0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
38 tayangan80 halaman
Dokumen tersebut merangkum anatomi tubuh dari berbagai kelompok hewan, baik yang tidak bertulang belakang (invertebrata) maupun bertulang belakang (vertebrata). Pada invertebrata dijelaskan ciri-ciri anatomi dari hewan bersel tunggal, berpori, berongga, cacing, lunak, berkulit duri, dan berkaki beruas-ruas. Sedangkan pada vertebrata dijelaskan ciri anatomi ikan, amfibi, reptil, bur
Dokumen tersebut merangkum anatomi tubuh dari berbagai kelompok hewan, baik yang tidak bertulang belakang (invertebrata) maupun bertulang belakang (vertebrata). Pada invertebrata dijelaskan ciri-ciri anatomi dari hewan bersel tunggal, berpori, berongga, cacing, lunak, berkulit duri, dan berkaki beruas-ruas. Sedangkan pada vertebrata dijelaskan ciri anatomi ikan, amfibi, reptil, bur
Dokumen tersebut merangkum anatomi tubuh dari berbagai kelompok hewan, baik yang tidak bertulang belakang (invertebrata) maupun bertulang belakang (vertebrata). Pada invertebrata dijelaskan ciri-ciri anatomi dari hewan bersel tunggal, berpori, berongga, cacing, lunak, berkulit duri, dan berkaki beruas-ruas. Sedangkan pada vertebrata dijelaskan ciri anatomi ikan, amfibi, reptil, bur
Dunia Hewan dibedakan menjadi dua yaitu Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan Kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata). KELOMPOK HEWAN TIDAK BERTULANG BELAKANG (INVERTEBRATA) Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) merupakan kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis yang telah dikenali saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan hutan, gua, sampai lumpur dasar laut. Hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan menjadi hewan bersel satu, hewan berpori, hewan berongga, cacing, hewan lunak, hewan berkulit duri, dan hewan berkaki beruas-ruas. Kelompok hewan bersel satu (Protozoa) berukuran sangat kecil sehingga tidak tampak dilihat dengan mata biasa. Hewan bersel satu umumnya hidup di tempat basah, misalnya di laut atau air tawar bahkan di dalam darah. Makanannya berupa tumbuhan dan organisme bersel satu lainnya. Hewan bersel satu berkembang biak dengan cara membelah diri. Contoh hewan bersel satu diantaranya paramecium, mempunyai ukuran sekitar 0,3 mm. Kelompok hewan berpori (Porifera) seluruh tubuhnya berlubang-lubang halus, rangkanya tersusun dari zat kapur, kersik, atau zat tanduk. Hidup di laut yang dangkal dan berair jernih, karena hidup menempel maka tidak bisa bergerak bebas. Contoh hewan berpori adalah spon karang (bunga karang). Spon karang tidak mempunyai syarat atau organ sensor. Makanan dan air didapatkannya melalui lubang pori-pori dan diproses oleh sel khusus yang disebut sel pengembara. Sel pengembara ini yang mendistribusikan makanan ke seluruh tubuh spon karang.
Kelompok hewan berongga (Coelenterata) mempunyai bentuk tubuh seperti tabung. Bentuk tubuhnya bisa beragam tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang dikelilingi oleh alat peraba yang disebut tentakel. Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut. Tubuh hewan berongga terdiri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm) dan sistem otot yang membujur dan menyilang. Contoh hewan berongga antara lain ubur-ubur, hidra, dan anemon laut. Kelompok cacing (Vermes) bertubuh lunak, tidak mempunyai kaki dan rangka. Hidup di tanah dan di air tawar maupun air laut. Ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Tubuh cacing dibedakan dibedakan menjadi tiga, yaitu: - cacing beruas-ruas, contohnya cacing tanah, lintah, dan pacet. - cacing pipih, contohnya cacing pita, cacing hati, dan planaria. - cacing gilik, contohnya cacing perut, cacing tambang, dan cacing kremi.
Kelompok hewan lunak (Mollusca) mempunyai tubuh yang lunak, tidak mempunyai tulang ataupun rangka dan dilindungi oleh cangkang keras yang terbuat dari zat kapur. Tubuh hewan lunak mempunyai kelenjar yang menghasilkan lendir. Ada sekitar 100.000 jenis dalam kelompok hewan lunak, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kupang, sotong, dan keong. Kelompok hewan berkulit duri ( Echinodermata) seluruh tubuhnya tertutup oleh duri, tidak berkepala, dan mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur di luar tubuhnya (eksoskeleton). Hewan berkulit duri mempunyai mulut yang dikelilingi oleh kaki berbentuk tabung yang mempunyai alat pengisap di bagian ujungnya. Mempunyai pencernaan yang baik, tetapi sistem saraf dan sistem peredaran darahnya masih sederhana. Contoh hewan berkulit duri adalah bintang laut, bulu babi, teripang, dan landak laut.
Kelompok hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda) memiliki tubuh yang dilapisi oleh kulit luar yang tersusun dari zat kitin, protein dan zat kapur, membentuk rangka luar. Beberapa jenis tertentu seperti lalat dan ngengat hanya mempunyai kulit luar yang lunak, sedangkan yang lain seperti ketam dan udang laut mempunyai kulit luar yang keras. Tubuh hewan Arthropoda terdiri dari beberapa bagian dan masing- masing bagian mempunyai kaki sendiri-sendiri. Kakinya beruas- ruas dan digunakan untuk berenang atau berjalan. Pada beberapa jenis tertentu juga berfungsi untuk penghisap bahan makanan bahkan untuk pertahanan. Hewan arthropoda dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu lipan, labah-labah, udang-udangan, dan serangga. Kelompok lipan hanya mempunyai kepala dan tubuh yang beruas-ruas dan dilapisi oleh kulit luar yang tersusun oleh zat kitin. Pada kepalanya terdapat sepasang antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan mata sederhana untuk melihat. Pada tiap-tiap bagian tubuh lipan terdapat dua pasang kaki. Tubuh lipan bisa mempunyai 9 sampai 100 bagian tergantung pada jenisnya, dengan demikian kaki lipan sangat banyak akibatnya lipan berjalan pelan dengan gerakan kaki seperti gelombang pada sepanjang badannya. Kelompok labah-labah mempunyai dua bagian utama tubuh, abdomen dan cephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada bekerja sama. Labah-labah mempunyai empat pasang kaki tetapi tidak mempunyai antena peraba. Anggota kelompok labah-labah yang terkenal adalah kalajengking. Panjang kalajengking sekitar 2,5 8 cm.Tubuhnya kecil, mempunyai delapan kaki, dua sumpit besar, dan satu ekor beruas-ruas. Pada ekornya terdapat alat penyengat berbisa yang disediakan oleh sepasang kelenjar racun. Ekornya biasanya dibengkokkan menaik dan maju di atas pungungnya. Kelompok udang-udangan mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Pada beberapa jenis, kepala dan rongga dada jadi satu membentuk cephalothorax. Kulit luarnya keras tersusun dari zat chitin dan zat kapur. Kelompok udang-udangan mempunyai lima pasang antena, dua pasang di atas kepala, dua pasang di rahang bawah, dua pasang di rahang atas dan satu di badan yang berfungsi bila bernapas, berenang, berjalan dan lain-lain. Contoh kelompok udang-udangan adalah udang, kepiting, dan kutu air. Kelompok serangga mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Hampir semua serangga mempunyai sayap, sehingga menjadikan serangga satu-satunya hewan tidak bertulang belakang yang bisa terbang. Bentuk tubuhnya beragam, ada yang panjang, pipih, dan bulat. Ukurannyapun beragam mulai dari 0,2 mm 35 cm. Pada bagian depan kepalanya, serangga mempunyai dua antena yang berfungsi sebagai alat peraba. Serangga mempunyai mata campuran yang terdiri dari ribuan mata tunggal. Pada beberapa jenis serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan lalat, alat perabanya terletak di kaki. Contoh serangga adalah lebah, kupu-kupu, lalat, capung, dan nyamuk. KELOMPOK HEWAN BERTULANG BELAKANG (VERTEBRATA) Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di darat biasanya mempunyai leher. Kelompok ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping untuk memudahkan bergerak di dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan berkerangka tulang sejati. Kelompok ikan berkerangka tulang rawan kerangkanya tersusun dari tulang rawan yang elastis. Terdapat sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut.
Kelompok ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka serta ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor.
Kelompok hewan amfibiadalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya. Kelompok hewan melata (reptil) adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering, bersisik, dan bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya. Kura-kura dan penyu mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus oleh kulit cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan kasar. Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut karapaks dan kulit bagian bawah datar disebut plastron yang berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura- kura. Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang dan berakhir berupa ekor. Leher kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masing-masing kaki. Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang bisa membantu pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerak- gerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari bahaya. Ular mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang tindih, berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular mempunyai lidah bercabang dua yang sering dijulurkan ke luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat pembau yang membantu organ perasa yang terletak di dalam mulutnya. Mata ular selalu terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu lapisan bening. Buaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah 30 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika mulutnya tertutup. Dan gigi keempat pada kedua rahangnya tampak menonjol ketika mulutnya tertutup. Tuatara adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Pertumbuhan dan perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang tubuhnya berkisar 46 24 cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 35 tahun, sedangkan usianya bisa mencapai 100 tahun. Tuatara hanya bisa ditemukan di beberapa kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari tuatara mencari serangga, burung-burung, atau kadal, sedangkan pada siang hari tidur. Burung adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang. Kecepatan burung terbang bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung bisa terbang, misalnya penguin dan burung unta. Penguin berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan sayapnya digunakan untuk menjaga keseimbangan. Hewan menyusui (mamalia) mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada anaknya pada awal pertumbuhan. Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup, mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-paru dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta. Mamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang. Mamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan oposum. Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya . Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya: Kelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci tidak berjalan tetapi meloncat. Simpanse bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari. Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih terang dengan bibir yang tebal. Simpanse menghabiskan waktunya dengan berjalan atau merangkak. Walau demikian simpanse juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-daunan sebagai makanannya. Lumba-lumba termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis. Merupakan hewan menyusui yang hidup di air dan bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba bisa berenang dengan sangat cepat untuk mencari makanannya berupa ikan kecil yang ada di permukaan air. AVERTEBRATA (Hewan tanpa tulang belakang ) 1. Arthropoda ?! A. Ciri-ciri Arthropoda - Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). - Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung oleh rangka luar dari kitin.
- Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat rahang lateral yang beradap- tasi untuk mengunyah dan mengisap. Anus terdapat di bagian ujung tubuh. - Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal (punggung) rongga tubuh. - Sistem pernafasan: Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea. - Sistem saraf berupa tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera. - Arthropoda memiliki alat indera seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet), organ pendengaran (pada insecta) dan statocyst (alat keseimbangan) pada Curstacea. - Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpighi. - Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi kebanyakan internal (di dalam tubuh).
B. Klasifikasi (penggolongan) Arthoproda
Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu:
1. Kelas Crustacea (golongan udang).
2. Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba).
3. Kelas Myriapoda (golongan luwing).
4. Kelas Insecta (serangga).
Untuk dapat memahami klasifikasi Arthropoda secara menyeluruh, perhatikan bagan berikut ini. Gambar 1. Hewan-hewan kelompok Arthropoda Perbedaan dari masing-masing kelas akan dijelaskan berikut ini. Perhatikan tabelnya! CIRI KELAS 1. Crustacea 2.Arachni da 3. Myriapoda 4. Insec ta Tubuh a . Mempuny ai rangka yang keras b . Terdiri atas 2 bagian : kepala- dada dan perut
Terdiri atas 2 bagian : kepala- dada dan perut a . Chilopod a: kepala dan badan gepeng (dorso ventra) b . Diplopod a : kepala dan badan silindris
Terdiri atas kepala, dada dan abdome n (perut) Kaki 1 pasang pada setiap segmen tubuh 4 pasang pada kepala dada 1 pasang atau 2 pasang pada setiap ruas 3 pasang pada dada atau tidak ada Sayap Tidak ada Tidak ada Tidak ada 2 pasang atau tidak ada Antena 2 pasang Tidak ada a . Chilopod a : 1 pasang dan panjang b . Diplopod a : 1 1 pasang pasang dan pendek
Organ Pernafas an Insang atau seluruh permukaan tubuh Paru-paru buku Trakea Trakea Tempat hidup Air tawar, air laut Di darat Di darat Di darat Sekarang silahkan Anda pelajari uraian tiap-tiap kelas dimulai dari Crustacea. 1.Crustacea Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut: a. Struktur Tubuh
Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit. Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu: 1) 2 pasang antena 2) 1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya 3) 1 pasang maksilla 4) 1 pasang maksilliped Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan. Gambar 2. Struktur tubuh Crustacea Cobalah perhatikan gambar di atas! Anda cari/tunjukkan organ struktur tubuh pada bagian kepala dada dan perut. b. Sistem Organ 1) Sistem Pencernaan Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala dada di kedua sisi abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala. 2) Sistem Saraf Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai. 3) Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah. Gambar 3. Struktur dalam Crustacea 4) Sistem Pernafasan Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustaceayang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya. 5) Alat Reproduksi Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapaCrustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh). Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih muda mengalami ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: udang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi. c. Klasifikasi Crustacea Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut: 1) Entomostraca (udang tingkat rendah) Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu: a) Branchiopoda b) Ostracoda c) Copecoda d) Cirripedia
2) Malakostraca (udang tingkat tinggi) Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu: a) Isopoda b) Stomatopoda c) Decapoda
Entomostraca (udang tingkat rendah) Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan. Adapun pembagian ordo yang termasuk Entomostracaantara lain : a) Branchiopoda Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus. Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis. Gambar 4. Contoh : Branchiopoda b) Ostracoda Contoh: Cypris candida, Codona suburdana. Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena. Gambar 5. Contoh Ostracoda c) Copepoda Contoh: Argulus indicus, Cyclops. Hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas. Gambar 6. Contoh Copecoda d) Cirripedia Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina. Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat parasit Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut. Malakostraca (udang tingkat tinggi) Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen). Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan Decapoda. a) Isopoda Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama. Contoh: - Onicus asellus (kutu perahu) - Limnoria lignorum Keduanya adalah pengerek kayu. b) Stomatopoda Contoh: Squilla empusa (udang belalang). Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena. c) Decapoda (si kaki sepuluh) Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya dengan protein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut. Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu: - Udang
1. Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
2. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan payau.
3. Cambarus virilis (udang air tawar)
4. Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
5. Palaemon carcinus (udang sotong) - Ketam
1. Portunus sexdentatus (kepiting)
2. Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
3. Parathelpusa maculata (yuyu)
4. Scylla serrata (kepiting)
5. Birgus latro (ketam kenari)
Perhatikan gambar berikut ini! Gambar 9. Kelompok Malakostraca d) Peran Crustacea bagi Kehidupan Manusia Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain: 1) Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting. 2) Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda. Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain: 1) Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda. 2) Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda. 3) Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam. Sekarang marilah kita pelajari kelas yang ke 2 yang termasuk ke dalam Arthropodayaitu Arachnida. 2. Arachnida Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator. Tempat hidupnya adalah di darat. Ciri-ciri Arachnida - Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina. - Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus. - Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada. - Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal. - Alat pernafasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku. - Alat kelamin jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam). - Sistem saraf tangga tali dengan ganglion dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia. - Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuaikan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun. - Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit. a. Scorpionida
Contohnya: - Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp) - Ketonggeng (Buthus) Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri. b. Arachnoida
Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :
- Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan) - Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara) - Laba-laba penjerat (di Malaysia) - Laba-laba pemburu (di Meksiko) - Laba-laba srigala - Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles reclusa - Tarantula (Rhechostica hentz) Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas. Gambar 10. Beberapa contoh hewan Arachnida c. Aracina contohnya: - Caplak kudis (Sacroptes scabiei) - Caplak unggas (Dermanyssus) - Caplak sapi (Boophilus annulatus) - Tungau (Dermacentor sp.) Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku- buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia. Gambar 11. Jenis-jenis caplak Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya: a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda. c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing. Selesai sudah Anda mempelajari Arachnida dan Crustacea. Cobalah sekarang jawab pertanyaan berikut: 1. a. Sebutkan ciri-ciri Crustacea!
b. Buatlah bagan pengelompokan Crustacea disertai contohnya! 2. Apakah peranan Crustacea bagi manusia? 3. a. Sebutkan ciri-ciri Arachnida!
b. Sebutkan ordo dan contoh Arachnida! 4. Apakah peranan Arachnida bagi manusia? Untuk lebih memahami dan lebih mengenal hewan Arthropoda, cobalah Anda lakukan kegiatan pengamatan bersama teman- temanmu di sekolah dengan bimbingan guru binamu. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan ini sebagai berikut. 1. Botol kosong 2. Lup dan / atau mikroskop 3. Papan bedah 4. Eter (kloroform) 5. Kapas 6. Udang atau kepiting 7. Lipan atau keluwing 8. Laba-laba Lakukan kegiatan ini dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: - Hewan-hewan yang telah Anda bawa dibius terlebih dahulu dengan Eter (chloroform) dengan cara meneteskan cairan tersebut pada kapas. Kemudian letakkan kapas pada tubuh hewan (udang, laba-laba, lipan atau kepiting). - Setelah kelihatan tidak bergerak, cobalah Anda gambarkan hewan-hewan tersebut pada kertas gambar. No Gambar Keterangan Gambar 1.
2.
3.
dst
- Kemudian cobalah bandingkan struktur tubuh hewan tersebut apakah mempunyai ciri yang sama? - Masukkan hasil pengamatan tersebut ke dalam tabel pengamatan berikut. Tabel hasil pengamatan No Hal yang dibandingkan Crustacea Arachnida Keterangan 1. Tubuh
2. Antena
3. Tipe mulut
4. Kaki
5. Organ respirasi
6. Lubang kelamin
7. Mata facet
8. Habitat
Setelah Anda menuliskan pada tabel pengamatan, sekarang cobalah jawab beberapa pertanyaan di bawah ini. 1. Apakah ciri-ciri utama Arthropoda berdasarkan hasil pengamatanmu? 2. Apakah fungsi setiap kaki pada hewan Arthropoda yang Anda amati? 3. Jelaskan peranan Arthropoda bagi manusia! a. Menguntungkan b. Merugikan 4. Apakah yang menjadi dasar udang dan laba-laba dijadikan satu kelompokArthropoda ? Setelah selesai melakukan keiatan pengamatan, marilah kita bahas hewan Arthropoda lainnya yang termasuk kelas Myriapoda dan Insecta. 3. Myriapoda Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang banyak mengandung sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan. Ciri-ciri Myriapoda - Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut. - Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki. - Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut. - Susunan saraf tangga tali. - Sistem pernafasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara. - Sistem peredaran darah terbuka. - Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur. - Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya. Klasifikasi (penggolongan Myriapoda) Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas, yakni: 1. Kelas Chilopoda 2. Kelas Diplopoda Kelas Chilopoda Contoh: kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans. Ciri-cirinya Chilopoda - Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang taring bisa (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora. - Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi. - Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas. - Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede. Kelas Diplopoda Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis) Gambar 13. Julus Nomerensis (kaki seribu) Ciri-cirinya Diplopoda - Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai taring bisa (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi. - Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal. - Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk. - Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang. - Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi. 4. Insecta Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya. Ciri-ciri Insecta, antara lain: - Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut. - Kepala dengan: a. Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena sebagai alat peraba. b. Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit.
- Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium) - Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki. - Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni: a. kaki untuk menggali (anjing tanah) b. kaki untuk meloncat (belalang) c. kaki untuk berenang (kumbang air) d. kaki untuk pengumpul serbuk sari e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah) f. kaki untuk memegang (belalang sembah) - Gambar 14. Berbagai tipe mulut serangga Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap. - Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum. - Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan anus. - Sistem saraf tangga tali. - Sistem pernafasan dengan sistem trakhea. - Sistem peredaran darah terbuka. - Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal. - Tempat hidup di air tawar dan darat. - Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa. Pelajarilah struktur dalam belalang pada gambar berikut! Gambar 15. Struktur dalam belalang Untuk menguji kemampuan Anda, cobalah jawab pertanyaan berikut. 1. Cobalah bandingkan perbedaan ciri-ciri Insecta dengan Myriapoda. 2. Perhatikan gambar struktur tubuh belalang, tunjukkan urutan sistem pencernaannya! Bila Anda kesulitan untuk menjawabnya, cobalah baca sekali lagi uraian di atas dengan seksama. Kemudian coba jawab kembali pertanyaan tersebut. Berikutnya Anda dapat mempelajari mengenai klasifikasi serangga. Klasifikasi (penggolongan) Insecta (serangga) Serangga dalam perkembangannya menuju dewasa mengalami metamorfosis. Metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga mulai dari larva sampai dewasa. Adapula serangga yang selama hidupnya tidak pernah mengalami metamorfosis, misal kutu buku (Episma saccharina). Berdasarkan metamorfisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola danHolometabola. -Hemimetabola Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnyaHemimetabola serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut: 1. Telur 2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit. 3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya. Sebagai contoh pelajarilah daur hidup belalang berikut ini! Gambar 16. Daur hidup belalang Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain: 1. Achyptera atau Isoptera 2. Orthoptera 3. Odonata 4. Hemiptera 5. Homoptera Berikut pelajarilah uraian ordo-ordo tersebut satu persatu dan dimuali dari ordo Archyptera/Isoptera. 1. Ordo Archyptera atau Isoptera
Ciri-ciri ordo Archyptera:
- Metamorfosis tidak sempurna.
- Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti jaringan.
- Tipe mulut menggigit. Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
Keterangan:
Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja, yaitu:
- Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah bertelur.
- Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.
- Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan hewan lain.
- Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.
Perhatikan perkembangan rayap dari telur sampai dewasa pada bagan berikut ini! Gambar 17. Perkembangan telur rayap sampai dewasa 2. Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Ciri-ciri ordo Orthoptera:
- Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebuttegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
- Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
- Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur.
- Mempunyai dua pasang sayap - Tipe mulut mengunyah - Metamorfosis tidak sempurna - Terdapat sepasang mata majemuk yang besar - Antenanya pendek - Larva hidup di air - Bersifat karnivora
Contohnya : - Capung (Aeshna sp) - Capung besar (Epiophlebia) 4. Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
Ciri-ciri Hemiptera :
- Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
- Tipe mulut menusuk dan mengisap
- Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya : - Walang sangit (Leptocorixa acuta) - Kumbang coklat (Podops vermiculata) - Kutu busuk (Eimex lectularius) - Kepinding air (Lethoverus sp) Gambar 19. Contoh hewan Hemiptera 5. Ordo Homoptera (bersayap sama)
Ciri-ciri Homoptera :
- Tipe mulut mengisap - Mempunyai dua pasang sayap - Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan. - Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya : - Tonggeret (Dundubia manifera) - Wereng hijau (Nephotetix apicalis) - Wereng coklat (Nilapervata lugens) - Kutu kepala (Pediculushumanus capitis) - Kutu daun (Aphid sp) Gambar 20. Contoh hewan Homoptera
Kelompok Holometabola Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur larva pupa imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan. Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo: 1. Neuroptera 2. Lepidoptera 3. Diptera 4. Coleoptera 5. Siphonoptera 6. Hymenoptera Selanjutnya pelajarilah uraian tiap-tiap ordo dan dimulai dengan ordo Neuroptera. 1. Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala. Contoh: undur-undur metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa (kepompong), imago) 2. Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
- Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik. - Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur larva kepompong (pupa) imago - Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
b. Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon. - Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.
Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:
a. Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang) Contohnya: - Hama kelapa (Hidari irava) - Hama daun pisang (Erlonata thrax) - Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon) - Kupu sirama-rama (Attacus atlas)
b. Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam) Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot. Contohnya: - Ulat tanah (Agrotis ipsilon) - Ulat jengkol (Plusia signata) - Kupu ulat sutra (Bombyx mori) 3. Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang) Ciri-ciri ordo Diptera: - Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter. Mengalami metamorfosis sempurna. Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis. Contohnya: - Lalat (Musca domestica) - Nyamuk biasa (Culex natigans) - Nyamuk Anopheles - Aedes (inang virus demam berdarah) Gambar 22. Macam-macam Diptera (a) lalat rumah; (b) lalt tze-tze; (c) nyamuk kecil; (d) nyamuk Untuk membedakan nyamuk Culex, Anopheles dan Aedes perhatikan gambar 23 berikut ini! Gambar 23. Perbedaan posisi larva dan pupa nyamuk di dalam air serta posisi nyamuk dewasa dalam keadaan hinggap
4. Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
- Mempunyai dua pasang sayap.
- Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut menggigit.
Contoh:
a. Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan lain-lain. b. Kumbang buas air (Dystisticus marginalis) c. Kumbang beras (Calandra oryzae)
Gambar 24. Hewan kelompok Coleoptera 5. Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera :
- Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
- Mempunyai mata tunggal.
- Tipe mulut mengisap.
- Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala dada dan perut tidak jelas)
- Metamorfosis sempurna
Contoh:
- Pinjal manusia (Pubex irritans) - Pinjal anjing (Ctenocephalus canis) - Pinjal kucing (Ctenocephalus felis) - Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan kuman pes / sampar.
6. Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Ciri-ciri ordo Hymenoptera:
- Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
- Tipe mulut menggigit.
Contoh:
- Lebah madu (Apis mellifera) - Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi kayu pada bangunan rumah
Peranan Insecta dalam Kehidupan Manusia Seperti halnya hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan, diantaranya adalah: 1. Insecta yang menguntungkan
a. Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga. b. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera). c. Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori). d. Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman. e. Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.
2. Beberapa insecta yang merugikan antara lain
a. Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak. b . - Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat. - Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
c. Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk. d . Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai) oleh berbagaiColeoptera, misal: kumbang beras. e. Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun ikan. f. Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.
Setelah Anda mempelajari manfaat serangga bagi kehidupan manusia, untuk lebih mengenal struktur dan fungsi bagian- bagian tubuh serangga sebagai contoh belalang, marilah kita lakukan kegiatan pengamatan. Lakukan pengamatan ini bersama teman-temanmu di sekolah (laboratorium), sebelumnya siapkan alat dan bahannya sebagai berikut. ALAT BAHAN 1. gunting 1. NaOH 10% 2. lup (kaca pembesar) 2. belalang 3. pinset 3. eter/kloroform 4. jarum pentul
5. tabung reaksi
6. cawan petri
7. pembakar spirtus
8. penjepit tabung reaksi
Adapun langkah-langkah kerjanya adalah: 1. Matikan belalang dengan menggunakan eter/kloroform. 2. Amati ketiga pasang kaki belalang tersebut, kemudian gambarkan lengkap dengan keterangan. 3. Dengan menggunakan lup/kaca pembesar amati dan gambarkan struktur mata facet belalang. 4. Amati bagian mulut dengan:
a. memotong kepala belalang dengan menggunakan gunting tepat di leher b. masukkan kepala tersebut ke dalam larutan NaOH 10% dalam tabung reaksi c. masukkan jarum pentul untuk menahan goncangan, d. panaskan larutan NaOH, usahakan jangan sampai meluap, e. bila kepala belalang telah tenggelam ke dasar tabung reaksi, hentikan pemanasan f. angkat lalu cucilah kepala belalang tersebut dengan air, g. gunakan jarum pentul (ditusukkan) pada kepala belalang, amati dengan kaca pembesar (loupe), h. cocokkan bagian itu dengan gambar (A).
5. Amatilah ruas terakhir perut belalang, lalu bandingkan dengan gambar (B). Dengan berakhirnya Anda melaksanakan praktikum mengamati serangga, berarti telah selesai mempelajari Insecta (serangga). Sekarang cobalah baca kembali materi yang telah Anda pelajari, kemudian untuk menguji pemahaman Anda, cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini yang merupakan uji kompetensi 1. Uji Kompentensi Kegiatan1 I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar. 1. Pernyataan berikut merupakan alat gerak yang terdapat pada kepala Crustacea, kecuali
a. 2 pasang antena b. 1 pasang sayang c. 1 pasang maxila pertama d. 1 pasang mandibula e. 1 pasang maxila kedua
2. Laba-laba mempunyai kaki sebanyak
a. 3 pasang b. 4 pasang d. 4 buah e. 5 buah c. 5 pasang
3. Alat keseimbangan pada udang disebut
a. Koklea b. Statocyst c. Statokles d. Halter e. Rostum
4. Entomostraka yang mempunyai kantung telur yang terdapat pada sisi kanan dan kiri tubuh belakang adalah
a. Daphnia b. Eucypris c. Cirripedia d. Cyclops e. Ligia
5. Pedipalpus pada golongan laba-laba jantan berguna sebagai alat
a. Memegang mangsa b. merobek mangsa c. pemintai d. ekskresi e. regulasi
6. Untuk melumpuhkan mangsanya laba-laba mengeluarkan racun yang berasal dari kelenjar racun yang terletak di dalam
a. Pedipalpus b. maxila c. Mandibula d. Kalisera e. Ovavisitor
7. Caplak/kutu kepala manusia termasuk ke dalam ordo
a. Opilonidae b. Scorpionidae c. Mandibula d. Acarinae e. Chilopoda
8. Arthropoda dibagi menjadi kelas-kelas di bawah ini kecuali
a. Insecta b. Myriapoda c. Echninodermata d. Arachnida e. Crustacea
9. Crustacea yang parasit umumnya termasuk
a. Branchiopoda b. Copepoda c. Ostracoda d. Cirripedia e. Malakostraka
10. Kepiting termasuk ordo
a. Dekapoda b. Stomatopoda c. Isopoda d. Copepoda e. Branchiopoda
II. Jawablah dengan benar pertanyaan di bawah ini. .: KEGIATAN BELAJAR 2 MOLLUSCA >>Tujuan : Setelah mempelajari kegiatan belajar ini diharapkan Anda dapat:
1. 2. 3. 4. menjelaskan ciri hewan Mollusca, memberikan beberapa contoh hewan dan kelas Mollusca, membuat diagram daur hidup kerang air tawar, dan menjelaskan manfaat Mollusca bagi manusia.
