Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA

KELOMPOK 3

BRYAN
DEVINA
FELIX

SMA KRISTEN KALAM KUDUS


PENDAHULUAN
JUDUL
Membedah dan Mengetahui tantang hewan vertebrata.

TUJUAN
Agar mengetahui struktur dan organ tubuh hewan vertebrata.

RUMUSAN MASALAH
Apa itu vertebrata?
Apa sja ciri ciri dari Kelas Osteichthyes?
Apa itu ikan Mujair?

LATAR BELAKANG
PENTINGNYA PRAKTIKUM
Untuk kita dapat mengetahui tentang ikan maupun hal hal hal yang berkaitan dengan vertebrata
dan invertebrata secara luas. Juga dapat membangkitkan motivasi belajar.

LATAR BELAKANG PERLU MELAKUKAN PRAKTIKUM


Untuk kita dapat mengetahui tentang ikan maupun hal hal yang berkaitan dengan vertebrata
dengan secara luas.

LANDASAN TEORI
Vertebrata
Secara garis besar, Dunia Hewan (Kingdom Animalia) dibagi menjadi dua, yaittu vertebrata dan
invertebrate. Vertebrata adalah istilah untuk hewan baertulang belakang. Sesuai dengan namanya
vertebralis (ruas-ruas tulang belakang). Jadi korda dorsalis (kerangka sumbu primer = notokorda)
hanya terdapat pada masa tingkatan embrio. Vertebrata disebut juga craniate karena semua
hewan Vertebrata sudah memiliki otak, yang terlindungi dalam kranium (tulang-tulang
tengkorak).
Ciri-ciri umum Vertebrata
Tubuh simetris bilateral, dengan pembagian tubuh terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor,
tetapi ada yang tidak berleher dan tidak berekor, memiliki susunan ruas tulang belakang
(kolumna vertebralis); serta memiliki otak di dalam kranium (tulang tengkorak).Kelompok ini
juga mempunyai endoskeleton (rangka dalam) dengan ruas tulang belakang sebagai kerangka
penguat tubuh. Pada kerangka, melekat otot-otot kerangka. Kulit berlapis-lapis, terdiri atas
epidermis (bagian kulit yang paling luar) dan dermis (kulit bagian dalam). Otak terletak di kepala
dan terlindung oleh tulang tengkorak. Mempunyai selom (rongga badan) yang dindingnya
dilapisi selaput peritonium. Semua anggota Vertebrata mempunyai rahang dua pasang, kecuali
kelas Agnatha (contohnya Cyclostomata).

(Dra. D.A. Pratiwi, 2013)


Super kelas Pisces (Ikan)
Pisces (ikan) hidup di air. Pisces disebut hewan poikiloterm karena suhu tubuh tidak tetap
(berdarah dingin), yaitu terpengaruh suhu di sekelilingnya. Tubuh terbagi atas kepala dan badan;
atau kepala, badan, dan ekor. Kulit (cutis) terdiri atas dermis dan epidermis, pada umumnya
bersisik dan berlendir. Ada empat macam sisik, yaitu sikloid, stenoid, plakoid, dan ganoid.

Di sepanjang sisi tubuh, terdapat titik perasa yang disebut gurat sis yang berfungsi untuk
mengetahui arus dan tekanan dalam air. Endoskeleton (rangka dalam) terdiri atas tulang rawan
atau tulang sejati. Pisces mempunyai ruas tulang belakang. Anggota Pisces juga mempunyai
sepasang rahang, kecuali Agnatha (ikan tak berahang). Sistem organ yang mendukung kehidupan
ikan.
Kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati)
Sesuai namanya, endoskeleton ikan ini terbuat dari tulang keras. Mulut berahang, bergigi, dan
berlidah. Kulit berlendir.bersisik ganoid, sikloid, atau stenoid, atau tidak bersisik. Jantung
beruang dua, darah berwarna pucat mengandung eritrosit yang berinti dan leukosit. Ikan ini juga
mempunyai sistem limfa dan sistem porta renalis. Mempunyai hati yang berkantong empedu.
Lambung dipisahkan dari usus oleh sebuah katup, mempunyai kloaka, tetapi tidak jelas adanya
pankreas. Terdapat gelembung renang. Mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga dalam dengan
tiga saluran semisirkuler dan memiliki otolit untuk keseimbangan. Hidup di laut, rawa-rawa, atau
air tawar. Bernapas dengan insang yang memiliki tutup insang (operkulum).
Contoh:
1. Ikan lele (Ameiurus melas)
2. Belut (Anguilla sp.)
3. Ikan bader (Perca sp.)
4. Kuda laut (Hippocampus sp.)
5. Salmon (Oncorhynchus sp.)
6. Sarden (Sardinops caerulea)
7. Ikan paru (Neoceratodus sp.)
8. Tuna (Somber scombrus)
9. Ikan terbang (Cypselurus sp.)
10. Ikan mas (Carassius auratus)
11. Ikan perak (Cymatogaster aggregatus); merupakan ikan vivipar, fertilisasi internal.

Peranan Pisces bagi kehidupan manusia


Beberapa peranan Pisces yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut.
1. Sumber protein hewani dan vitamin A.
2. Lemak ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh.
3. Di Amerika, Filipina, dan Sri Lanka, sirip ikan cucut dan ikan pari dikeringkan dan direbus,
lalu dibuat gelatin untuk penyedap masakan sup.
4. Bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku, pelapis kotak) atau bahan ampelas dari kulit ikan
cucut yang telah disamak; maka muncullah pabrik penyamak kulit ikan.
5. Mendorong berdirinya pabrik-pabrik pengawetan ikan (misal ikan asin, ikan dalam kaleng,
pindang, asinan telur ikan).
6. Tulang ikan untuk bahan perekat/lem.
7. Sisa-sisa ikan dibuat tepung untuk pupuk atau makanan ternak.
8. Ikan sebagai bahan praktikum atau penelitian demi perkembangan dan kemajuan di bidang
ilmu pengetahuan.
9. Usaha tempt rekreasi dengan tempt pemancingan.
10. Sebagai sumber mata pencarian, misalnya dengan budi daya ikan di kolam, tambak, atau
pemijahan ikan hias di akuarium.

Ada pula jenis ikan yang merugikan karena dapat menyerang dan melukai manusia, misalnya
ikan pari memiliki racun pada ekornya. Ikan cucut sering merusak jaring para nelayan. Beberapa
ikan bear juga memakan ikan atau Crustacea sehingga merugikan bagi manusia. (Dra. D.A.
Pratiwi, 2013)

Ikan mujair (Oreochromis mossambicus)


Ikan mujair merupakan salah satu jenis ikan budidaya air tawar. Umumnya ikan ini dipelihara di
dalam kolam, sawah, sungai dan danau. Namun bisa pula dipelihara di tambak yang berair
payau, karena sifatnya yang euryhaline. Ikan mujair sebenarnya ikan domestikasi yang berasal
dari perairan Afrika dan pertama kali ditemukan di Indonesia di muara sungai Serang pantai
selatan Blitar Jawa Timur pada tahun 1939 (Afandi 1992). Ikan ini memang sekilas mirip dengan
ikan nila. Namun secara morfologi berbeda, walapun masih satu genus. Ikan mujair dapat hidup
pada perairan yang memiliki kadar garam/ salinitas sampai 35 ppm (Harahap, 2014). (Khairul,
2018)

Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) merupakan ikan tawar yang paling tinggi produksinya
dan sudah dibudidayakan di seluruh propinsi di Indonesia. Di Indonesia terdapat beberapa
macam strain ikan mujair, yaitu sinyonya, punten, kumpay, majalaya, kancra domas, taiwan dan
merah (Sari et al., 2017). Ikan mujair merupakan salah satu sumber protein hewani untuk
memenuhi gizi masyarakat Indonesia, sehingga ikan mujair ini mejadi salah satu komoditas ikan
tawar yang banyak dikembangkan di Indonesia (Rupina et al., 2016).

Ikan mujair tergolong jenis ikan yang sangat toleran terhadap perbedaan suhu air antara 14-32º
C. Suhu air optimum yang baik untuk pertumbuhan ikan mujair berkisar 22-28º C. Ikan mujair
mampu beradaptasi terhadap perubahan kandungan oksigen yang terlarut dalam perairan (Arifin,
2016). Ikan mujair mampu beradaptasi terhadap perlakuan fisik seperti seleksi, penampungan,
penimbangan, dan pengangkutan. Sifatnya yang sangat adaptif terhadap lingkungan baru, ikan
mujair dengan berbagai strain-nya tersebar hampir di seluruh penjuru dunia (Ndobe & Ya,2016).

Klasifikasi Ikan Mujair


Sifatnya yang sangat adaptif terhadap lingkungan baru, sehingga sangat mudah untuk ikan
mujair beradaptasi di lingkungan baru. Ikan mujair banyak memiliki sebutan, dalam bahasa
Inggris disebut common carp. Di pulau Jawa, ikan mujair. Ciri khas dari ikan mujair yaitu dagu
berwarna kekuning-kuningan dan tanda tersebut biasanya akan terelihat lebih jelas pada ikan
jantan yang sudah dewasa. Ikan ini memiliki panjang tubuh dua sampai tiga kali dari tinggi
badannya (Prafiadi, Maturahmah, & Barat, 2020). Klasifikasi ikan mujair berdasarkan ilmu
taksonomi hewan (system pengelompokan hewan berdasarkan bentuk tubuh dan
sifat-sifatnya) sebagai berikut.
Kingdom : Animalia Kelas: Actinopterygii
Filum : Chordata Ordo:Perciformes
Famili : Cichlidae Spesies : Oreochromis mossambicus
Genus : Oreochromis
(Sufyan et al., 2019)

Morfologi Ikan Mujair


Ciri-ciri morfologi merupakan ciri-ciri yang menunjukkan bentuk dan struktur suatu organisme.
Karakteristik ikan mujair memiliki bentuk tubuh yang agak memanjang dan sedikit memipih ke
samping (compressed) serta mempunyai ekor yang berwarna jingga kemerahan jika sudah
tumbuh dewasa. Tubuh ikan mujair ditutupi oleh sisik kecuali pada beberapa strain yang
memiliki sedikit sisik. Moncongnya terletak di ujung tengah (terminal). Bibir ikan mujair
terdapat dua pasang sungut (berbel) dan tidak bergigi. Bagian dalam mulut terdapat gigi
kerongkongan (pharynreal teeth) sebanyak tiga baris berbentuk geraham (Prafiadi et al., 2020).
Sirip punggung ikan mujair memanjang dari pangkal kepala (chepal) sampai anal dan bagian
pada siripnya terdapat duri yang digunakan untuk alat perlindungan diri. Sirip pungunggnya
(dorsal) berjari keras, sedangkan di bagian akhir bergigi. Seperti halnya, sirip punggung, bagian
belakang sirip dubur (anal) ikan mujair ini berjari keras dan bergigi pada ujungnya. Sirip ekor
menyerupai kipas yang simetris dan berwarna jingga kemerahan. Sisik ikan mujair relatif besar
dan transparan dengan tipe sisik (cycloid) yang terletak beraturan. Terdapat bagian garis rusuk
(linea lateralis) yang terdapat di sepanjang tubuh dengan posisi melintang dari tutup insang
sampai ke ujung belakang pangkal ekor (Lentera, 2012). (Muhammadiyah).

HASIL & PEMBAHASAN

DOKUMENTASI
ANATOMI
FUNGSI
- Lambung : Lambung merupakan tempat penampungan makanan. Pada dindingnya terdapat
kelanjar yang dapat menghasilkan enzim dan asam lambung dimana cairan ini membantu proses
pencernaan.
- Usus : Usus pada ikan relative besar. Terdapat lipatan-lipatan yang berfungsi untuk
memperluas penyerapan makanan kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas.
- Sirip Pendukung : Sirip pendukung berfungsi untuk membantu keseimbangan tubuh ikan saat
berenang atau bergerak.
- Insang : Insang berfungsi sebagai alat pernafasan untuk ikan.
- Mata : Mata berfungsi sebagai alat penglihatan untuk ikan.

KESIMPULAN
Kita dapat mengetahui apa saja organ organ yang terdapat dalam ikan.

DAFTAR PUSTAKA

Dra. Dwi Astuti Pratiwi, M.Pd., Dra. Sri Maryati, M.Pd., Drs. Suharno, M.Pd., & Drs.
Bambang Suseno, M.Pd. 2013. Penerbit Erlangga.
Khairul. 2018. Jurnal.
Universitas Muhammadiyah Malang. Jurnal.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai