Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang ikan
hias cupang.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ikan hias cupang ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
BAB I

A. Sejarah Ikan Cupang

Ikan Cupang termasuk ikan yang mempunyai sejarah cukup panjang. Pada tahun 1849
Theodor Cantor menerbitkan sebuah artikel tentang ikan petarung yang kemudian
dinamainya dengan Macropodus pugnax. Pada tahun 1909 C. Tate Regan menyadari bahwa
pendapat Cantor salah dan sebenarnya pugnax adalah spesies yang sebelumnya memang
sudah ada di alam. Regan menamai kembali ikan petarung Cantor dengan nama Betta
splendens yang dikenal sampai sekarang

Sebenarnya semua jenis Betta splendens (cupang) yang tersebar di seluruh dunia berasal
dari jenis sirip pendek (plakat) dan selama bertahun-tahun jenis ini banyak dipelihara oleh
orang-orang di Thailand. Disana mereka memijahkan ikan petarung ini dengan jenis cupang
liar. Tujuan utama mereka adalah untuk mendapatkan petarung yang hebat, baik dari segi
kekuatan, ukuran, gaya bertarung dan warnanya.

Seleksi ini dilakukan dengan melakukan penyilangan dengan cupang dari breeder lain.
Pemenangnya akan menjadi model untuk generasi petarung berikutnya.
Cupang dengan sirip yang panjang ini akhirnya hanya dapat dinikmati keindahannya saja.
Sebenarnya jenis cupang seperti ini sudah ada sejak orang-orang Eropa dan Amerika datang
ke Asia Tenggara pada tahun 1850. Sekitar tahun 1960an, breeder India berhasil
mendapatkan anakan cupang yang mempunyai dua helai sirip ekor sehingga disebut dengan
jenis doubletail. Ciri khas dari jenis ini adalah sirip dada yang sangat lebar dan tubuhnya
sedikit pendek. Karena ingin menghilangkan cirri-ciri ini,maka mereka menyilangkan cupang
doubletail dengan jenis sirip tunggal,tetapi kemudian hasil yang diperoleh justru bermacam-
macam bentuk sirip dada dan perut.

Tetapi penemuan dari jenis sirip dan ekor yang lain masih terus dikembangkan. Semua
orang di seluruh dunia masih berusaha mengembangkan halfmoon dan serit supaya
penyebaran sirip dan bentuk ekornya semakin baik. Pada persilangan halfmoon, yang
diutamakan sekarang adalah penyebaran dan pertumbuhan tulang sirip (halfmoon dengan 4, 8
dan 16 tulang). Semakin baik persebaran tulang sirip maka semakin baik pula dukungan
terhadap ekor yang dibentuknya.
Dukungan ini sangat dibutuhkan ketika ikan semakin tua dan siripnya semakin panjang.
Penemuan halfmoon lainnya adalah overhalfmoon yang penyebaran siripnya lebih dari 180
derajat dan juga halfmoon rosetail.

Ikan Cupang
B. splendens
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Osphronemidae
Upafamili: Macropodusinae
Genus: Betta
Bleeker, 1850

B. Jenis-Jenis Ikan Cupang Hias

Para breeder dan pehobi mengelompokkan jenis ikan cupang berdasarkan penampakan
bentuk dan warnanya. Setiap hasil silangan yang mempunyai bentuk dan karakter yang khas,
akan diberikan nama tersendiri. Jenis-jenis ikan cupang hias adalah sebagai berikut.

Bentuk cupang berdasarkan penilaian kontes Masyarakat Cupang Hias Indonesia (MCHI),
dari kiri ke kanan (1) Halfmoon, (2) Crown Tail, (3) Plakat, (4) Double Tail. (Gambar:
MCHI)
1. Halfmoon ( Bulan Sepotong)
Seperti namanya, jenis ikan cupang halfmoon memiliki sirip dan ekor yang seolah menyatu
membentuk setengah lingkaran. Bila dilihat dari samping, sirip ikan halfmoon berbentuk
seperti bulan sebelah. Ikan cupang halfmoon dipelihara karena keindahannya. Jenis ini
mempunyai varian warna yang beragam mulai dari merah menyala, kuning, dan varian warna
lainnya. Ikan cupang jenis ini pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner
pada tahun 1982.
2. Crown tail (serit)

