Anda di halaman 1dari 15

BAB I

A. Sejarah Ikan Cupang


Ikan Cupang termasuk ikan yang mempunyai sejarah cukup panjang. Pada
tahun 1849 Theodor Cantor menerbitkan sebuah artikel tentang ikan petarung
yang kemudian dinamainya dengan Macropodus pugnax. Pada tahun 1909 C. Tate
Regan menyadari bahwa pendapat Cantor salah dan sebenarnya pugnax adalah
spesies yang sebelumnya memang sudah ada di alam. Regan menamai kembali
ikan petarung Cantor dengan nama Betta splendens yang dikenal sampai sekarang
Sebenarnya semua jenis Betta splendens (cupang) yang tersebar di seluruh
dunia berasal dari jenis sirip pendek (plakat) dan selama bertahun-tahun jenis ini
banyak dipelihara oleh orang-orang di Thailand. Disana mereka memijahkan ikan
petarung ini dengan jenis cupang liar. Tujuan utama mereka adalah untuk
mendapatkan petarung yang hebat, baik dari segi kekuatan, ukuran, gaya
bertarung dan warnanya.
Seleksi ini dilakukan dengan melakukan penyilangan dengan cupang dari
breeder lain. Pemenangnya akan menjadi model untuk generasi petarung
berikutnya.
Karena tidak ada seleksi alam, maka setelah beberapa generasi, cupang yang
diperoleh justru mempunyai sirip dada dan punggung yang panjang. Ikan ini tidak
mempunyai jiwa petarung karena tidak agresif dan tidak dapat bergerak dengan
cepat jika dibandingkan dengan cupang bersirip pendek lainnya. Cupang dengan
sirip yang panjang ini akhirnya hanya dapat dinikmati keindahannya saja.
Sebenarnya jenis cupang seperti ini sudah ada sejak orang-orang Eropa dan
Amerika datang ke Asia Tenggara pada tahun 1850. Sekitar tahun 1960an, breeder
India berhasil mendapatkan anakan cupang yang mempunyai dua helai sirip ekor
sehingga disebut dengan jenis doubletail. Ciri khas dari jenis ini adalah sirip dada
yang sangat lebar dan tubuhnya sedikit pendek. Karena ingin menghilangkan
cirri-ciri ini,maka mereka menyilangkan cupang doubletail dengan jenis sirip
tunggal,tetapi kemudian hasil yang diperoleh justru bermacam-macam bentuk
sirip dada dan perut.
Perlahan-lahan hobi memelihara ikan hias mulai melanda Eropa dan Amerika.
Asia meresponnya dengan melakukan persilangan cupang bersirip panjang secara
besar-besaran. Sekarang para pehobi di Eropa dan Amerika lebih selektif dalam
memilih ikannya supaya karakteristik ikannya tetap terpelihara. Pada tahun 1960,
breeder Amerika, Warren Young berhasil menyilangkan cupang dengan sirip yang