Mollusca | Gastropoda | Chepalopoda | Pelecypoda/Bivalvia | Amp hineura | Scaphopoda | PeranMollusca bagi manusia | Uji Kompetensi | Kegiatan Belajar 1 | Kegiatan Belajar 3 | Home
Uraian Anda pernah melihat bahkan mungkin makan hewan seperti: kerang, bekicot, keong, cumi-cumi atau sotong. Atau mungkin Anda di rumah mengoleksi berbagai jenis hiasan dari cangkang kerang yang begitu indah. Semua contoh hewan tersebut adalah jenis Mollusca. Memang Mollusca merupakan hewan yang akrab dengan kehidupan manusia, karena jenis hewan ini dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang bergizi atau untuk barang perhiasan. Hewan ini hidup di darat, air tawar dan di laut. Apakah Mollusca ? Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik, bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah dan bekicot. Namun ada pula Mollusca yang tidak memiliki cangkok, seperti cumi-cumi, sotong, gurita atau siput telanjang. Mollusca memiliki struktur berotot yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya berbeda untuk setiap kelasnya. Untuk lebih memahaminya, coba Anda perhatikan gamnar di bawah ini. Dapatkah Anda menjelaskan perbedaan diantara jenis hewan ini? Gambar 25. (a) kerang, (b) siput, (c) cumi-cumi Cangkok kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan cangkok siput berbentuk seperti kerucut yang melingkar. Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan rata. Fungsinya adalah untuk berjalan dengan cara kontraksi otot. Lain halnya dengan kerang yang mempunyai kaki seperti mata kapak yang dipergunakan untuk berjalan di lumpur atau pasir. Sementara itu cumi-cumi dan sotong tidak punya cangkok, kakinya terletak di bagian kepala yang berfungsi untuk menangkap mangsa. Mollusca memiliki alat pencernaan sempurna mulai dari mulut yang mempunyai radula (lidah parut) sampai dengan anus terbuka di daerah rongga mantel. Di samping itu juga terdapat kelenjar pencernaan yang sudah berkembang baik. Peredaran darah terbuka ini terjadi pada semua kelasMollusca kecuali kelas Cephalopoda. Pernafasan dilakukan dengan menggunakan insang atau paru- paru, mantel atau oleh bagian epidermis. Alat ekskresi berupa ginjal. Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang ketiganya dihubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. Alat reproduksi umumnya terpisah atau bersatu dan pembuahan internal atau eksternal. Bagaimana? Sampai di sini jelas bukan? Sekarang kita lanjutkan dengan pembagian kelas Mollusca. Berdasarkan simetri tubuh, ciri kaki dan cangkoknya, Mollusca dibagi menjadi lima kelas, yaitu kelasGastropoda, Cephalopoda, Bivalvia atau Pelecypoda, Amphineura dan kelas Scaphopoda. Berikut akan dibahas satu persatu. A. Klasifikasi Mollusca 1. Kelas Gastropoda
Jika Anda pergi ke pasar, jangan heran apabila dijumpai banyak penjual siput dan bekicot. Karena ternyata jenis hewan ini sangat digemari masyarakat dan bergizi tinggi. Nah, bagaimana dengan Anda, pernahkan makan siput (Lymnea) dan bekicot (Achatina)? Kedua hewan ini adalah jenis hewan kelas Gastropoda. Jenis hewan ini juga ada yang hidup di laut, air tawar dan banyak pula yang hidup di darat. Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan populer. Ada sekitar 50.000 jenis/spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Karena banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan. Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang (vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat. Kenapa hewan ini disebut Gastropoda? Gaster artinya perut, dan podos artinya kaki. JadiGastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak, berjalan dengan perut yang dalam hal ini disebut kaki. Gerakan Gastropoda disebablan oleh kontraksi-kontraksi otot seperti gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke depan. Pada waktu bergerak, kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berfungsi untuk mempermudah berjalan, sehingga jalannya meninggalkan bekas. Hewan ini dapat bergerak secara mengagumkan, yaitu memanjat ke pohon tinggi atau memanjat ke bagian pisau cukur tanpa teriris. Gambar 26. Siput air tawar (lemnaea javanica) Coba Anda perhatikan gambar di atas. Di kepala siput terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada tentakel panjang, terdapat mata. Mata ini hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba dan pembau. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk. Di dalam mulut terdapat lidah parut atau radula dengan gigi-gigi kecil dari kitin. Selanjutnya terdapat kerongkongan, kemudian lambung yang bulat, usus halus dan berakhir di anus. Gastropodaumumnya pemakan tumbuh-tumbuhan atau disebut hewan herbivora. Pernafasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru, sedangkan Gastropodayang hidup di air, bernafas dengan insang. Alat ekskresi berupa sebuah ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam rongga mantel. Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh. Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utama yakni ganglion otak (ganglion cerebral), ganglion visceral atau ganglion organ- organ dalam dan ganglion kaki (pedal). Ketiga ganglion utama ini dihubungkan oleh tali saraf longitudinal, sedangkan tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf transversal ke seluruh bagian tubuh. Di dalam ganglion pedal terdapat statosit (statocyst) yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput air tawar (Lemnaea javanica), siput laut (Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis (Lemnaea trunculata). Nah, sekarang coba Anda cari seekor siput yang masih hidup di sekitar tempat tinggalmu. Biarkan kaki, perut dan kepalanya keluar dari cangkoknya. Perhatikan bagian-bagian tubuhnya. Bagaimana ia bergerak, bernafas atau saat memakan mangsanya. Selanjutnya coba Anda sentuh, apa yang terjadi? Diskusikan dengan temanmu! 2. Kelas Chepalopoda
Sekarang kita lanjutkan pada kelas Cephalopoda. Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh cangkok, kecuali Nautillus. Mengapa cumi-cumi (Loligo), sotong (Sepia) dan gurita (Octopus) disebut jenis Cephalopoda? Cephalopoda (cephale : kepala, podos : kaki) adalahMollusca yang berkaki di kepala. Cumi-cumi dan sotong memiliki 10 tentakel yang terdiri dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek.
Gurita memiliki 8 tentakel. Kaki (tentakel) ini berfungsi sebagai tangan untuk mencari, merasa dan menangkap makanan. Cumi-cumi, sotong dan gurita adalah contoh hewan kelas Cephalopoda. Sekarang perhatikan gambar 27. cumi-cumi! Tubuh cumi-cumi dibedakan atas kepala. Leher dan badan. Di depan kepala terdapat mata yang besar dan tidak berkelopak. Mata ini berfungsi sebagai alat untuk melihat. Masih di dekat kepala terdapat sifon atau corong berotot yang berfungsi sebagai kemudi. Jika ia ingin bergerak ke belakang, sifon akan menyempurnakan air ke arah depan, sehingga tubuhnya bertolak ke belakang. Sedangkan gerakan maju ke depan menggunakan sirip dan tentakelnya.
