Anda di halaman 1dari 40

STRUKTUR DAN ORGANISASI TUBUH

HEWAN TINGKAT TINGGI

KELOMPOK 4

 Elsa Sri Handayani 19032122


Atiqah Mutiah 19032114
Imam Wahyudi 19032130
Rifani Fachry 19032150
Talia Oktarina 19032158

DOSEN PENGAMPU :

Dr. ZULYUSRI, M.P


STRUKTUR DAN
ORGANISASI TUBUH
HEWAN TINGKAT TINGGI

CIRI UMUM
Terdapat tulang pada bagian belakang, yang terentang dari
bagian bawah kepala hingga mencapai bagian ekor atau tulang
ekor
 Otak pada hewan vertebrata terlindungi oleh tengkorak yang
merupakan tulang yang keras dan juga kuat
 Memiliki bentuk tubuh yang proporsinya adalah simetris
bilateral, dimana apabila tubuh hewan vertebrata yang dibelah
akan menunjukan dua sisi simetris yang sama.
 Memiliki beberapa bagian tubuh yang umum, seperti kepala,
leher, dan juga badan, meskipun tidak mutlak
 Memiliki kelenjar endoksin
 Memiliki susunan syaraf yang terdiri atas otak
dan juga bagian sumsum tulang belakang
 Memiliki suhu tubuh panas dan cenderung
menetap, serta memiliki suhu tubuh yang dingin,
sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada
 Memiliki jenis sistem pernapasan atau respirasi
yang menggunakan paru – paru, insang, dan juga
operculum
 Memiliki alat pencernaan yang memanjang, mulai
dari bagian mulut hingga menuju anus pada
bagian depan tulang belakang hewan
 Memliki dua lapisan kulit, yaitu lapisan epidermis
dan juga bagian endodermis
CIRI UMUM
 Memiliki ekor dan sirip yang memudahkannya untuk berenang dan
menjaga keseimbangan
 Memiliki gelembung renang yang memudahkannya untuk naik
turun di dalam air
 Umumnya bernapas menggunakan insang
 Telinga hanya di dalam. Tidak ada telinga tengah dan telinga luar
 Pada umumnya memiliki kulit bersisik dan licin karena terdapat
selaput lender (glandula mukosa), tetapi ada juga yang tidak
memiliki sisik. Contoh: ikan lele
 Merupakan hewan berdarah dingin
 Suhu tubuhnya dapat berubah-ubah sesuai dengan suhu lingkungan
 Penapasan umumnya dilakukan dengan menggunakan insang
 Umumnya ovipar dan fertilisasi eksternal (di luar tubuh induk)
a) Agnatha (Cyclostomata)
(ikan tidak berahang)

Agnatha (Yunani, an = tidak, gnathus = rahang)


terdapat di Amerika Utara dan Eropa. Sebagian
besar Agnatha hidup di dasar perairan laut atau
air tawar dengan memakan bangkai atau parasit
pada ikan lainnya. Tubuh Agnatha berbentuk
silindris memanjang, berukuran sekitar 76 – 90
cm. Agnatha tidak memiliki rahang namun
memiliki mulut berbentuk lingkaran dan berparut;
memiliki lidah dan gigi tersusun dari zat tanduk;
tidak memiliki sirip yang berpasangan; kulit tidak
bersisik; serta bertubuh lunak dan berlendir.
b. Chondrichthyes (ikan bertulang
rawan)

Chondrichrhyes (Yunani, chondros


= rawan, ichthyes = ikan) hidup di laut.
Kulit tubuhnya rertutup oleh sisik-sisik
plakoid yang kasar, berisi dentin
(mesodermal) dan dilapisi dengan email
(ektodermal). Otot-otot tubuh memiliki
segmen (miotom). Rangka atau
endoskeleton tersusun atas tulang rawan.
Chondrichrhyes memiliki dua pasang
sirip dengan sirip ekor yang pada
umumnya hereroserkal (lobus dorsal
lebih besar).
Osteichthyes (ikan
bertulang sejati).
Osteichthyes (Yunani,
osteon = tulang, ichthys = ikan)
hidup di laut, air tawar, dan
rawa-rawa. Ukuran tubuh
bervariasi, antara 1 cm – 6 m.
Osteichthyes merupakan ikan
bertulang sejati dengan
endoskeleton yang mengandung
matriks kalsium fosfat yang
keras.
MANFAAT
 Yang pada daging ikan merupakan sumber protein tinggi dan
mengandung asam lemak yang tak jenuh.
 Kulit ikan tertentu untuk dibuat tas, dompet, sepatu dan juga jaket.
 Dapat dipelihara sebagai ikan hias di aquarium.
 Pemberantasan nyamuk yang secara biologi, sehingga dapat
mencegah muncul dan terjadinya wabah penyakit demam berdarah
dan juga penyakit malaria.
 Pada tulang ikan bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan lem.
 Sisa-sisa ikan bisa dimanfaatkan dengan dibuat tepung untuk
campuran makanan ternak atau dibuat pupuk tanaman.
 Jenis ikan yang ganas dapat menyerang dan juga membahayakan
manusia terutama bagi perenang, misalnya hiu, piranha, ikan macan
di afrika, salem-karper dan juga ikan kumis dari Amerika Selatan.
CIRI UMUM kaki. Kaki amfibi
 Penutup tubuhnya memiliki selaput renang
berupa kulit yang yang terdapat di antara
berlendir jari-jari kakinya. Kaki ini
 Hewan berdarah dingin berfungsi juga untuk
(poikiloterm) melompat dan berenang.
 Amfibi mengalami  Jantung amfibi terdiri
metamorfosis sempurna. atas tiga ruangan yaitu
dua serambi dan satu
 Hewan ‘berkaki empat’
bilik.
(tetrapoda) dengan alat
gerak berupa dua pasang
Amfibi (amphibia) terbagi menjadi tiga ordo yaitu anura (kodok
dan katak), caudata (salamander), dan gymnophiona (sesilia).

1.ORDO ANURA
Dikenal juga sebagai kodok atau katak. Ordo
ini terdiri atas sekitar 55 famili dengan jumlah
spesies mencapai 6.455 di seluruh dunia.
Indonesia memiliki 351 spesies kodok dan katak
yang telah teridentifikasi. Contoh amfibi dari ordo
Anura yang hidup di Indonesia antara lain Katak
Pelangi (Ansonia latidisca), Katak Bertaring
(Limnocetes sp.), Katak Darah (Leptophryne
cruentata), Bangkong Sungai (Phrynoidis
aspera), Kongkang Jeram (Huia masonii), Kodok
Pohon Kaki Putik (Philautus pallidipes), Kodok
Sawah
 2. Ordo Caudata
Dikenal juga sebagai
salamander. Ordo ini terdiri atas
10 famili dengan total spesies
mencapai 671 jenis. Ordo ini
tidak terdapat di Indonesia.
Contoh hewan amfibi dari ordo
Caudata antara lain Salamander
Raksasa Cina (Andrias
davidianus) yang hidup di
China, Salamander punggung
merah (Plethodon cinereus) di
Amerika Utara.
3.Ordo Gymnophiona atau sesilia dicirikan
dengan bentuk tubuh memanjang mirip cacing
dan kebanyakan ditemukan di Amerika Selatan,
Afrika dan Asia Selatan. Bentuk tubuh dari ordo
ini berbeda dengan jenis amfibi lainnya. Sesilia
memiliki bentuk tubuh mirip dengan belut atau
cacing tanah.
Sesilia hidup di bawah tanah dan di air dan
memiliki tengkorak yang kuat sehingga
memungkinkan ordo spesies ini untuk menggali
hingga jauh ke dalam tanah.
Karena sesilia lebih banyak menghabiskan
waktu di bawah tanah sehingga sesilia jarang
terlihat oleh manusia. Sesilia juga memiliki mata
yang hampir tidak berfungsi yang bentuknya
seperti titik di kepala.
MANFAAT

 Katak diambil daging dan telurnya yang kemudian


dikonsumsi
 Kulit katak dapat dibuat jaket dan barang kerajinan lainnya
jika diberi samak
 Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk yang
dilakukan secara biologi dan juga sebagai pengendali
serangga hama pada pertanian
 Katak dapat digunakan dalam tes kehamilan seperti Bufo
melanostictus, karena dapat menghasilkan hormon perang
gonad yang efeknya sama dengan hormon perangsang
gonad yang terdapat dalam urine wanita hamil
 Dapat digunakan sebagai racun untuk anak panah hal ini
dilakukan orang indian
 Racun bufotalin dan Bufotenin dihasilkan oleh jenis kodok
Bufo marinus yang dimanfaatkan sebagai penguat denyut
jantung.
CIRI UMUM

 Memiliki tulang belakang


 Tubuhnya ditutupi oleh sisik
 Bernapas dengan paru-paru
 Umumnya bertelur (ovivar), walaupun ada
beberapa yang spesies dari ordo Squamata yang
melahirkan (vivivar).
 Berdarah dingin
Reptil atau reptilia dikelompokkan dalam empat ordo, yaitu : Ordo Crocodylia,
Rhynchocephalia, Squamata, dan Testudines.

A.Ordo Crocodilya
terdiri atas famili Gavialidae,
Alligatoridae, dan Crocodylidae. Contoh
jenis reptil dari ordo Crocodilya adalah
buaya, alligator, dan caiman. Di Indonesia
jenis reptil ini yang biasa ditemui adalah :
buaya siam (Crocodylus siamensis), buaya
muara (Crocodylus porosus), buaya irian
(Crocodylus novaeguineae), buaya
senyulong (Tomistoma schlegelii), dan
buaya kalimantan (Crocodylus raninus).

B.Ordo Rhynchocephalia hanya terdiri atas


satu spesies yaitu Tuatara (Sphenodon
punctatus) yang hidup di Selandia Baru.
C.Ordo Squamata
Spesies reptil dari ordo Squamata ini terdiri
atas berbagai jenis kadal dan ular. Contoh reptil
dari ordo ini yang hidup di Indonesia antara
lain komodo (Varanus komodoensis), tokek dan
cicak (famili Gekkonidae), kadal, bunglon,
biawak, ular karung (Acrochordus javanicus),
ular king kobra (Ophiophagus hannah), ular
kepala-dua (Cylindrophis ruffus), ular sanca
bodo (Python molurus), ular tanah
(Calloselasma rhodostoma), ular tikus (Ptyas
korros

D.Ordo Testudines
ordo Testudines ini terdiri atas berbagai jenis
penyu, kura-kura, dan terapin. Beberapa contoh
hewan reptil dari ordo Testudines yang hidup di
Indonesia diantaranya adalah kura-kura Hutan
Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi), berbagai
jenis kura-kura berleher ular, penyu belimbing
(Dermochelys coriacea), penyu sisik
(Eretmochelys imbricata), tuntong (Batagur
baska), tuntong laut (B. borneoensis), dan lain-
lain.
MANFAAT
a).Sebagai predator alami, contohnya ular
memakan tikus, bengkarung memakan
serangga.
b).Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular,
daging kura-kura, dan telur penyu.
c).Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan
manusia sebagai bahan obat-obatan.
d).Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya
ular memangsa hewan ternak dan ular berbisa
dapat membunuh manusia.
CIRI UMUM (homoiothermis)
 Semua tubuhnya terbungkus  Fertilisasi terjadi di dalam
oleh bulu sebuah tubuh. Telur
 Hampir semua aves memiliki yolk besar yang
memiliki sayap terbungkus oleh cangkang
 Tidak memiliki gigi, tapi
yang keras, untuk menetas
memiliki paruh untuk makan. diperlukan sebuah
pengeraman.
 aves adalah hewan berdarah
panas  Jantungnya yang terdiri dari 4
ruang yakni dua buah auricular
 Tidak memiliki vesika urinaria. dan 2 buah ventricula, hanya
Zat-zat ekresi nya setengah pada arcus anterioeus kanan
padat. yang masih ada, erytrocitnya
 Sudah memiliki 12 nervi berinti, berbentuk oval, dan
cranualis conveks.
 Pada suhu tubuhnya tetap
Klasifikasi Aves (Burung)
 1. Ordo ratites : ialah burung yang
mempunyai sayap tapi tidak bisa terbang.
Contohnya : pada burung unta (Struhio
camelus).
 2. Ordo galliformes : Jenis yang satu ini
memiliki kaki yang berfungsi
untuk mengorek dan berlari.
Contohnya : pada ayam kampung (Gallus
gallus bankiva).
 3. Ordo natatores : Jenis yang satu ini
burung yang bisa berenang,kakinya yang
pendek dan memiliki selaput renang di
antara di jari kakinya.
Contohnya pada angsa (Olor columbianus).
 4. Ordo grallatores : Jenis yang satu ini
yaitu burung yang memiliki paruh, leher,
dan tungkai yang panjang.
Contohnya : pada flaminggo
(phoenicoptenoruber).
5. Ordo coraciformes : Jenis yang satu ini
ialah burung yang memiliki paruh dan
bentuk kepala yang besar dan
tungkainya yang pendek. Contohnya
: pada burung rangkong (buceros
rhinoceros).
6. Ordo columbiformes : Jenis yang satu
ini yaitu burung yang
memiliki tembolok yang besar, dan
pemakan biji-bijian.
Contohnya : pada burung merpati
(Columba domestica).
7. Ordo apodiformes : jenis yang satu ini
berkeliaran pada malam hari dan
tidurnya pada siang hari. Contohnya
wallet (chaetura plagica).
8. Ordo oscines : Jenis yang satu ini
yaitu burung yang memiliki suara bagus
karena pada pita suaranya yang baik.
Contohnya pada burung kenari (serinus
canaria).
MANFAAT

 Sebagai bahan industri, contohnya bulu entok yang


dapat digunakan dalam membuat kok (Shuttlecock)
dan untuk pengisi bantal. Bulu ayam dapat dibuat
kemoceng.
 Sebagai bahan untuk membuat obat, misalnya pada
sarang burung walet dan pada telur itik.
 Predator alamiah, yang bertugas memangsa ulat
dan serangga
 Sebagai hiburan, semisal pada burung yang
memiliki suaranya yang merdu dan burung yang
bisa dilatih di dalam permainan sirkus
 Telur dan dagingnya bisa kita konsumsi dan
memiliki kandungan kaya akan protein. Sarang
walet bisa untuk dibuat sop sarang burung.
 Tubuh mammalia terdiri  Bernapas dengan paru-
atas bagian kepala, leher, paru
badan dan ekor.  Sistem ekskresi Mammalia
 Memiliki kelenjar susu mempunyai ginjal
(glandula mammae) pada metanefros
anggota badan seperti  Alat indra yang berupa
dada, perut, atau ketiak. mata, telinga, lidah, dan
 Memiliki rambut, hidung.
sedikitnya dalam satu fase
siklus hidupnya.
 Mammalia bersifat
homoiotern (berdarah
panas).
 Memiliki sistem
pencernaan yang lengkap
Klasifikasi Mammalia

1. Ordo marsupialia (mamalia


berkantung)
Ciri khasnya yaitu pada mamalia
betina memiliki kantung dibagian
depannya. Contohnya seperti
kanguru, kuskus, dan koala.
2. Ordo insektivora
Ciri khusus ordo ini adalah hewan
yang suka memakan serangga, cacing,
dan biji-bijian. Hewan ini memiliki
mata yang tertutup dan cakar yang
besar dan telapak kaki depan lebih
lebar. Contohnya seperti tikus tanah.
3. Ordo dermoptera
Ciri ordo ini adalah ia dapat terbang
karena empat kaki yang ia miliki
membentuk parasut berbulu.
Contohnya seperti monyet terbang
4. Ordo chiroptera
 Mamalia ini dapat terbang
dikarenakan memiliki membran
interdigital diantara kaki depan dan
belakang. Ukuran kaki belakang lebih
kecil. Hewan ini mencari makan
dimalam hari. Contohnya seperti
kelelawar
5. Ordo primata
 adalah mamalia yang termasuk
herbivora, karnivora, ataupun
omnivora. Jari pada bagian tangannya
dapat lebih besar yang memudahkan
untuk ia memanjat. Contohnya seperti
kera, monyet, orang utan, dan
manusia

6. Ordo rodentia
 Ciri khususnya adalah tidak memiliki
gigi taring untuk mengoyak makanan.
Ia dapat hidup di segala habitat.
Contohnya seperti tupai, tikus,
landak, dan mencit.
7. Ordo carnivora
Kelompok hewan ini adalah
yang suka memangsa daging,
sehingga ia juga memiliki gigi
taring dan cakar untuk memburu
mangsanya. Contohnya seperti
anjing, serigala, harimau, dan singa.

8. Ordo lagomorpha
 Ciri-cirinya adalah memakan
tumbuh-tumbuhan. Contohnya
seperti kelinci
9. Ordo cetacea
Yang termasuk dalam ordo ini
adalah mamalia yang hidup di
laut. Contohnya seperti dolpin
laut, dan paus biru

10. Ordo proboscidea


 Yang termasuk ordo ini adalah
semua jenis gajah yang ada di
dunia. Contohnya seperti gajah
Afrika, gajah India, dan juga
gajah yang terdapat di Indonesia
11. Ordo artiodactyla
 Ciri khusunya adalah
memiliki jari kaki berjumlah
genap. Contohnya seperti
kijang, banteng, kambing,
jerapah, unta, dan sapi.
12. Ordo perissodactyla
Ciri khususnya adalah
mamalia yang memiliki jari
kaki yang jumlahnya ganjil.
Contohnya seperti keledai,
kuda, dan tapir.
MANFAAT
 Dapat digunakan dalam pertanian yaitu dengan
membajak tanah sawah, contohnya kerbau
 Sebagai bahan wol, misalnya domba
 Dapat memberantas serangga (nyamuk), contohnya
kelelawar.
 Dikonsumsi sebagai sumber gizi yang banyak
khususnya protein misalnya susu dan daging,
contohnya sapi, kambing, dan kuda.
 Dapat dijadikan penjaga rumah dan pelacak jejak,
contohnya anjing
 Sebagai alat transportasi contohnya kuda penarik soda,
sapi penarik gerobak dan unta
 Barang kerajinan, contohnya tanduk yang dibuat
sendok, gantungan kunci, sisir, dan tusuk konde.
 Hiburan, seperti permainan sirkus, contohnya pada
kuda, singa, gajah, harimau dan lumba-lumba
JARINGAN
1.Jaringan epitel
Adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ
tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
Fungsi dari jaringan epitel antara lain:
1) Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut
2) Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah.
3) Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh
kelenjar keringat dan kelenjar air liur) dan endokrin (tidak
mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui saluran darah,
contoh kelenjar tiroid , kelenjar hipofisis dll)
4) Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori
(neuroepitelium) contoh yang terletak disekitar alat indra.
5) Sebagai jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat
berfungsi sebagai penyerapan zat ke dalam tubuh
.
2. Jaringan ikat
Berfungsi sebagai pengikat, penyokong, dan
pemberi bentuk pada tubuh. Jaringan penguat
sering disebut juga jaringan penyokong atau
jaringan penunjang. Yang termasuk jaringan
penguat yaitu;
Jaringan Pengikat
 Berbeda dengan jaringan epitel, jaringan
pengikat terdiri atas serabut sebagai substansi
dasar, sel-sel dan beberapa cairan ekstraselular
(disebut matriks).
 Fungsi jaringan pengikat antara lain;
◦ 1. mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan
menjadi organdan berbagai organ menjadi system
organ,
◦ 2. menjadi selubung atau melindungi jaringan atau
organ tubuh Berdasarkan struktur dan fungsinya
jaringan ikat dibedakan menjadi :
 a). Jaringan ikat longgar
memiliki ciri sel-selnya jarang dan sebagian tersusun
atas matriks yang mengandung serabut kolagen elastic.
Terdapat di sebagian besar tubuh terutama sekitar organ,
pembungkus pembuluh darah dan saraf. Termasuk jaringan
ini adalah, fibroblast, sel plasma, makrofag dan berbagai sel
darah putih.
 b). Jaringan ikat padat
Sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena
terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan
ini bersifat fleksibel tetapi tidak elastic. Fungsi jaringan ini
adalah menghbungkan berbagai organ tubuh seperti otot
dengan tulang dan tulang dengan tulang. Terdapat pada
selaput urat, selaput pembungkus otot atau fasia, ligament
dan tendon. Fasia adalah jaringan pengikat berbentuk
lembaran yang menyelimuti otot.
Ligamen adalah jaringan pengikat berbentuk seperti tali
yang berperan sebagai penghubung antar tulang.
2.2. Jaringan Tulang Rawan (kartilago)
Kartilago terdiri atas sel-sel tulang rawan yang
terlindung oleh fibrosa tipis dan tersimpan pada satu
rongga dalam matrriks. Matriksnya banyak dengan
komponen utama zat kondrin. Jaringan tulang rawan
merupakan jaringan yang bersifat fleksibel. Fungsinya
untuk menyokong rangka pada embrio dan
bagianbagian dari rangka hewan atau orang dewasa.
 Macam jaringan tulang rawan :
 Jaringan kartilago hyaline, dengan matriks yang
tampak jernih, transparan atau bening dan mengkilap
 Jaringan kartilago fibrosa, matriks berwarna gelap dan
keruh, mempunyai serabut kolagen yang tersusun
sejajar.
 Jaringan kartilago elastin, matriksnya berwarna keruh
kekuningan dan banyak mengandung serabut kolagen
2.3. Jaringan Tulang
Terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam
matriks. Matriksnya tersusun atas zat perekat kolagen dan
endapan garam mineral terutama garam dapur atau kalsium.
Makin bertambah usia hewan atau manusia kadar zat
perekat kolagen makin rendah sedangkan kadar zat
kapurnya meningkat sehingga tulang semakin keras dan
kuat. Proses ini disebut kalsifikasi atau pengapuran.

2.4. Jaringan Darah


Jaringan darah mempunyai sifat dan cirri fisik yang berbeda
dengan jaringan lainnya. Jaringan ini berupa cairan dengan
komponen utama :
a. Sel-sel darah atau bagian padat dari darah. Terdiri dari sel-
sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit).
b. Keeping-keping darah atau trombosit
c. Cairan darah atau plasma darah yang memiliki komponen
utama air.
5. Jaringan Limfa atau getah bening
Adalah bagian darah yang keluar dari pembuluh darah.
Komponen utamanya adalah air, yang di dalamnya terlarut
glukosa, lemak dan garam. Komponen selulernya berupa
limfosit dan granulosit. Fungsi jaringan ini adalah untuk
mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral
dan zat-zat lain dari jaringan ke system pembuluh darah.

3. Jaringan otot
Tersusun atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan
berbagai bagian tubuh.
Dibedakan menjadi tiga ;
a. Otot lurik (otot rangka)
Merupakan otot yang menempel pada rangka. Oleh karena itu,
sering disebut juga otot rangka. Miofibril yang tersusun
sejajar dengan serabut otot membentuk daerah-daerah
terang dan gelap sehingga tampak seperti berlurik-lurik.
Otot lurik mempunyai banyak inti sel Otot lurik bekerja di
bawah kesadaran.
b. Otot polos
Bentuk selnya menyerupai gelendong. Setiap
sel memiliki satu inti sel yang terletak di bagian
tengah sel. Otot polos tidak bekerja di bawah
kesadaran. Otot polos terdapat di organ organ
yang bekerja tanpa sadar (involuntary), seperti
lambung, usus, kandung kemih, dan saluran
pernapasan.
c. Otot jantung
Kerjanya tidak disadari. Akan tetapi, otot
jantung berbeda dengan otot polos. Struktur otot
jantung mirip dengan otot lurik. Namun, selnya
membentuk rantai dan bercabang dengan satu
atau dua inti sel. Otot jantung hanya terdapat di
jantung, tidak terdapat di organ lain
N Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot
O
Jantung
1 Inti sel Satu inti di Banyak inti Satu inti
tengah di tepi
2 Sifat kerja Tidak Menurut Tidak
menurut kehendak menurut
kehendak kehendak
3 Reaksi terhadap Lambat Cepat Lambat
rangsang
4 Letak Dinding Pada Pada
saluran rangka dinding
tubuh, jantung
pembuluh
darah, usus
 4. Jaringan saraf
Berfungsi menanggapi rangsang dan
meneruskan impuls dari satu bagian tubuh ke
bagian tubuh yang lain. Jaringan syaraf tersusun
atas sel-sel saraf atau neuron. Sel saraf terdiri atas
badan sel yang memiliki banyak cabang.cabang-
cabang inilah yang menghubungkan sel saraf yang
satu dengan sel saraf yang lainnya sehingga
terbentuk jaringan syaraf.
Ada tiga macam sel syaraf :
 Sel syaraf motorik
 Sel syaraf sensorik
 Sel syaraf penghubung
 Nodus ini sangat berperan untuk penguatan dan
percepatan pengiriman impuls saraf. Berdasarkan cara
neuron mengirimkan rangsang, neuron dapat
dikelompokkan sebagai berikut.
◦ a. Neuron aferen, menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat,
baik sumsum tulang belakang atau otak. Oleh karena itu,
penerima rangsang ini sering disebut juga neuron sensorik.
◦ b. Neuron intermedier, penghubung antara neuron aferen dan
neuron eferen. Neuron intermedier terdapat di sistem saraf pusat.
Neuron intermedier meneruskan rangsang dari neuron aferen ke
neuron eferen, atau ke neuron intermedier yang lain.
◦ c. Neuron eferen, meneruskan impuls saraf yang diterima dari
neuron intermedier. Pesan yang dikirim menentukan tanggapan
tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh neuron aferen.
Dendrit dari neuron eferen menempel di otot sehingga sering
disebut juga neuron motorik.
DAFTAR PUSTAKA
 http://www.artikelsiana.com/2015/03/mamm
alia-pengertian-ciri-klasifikasi-
peranan.html?m=1
 http://budisma.net/2015/03/ciri-ciri-umum-
mamalia.html
 http://www.softilmu.com/2015/10/pengertian
-struktur-tubuh-ciri-dan.html
 http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian
-Ciri-Struktur-Tubuh-Klasifikasi-Sistem-
Organ-Aves-Adalah.html

Anda mungkin juga menyukai