1
sangat panjang dan dinamainya dengan cupang Libby, sesuai dengan nama
istrinya. Ikan ini kemudian dijual ke pehobi di seluruh dunia dan terutama ke
peternak di Asia. Jenis inilah yang kemudian berkembang menjadi jenis veiltail.
Pada saat yang sama, breeder Jerman, Dr. Eduard Schmidt-Focke,
menyilangkan cupang jenis deltatail yang pertama. Jenis ini mempunyai ekor
berbentuk segitiga yang simetris. Maka pada tahun 1967 didirikanlah IBC
(International Betta Congres). Tujuan IBC adalah untuk menyilangkan cupang
yang mempunyai sirip yang lebar dan simetris. Jenis ini mempunyai kapasitas
berenang yang lebih baik. Tetapi perlu waktu yang lama untuk menghasilkan jenis
ini. Pada tahun 1980, para breeder terkenal Amerika seperti Peter Gettner and
Paris Jones, mengembangkan jenis superdelta dengan sirip yang sangat besar.
Pada tahun 1984, orang Perancis Guy Delaval mengimpor jenis ini ke Perancis.
Delaval menyeleksi dan menyilangkannya untuk memperoleh sirip punggung
yang lebih besar. Pada tahun 1987, dia berhasil memperoleh ikan dengan sirip
bersudut 180 derajat. Tetapi Rajiv Massilamoni menganggapnya hal yang
mustahil karena biasanya cupang dengan ekor delta atau superdelta yang asimetris
hanya mempunyai sudut 160 derajat saja. Laurent Chenot and Rajiv Massilamoni
mulai bekerjasama menyilangkan cupang untuk mempertahankan jenis ini. Tetapi
mereka terlalu sering mengawinkan pejantannya dengan saudaranya sendiri
sehingga ikannya tidak mau lagi mendekati betinanya. Akhirnya mereka
menyilangkan cupang yang betinanya berasal dari Delaval sedangkan jantannya
adalah jenis melano doubletail turunan Amerika. Ikan ini kemudian dinamai R39
dan disilangkan dengan semua jenis betina hasil biakan Chenot dan Massilamoni.
Ternyata beberapa ikan mempunyai sirip 180 derajat. Pada tahun 1991 breeder
cupang Amerika bernama Jeff Wilson melihat ikan ini dan menamainya
"halfmoon". Dia mulai bekerjasama dengan Chenot and Massilamoni dan
menyilangkan jenis Amerika dan menghasilkan lebih banyak anakan halfmoon.
Pada tahun 1993, Chenot, Massilamoni dan Wilson menunjukkan jenis ikan
halfmoon mereka pada pameran IBC di Tampa Florida dengan nama
CHENMASWIL. Mereka memenangkan "Best of show". Inilah awalmula demam
halfmoon.
5-10 tahun belakangan ini berbagai jenis ikan dengan sirip yang beraneka
ragam mulai ditemukan. Breeder Indonesia Ahmad Yusuf menemukan jenis serit
(crowntail). Jenis ini mempunyai ciri khas tulang siripnya tumbuh melampaui
sirip. Oleh karena itu penampilannya seperti sisir sehingga ikan ini juga disebut
jenis combtail.

2
Tetapi penemuan dari jenis sirip dan ekor yang lain masih terus
dikembangkan. Semua orang di seluruh dunia masih berusaha mengembangkan
halfmoon dan serit supaya penyebaran sirip dan bentuk ekornya semakin baik.
Pada persilangan halfmoon, yang diutamakan sekarang adalah penyebaran dan
pertumbuhan tulang sirip (halfmoon dengan 4, 8 dan 16 tulang). Semakin baik
persebaran tulang sirip maka semakin baik pula dukungan terhadap ekor yang
dibentuknya.
Dukungan ini sangat dibutuhkan ketika ikan semakin tua dan siripnya semakin
panjang. Penemuan halfmoon lainnya adalah overhalfmoon yang penyebaran
siripnya lebih dari 180 derajat dan juga halfmoon rosetail.
Ikan Cupang

B. splendens
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Osphronemidae
Upafamili: Macropodusinae
Betta
Genus:
Bleeker, 1850
Spesies
B. persephone
B. picta - Cupang bintik
B. pugnax - Cupang penang
B. splendens - Cupang petarung

B. Jenis-Jenis Ikan Cupang Hias


Para breeder dan pehobi mengelompokkan jenis ikan cupang berdasarkan
penampakan bentuk dan warnanya. Setiap hasil silangan yang mempunyai bentuk
dan karakter yang khas, akan diberikan nama tersendiri. Jenis-jenis ikan cupang
hias adalah sebagai berikut.

3
Bentuk cupang berdasarkan penilaian kontes Masyarakat Cupang Hias Indonesia
(MCHI), dari kiri ke kanan (1) Halfmoon, (2) Crown Tail, (3) Plakat, (4) Double
Tail. (Gambar: MCHI)
1. Halfmoon ( Bulan Sepotong)

Seperti namanya, jenis ikan cupang halfmoon memiliki sirip dan ekor yang seolah
menyatu membentuk setengah lingkaran. Bila dilihat dari samping, sirip ikan
halfmoon berbentuk seperti bulan sebelah. Ikan cupang halfmoon dipelihara
karena keindahannya. Jenis ini mempunyai varian warna yang beragam mulai dari
merah menyala, kuning, dan varian warna lainnya. Ikan cupang jenis ini pertama
kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982.
2. Crown tail (serit)

Indonesia mungkin bisa sedikit berbangga, karena ikan cupang serit dilahirkan
oleh para breeder dari daerah Slipi, Jakarta. Cupang serit menjadi mendunia
karena variasi keindahannya. Di sebut crown tail atau ekor mahkota, karena bila
dibalik menghadap ke atas serit-serit pada ekornya terlihat seperti mahkota raja.
Jenis ikan cupang serit memiliki banyak varian. Ada yang seritnya tunggal,
dimana dalam setiap serit hanya terdapat satu tulang sirip. Ada juga yang berserit

4
dua atau serit ganda. Keindahan ikan cupang serit sudah diakui dunia dan
dipertandingkan di International Betta Congress (IBC).

3. Plakat (petarung)

Plakat berasal dari istilah di Thailand yang artinya kurang lebih adalah tarung atau
laga. Sesuai dengan namanya, jenis ikan cupang ini biasa digunakan sebagai
cupang aduan. Thailand memang memiliki tradisi adu cupang yang sudah
melegenda.

Sirip dan ekor cupang plakat biasanya pendek tidak menjumbai seperti serit dan
halfmoon. Karena pendek, sirip tersebut memberikan kesan kokoh dan kekar.
Gerakan ikan cupang plakat tidak terlalu anggun tapi terlihat lebih sangar.

4. Dauble tail (cagak)

Disebut double tail karena bagian ekornya terbelah dua, seperti bercagak dua.
Jenis ikan cupang double tail tergolong sulit dikembangkan. Oleh karena itu
keberadaannya masih jarang dijumpai di pasaran.
C. Perbedaan Jenis Kelamin
Cara membedakan jenis kelamin ikan cupang biasanya sangat sulit di lakukan
apabila usia ikan masih dini sekali, karena memang belum terlihat jelas bentuk
tubuh nya. biasanya mulai dari burayak sampai usia 1 bulan bentuk tubuh cupang
tersebut masih samar. Nah apa yang menjadi faktor pembeda antara ikan cupang

5
jantan dan ikan cupang betina ? dan bagaimana cara membedakan jenis
kelaminnya ? berikut penjelasannya :
Ikan Cupang Jantan :

Anatomy tubuh ikan cupang jantan (pic.:google)

Ikan cupang berkelamin jantan mempunyai ciri khas sebagai berikut :


- Tubuhnya langsing.
- Gerakan cupang jantan biasanya sangat agresif/lincah. (dalam hal ini betina juga
ada yg lincah)
- Ekor (caudal fin) dan sirip (ventral fin/dasi) lebar dan panjang.
- Warna lebih cerah dan menarik dari pada betina.
Ikan Cupang Betina :

Anatomy tubuh ikan cupang betina (pic.:google)

Ikan cupang berkelamin betina mempunya ciri khas sebagai berikut :


- Bertubuh gempal (padat, tidak panjang).
- Gerakan lebih lambat (tidak agresif).
- Ekor (caudal fin) dan sirip (ventral fin/dasi).
- Warna kurang menarik.
D. Cara Budidaya
1. Memilih Indukan Ikan Cupang

6
Untuk memulai budidaya ikan cupang, langkah pertama yang harus disiapkan
adalah mendapatkan indukan atau bibit berkualitas. Indukan yang baik sebisa
mungkin berasal dari keturunan unggul, kondisinya bugar, bebas penyakit dan
cacat bawaan. Simpan indukan jantan dan betina di tempat terpisah.
Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan indukan jantan dan betina sudah masuk
dalam fase matang gonad atau siap untuk dikawinkan. Adapun ciri-ciri indukan
yang telah menunjukkan siap kawin adalah sebagai berikut.
Untuk cupang jantan:
Berumur setidaknya 4-8 bulan
Bentuk badan panjang
Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif
Gerakannya agresif dan lincah
Untuk cupang betina:
Berumur setidaknya 3-4 bulan
Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
Gerakannya lambat

2. Pemijahan Ikan Cupang


Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah, sediakan tempat
berupa wadah dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20
cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina. Sediakan juga
tumbuhan air seperti kayambang.

Tempat yang diperlukan untuk pemijahan ikan cupang

Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir
telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan.
Berdasarkan pengalaman para pembudidaya, tingkat kematian pembenihan ikan
cupang cukup tinggi. Dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat dipanen 30-50
ikan cupang hidup.

7
Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3
minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja.
Bila dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman
jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi kelamin betina.

3. Pakan Ikan Cupang


Pakan favorit yang biasa diberikan pada ikan cupang adalah kutu air , cacing
sutera dan larva nyamuk. Pakan sebaiknya diberikan sesering mungkin, misalnya
3-4 kali sehari. Semakin sering frekuensinya semakin baik. Lebih baik sedikit-
sedikit tapi sering dari pada sekaligus banyak. Hal ini untuk mengurangi resiko
penumpukan sisa pakan yang bisa mengakibatkan berkembangnya penyakit.
Kutu air bisa didapatkan di selokan-selokan yang tergenang, atau membelinya dari
toko akuarium. Kalau tidak memungkinkan, kita bisa membudidayakan kutu air
sendiri. Silahkan lihat cara budidaya kutu air daphnia dan moina.

4. Perawatan Ikan Cupang


Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ikan cupang relatif tahan banting. Bisa
dipelihara dalam akuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan ini tahan terhadap
kondisi air yang minim oksigen. Walaupun begitu, disarankan untuk tetap
menjaga kualitas air dengan memberinya aerasi dan filter pembersih. Agar ikan
bisa berkembang sempurna dan selalu dalam kondisi bugar. Terutama untuk
perawatan ikan kontes.
Tidak disarankan memelihara lebih dari satu ikan cupang jantan yang telah
dewasa dalam satu akuarium. Terlebih bila ukuran akuariumnya kecil dan tidak
ada tempat berlindung. Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang satu sama lain.
Akibatnya, sirip-siripnya tidak mulus dan warnanya kurang keluar.
Khusus untuk ikan cupang aduan, kita bisa memasukkannya ke dalam toples kaca
kecil. Berdasarkan beberapa pengalaman, agar ikan lebih agresif simpan di tempat
yang gelap. Jangan meletakkan toples ikan secara berdekatan. Karena ikan cupang
aduan akan terus dalam kondisi siap menyerang dan membenturkan dirinya ke
kaca. Berikan sekat tidak tembus pandang di antara toples-toples tersebut.
Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala. Lihat apakah ada
penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan tersebut bisa
menimbulkan penyakit bahkan kematian pada ikan karena pencemaran air.

8
E. Perhitungan Laba/Rugi

1. Untuk Modal Minim


- Modal Awal
Bibit ikan dan induk ikan : Rp. 200.000
Akuarium : Rp. 300.000
Total Modal : Rp. 500.000
- Pengeluaran Sebulan
Bibit : Rp. 300.000 Pakan Ikan : Rp. 100.000
Vitamin, dll : Rp. 200.000 Total pengeluaran sebulan : Rp. 600.000

- Keuntungan/bulan
@Rp.5000x10 ekor = Rp. 50.000 x 30 hari = Rp. 1.500.000
- Keuntungan per bulan (bersih)
Rp. 1.500.000 - Rp. 600.000 = Rp. 900.000Balik modal + masa pembiakan 3 bulan

2. Untuk Modal Lumayan Besar


Biaya Investasi
Harga
No. Uraian Volume Satuan Total (Rp)
(Rp)
1. Pembuatan Aquarium 1 M3 1 200.000 200.000
2. Kolam 20x20x25 cm 5 100.000 500.000
3. Peralatan dan Perlengkapan 1 set 1.000.000 1.000.000
4. Botol Air Mineral Bekas 1000 100 100.000
buah
5. Lain-lain 1.000.000
Jumlah 2.800.000
Biaya Operasional
No. Harga
Uraian Volume Satuan Total (Rp)
(Rp)
1. Indukan 10 ekor 100.000 1.000.000
2. Pakan 2 kg 3000 6000
3. Upah Pekerja 2 orang 1.000.000 2.000.000
4. Lain-lain 500.000
Jumlah 3.300.000

9
Sumber Modal
Sumber modal berasal dari pemberi modal (investor) dengan pembagian
keuntungan 60 : 40, dimana 60% Keuntungan diberikan kepada investor dan 40 %
untuk pelaku budidaya

Analisa Laba Rugi


SR = 90 %
1 tahun = 3 siklus
Harga jual = 3.000/ ekor
5 indukan cupang = 1000 anakan/siklus (3.000/tahun)
Pendapatan = (3.000 x 90%) x 3.000
= 8.100.000

keuntungan = Pendapatan - Biaya total operasional


= Rp. 8.100.000,- - Rp. 3.300.000,-
= Rp. 4.800.000,

BAB II
Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya pembenihan ikan hias
berkonsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat.
A. Pembenihan Ikan Hias
B. Aneka Jenis Produk Budidaya Pembenihan Ikan Hias
1. Minyak Ikan

10
Minyak ikan adalah minyak yang diperoleh dari hati ikan atau bagian-bagian
tubuh lainnya. Produk dapat berupa minyak ikan kasar maupun yang diolah
untuk keperluan medis/farmasi ataupun kosmetik.
2. Tepung Ikan
Tepung ikan atau bagian-bagian ikan yang minyaknya diambil atau tidak,
dikeringkan kemudian digiling.
3. Tulang Ikan
Tulang ikan adalah tulang ikan yang berasal dari hewan mamalia yang dapat
dimanfaatkan dalam bentuk produk intermediate berupa tulang maupun
produk lanjutan dalam penggunaannya untuk keperluan media atau farmasi.
4. Kolagen
Produk yang diekstraksi dari bagian-bagian ikan seperti sisik ikan, kulit,
tulang, biasanya digunakan untuk kebutuhan kosmetik, medis/farmasi.
5. Gelatin
Produk yang diekstrasi dari tulang ikan, umumnya digunakan dalam industry
pangan, dan farmasi. Biasanya digunakan sebagai bahan pengatur elastisitas.
6. Silase
Silase adalah sumber protein atau pakan ternak yang berasal dari ikan yang
telah melalui proses penggilingan baik diambil atau tidak minyaknya.
7. Pupuk Organik Bio Fish
Prosesnya yaitu ikan yang dihancurkan menggunakan blender dan dicampur
juga dengan beberapa sampah pasar seperti buah dan sayur yang sudah busuk.
Setelah itu dicampur dengan tetes tebu dan diamkan selama 14 hari agar
mengalami proses fermentasi.
C. Manfaat Ikan Hias
Banyak diketahui manfaat memelihara ikan hias, baik di dalam kolam
maupun akuarium. Salah satu manfaat memelihara ikan hias yang dirasakan
setelah menjalani rutinitas kerja yang menguras tenaga serta pikiran yaitu
mengurangi stress dan keletihan. Cukup meluangkan waktu bebetapa menit untuk
duduk di depan kolam, rasa stress dan lelah akan hilang. Dalam ilmu fengshui,
kolam ikan hias di rumah membawa hoki bagi penghuni rumah. Ikan dipercaya
dapat mengusir stress, seperti koi dinilai dapat mengusir stress, seperti koi dinilai
dapat mengusir Chi (pengaruh) buruk yang berada di dalam rumah.
D. Ekosistem Budidaya Pembenihan Ikan Hias
Ikan hias mempunyai kemampuan hidup pada lingkungan yang beragam.
Factor lingkungan hidup ikan yang sangat memengaruhi adalah habitat/air, suhu,
pH, kesadahan air, kandungan oksigen terlarut, dan kecerahan. Budidaya ikan hias

11
harus sesuai dengan kondisi lingkungan habitatnya. Lingkungan air yang ideal
untuk ikan hias adalah temperatur air 24-300 C, pH 6-7, oksigen terlarut .3 ppm,
dan kecerahan air 30-60 cm. Sumber air untuk budidaya ikan hias antara lain dari
air tanah, sungai, dan PAM. Jenis-jenis air tersebut harus diendapkan dahulu di
tendon air minimal 12-24 jam sebelum dipakai agar kandungan oksigen terlarut
cukup dan gas-gas lain yang berbahaya dapat hilang.
Untuk mengondisikan pH (kesadahan) air yang sesuai dengan kehidupan
ikan hias dapat dilakukan dengan memberikan kapur pertanian atau kapur bordo
dengan dosis secukupnya. Kesadahan air menunjukkkan kandungan mineral
seperti kalsium, magnesium, dan seng. Tingginya kesadahan sangat dipengaruhi
oleh kondisis lingkungan sekitar, seperti jenis tanaman sekitar sumber air dan
mikroorganisme. Kesadahan air yang ideal untuk budidaya ikan hias air tawar
berkisar 4-12 pH. Kandungan nitrit badan air pada usaha budidaya ikan berasal
dari sisa pakan, kotoran ikan, lumut, tanaman mati yang terdekomposisi dalam
siklus nitrogen. Kandungan nitrit berpengaruh terhadap kesehatan, serta
pertumbuhan dan perkembangan ikan.
E. Teknik Pengemasan Hasil Budidaya Pembenihan Ikan Hias Saat Ikan Siap
Dijual/Dikirim
Pengemasan ikan hias hidup biasanya menggunakan kantong plastic. Kantong
plastikndipilih yang kuat dan rangkap dua untuk menghindari kebocoran. Untuk
keselamatn ikan, jumlah ikan yang dimasukkan dalam kantong plastic harus
disesuaikan dengan kemampuan daya tampungnya. Selain itu perbandingan isi
ikan dengan jumlah air dan oksigen juga harus sesuai. Sebaiknya kantong plastic
hanya diisi air bagian . Air yang dimasukkan ke dalam kantong plastic harus
steril dan sudah difiltrasi. Setelah kantong plastic diisi air, ikan dimasukkan
kedalamnya. Berat/jumlah ikan yang dimasukkan sebaiknya sama
perbandingannya dengan berat/volume air. Cara menghitung perbandingan dapat
dilakukan dengan menimbang atau menghitung jumlah ikan. Baru kemudian, sisa
isi kantong plastic diisi oksigen dan diikat kuat agar oksigen tidak keluar atau
bocor. Sebelum diangkut, agar lebih aman, plastic berisi ikan dikemas terlebih
dahulu dengan menggunakan karton. Karton yang digunakan harus kuat sehingga
tidak mudah rusak saat penanganan dan selama perjalanan.
Contoh Pengemasan Ikan Hias

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Sangat ramah lingkungan, maksudnya adalah mudah dirawat dan tidak


menimpulkan dampak negatif bagi lingkungan disekitarnya.
2. Selain ramah lingkungan ikan cupang juga mudah dipelihara, kita cukup
menyediakan aquarium yang tidak perlu besar jika tidak ada bisa diganti
pake wadah apa aja ntah itu botol, kaleng ataupun baskom. lalu berikan
oksigen plus saringan airnya (jika tidak ada tidak masalah kok). untuk

13
makanan ikan cupang cukup dikasih uget - uget nah kalau dalam bahasa
indonesianya mungkin cacing merah kecil
3. setelah ini saya akan kembali dengan manfaat yang didapat dari memelihara
ikan cupang tetap di cuci mata.
4. Daya juang yang kuat, ikan cupang bisa bertahan hidup lama walupun tidak
di tempat yang disukainya!

Manfaat yang dapat diambil dari memelihara ikan cupang adalah:


1. Terbebas dari penyakit, kita bisa terbebas dari ancaman wabah penyakit
demam berdarah ataupun malaria dengan cara memasukkan ikan cupang ke
dalam bak mandi, gentong, drum dan segala tempat yang dijadikan tempat
penampungan air yang ada indikasi tempat jentik2 ataupun telur2 nyamuk
berada. ikan cupang akan memakan jentik2 dan telur2 nyamuk tersebut
sampai tidak tersisa (jangan takut kotoran ikan cupang itu kecil2 dan tidak
berbahaya seperti jentik2 nyamuk!
2. Bisa dijadikan peluang bisnis, ikan cupang itu dapat bertelur sampai
puluhan ekor, bila satu ekor bisa menelurkan 10 ikan cupang baru
bagaimana dengan 10 ekor cupang alhasil 100 ikan cupang baru akan
menetas. dan apabila 1 ekor ikan cupang baru dijual dengan harga seribu
rupiah maka apabila 100 ekor terjual maka uang yang didapat berapa
rupiahhitunglah (hati2 pada saat betina bertelur, biasanya sang betina
bakal memakan telurnya sendiri, maka dari itu apabila betina telah
menelurkan telurnya baiknya anda memisahkan sang betina ke tempat lain)

3. Bisa menghilangkan stress, apabila kita melihat ikan cupang kata orang bisa
menghilangkan stress ini dikarenakan ikan cupang yang memiliki warna
yang indah dan sirip yang lebat dan panjang
B. Saran
Dalam membudidaya ikan cupang sebaiknya selalu mengecek kualita airnya
karena kualitas air sangat penting bagi kesehatan ikan cupang tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. http://cupanghiasgrosir.blogspot.co.id/2012/10/sejarah-di-temukannya-ikan-
cupang.html
2. http://alamtani.com/mengenal-jenis-jenis-ikan-cupang.html
3. http://rumahbettapekanbaru.blogspot.co.id/2014/04/perbedaan-ikan-
cupang-jantan-dan-betina.html
4. http://cara.pro/jenis-jenis-harga-foto-ikan-cupang-cupan-hias-aduan-
termahal-di-dunia/
5. http://indonesiaindonesia.com/f/76866-usaha-budidaya-ikan-cupang-modal-
minim/
6. http://alamtani.com/budidaya-ikan-cupang.html
7. http://ng-networking.blogspot.co.id/2013_11_01_archive.html
8. http://budidaya-ikan.com/pupuk-organik-bio-fish-dibuat-dari-ikan
9. http://mukhtar-api.blogspot.in/2014/02/produk-hasil-perikanan-non-
konsumsi.html

15

Anda mungkin juga menyukai