Gambar 27. Cumi-cumi Apabila Anda makan cumi, di bagian perut tepatnya sebelah sifon akan ditemukan cairan tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen melanin. Fungsinya untuk melindungi diri. Jika dalam keadaan bahaya cumi-cumi menyemprotkan tinta hitam ke luar sehingga air menjadi keruh. Pada saat itu cumi-cumi dapat meloloskan diri dari lawan. Sistem pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi darah seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan insang yang terdapat di rongga mantel. Sedangkan ekskresi dilakukan dengan ginjal. Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan gonad yang terletak dekat ujung rongga mantel. Sistem pencernaan makanan terdiri atas: mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. Juga dilengkapi dengan kelenjar pencernaan yaitu kelenjar ludah, hati dan pankreas. Makanan cumi-cumi berupa ikan, udang dan Mollusca lainnya. Untuk lebih jelasnya, coba Anda bersama teman mencari cumi- cumi yang masih segar. Bedakan kepala, leher, dan badannya! Cari pula rongga mantel dan sifon. Kemudian Anda coba untuk membedahnya. Pembedahan dimulai dengan mengiris bagian leher menuju posterior hingga rongga mantel dapat terbuka. Perhatikan pula otot-otot dan alat dalamnya. Apa yang Anda ketahui? Hasilnya diskusikan dengan temanmu! Nah, ternyata Mollusca kelas Gastropoda dan Cephalopoda tadi sudah tidak asing bagi kita. Mungkin di sekitar Anda banyak ditemukan. Dan tentu saja dengan mempelajari uraian tadi, Anda semakin memahami hewan jenis ini. Nah, sekarang mari kita lanjutkan dengan kelas lainnya yaitu kelas Bivalvia. A. Klasifikasi Mollusca 3. Kelas Bivalvia atau Pelecypoda
Pernahkah anda makan kerang atau remis? Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia. Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk membuat cangkoknya. Gambar 28. Struktur luar kerang air tawar Hewan ini memiliki dua kutub (bi = dua, valve = kutub) yang dihubungkan oleh semacam engsel, sehingga disebut Bivalvia. Kelas ini mempunyai dua cangkok yang dapat membuka dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkok ini berfungsi untuk melindungi tubuh. Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian ventral tipis. Kepalanya tidak nampak dan kakinya berotot. Fungsi kaki untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir. Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu : a. Periostrakum adalah lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi sebagai pelindung. b. Lapisan prismatik, tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma. c. Lapisan nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari lapisan kalsit (karbonat) yang tipis dan paralel. Untuk lebih memahami kelas Bivalvia atau Pelecypoda, di bawah ini adalah gambar bagian-bagian tubuh kerang yang dipotong secara melintang. Perhatikan gambar penampang melintang cangkok dan mantel berikut ini!. Gambar 29. (A) Penampang melintang tubuh Pelecypoda; (B) Penampang melintang cangkok dan mantel Jika Anda memperhatikan kerang yang masih hidup, kaki hewan ini berbentuk seperti kapak pipih yang dapat dijulurkan ke luar. Hal ini sesuai dengan arti Pelecypoda (pelekis = kapak kecil; podos = kaki). Kerang bernafas dengan dua buah insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran (lamela) yang banyak mengandung batang insang. Sementara itu antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini merupakan jalan masuk keluarnya air. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan akhirnya bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama dengan saluran untuk keluarnya air. Sedangkan makanan golongan hewan kerang ini adalah hewan- hewan kecil yang terdapat dalam perairan berupaprotozoa diatom, dll. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus. Perhatikan baik-baik, struktur dalam kerang air tawar pada gambar berikut! Gambar 30. Struktur dalam kerang air tawar Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua. Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal. Untuk memudahkan memahami daur hidup Bivalvia dapat digambarkan melalui contoh daur hidup kerang air tawar pada gambar 31. Gambar 31. Diagram daur hidup kerang air tawar Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam. Untuk lebih memahami lagi coba Anda gambar bagian-bagian kerang yang telah dijelaskan di atas tanpa menuliskan nama bagian-bagiannya. Setelah gambar Anda selesai, tutuplah modul ini. Kemudian berikan nama bagian-bagian pada gambar tersebut. Selanjutnya cocokkan dengan gambar yang ada pada modul. Mudah bukan? Sekarang mari kita lanjutkan pada kelas Amphineura. A. Klasifikasi Mollusca 4. Amphineura
Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai. Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung banyak insang. Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga mempunyai fase larvatrokoper. A. Klasifikasi Mollusca 5. Scaphopoda
Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Jika Anda berjalan-jalan di pantai, hati- hati dengan cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena biasanya hewan ini tumbuh di batu atau benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring. Coba Anda amati gambar hewan berikut ini! Dentalium vulgare hidup di laut dalam pasir atau lumpur. Hewan ini juga memiliki cangkok yang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai kelamin terpisah. Gambar 33. (a) Dentalium vulgare, (b) Struktur tubuh Dentalium sp. Bagaimana sudah paham tentang lima kelas Mollusca tadi? Jika masih belum, coba ulangi sekali lagi. Apabila sudah paham, mari kita lanjutkan dengan mempelajari peran Mollusca bagi kehidupan manusia. B. Peran Mollusca bagi manusia Mengapa banyak orang yang suka makan cumi-cumi, kerang, bekicot, keong atau sotong? Alasannya cukup sederhana, di samping rasanya enak, ternyata hewan ini memiliki kandungan protein yang tinggi. Bagaimana, pernahkah Anda memakannya? Jika pernah, bagaimana rasanya? Hewan ini juga bisa dibudidayakan dan Andapun bisa memelihara hewan ini seperti: tutut, bekicot atau keong dapat dipelihara di kolam. Selain sebagai bahan makanan yang bergizi, cangkok hewan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau dibuat kancing. Ada pula yang suka mengumpulkan berbagai macam cangkang Mollusca untuk koleksi atau perhiasan. Bahkan ada cangkang Mollusca yang digunakan untuk bahan mainan, seperti kuwuk. Sejak abad ke-17 mutiara merupakan barang perhiasan mewah yang diburu kaum jutawan dan harganya cukup mahal. Pernahkah Anda berpikir, darimana mutiara itu dihasilkan? Mutiara dihasilkan dari tiram mutiara seperti Pinctada margaritifera dan Pinctada mertensi dari kelas Pelecypoda(Bivalvia). Mutiara ini ada yang dihasilkan secara alami, dan adapula yang dibudidayakan. Saat ini banyak orang yang membudidayakan tiram untuk menghasilkan mutiara. Caranya, benda asing (kerikil, pasir atau arang) dimasukkan diantara mantel dan cangkok tiram. Ketika benda asing itu ada di tubuhnya, tiram berusaha mengeluarkan dengan cara membungkusnya dengan lendir. Lendir ini akhirnya mengeras dan menjadi mutiara. Mudah bukan? Jika Anda tertarik untuk membudidayakan mutiara, Anda dapat mempelajari dari buku-buku yang khusus membahas budidaya ini. Silahkan Anda mempelajari dan mencobanya. Gambar 34. Perhiasan yang dibuat dari mutiara Di samping menguntungkan, ternyata ada beberapa jenis Mollusca yang merugikan. Misalnya keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit diberantas. Sekarang coba diskusikan dengan temanmu, bagaimana agar jenis Mollusca yang merugikan ini bisa bermanfaat bagi manusia? Bagaimana, sudah paham? Jika masih belum, pelajari kembali terutama bagian yang dianggap sulit. Jangan lupa buat rangkuman isi materi. Kalau sudah paham, coba Anda kerjakan uji kompetensi 2 berikut ini! Anda juga boleh mengerjakan latihan sambil berdiskusi dengan teman dekatmu. Uji Kompentensi Kegiatan 2 Tidak terasa kini Anda telah selesai mempelajari uraian modul kegiatan 2. Sekarang jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan 3 ciri hewan Mollusca! 2. Siput, bekicot dan keong adalah termasuk hewan Mollusca kelas .. 3. Jelaskan perbedaan antara kelas Cephalopoda dan kelas Bivalvia! 4. Sebutkan masing-masing satu contoh Amphineura dan Scaphopoda! 5. Jelaskan 3 contoh manfaat hewan Mollusca bagi manusia! 6. Buatlah bagan daur hidup kerang air tawar! Setelah selesai Anda menjawab uji kompentensi 2 ini, cocokkan jawaban Anda dengan kunci uji kompetensi 2 yang terdapat pada akhir modul. Jika sudah benar, silahkan Anda lanjutkan mempelajari kegiatan belajar 3. Namun apabila masih belum dipahami, coba pelajari kembali. Selamat belajar! Uraian Setelah Anda mempelajari modul tentang Porifera, Coelentarata, Platyhelminthes, Nemathelmintes, dan Annelida, maka sekarang marilah kita pelajari hewan invertebrata lainnya yaitu tentangArthropoda. Apakah Arthropoda ? Setelah Anda mempelajari modul tentang Porifera, Coelentarata, Platyhelminthes, Nemathelmintes, dan Annelida, maka sekarang marilah kita pelajari hewan invertebrata lainnya yaitu tentangArthopoda. A. Ciri-ciri Arthropoda - Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). - Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung oleh rangka luar dari kitin. - Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat rahang lateral yang beradap- tasi untuk mengunyah dan mengisap. Anus terdapat di bagian ujung tubuh. - Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal (punggung) rongga tubuh. - Sistem pernafasan: Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea. - Sistem saraf berupa tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera. - Arthropoda memiliki alat indera seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet), organ pendengaran (pada insecta) dan statocyst (alat keseimbangan) pada Curstacea. - Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpighi. - Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi kebanyakan internal (di dalam tubuh). .: KEGIATAN BELAJAR 3 ECHINODERMATA >>Tujuan : Setelah mempelajari kegiatan belajar ini diharapkan Anda dapat:
1. 2. 3. 4. menjelaskan ciri-ciri tubuh Echinodermata, menjelaskan sistem ambulakral pada Echinodermata, membandingkan ciri-ciri dari masing-masing kelas Echinodermata, dan menjelaskan peranan Echinodermata bagi kehidupan manusia.
Echinodermata | Sistem Tubuh Echinodermata | Klasifikasi Echinodermata | Peran Echinod ermata | Uji Kompetensi | Kegiatan Belajar 1 | Kegiatan Belajar 2 | Home
Uraian Tentunya Anda telah memahami Mollusca sebagai hewan lunak yang bisa hidup di darat, air tawar dan di laut pada kegiatan 2. Nah, pada kegiatan 3 ini Anda akan mempelajari Echinodermata. Jenis hewan ini hanya bisa ditemukan di laut, misalnya bintang laut, bulu babi, landak laut, mentimun laut, dan lain-lain. Mengapa jenis hewan ini disebut Echinodermata? Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinosartinya duri dan derma artinya kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Memang jika Anda meraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeg-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil. Gambar 35. (a) Bintang laut; (b) Bintang ular laut; (c) Bulu babi; (d) Mentimun laut Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda jangan khawatir hewan ini tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini hanya sedikit. Keistimewaan Echinodermata adalah memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya. Di samping itu hewan ini memiliki saluran air yang sering disebut sistem ambulakral. Sistem ini digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk membuka mangsanya yang memiliki cangkok. Ciri umum lainnya adalah pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Sedangkan setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri. Bagaimana? Apakah sampai di sini penjelasan tentang hewan Echinodermata bisa Anda pahami? Coba sekali lagi Anda perhatikan gambar dan uraian di atas. Kemudian rumuskan beberapa ciriEchinodermata dalam buku catatan menurut bahasa Anda sendiri. Hasilnya bandingkan dengan hasil temanmu! A. Sistem Tubuh Echinodermata 1. Sistem Ambulakral
Untuk memudahkan dalam mempelajari sistem ambulakral pada hewan Echinodermata, Anda perhatikan gambar bintang laut (Asterias forbesi) berikut!.. Gambar 36. Struktur tubuh bintang laut Coba Anda perhatikan gambar di atas! Mungkin Anda bisa membayangkan bahwa posisi tubuh hewan ini terbalik. Mulutnya ada di permukaan bawah tubuh dan anusnya ada di permukaan atas tubuh. Coba Anda diskusikan dengan temanmu, kenapa posisinya bisa seperti itu dan bagaimana pengaruhnya dalam kebiasaan hidupnya sehari-hari? Hewan ini memiliki kerangka dalam yang terdiri dari lempeng- lempeng kapur. Lempeng-lempeng kapur ini bersendi satu dengan yang lainnya dan terdapat di dalam kulit. Hewan ini juga umumnya mempunyai duri-duri kecil. Duri-durinya berbentuk tumpul dan pendek. Kemudian apa yang disebut sistem ambulakral? Sistem ambulakral sebenarnya merupakan sistem saluran air. Sistem saluran air ini terdiri atas: a. Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh. b. Saluran batu c. Saluran cincin d. saluran radial, meluas ke seluruh tubuh. e. Saluran lateral f. Ampula g. Kaki tabung Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula. Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini! Gambar 37. Sistem ambulakral pada Echinodermata Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya. Pernahkan Anda membuka kerang yang masih hidup? Jika Anda pernah melakukannya, hal ini jelas tidak mudah, keras. Tetapi bagi hewan ini seperti jenis binatang laut, membuka mangsa kerang merupakan pekerjaan sehari-hari. Caranya ternyata menggunakan sistem ambulakral tadi. Tubuhnya menindih dari atas, kemudian tubuh kerang yang rapat dan keras itu dikelilingi oleh kaki ambulakral. Dengan ketangkasan dan kekuatannya ini cangkang kerang yang keras itu bisa dibuka dan akhirnya ia bisa memakan dagingnya. Sampai di sini bagaimana? Untuk menyegarkan tubuh, silahkan Anda menggerakan tubuh sejenak atau minum air dulu. Jika sudah segar kembali, mari kita lanjutkan! 2. Sistem Reproduksi Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ! Gambar 38. Perkembangan telur bintang laut setelah terjadi pembuahan 3. Sistem Pencernaan Makanan Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu. 4. Sistem Pernafasan dan Ekskresi Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh. 5. Sistem Pencernaan Makanan Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan. 6. Sistem Saraf Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya. Perhatikan gambar berikut ini! Gambar 39. Struktur umum bagian tubuh bintang laut Tampaknya materi ini makin menarik saja. Jangan lupa, catat materi yang Anda anggap penting dalam buku catatan. Ayo kita lanjutkan pada materi selanjutnya! B. Klasifikasi Echinodermata Hewan Echinodermata berdasarkan bentuk tubuhnya dapat dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan Holoturoidea. Penjelasan masing-masing kelas dapat Anda ikuti dalam uraian berikut ini! 1. Asteroidea
Asteroidea sering disebut bintang laut. Sesuai dengan namanya itu, jenis hewan ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Di permukaan kulit tubuhnya terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Hewan ini banyak dijumpai di pantai. Ciri lainnya adalah alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan. Perhatikan gambar di samping ini. Mulut terdapat di permukaan bawah atau disebut permukaan oral dan anus terletak di permukaan atas (permukaan aboral). Kaki tabung tentakel (tentacle) terdapat pada permukaan oral. Sedangkan pada permukaan aboral selain anus terdapat pula madreporit. Madreporit adalah sejenis lubang yang mempunyai saringan dalam menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin. Gambar 40. Bintang laut 2. Echinoidea Jika Anda jalan-jalan di pantai, hati-hati dengan binatang ini karena tubuhnya dipenuhi duri tajam. Duri ini tersusun dari zat kapur. Duri ini ada yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak. Itulah sebabnya jenis hewan ini sering disebut landak laut. Jenis hewan ini biasanya hidup di sela-sela pasir atau sela-sela bebatuan sekitar pantai atau di dasar laut. Tubuhnya tanpa lengan hampir bulat atau gepeng. Gambar 41. Landak laut Ciri lainnya adalah mulutnya yang terdapat di permukaan oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk mengambil makanan. Hewan ini memakan bermacam-macam makanan laut, misalnya hewan lain yang telah mati, atau organisme kecil lainnya. Alat pengambil makanan digerakkan oleh otot yang disebut lentera arisoteteles. Sedangkan anus, madreporit dan lubang kelamin terdapat di permukaan atas. 3. Ophiuroidea Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang- panjang. Kelima tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. Oleh karena itu hewan jenis ini sering disebut bintang ular laut (Ophiuroidea brevispinum) Coba Anda perhatikan gambar di atas! Mulut dan madreporitnya terdapat di permukaan oral. Hewan ini tidak mempunyai anus, sehingga sisa makanan atau kotorannya dikeluarkan dengan cara dimuntahkan melalui mulutnya. Hewan ini hidup di laut yang dangkal atau dalam. Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut, atau mengubur diri di lumpur/pasir. Ia sangat aktif di malam hari. Makanannya adalah udang, kerang atau serpihan organisme lain (sampah). 4. Crinoidea Jika Anda pernah menyelam ke dasar laut, mungkin Anda mengira jenis hewan Crinoidea ini adalah tumbuhan. Memang sekilas hewan ini mirip tumbuhan bunga. Ia memiliki tangkai dan melekat pada bebatuan, tak beda seperti tumbuhan yang menempel di bebatuan. Ia juga memiliki 5 lengan yang bercabang-cabang lagi mirip bunga lili. Oleh karena itu hewan ini sering disebut lili laut (Metacrinus sp). Gambar 43. Lili laut Ciri lainnya mulut dan anus hewan ini terdapat di permukaan oral dan tidak mempunyai madreporit. Hewan ini sering ditemukan menempel dengan menggunakan cirri (akar) pada bebatuan di dasar laut. Ia juga bisa berenang bebas, sehingga jika lingkungan tidak menguntungkan akan pindah dan menempel pada tempat lain. Jenis lainnya adalah Antedon tenella, dengan tubuhnya kecil- kecil, bentuk piala disebut calyx (kaliks) tanpa tangkai. 5. Holoturoidea Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Gerakannya tidak kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi berupa butir-butir kapur di dalam kulit. Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada ujung posterior (aboral). Di sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang sebanyak 10 sampai 30 buah. Tentakel dapat disamakan dengan kaki tabung bagian oral pada Echinodermata lainnya. Tiga baris kaki tabung di bagian ventral digunakan untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal berguna untuk melakukan pernafasan. Selain itu pernafasan juga menggunakan paru-paru air. Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Jika Anda mengganggunya biasanya ia mengkerut. Coba perhatikan gambar di bawah ini! Gambar 44. Teripang / mentimun laut (Thyone briareus) Apakah sampai di sini Anda bisa paham? Jika Anda masih ragu-ragu, coba pelajari sekali lagi! Amati pula gambar dan penjelasannya dengan teliti!Apabila sudah paham, mari kita lanjutkan ke materi selanjutnya! Untuk lebih memahami jenis hewan Echinodermata ini, sangat disarankan Anda pergi ke pantai yang dangkal tapi airnya jernih dan tidak bergelombang. Bagi yang jauh dari pantai, boleh sambil rekreasi bersama teman-temanmu. Kemudian Anda cari hewan bintang laut, bintang ular laut, teripang dan landak laut. Selanjutnya Anda amati semuanya! Perhatikan bagian mulut, gigi, duri, madreporit dan bagian lainnya seperti pembahasan di atas. Jangan lupa Anda catat apa persamaan dan perbedaan dari semua jenis hewan itu, lalu diskusikan dengan temanmu!
C. Peran Echinodermata Bagaimana jadinya jika di laut tidak ada hewan Echinodermata. Para ahli biologi membayangkan mungkin di laut akan menjadi limbah raksasa yang penuh dengan benda berbau busuk. Laut bisa bersih seperti sekarang ini antara lain merupakan jasa hewan Echinodermata. Hewan ini adalah pemakan bangkai, sisa- sisa hewan, dan kotoran hewan laut lainnya. Oleh karena itu hewan ini sering disebut sebagai hewan pembersih laut/pantai. Hewan Echinodermata juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan. Misalnya mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk. Juga telur bulu babi sangat enak untuk dimakan. Jika Anda ingin mencobanya, silahkan! Jenis hewan ini juga sering dijadikan sebagai barang hiasan/koleksi binatang laut yang indah. Di samping itu Echinodermata juga bisa merugikan, karena hewan laut ini sebagai pemakan tiram/kerang mutiara. Juga ada diantara jenis bintang laut yang memakan binatang karang sehingga banyak yang mati. Tidak terasa kini Anda telah menyelesaikan modul ini. Bagaimana, Anda bisa paham? Jika belum paham, coba ulangi sekali lagi. Nah, kalau sudah paham, silahkan Anda kerjakan uji kompetensi berikut ini. Uji Kompentensi Kegiatan 3 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan 3 ciri dari hewan Echinodermata! 2. Jelaskan apa yang dimaksud sistem ambulakral pada hewan Echinodermata! 3. Sebutkan satu contoh jenis hewan kelas Ophiuroidea, Holoturioidea dan Crinoidea! 4. Sebutkan manfaat hewan Echinodermata bagi ekosistem laut dan bagi manusia! 5. Isilah tabel di bawah ini!
No. KelasEchinodermata Bentuk Tubuh Letak Mulut dan Anus Tempat Hidup 1. Esteroidea
2. Echinodermata
3. Ophiuroidea
4. Crinoidea
5. Holoturoidea
KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI 1 I. Pilihan Ganda
1. B 2. B 3. B 4. D 5. A 6. D 7. D 8. C 9. B 10. A
II. Uraian UJI KOMPETENSI 2 1. a. Tubuhnya lunak, tidak memiliki ruas b. Umumnya memiliki cangkok c. Memiliki kaki d. Mempunyai sistem organ tubuh 2. Kelas Gastropoda 3. Pada kelas Cepalopoda kepada digunakan sebagai kaki, fungsinya sebagai tangan yang berguna untuk mencari, merasa dan menangkap makanan, contohnya cumi-cumi, sotong dan gurita. Hewan jenis ini tidak memiliki cangkok. Sedangkan ciri kelas Bivalvia hewan ini memiliki dua cangkok yang dihubungkan semacam engsel. Cangkok ini berfungsi untuk melindungi tubuh, contohnya kerang. 4. Jenis Amphineura: Chiton dan jenis Scaphopoda: Dentalium vulgare 5. a. sebagai bahan makanan yang bergizi tinggi b. sebagai hiasan dinding, kancing atau barang koleksi c. penghasil mutiara 6. Bagan daur hidup kerang air tawar adalah UJI KOMPETENSI 3 1. a. umumnya berkulit duri b. hanya hidup di laut c. umumnya memiliki organ tubuh lima atau kelipatannya d. memiliki sistem ambulakral 2. Sistem ambulakral adalah sistem saluran air yang berfungsi untuk pergerakan, bernafas atau membuka mangsa. 3. Kelas Ophiuroidea: bintang ular laut, kelas Holoturoidea: teripang, kelas Crinoidea: lili laut. 4. a. Pembersih laut karena hewan ini memakan kotoran dan sisa-sisa hewan lainnya. b. Beberapa jenis dapat digunakan sebagai bahan makanan. c. Sebagai barang hiasan dan koleksi binatang laut 5. No. KelasEchinodermata Bentuk Tubuh Letak Mulut dan Anus Tempat Hidup 1. Asteroidea Berbentuk bintang dengan 5 lengan Mulut di permukaan oral dan anus di permukaan aboral Sekitar pantai di batu karang dan di lumpur 2. Echinoidea Hampir bulat / gepeng dipenuhi duri tajam seperti duri landak Mulut di permukaan oral dan anus di permukaan aboral Sela-sela pasir atau bebatuan 3. Ophiuroidea Memiliki 5 lengan panjang- panjang Mulut di daerah oral, tidak mempunyai amus Di sekitar bebatuan, rumput laut atau dalam lumpur / pasir 4. Crinoidea Seperti tumbuhan, memiliki 5 lengan bercabang Mulut dan anus di permukaan oral Menempel di bebatuan di dasar laut 5. Holoturoidea Seperti mentimun, berduri halus, tidak mempunyai lengan Mulut di ujung anterior dan posterior Di tepi pantai
DAFTAR ISTILAH Biliteral Simetris : Bentuk tubuh organisme. Triploblastik : Hewan yang memiliki 3 lapisan lembaga, yaitu : eksoderm, mesoderm, dan endoderm. Lateral : Sisi samping. Sistem saraf tangga tali : Sistem saraf yang terdiri dari sepasang simpul saraf (ganglia) dan 2 tali saraf yang memanjang dan bercabang-cabang melintang seperti tangga tali. Anterior : Bagian depan tubuh, dekat dengan kepala. Posterior : Bagian belakang tubuh, dekat dengan ekor. Abdomen : Bagian perut. Regenerasi : Kemampuan menumbuhkan bagian tubuh yang lepas atau terpisah menjadi individu baru yang lengkap. Parthenogenesis : Pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi. Karapaks : Kulit keras yang menutupi bagian kepala dan dada seperti padaCirripedia dan Decapoda . Kelisera : Alat mulut yang bentuknya runcing, memiliki lubang racun guna melumpuhkan mangsanya pada Arachnida . Pedipalpus : Alat pada mulut yang berupa capit pada arachnida yang berguna untuk memegang mangsanya. Insecta : Kelompok hewan yang memiliki sepasang sayang, 3 pasang kaki dan dalam daur hidupnya mengalami metamorfosis. Kelompok hewan ini disebut juga serangga. Mollusca : Kelompok hewan yang bertubuh lunak, tubuhnya memiliki cangkang luar, contoh hewan mollusca adalah siput, cumi, kerang dan oktopus. Ovipositor : Alat penyimpan telur serangga, bentuknya memanjang, terdapat pada segmen akhir dari abdomennya. Metamorfosis : Perubahan ukuran dan bentuk tubuh Insecta saat berkembang dari muda menjadi dewasa. Herbivora : Hewan pemakan tumbuh-tumbuhan. Karnivora : Pemakan daging hewan lain. Invertebrata : Kelompok hewan yang tidak memiliki tulang punggung. Ganglion Cerebral : Simpul saraf otak. Ganglion Visceral : Simpul saraf organ-organ dalam. Ganglion Pedal : Simpul saraf kaki. Ovotestes : Organ reproduksi yang dapat menghasilkan ovum dan sperma. Hermafrodit : Hewan yang memiliki organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium). Autofertilisasi : Pembuahan sendiri. Gonad : alat penghasil sel kelamin jantan (spermatozoa) ataupun sel kelamin betina (ovum). Berumah dua : Hewan jantan dan hewan betina dapat dibedakan. Mikroflora : Tumbuhan kecil. Mikrofauna : Hewan kecil. Silia : Rambut getar. Bilateral simetris : Bentuk tubuh hewan yang apabila dipotong secara longitudinal, maka akan membentuk menjadi 2 bagian yang sama besar, dan setangkup. Radial simetri : Bentuk tubuh hewan yang apabila dipotong melalui sumbu pusat ke segala arah akan membagi tubuh hewan menjadi 2 atau lebih bagian yang sama. Antena : Sungut. Apterygota : Serangga tak bersayap. Decapoda : Hewan berkaki sepuluh. Imago : Bentuk serangga dewasa. Kokon : Selaput pelindung pupa dari Insecta. Nimfa : Serangga muda yang bentuknya sama dengan bentuk dewasanya, tetapi sebahagian organ tubuhnya belum berkembang dengan baik. Oselus : Mata tunggal . Statocyst : Alat keseimbangan pada udang. Esofagus : Kerongkongan. Eksdisis : Pergantian kulit. Autotomi : Pemutusan sebagian anggota tubuh. Cephalothorax : Bagian kepala menyatu dengan bagian dada. Amubalakral : Kaki pembuluh pada hewan Echinodermata. Ampula : Gelembung otot pada hewan Echinodermata. Parasit : Sifat organisme yang merugikan dan hidup menumpang pada organisme lain. Sifat Ambulakral : Sistem saluran alir pada hewan Echinodermata yang berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Tentakel : Lengan hewan tingkat rendah yang panjang. Ventrikel : Bilik jantung. Pericardial : Ruang tempat jantung. Madreprodit : Lubang yang dilengkapi dengan sejenis saringan tempat keluar masuknya air laut pada Echinodermata. DAFTAR PUSTAKA - Arthur, Alex. Kerang :Seri Eyewitness. Jakarta : PT Saksama, 1992. - Demardjati, Boen S dan Wisnu Wardhana. Taksonomi Avertebrata : pengantar praktek laboratorium. Jakarta : UI Press, 1990. - David and Jennifer George. Marine Life : an illustrated Encyclopedia of Invertebrata in the Sea. Melbourne : Lionel Leventhal, 1979. - Dwidjoseputro D. biologi 1 untuk SMA. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984. - D.A. Pratiwi, et.al. Buku Penuntun Biologi SMU Kelas I. Jakarta : Erlangga, 2000. - Darsana Setiawan, et.al. Biologi SMU 1. Jakarta : Rakaditu - Dadang Sunardi, et.al : Biologi SMU 1, Jakarta : Aries Lima, 1995. - Djamhur Wiratasasmita, Sukarno. Biologi SMA 1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993. - Dadang Sunardi, Drs. Modul SMU Terbuka Arthropoda. Pustekkom, Jakarta. - Oliver, A.PH., Shells of the World. London : Hamlyn, 1975. - Jasin, Maskoeri. Sistematika Hewan : invertebrata dan vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya, 1984. - Kanwil DKI Jakarta. Program Kerja Guru Kelas I, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996. - Supeni, Tri, dkk. Biologi : buku pelajaran Biologi SMU. Jakarta : Erlangga, 1997. - Syamsuri, Istamar, dkk. Biologi 2000, SMU Kelas 1. Jakarta : Erlangga, 2000. - Slamet Prawirohartono. Biologi SMU 1B. Jakarta : Bumi Aksara, 1996. - Tim Penyusun Biologi, Mikrobiologi dan Invertebrata SMA 1. Bandung : Pakor Raya, 1992. RANGKUMAN PENJELASAN ARTHROPODA Posted on | March 8, 2012 | No Comments Arthropoda adalah hewan yang tubuhnya bersegmen (beruas ruas) dan terbagi atas 3 bagian yaitu : bagian kepala (caput) dada (thorax) perut (abdomen) Arthropoda mempunyai kerangka luar (eksoskeleton) yang keras dari bahan kitin. sistem sarafnya sama dengan Annelida, yaitu sistem saraf tangga tali. semua hewan yang termasuk dalam filum Arthropoda seperti udang, kepiting, laba-laba, kaki seribu, dan serangga mepunya kaki yang bersendi sendi. Berdasarkan bagian tubuh serta jumlah pasang kaki, Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas yaitu : Crustacea (udang udangan) Arachnida (laba-laba) Myriapoda (kaki seribu) Insecta (serangga) kelas Crustacea Crustacea yang banyak dikenal adalah udang. tubuh Crustacea terbagi atas dua bagian pokok, yaitu : kepala dada (Cephalo thorax), dan Perut (abdomen) Setiap ruas tubuhnya mempunya sepasang tonjolan kaki (appendix) Pada bagian Anteriornya terdapat dua pasang antena, satu pasang antena panjang dan lainnya pendek. Struktur dan fungsi tubuh crustacea sistem alat tubuh crustacea menunjukkan ciri ciri hewan tingkat tinggi. hewan ini dapat dipisahkan antara jantan dan betina, jarang ditemukan yang hermafrodit. Sistem Pencernaan Crustacea : Alat pencernaanya berupa saluran danjuga mempunay kelenjar penceraan atau hati. hati terletak di kepala-dada di kedua sisi abdomen. sisa sisa pencernaan selain dibuang emlalui anus, juga dibuang melalui alat ekskresi yang disebu kelenjar hijau. Sistem saraf : susunan sarafnya adaalah tangga tali. Ganglion otaknya berhubungan dengan alat indera, seperti alat peraba yang berupa dua pasang antena, alat keseimbangan atau starocyst, dan alat penglihat yang berupa dua mata bertangkai. Sistem respirasi : Crustacea bernapas dengan menggunakan insang, yang terletak di bagian lateral kiri kanan karapaks, sehinggga mudah berkontak dengan air disekitarnya. Klasifikasi Crustacea berdasarkan klasifikasi lama, crustacea dibagi menjadi 2 subkelas : Entomostraca : udang karang rendah misalnya kopepoda dan daphnia yang hidup sebagai zooplankton Malcostraca : yang termasuk dalam ordo ini adalah udang dan kepiting. Hubungan crustacea dengan kehidupan manusia Crustacea, pada umumnya menguntungkan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat crustacea antara lain : merupakan makanan ikan, yakni crustacea yang hidup sebagai zooplankton, yang termasuk ke dalam subkelas Entomostraca merupakan bahan makanan manusia yakni sebagai sumber protein. Makanan ini berasal dari ordo decapoda, yaitu udang dan kepiting. Kelas Arachnida
yang termasuk dalam kelas ini, selain laba laba, juga kalajengkin dan caplak. Tubuh ketiga hewan ini menunjukkan bentuk yang berbeda beda, namun menunjukkan pola yang sama, yang merupakan ciri Arachnida yaitu : Mempunyai 4 pasang kaki Bernapas dengan paru paru buku pada bagian kepada-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal tubuhnya terbagi atas kepala-dada dan perut Struktur dan fungsi tubuh Arachnida peredaran darahnya terbuka, artinya darah tidak selalu berada didalam saluran darah sistem syarafnya adalah sistem tangga tali. ganglion otaknya berhubungan dengan beberapa macam alat indera. misalnya indera perasa berupa rambut perasa yang berada di seluruh permukaan tubuhnya. Juga berhubungan dengan mata tunggal yang umumnya berjumlah 8 pasang dan hanya dapat melihat pada benda yang bergerak. Pada bagian kepala-dada terdapat dua pasang alat mulut. Alat mulut pertama (kalisera), yaitu sepasang alat berbentuk catut yang dilenakpi kelenjar racun untuk melumpuhkan mangsanya. alat mulut kedua (pedipalpus) berbentuk seperti gunting dan berfungsi sebagai alat untuk memegang. Arachnida umumnya hidup teresterial, sehingga bernapasnya dengan menggunakan paru paru. Alat pernapasan ini berbentuk lembaran-lembaran seperti halaman buku sehingga disebut paru-paru buku. Jenis kelamin jantan dan betina terpisah, Telur yang sudah dibuahi disimpan di dalam kokon dari bahan sutera. Klasifikasi Arachnida kelas Arachnida dibagi menjadi 3 ordo yaitu : Scorpionida, contohnya : Thelyphonus (kala) Buthus (ketunggang) Araneida, contohnya : Gastera (laba-laba) Neptila (Kemlanding) Acarina, contohnya : Sarcoptes (caplak) Dermacentor (tungau) Hubungan Arachnida dengan kehidupan manusia Arachnida menguntungkan bagi manusia karena memakan insekta yang merugikan ada juga yang menggangu manusia dan hewan piaraan, yaitu yang termasuk kedalam ordo acarina, misalnya caplak. Hewan ini parasit pada kulit anjing. Acarina lainnya adalah kutu yang menyebabkan penyakit kulit pada manusia (penyakit kurap) dan kutu air yang seiring mengganggu sela sela jari kaki manusia. Kelas Myriapoda Myriapoda adalah anthropoda yang tubuhnya beruas ruas banyak yang sama besar dan bentuknya. sehingga tidak jelas bagian kepala, dada , dan perutnya. tubuh Myriapoda dibagi menjadi dua baigian yaitu : kepala dan abdomen. Pada setiap segmen abdomen terdapt sepasang kaki, misalnya pada keluwing. Struktur dan fungsi tubuh Myriapoda Alat mutlunya terdiri atas 3 pasang rahang, yaitu sepasang mandibula dan dua pasang maksila. hewan yang termasuk dalam kelas ini hidup didarat (teresterial), shingga bernafasnya dengan sistem trakhea. Sistem sararnya sama dengan Arthropoda lain, yaitu sistem saraf tangga tali. Alat mulutnya terdiri atas 3 pasang rahang, yaitu sepasang mandibula dan dua pasang maksila. perkembang biakannya dengan cara bertelur lipan mempunyai satu pasang kaki pada setiap ruasnya, dikepala terdapat kuku yang beracun (berupa satu pasang maksida yang berfungsi untuk membunuh mangsanya yang berupa insekta. Kelas insecta Insecta mempunyai ciri umum, yaitu tubuh yang terbagi atas bagian kepala (caput), dada (thoraks), dan perut (abdomen) Mempunyai 3 pasang kaki dan umumnya memiliki sayap untuk terbang. Insecta bernapas dengan menggunakan trachea. peredaran darahnya terbuka. Jenis kelaminnya terpisah antar jantan dengan betina. Struktur tubuh Insecta Sebagai bahan bahasan dipilih belalang karena banyak dikenal orang. struktur luar Tubuh belalang dapat dibedakan atas 3 bagian yakni : kepala dada perut kepala : pada bagian kepala (caput) terdapat alat mulut, sepasang antena, ocellus, dan mata majemuk atau mata facet . Ocellus atau mata sederhana terdiri atas lapisan kutikula yang transparan, lensa, sel pigmen, dan lapisan penerima rangsang, yakni retina. Maa Facet atau mata majemuk terdiri atas banyak omatidium atau facet Dada : bagian dada terdiri atas 3 ruas/segmen yaitu : segmen prothoraks di sebelah depan. segmen mesothoraks disebelah tengah. segmen metathoraks di sebelah dada paling belakang. Perut: Bagian perut dibagung oleh 11 segmen, pada sisi segmen pertama abdomen belalang terdapat membran tympanum yang berfungsi sebagai alat pendengarannya. struktur dalam sistem respirasi : Insecta bernapas dengan sistem trakhea atau sistem pembuluh sistem peredaran darah : Insecta mempunya peredaran darah terbuka yang terletak di bagian dorsal tubuhnya. alat ini terdiri atas jantung dan aorta yang terbuka di bagian anterior. sistem ekskresi : alat eksresi berupa saluran melapisi yang berjumlah banyak dan berkelok-kelok. saluran saluran ini menampung sisa metabolisme dari cairan tubuh. sisa metabolisme akan dialirkan ke dalam ussus dan akhirnya dikeluarkan melalui anus. sistem saraf : insecta mempunyai sistem saraf tangga tali dan dari ganglion otak terdapat serabut saraf yang berhubungan dengan alat inderanya, misalnya antenanya. Antena pada belalang dilenkapi dengan indera pembau dan peraba, sedangkan indera pengecap terapat pada bagian maksila. Klasifikasi insecta Insecta terbagi menjadi 25 ordo dan kali ini hanya di tampilkan 7 ordo yang paling umum yaitu : Coleoptera, contohnya kumbang Lepidoptera, contohnya kupu kupu Hymenoptera, contohnya semut Diptera, contohnya lalat rumah Hemiptera, contohnya kutu busuk Homoptera, contohnya kutu pohon jeruk Orthopera, misalnya belalang Hubungan Insecta dengan kehidupan manusia Hubungan yang menuntungkan Insecta predator yang menguntungkan petani karena memangsa hama pertanian, misalnya capung dan belalang sembah Insecta parasit pada insecta lain. peristiwa ini menguntungkan petani. lebah madu yang menghasilkan madu dan lilin ulat sutera menghasilkan kira kira 0,04 gr benang sutera setiap kokonnya insekta membantu terjadinya fertilisasi seperti kupu kupu dan lebah. insecta yang makanannya sampah membantu manusia dalam menghancurkan sampah, misalnya lalat, dan kumbang yang larvanya hidup di sampah. hubungan yang merugikan Merugikan dibidang pertanian semua larva lepidoptera merusak tanaman karena pada umumnya memakan daun. kumbang kelapa merusak daun dan batang kelapa penghisap batang padi seperti walang sangit dan lembing menularkan penyakit pada manusia : Nyamuk Anopheles dan Aedes Lalat Tse-tse. Lalat rumah dan kecoa