Indonesia mungkin bisa sedikit berbangga, karena ikan cupang serit dilahirkan oleh para
breeder dari daerah Slipi, Jakarta. Cupang serit menjadi mendunia karena variasi
keindahannya. Di sebut crown tail atau ekor mahkota, karena bila dibalik menghadap ke atas
serit-serit pada ekornya terlihat seperti mahkota raja.
Jenis ikan cupang serit memiliki banyak varian. Ada yang seritnya tunggal, dimana dalam
setiap serit hanya terdapat satu tulang sirip. Ada juga yang berserit dua atau serit ganda.
Keindahan ikan cupang serit sudah diakui dunia dan dipertandingkan di International Betta
Congress (IBC).

C. Perbedaan Jenis Kelamin

Cara membedakan jenis kelamin ikan cupang biasanya sangat sulit di lakukan apabila usia
ikan masih dini sekali, karena memang belum terlihat jelas bentuk tubuh nya. biasanya mulai
dari burayak sampai usia 1 bulan bentuk tubuh cupang tersebut masih samar. Nah apa yang
menjadi faktor pembeda antara ikan cupang jantan dan ikan cupang betina ? dan bagaimana
cara membedakan jenis kelaminnya ? berikut penjelasannya :
Ikan Cupang Jantan :
Anatomy tubuh ikan cupang jantan (pic.:google)
Ikan cupang berkelamin jantan mempunyai ciri khas sebagai berikut :
- Tubuhnya langsing.
- Gerakan cupang jantan biasanya sangat agresif/lincah. (dalam hal ini betina juga ada yg
lincah)
- Ekor (caudal fin) dan sirip (ventral fin/dasi) lebar dan panjang.
- Warna lebih cerah dan menarik dari pada betina.
Ikan Cupang Betina :
Anatomy tubuh ikan cupang betina (pic.:google)
Ikan cupang berkelamin betina mempunya ciri khas sebagai berikut :
- Bertubuh gempal (padat, tidak panjang).
- Gerakan lebih lambat (tidak agresif).
- Ekor (caudal fin) dan sirip (ventral fin/dasi).
- Warna kurang menarik.

D. Cara Budidaya

1. Memilih Indukan Ikan Cupang


Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan indukan jantan dan betina sudah masuk dalam fase
matang gonad atau siap untuk dikawinkan. Adapun ciri-ciri indukan yang telah menunjukkan
siap kawin adalah sebagai berikut.
Untuk cupang jantan:
· Berumur setidaknya 4-8 bulan
· Bentuk badan panjang
· Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif
· Gerakannya agresif dan lincah
Untuk cupang betina:
· Berumur setidaknya 3-4 bulan
· Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
· Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
· Gerakannya lambat
2. Pemijahan Ikan Cupang
Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah, sediakan tempat berupa
wadah dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga
gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina. Sediakan juga tumbuhan air seperti
kayambang.

Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir telur. Telur
tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Berdasarkan pengalaman
para pembudidaya, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dalam satu kali
kawin biasanya hanya dapat dipanen 30-50 ikan cupang hidup.
Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu.
Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Bila dipaksakan, pada
perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan
semakin didominasi kelamin betina.
3. Pakan Ikan Cupang
Pakan favorit yang biasa diberikan pada ikan cupang adalah kutu air , cacing sutera dan larva
nyamuk. Pakan sebaiknya diberikan sesering mungkin, misalnya 3-4 kali sehari. Semakin
sering frekuensinya semakin baik. Lebih baik sedikit-sedikit tapi sering dari pada sekaligus
banyak. Hal ini untuk mengurangi resiko penumpukan sisa pakan yang bisa mengakibatkan
berkembangnya penyakit.
Kutu air bisa didapatkan di selokan-selokan yang tergenang, atau membelinya dari toko
akuarium. Kalau tidak memungkinkan, kita bisa membudidayakan kutu air sendiri. Silahkan
lihat cara budidaya kutu air daphnia dan moina.
4. Perawatan Ikan Cupang
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ikan cupang relatif tahan banting. Bisa dipelihara
dalam akuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan ini tahan terhadap kondisi air yang minim
oksigen. Walaupun begitu, disarankan untuk tetap menjaga kualitas air dengan memberinya
aerasi dan filter pembersih. Agar ikan bisa berkembang sempurna dan selalu dalam kondisi
bugar. Terutama untuk perawatan ikan kontes.
Tidak disarankan memelihara lebih dari satu ikan cupang jantan yang telah dewasa dalam
satu akuarium. Terlebih bila ukuran akuariumnya kecil dan tidak ada tempat berlindung.
Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang satu sama lain. Akibatnya, sirip-siripnya tidak
mulus dan warnanya kurang keluar.
Khusus untuk ikan cupang aduan, kita bisa memasukkannya ke dalam toples kaca kecil.
Berdasarkan beberapa pengalaman, agar ikan lebih agresif simpan di tempat yang gelap.
Jangan meletakkan toples ikan secara berdekatan. Karena ikan cupang aduan akan terus
dalam kondisi siap menyerang dan membenturkan dirinya ke kaca. Berikan sekat tidak
tembus pandang di antara toples-toples tersebut.
Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala. Lihat apakah ada penumpukan
kotoran dan sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan tersebut bisa menimbulkan penyakit
bahkan kematian pada ikan karena pencemaran air.

BAB II

A. Pembenihan Ikan Hias

1. Minyak Ikan

Minyak ikan adalah minyak yang diperoleh dari hati ikan atau bagian-bagian tubuh lainnya.
Produk dapat berupa minyak ikan kasar maupun yang diolah untuk keperluan medis/farmasi
ataupun kosmetik.
2. Tepung Ikan
Tepung ikan atau bagian-bagian ikan yang minyaknya diambil atau tidak, dikeringkan
kemudian digiling.
3. Tulang Ikan
Tulang ikan adalah tulang ikan yang berasal dari hewan mamalia yang dapat dimanfaatkan
dalam bentuk produk intermediate berupa tulang maupun produk lanjutan dalam
penggunaannya untuk keperluan media atau farmasi.
4. Kolagen
Produk yang diekstraksi dari bagian-bagian ikan seperti sisik ikan, kulit, tulang, biasanya
digunakan untuk kebutuhan kosmetik, medis/farmasi.
5. Gelatin
Produk yang diekstrasi dari tulang ikan, umumnya digunakan dalam industry pangan, dan
farmasi. Biasanya digunakan sebagai bahan pengatur elastisitas.
6. Silase
Silase adalah sumber protein atau pakan ternak yang berasal dari ikan yang telah melalui
proses penggilingan baik diambil atau tidak minyaknya.
7. Pupuk Organik Bio Fish
Prosesnya yaitu ikan yang dihancurkan menggunakan blender dan dicampur juga dengan
beberapa sampah pasar seperti buah dan sayur yang sudah busuk. Setelah itu dicampur
dengan tetes tebu dan diamkan selama 14 hari agar mengalami proses fermentasi.

B. Manfaat Ikan Hias

Banyak diketahui manfaat memelihara ikan hias, baik di dalam kolam maupun
akuarium. Salah satu manfaat memelihara ikan hias yang dirasakan setelah menjalani
rutinitas kerja yang menguras tenaga serta pikiran yaitu mengurangi stress dan keletihan.
Cukup meluangkan waktu bebetapa menit untuk duduk di depan kolam, rasa stress dan lelah
akan hilang. Dalam ilmu fengshui, kolam ikan hias di rumah membawa hoki bagi penghuni
rumah. Ikan dipercaya dapat mengusir stress, seperti koi dinilai dapat mengusir stress, seperti
koi dinilai dapat mengusir Chi (pengaruh) buruk yang berada di dalam rumah.

D. Ekosistem Budidaya Pembenihan Ikan Hias

Ikan hias mempunyai kemampuan hidup pada lingkungan yang beragam. Factor
lingkungan hidup ikan yang sangat memengaruhi adalah habitat/air, suhu, pH, kesadahan air,
kandungan oksigen terlarut, dan kecerahan. Budidaya ikan hias harus sesuai dengan kondisi
lingkungan habitatnya. Lingkungan air yang ideal untuk ikan hias adalah temperatur air 24-
300 C, pH 6-7, oksigen terlarut .3 ppm, dan kecerahan air 30-60 cm. Sumber air untuk
budidaya ikan hias antara lain dari air tanah, sungai, dan PAM. Jenis-jenis air tersebut harus
diendapkan dahulu di tendon air minimal 12-24 jam sebelum dipakai agar kandungan oksigen
terlarut cukup dan gas-gas lain yang berbahaya dapat hilang.
Untuk mengondisikan pH (kesadahan) air yang sesuai dengan kehidupan ikan hias
dapat dilakukan dengan memberikan kapur pertanian atau kapur bordo dengan dosis
secukupnya. Kesadahan air menunjukkkan kandungan mineral seperti kalsium, magnesium,
dan seng. Tingginya kesadahan sangat dipengaruhi oleh kondisis lingkungan sekitar, seperti
jenis tanaman sekitar sumber air dan mikroorganisme. Kesadahan air yang ideal untuk
budidaya ikan hias air tawar berkisar 4-12 pH. Kandungan nitrit badan air pada usaha
budidaya ikan berasal dari sisa pakan, kotoran ikan, lumut, tanaman mati yang
terdekomposisi dalam siklus nitrogen. Kandungan nitrit berpengaruh terhadap kesehatan,
serta pertumbuhan dan perkembangan ikan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sangat ramah lingkungan, maksudnya adalah mudah dirawat dan tidak menimpulkan
dampak negatif bagi lingkungan disekitarnya.
2. Selain ramah lingkungan ikan cupang juga mudah dipelihara, kita cukup menyediakan
aquarium yang tidak perlu besar jika tidak ada bisa diganti pake wadah apa aja ntah itu botol,
kaleng ataupun baskom. lalu berikan oksigen plus saringan airnya (jika tidak ada tidak
masalah kok). untuk makanan ikan cupang cukup dikasih uget - uget nah kalau dalam bahasa
indonesianya mungkin cacing merah kecil2!
setelah ini saya akan kembali dengan manfaat yang didapat dari memelihara ikan cupang
tetap di cuci mata.
3. Daya juang yang kuat, ikan cupang bisa bertahan hidup lama walupun tidak di tempat
yang disukainya!

Manfaat yang dapat diambil dari memelihara ikan cupang adalah:


1. Terbebas dari penyakit, kita bisa terbebas dari ancaman wabah penyakit demam
berdarah ataupun malaria dengan cara memasukkan ikan cupang ke dalam bak mandi,
gentong, drum dan segala tempat yang dijadikan tempat penampungan air yang ada indikasi
tempat jentik2 ataupun telur2 nyamuk berada. ikan cupang akan memakan jentik2 dan telur2
nyamuk tersebut sampai tidak tersisa (jangan takut kotoran ikan cupang itu kecil2 dan tidak
berbahaya seperti jentik2 nyamuk!
2. Bisa dijadikan peluang bisnis, ikan cupang itu dapat bertelur sampai puluhan ekor, bila
satu ekor bisa menelurkan 10 ikan cupang baru bagaimana dengan 10 ekor cupang alhasil 100
ikan cupang baru akan menetas. dan apabila 1 ekor ikan cupang baru dijual dengan harga
seribu rupiah maka apabila 100 ekor terjual maka uang yang didapat berapa rupiah…
hitunglah (hati2 pada saat betina bertelur, biasanya sang betina bakal memakan telurnya
sendiri, maka dari itu apabila betina telah menelurkan telurnya baiknya anda memisahkan
sang betina ke tempat lain)!

B. Saran

Dalam membudidaya ikan cupang sebaiknya selalu mengecek kualita airnya karena
kualitas air sangat penting bagi kesehatan ikan cupang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai