin cerah.

Tabel diatas adalah manfaat dari masing-masing bakteri yang terkandung dalam Suplemen
Organik Cair GDM. Untuk mendapatkan kualitas air yang stabil, nafsu makan yang
meningkat, pertumbuhan yang cepat dan panen hasil maksimal maka anda perlu melakukan
sinergitas dari setiap aspek.

Untuk meningkatkan sinergisitas dari setiap aspek pada kegiatan budidaya ikan gurame,
maka anda harus melakukan secara optimum persiapan kolam, pemilihan benih,
pemeliharaan kolam, pemberian pakan ikan gurame dan pencegahan dari hama penyakit.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, anda perlu menambahkan Suplemen Organik Cair
GDM.

2.12 Panen Ikan Gurame


Tahap akhir dalam budidaya ikan gurame adalah tahap pemanenan. Pemanenan ikan gurame
sangat tergantung pada ukuran yang diminta konsumen.
Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan gurame berumur 10-12 bulan. Ikan gurame
yang berumur 10 bulan mempunyai bobot sebasar 800gram hingga 1kg/ekor.
Cara penangkapan ikan gurame:
Lakukan penangkapan ikan pada pagi hari atau sore hari, agar ikan tidak stress.
Surutkan sedikit demi sedikit air kolam, dan hindari cara penangkapan yang dapat
menyebabkan ikan terluka/cacat.
Segera pindahkan pada drum/wadah yang berisi air, lalu kirimkan kepasar atau kepada
pembeli. Cara ini dilakukan agar ikan tetap fresh sampai ketangan konsumen.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemberdayaan dan perawatan yang baik sangat penting dalam upaya pencegahan
terjadinya penyakit pada ikan gurame

3.2 Saran
         Semoga makalah yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dan
tidak lupa pula kami berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan gambaran
kepada masyarakat, tentang bagaimanakah cara membudidayakan ikan gurame yang baik
DAFTAR PUSTAKA

Sari, A.K., A. Nuryanto dan A.H. Susanto. 2014. Karakterisasi Beberapa Strain Gurami
(Osphronemus gourami Lac.) Menggunakan marka RAPD. Jurnal. Scripta Biologica 1 (1) :
113-116.
Sitanggang, M dan B. Sarwono.2002. Budidaya Gurami.Penebar Swadaya. Jakarta.
Kottelat, M. A.J. Whitten., S. N. Kartikasari dan S. Wirjoatmojo. 1993. Freshwater Fishes of
Western Indonesia and Sulawesi. Republic of Indonesia: Periplus ed Ltd.
Ciptanto, S. 2010. Top 10 Ikan Air Tawar. Lily Publisher. Yogyakarta.
Durachman, 2001. Teknik Budidaya lkan Gurame. Sub.Dinas Perikanan Dinas Pertanian
Kabupaten Kuningan.

Anda mungkin juga menyukai