Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang ikan
hias cupang.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ikan hias cupang ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Batang, 27 Januari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

A. Sejarah Ikan Cupang

B. Jenis-Jenis Ikan Cupang Hias

C. Perbedaan Jenis Kelamin

D. Cara Budidaya

E. Perhitungan Laba/Rugi

BAB II

A. Pembenihan Ikan Hias

C. Manfaat Ikan Hias

D. Jenis penyakit ikan

E. Ekosistem Budidaya Pembenihan Ikan Hias

F. Teknik Pengemasan Hasil Budidaya Pembenihan Ikan Hias Saat Ikan Siap Dijual/Dikirim

BAB III

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN
A. Sejarah Ikan Cupang

Ikan Cupang termasuk ikan yang mempunyai sejarah cukup panjang. Pada tahun 1849 Theodor
Cantor menerbitkan sebuah artikel tentang ikan petarung yang kemudian dinamainya dengan
Macropodus pugnax. Pada tahun 1909 C. Tate Regan menyadari bahwa pendapat Cantor salah
dan sebenarnya pugnax adalah spesies yang sebelumnya memang sudah ada di alam. Regan
menamai kembali ikan petarung Cantor dengan nama Betta splendens yang dikenal sampai
sekarang

Sebenarnya semua jenis Betta splendens (cupang) yang tersebar di seluruh dunia berasal dari
jenis sirip pendek (plakat) dan selama bertahun-tahun jenis ini banyak dipelihara oleh orang-
orang di Thailand. Disana mereka memijahkan ikan petarung ini dengan jenis cupang liar.
Tujuan utama mereka adalah untuk mendapatkan petarung yang hebat, baik dari segi kekuatan,
ukuran, gaya bertarung dan warnanya.

Seleksi ini dilakukan dengan melakukan penyilangan dengan cupang dari breeder lain.
Pemenangnya akan menjadi model untuk generasi petarung berikutnya

Karena tidak ada seleksi alam, maka setelah beberapa generasi, cupang yang diperoleh justru
mempunyai sirip dada dan punggung yang panjang. Ikan ini tidak mempunyai “jiwa petarung”
karena tidak agresif dan tidak dapat bergerak dengan cepat jika dibandingkan dengan cupang
bersirip pendek lainnya. Cupang dengan sirip yang panjang ini akhirnya hanya dapat dinikmati
keindahannya saja. Sebenarnya jenis cupang seperti ini sudah ada sejak orang-orang Eropa dan
Amerika datang ke Asia Tenggara pada tahun 1850. Sekitar tahun 1960an, breeder India
berhasil mendapatkan anakan cupang yang mempunyai dua helai sirip ekor sehingga disebut
dengan jenis doubletail. Ciri khas dari jenis ini adalah sirip dada yang sangat lebar dan
tubuhnya sedikit pendek. Karena ingin menghilangkan cirri-ciri ini,maka mereka menyilangkan
cupang doubletail dengan jenis sirip tunggal,tetapi kemudian hasil yang diperoleh justru
bermacam-macam bentuk sirip dada dan perut.

Perlahan-lahan hobi memelihara ikan hias mulai melanda Eropa dan Amerika. Asia
meresponnya dengan melakukan persilangan cupang bersirip panjang secara besar-besaran.
Sekarang para pehobi di Eropa dan Amerika lebih selektif dalam memilih ikannya supaya
karakteristik ikannya tetap terpelihara. Pada tahun 1960, breeder Amerika, Warren Young
berhasil menyilangkan cupang dengan sirip yang sangat panjang dan dinamainya dengan
“cupang Libby”, sesuai dengan nama istrinya. Ikan ini kemudian dijual ke pehobi di seluruh
dunia dan terutama ke peternak di Asia. Jenis inilah yang kemudian berkembang menjadi jenis
veiltail.

Pada saat yang sama, breeder Jerman, Dr. Eduard Schmidt-Focke, menyilangkan cupang jenis
deltatail yang pertama. Jenis ini mempunyai ekor berbentuk segitiga yang simetris. Maka pada
tahun 1967 didirikanlah IBC (International Betta Congres). Tujuan IBC adalah untuk
menyilangkan cupang yang mempunyai sirip yang lebar dan simetris. Jenis ini mempunyai
kapasitas berenang yang lebih baik. Tetapi perlu waktu yang lama untuk menghasilkan jenis
ini. Pada tahun 1980, para breeder terkenal Amerika seperti Peter Göettner and Paris Jones,
mengembangkan jenis superdelta dengan sirip yang sangat besar. Pada tahun 1984, orang
Perancis Guy Delaval mengimpor jenis ini ke Perancis. Delaval menyeleksi dan
menyilangkannya untuk memperoleh sirip punggung yang lebih besar. Pada tahun 1987, dia
berhasil memperoleh ikan dengan sirip bersudut 180 derajat. Tetapi Rajiv Massilamoni
menganggapnya hal yang mustahil karena biasanya cupang dengan ekor delta atau superdelta
yang asimetris hanya mempunyai sudut 160 derajat saja. Laurent Chenot and Rajiv
Massilamoni mulai bekerjasama menyilangkan cupang untuk mempertahankan jenis ini. Tetapi
mereka terlalu sering mengawinkan pejantannya dengan saudaranya sendiri sehingga ikannya
tidak mau lagi mendekati betinanya. Akhirnya mereka menyilangkan cupang yang betinanya
berasal dari Delaval sedangkan jantannya adalah jenis melano doubletail turunan Amerika.
Ikan ini kemudian dinamai R39 dan disilangkan dengan semua jenis betina hasil biakan Chenot
dan Massilamoni. Ternyata beberapa ikan mempunyai sirip 180 derajat. Pada tahun 1991
breeder cupang Amerika bernama Jeff Wilson melihat ikan ini dan menamainya "halfmoon".
Dia mulai bekerjasama dengan Chenot and Massilamoni dan menyilangkan jenis Amerika dan
menghasilkan lebih banyak anakan halfmoon.

Pada tahun 1993, Chenot, Massilamoni dan Wilson menunjukkan jenis ikan halfmoon mereka
pada pameran IBC di Tampa Florida dengan nama CHENMASWIL. Mereka memenangkan
"Best of show". Inilah awalmula demam halfmoon.

5-10 tahun belakangan ini berbagai jenis ikan dengan sirip yang beraneka ragam mulai
ditemukan. Breeder Indonesia Ahmad Yusuf menemukan jenis serit (crowntail). Jenis ini
mempunyai ciri khas tulang siripnya tumbuh melampaui sirip. Oleh karena itu penampilannya
seperti sisir sehingga ikan ini juga disebut jenis combtail.

Tetapi penemuan dari jenis sirip dan ekor yang lain masih terus dikembangkan. Semua orang di
seluruh dunia masih berusaha mengembangkan halfmoon dan serit supaya penyebaran sirip dan
bentuk ekornya semakin baik. Pada persilangan halfmoon, yang diutamakan sekarang adalah
penyebaran dan pertumbuhan tulang sirip (halfmoon dengan 4, 8 dan 16 tulang). Semakin baik
persebaran tulang sirip maka semakin baik pula dukungan terhadap ekor yang dibentuknya.

Dukungan ini sangat dibutuhkan ketika ikan semakin tua dan siripnya semakin panjang.
Penemuan halfmoon lainnya adalah overhalfmoon yang penyebaran siripnya lebih dari 180
derajat dan juga halfmoon rosetail.
Ikan Cupang

B. splendens

Klasifikasi ilmiah:

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Perciformes

Famili: Osphronemidae

Upafamili: Macropodusinae

Genus: Betta

Bleeker, 1850

Spesies:

B. persephone

B. picta - Cupang bintik

B. pugnax - Cupang penang

B. splendens - Cupang petarung

B. Jenis-Jenis Ikan Cupang Hias

Para breeder dan pehobi mengelompokkan jenis ikan cupang berdasarkan penampakan bentuk
dan warnanya. Setiap hasil silangan yang mempunyai bentuk dan karakter yang khas, akan
diberikan nama tersendiri. Jenis-jenis ikan cupang hias adalah sebagai berikut.
Bentuk cupang berdasarkan penilaian kontes Masyarakat Cupang Hias Indonesia (MCHI), dari
kiri ke kanan (1) Halfmoon, (2) Crown Tail, (3) Plakat, (4) Double Tail. (Gambar: MCHI)

1. Halfmoon ( Bulan Sepotong)

Seperti namanya, jenis ikan cupang halfmoon memiliki sirip dan ekor yang seolah menyatu
membentuk setengah lingkaran. Bila dilihat dari samping, sirip ikan halfmoon berbentuk
seperti bulan sebelah. Ikan cupang halfmoon dipelihara karena keindahannya. Jenis ini
mempunyai varian warna yang beragam mulai dari merah menyala, kuning, dan varian warna
lainnya. Ikan cupang jenis ini pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner
pada tahun 1982.

2. Crown tail (serit)


Indonesia mungkin bisa sedikit berbangga, karena ikan cupang serit dilahirkan oleh para
breeder dari daerah Slipi, Jakarta. Cupang serit menjadi mendunia karena variasi
keindahannya. Di sebut crown tail atau ekor mahkota, karena bila dibalik menghadap ke atas
serit-serit pada ekornya terlihat seperti mahkota raja.

Jenis ikan cupang serit memiliki banyak varian. Ada yang seritnya tunggal, dimana dalam
setiap serit hanya terdapat satu tulang sirip. Ada juga yang berserit dua atau serit ganda.
Keindahan ikan cupang serit sudah diakui dunia dan dipertandingkan di International Betta
Congress (IBC).

3. Plakat (petarung)

Plakat berasal dari istilah di Thailand yang artinya kurang lebih adalah tarung atau laga. Sesuai
dengan namanya, jenis ikan cupang ini biasa digunakan sebagai cupang aduan. Thailand
memang memiliki tradisi adu cupang yang sudah melegenda.

Sirip dan ekor cupang plakat biasanya pendek tidak menjumbai seperti serit dan halfmoon.
Karena pendek, sirip tersebut memberikan kesan kokoh dan kekar. Gerakan ikan cupang plakat
tidak terlalu anggun tapi terlihat lebih sangar.

4. Dauble tail (cagak)

Disebut double tail karena bagian ekornya terbelah dua, seperti bercagak dua. Jenis ikan
cupang double tail tergolong sulit dikembangkan. Oleh karena itu keberadaannya masih jarang
dijumpai di pasaran.
C. Perbedaan Jenis Kelamin

Cara membedakan jenis kelamin ikan cupang biasanya sangat sulit di lakukan apabila usia ikan
masih dini sekali, karena memang belum terlihat jelas bentuk tubuh nya. biasanya mulai dari
burayak sampai usia 1 bulan bentuk tubuh cupang tersebut masih samar. Nah apa yang menjadi
faktor pembeda antara ikan cupang jantan dan ikan cupang betina ? dan bagaimana cara
membedakan jenis kelaminnya ? berikut penjelasannya :

* Ikan Cupang Jantan :

Anatomy tubuh ikan cupang jantan

Ikan cupang berkelamin jantan mempunyai ciri khas sebagai berikut :

- Tubuhnya langsing.

- Gerakan cupang jantan biasanya sangat agresif/lincah. (dalam hal ini betina juga ada yg
lincah)

- Ekor (caudal fin) dan sirip (ventral fin/dasi) lebar dan panjang.

- Warna lebih cerah dan menarik dari pada betina.

* Ikan Cupang Betina :

Anatomy tubuh ikan cupang betina.


Ikan cupang berkelamin betina mempunya ciri khas sebagai berikut :

- Bertubuh gempal (padat, tidak panjang).

- Gerakan lebih lambat (tidak agresif).

- Ekor (caudal fin) dan sirip (ventral fin/dasi).

- Warna kurang menarik

D. Cara Budidaya

1. Memilih Indukan Ikan Cupang

Untuk memulai budidaya ikan cupang, langkah pertama yang harus disiapkan adalah
mendapatkan indukan atau bibit berkualitas. Indukan yang baik sebisa mungkin berasal dari
keturunan unggul, kondisinya bugar, bebas penyakit dan cacat bawaan. Simpan indukan jantan
dan betina di tempat terpisah.

Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan indukan jantan dan betina sudah masuk dalam fase
matang gonad atau siap untuk dikawinkan. Adapun ciri-ciri indukan yang telah menunjukkan
siap kawin adalah sebagai berikut.

Untuk cupang jantan:

· Berumur setidaknya 4-8 bulan

· Bentuk badan panjang

· Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif

· Gerakannya agresif dan lincah

Untuk cupang betina:

· Berumur setidaknya 3-4 bulan

· Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit

· Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik

· Gerakannya lambat

2. Pemijahan Ikan Cupang

Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah, sediakan tempat berupa wadah
dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas
plastik untuk tempat ikan cupang betina. Sediakan juga tumbuhan air seperti kayambang.
Tempat yang diperlukan untuk pemijahan ikan cupang

Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir telur. Telur
tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Berdasarkan pengalaman para
pembudidaya, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dalam satu kali kawin
biasanya hanya dapat dipanen 30-50 ikan cupang hidup.

Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu.
Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Bila dipaksakan, pada
perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan
semakin didominasi kelamin betina.

3. Pakan Ikan Cupang

Pakan favorit yang biasa diberikan pada ikan cupang adalah kutu air , cacing sutera dan larva
nyamuk. Pakan sebaiknya diberikan sesering mungkin, misalnya 3-4 kali sehari. Semakin
sering frekuensinya semakin baik. Lebih baik sedikit-sedikit tapi sering dari

pada sekaligus banyak. Hal ini untuk mengurangi resiko penumpukan sisa pakan yang bisa
mengakibatkan berkembangnya penyakit.

Kutu air bisa didapatkan di selokan-selokan yang tergenang, atau membelinya dari toko
akuarium. Kalau tidak memungkinkan, kita bisa membudidayakan kutu air sendiri. Silahkan
lihat cara budidaya kutu air daphnia dan moina.

4. Perawatan Ikan Cupang

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ikan cupang relatif tahan banting. Bisa dipelihara dalam
akuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan ini tahan terhadap kondisi air yang minim oksigen.
Walaupun begitu, disarankan untuk tetap menjaga kualitas air dengan memberinya aerasi dan
filter pembersih. Agar ikan bisa berkembang sempurna dan selalu dalam kondisi bugar.
Terutama untuk perawatan ikan kontes.

Tidak disarankan memelihara lebih dari satu ikan cupang jantan yang telah dewasa dalam satu
akuarium. Terlebih bila ukuran akuariumnya kecil dan tidak ada tempat berlindung. Ikan-ikan
tersebut bisa saling menyerang satu sama lain. Akibatnya, sirip-siripnya tidak mulus dan
warnanya kurang keluar.
Khusus untuk ikan cupang aduan, kita bisa memasukkannya ke dalam toples kaca kecil.
Berdasarkan beberapa pengalaman, agar ikan lebih agresif simpan di tempat yang gelap.
Jangan meletakkan toples ikan secara berdekatan. Karena ikan cupang aduan akan terus dalam
kondisi siap menyerang dan membenturkan dirinya ke kaca. Berikan sekat tidak tembus
pandang di antara toples-toples tersebut.

Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala. Lihat apakah ada penumpukan kotoran
dan sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan tersebut bisa menimbulkan penyakit bahkan
kematian pada ikan karena pencemaran air.

E. Perhitungan Laba/Rugi

Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih kecil dari jumlah unit yang
sedang diproduksi dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini. BEP
dalam satuan (BEP produksi) dan BEP dalam rupiah dihitung dengan rumus berikut.

BEP produksi = Biaya tetap : (Harga jual/ unit - Biaya variabel/ unit)

Contoh:

CV. Sentra Ikan Cupang merupakan usaha yang bergerak di bidang pembudidayaan dan
perdagangan ikan hias cupang. Dalam satu periode produksi, biaya operasionalnya sebagai
berikut.

NO. Kebutuhan Jumlah Biaya Satuan Biaya Total


(Rp.) (Rp.)

1. Akuarium 2 100.000 200.000

2. Induk Ikan Cupang 2 pasang 10.000 40.000

3. Takari 1 paket 5.000 5.000

4. Kuning telur 1 butir 2.000 2.000

5. Lain lain - - 100.000

Total biaya budidaya Rp 347.000

Untuk menghindari kerugian, berapa harga/ ekor ikan cupang yang harus di tetapkan
CV. Sentra Ikan Cupang, apabila diketahui dalam satu periode produksi dapat menghasilkan
100 ekor benih ikan cupang?

Penyelesaian;
BEP produksi= Biaya tetap : banyaknya produk yang dihasilkan

= Rp 347.000 : 100

= Rp 3.470,00/ ekor

Jadi, untuk menghindari kerugian CV. Sentra Ikan Cupang harus menjual tiap ekor ikan
Cupang seharga Rp 3.470,00/ ekor.

BAB II
PEMBAHASAN
Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya pembenihan ikan hias berkonsep berkarya
dengan pendekatan budaya setempat.

A. Pembenihan Ikan Cupang

Cara pembenihan ikan cupang. Ikan cupang merupakan ikan yang suka
bertarung, terutama ikan jantan, tetapi ikan jantan memiliki daya tarik sangat indah
dibalik siripnya, dengan warna - warna yang menarik di mata. Ikan yang sangat
bagus di jadikan dekorasi didalam aquarium ini.
Ikan cupang dapat bereproduksi dan berkembang dengan cara bertelur. Telur ikan
menempel pada substrat seperti akar tanaman, daun-daun atau serabut rapia.
Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3
minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja.
Karena pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis
kelamin yang semakin didominasi anak cupang berkelamin betina.

B. Aneka Jenis Produk Budidaya Pembenihan Ikan Hias

1. Minyak Ikan

Minyak ikan adalah minyak yang diperoleh dari hati ikan atau bagian-bagian tubuh lainnya.
Produk dapat berupa minyak ikan kasar maupun yang diolah untuk keperluan medis/farmasi
ataupun kosmetik.

2. Tepung Ikan

Tepung ikan atau bagian-bagian ikan yang minyaknya diambil atau tidak, dikeringkan
kemudian digiling.

3. Tulang Ikan

Tulang ikan adalah tulang ikan yang berasal dari hewan mamalia yang dapat dimanfaatkan
dalam bentuk produk intermediate berupa tulang maupun produk lanjutan dalam
penggunaannya untuk keperluan media atau farmasi.

4. Kolagen

Produk yang diekstraksi dari bagian-bagian ikan seperti sisik ikan, kulit, tulang, biasanya
digunakan untuk kebutuhan kosmetik, medis/farmasi.

5. Gelatin

Produk yang diekstrasi dari tulang ikan, umumnya digunakan dalam industry pangan, dan
farmasi. Biasanya digunakan sebagai bahan pengatur elastisitas.

6. Silase
Silase adalah sumber protein atau pakan ternak yang berasal dari ikan yang telah melalui
proses penggilingan baik diambil atau tidak minyaknya.

7. Pupuk Organik Bio Fish

Prosesnya yaitu ikan yang dihancurkan menggunakan blender dan dicampur juga dengan
beberapa sampah pasar seperti buah dan sayur yang sudah busuk. Setelah itu dicampur dengan
tetes tebu dan diamkan selama 14 hari agar mengalami proses fermentasi.

C. Manfaat Ikan Hias

Banyak diketahui manfaat memelihara ikan hias, baik di dalam kolam maupun akuarium. Salah
satu manfaat memelihara ikan hias yang dirasakan setelah menjalani rutinitas kerja yang
menguras tenaga serta pikiran yaitu mengurangi stress dan keletihan. Cukup meluangkan
waktu bebetapa menit untuk duduk di depan kolam, rasa stress dan lelah akan hilang. Dalam
ilmu fengshui, kolam ikan hias di rumah membawa hoki bagi penghuni rumah. Ikan dipercaya
dapat mengusir stress, seperti koi dinilai dapat mengusir stress, seperti koi dinilai dapat
mengusir Chi (pengaruh) buruk yang berada di dalam rumah.

D. Hama dan penyakit ikan

Jenis Jenis Penyakit Ikan Cupang Dan Cara Mengobatinya

1. Mata Bengkak (Pop Eye)

Penyebab penyakit mata bengkak ini adalah bakteri karena kondisi air yang kotor, penyakit
mata bengkak ini bisa menular ke mata yang sebelahnya. Tanda atau gejala ikan cupang
terkena penyakit ini adalah membengkaknya mata, ikan menjadi kurang aktif bergerak, nafsu
makan berkurang, bahkan tak mau makan, warnanya menjadi pucat, dan ekor menguncup.

Cara mengobati ikan cupang yang terserang penyakit mata bengkak ini, pertama pindahkan
ikan ke akuarium lain dengan air yang bagus lalu tetesi ( satu tetes saja ) dengan obat anti
biotik seperti misalnya Ampicillin, Super Tetra atau yang lainya. Bisa juga dengan obat Anti
Internal Bacteria dari merk Intrepet atau merk lain, ditambah garam akuarium.

Setelah tiga hari pindahkan lagi ke akuarium dengan air yang bagus. Kalau belum ada
tanda tanda sembuh, sahabat bisa mengulanginya seperti pertama tadi.

PENTING : Segera obati jika sudah terlihat gejalanya, jika terlambat dan mata sudah
semakin besar akan sulit untuk diobati.

2. Infeksi Jamur Kulit

Penyebab dari penyakit infeksi jamur kulit ini adalah jamur, dikarenakan kualitas air
yang buruk, penyakit ini bisa menular atau merambat keseluruh tubuh dengan gejala
munculnya bercak-bercak putih, tahap awal di kepala.
Ikan cupang yang terserang penyakit jamur kulit ini akan menjadi kurang aktif lagi,
warnanya memucat, sirip menguncup dan mulai tidak nafsu makan.

Untuk mengobatinya sahabat pindahkan ikan ke akuarium lain dengan air yang bagus,
tambahkan methylene blue dan juga garam akuarium. Setelah tiga hari sahabat pindahkan lagi
ke akuarium atau wadah yang lain dengan air yang bagus. Jika masih sakit atau tidak ada tanda
tandanya ikan cupang sembuh maka sahabat bisa mengulanginya langkah langkah tadi.

3. Busuk Sirip ( Fin Rot )

Penyakit ini menyerang pada sirip ikan cupang dan terjadi karena bakteri yang
disebabkan buruknya kualitas air. Busuk sirip ini bisa melebar atau merambat dengan gejala
yang timbul biasanya ditandai munculnya warna gelap atau kemerahan dipinggir pinggir sirip,
lalu sirip yang terjangkit penyakit ini lama kelamaan akan habis sepeti sobek atau rontok.

Ikan cupang yang terkena penyakit busuk sirip ini masih memiliki nafsu makan yang
tinggi bahkan aktif dalam pergerakanya, hanya saja warnanya mulai memucat dan sirip mulai
menguncup. Jika sahabat terlambat tau penyakit ini, maka akan merambat keseluruh tubuh.

Untuk mengobati penyakit sirip busuk ini, pindahkan ikan ke akuarium atau wadah lain
dengan air bersih, tambahkan cukup satu tetes saja Antibiotik (Ampicillin, Super Tetra). Atau
bisa juga menggunakan General Tonic ( merk Rid All, Tetra, atau yang lainya ) dan jangan lupa
tambahkan garam akuarium.

Setelah tiga hari ikan cupang berada di larutan obat tersebut, maka pindahkan lagi ke
wadah atau akuarium yang lain tentunya dengan air yang bagus. Jika ikan belum sehat juga
maka sahabat bisa mengulanginya lagi hingga sehat.

Setelah ikan cupang sehat, siripnya akan tumbuh kembali, hanya saja tidak seperti sedia
kala sebelum terserang penyakit busuk sirip ini.

4. Bintik Putih ( White Spot atau Ick )

Penyebab utama dari jenis penyakit ikan cupang White Spot atau Ick ini adalah parasit
dikarenakan kondisi air yang buruk dan juga dari makanan kurang bersih yang sahabat berikan.
Penyakit White Spot atau Ick ini bisa menular keseluruh tubuh cupang.

Tanda atau gejala dari ikan cupang yang terserang penyakit White Spot atau Ick ini
adalah adanya bintik bintik putih pada cupang, ikan menunjukan kurang aktif bergerak juga
kurangnya nafsu makan. Selain itu siripnya menguncup, warnanya memucat dan ikan mencoba
untuk menggaruk dengan menabrakan tubuhnya ke kaca akuarium.

Penanganan yang musti segera dilakukan sebelum terlambat dengan cara memindahkan
ikan ke akuarium lain dengan air yang bersih, lalu tambahkan Methylene Blue dan garam
akuarium serta jemur ikan di bawah matahari pagi dan lakukan penjemuran hingga tiga hari.

Setelah tiga hari, pindahkan lagi ikan ke wadah dan air yang bersih, jika masih terlihat
tanda tanda sakit maka lakukan lagi cara di atas hingga ikan sahabat sembuh.
5. Bintik Emas / Karatan ( Velvet)

Selain parasit dari kualitas air yang kurang baik, pemberian pakan yang kurang higienis
juga penyebab dari penyakit Velvet ini. Gejala yang timbul akibat dari terkena penyakit ini
adalah munculnya bintik bintik yang berwarna keemasan atau warna seperti besi yang berkarat
pada tubuh ikan.

Sahabat tidak akan melihat tanda bintik ini dengan mata telanjang, butuh bantuan lampu
senter untuk memastikan apakah cupang sahabat terserang penyakit ini. Selain bintik tersebut
gejala lainya seperti misalnya kurang aktif, nafsu makan menurun, sirip menguncup dan warna
memucat serta menabrak- nabrakan tubuhnya ke kaca akuarium.

Penyakit ini bisa merambat ke seluruh tubuh ikan, maka lakukan dengan segera
pengobatan dengan cara memindahkan ikan ke akuarium lain dengan menambahkan methylene
blue dan garam akuarium.

Setelah tiga hari pindahkan ke wadah yang berisi air bersih, jika belum terobati juga
maka lakukan lagi hingga sembuh.

6. Sisik Nanas ( Dropsy)

Penyebab dari penyakit Dropsy ini adalah bakteri yang menyerang ginjal ikan
dikarenakan kondisi air yang buruk atau bisa dari pula pakan yang belum higienis. Gejala dari
penyakit Dropsy ini perut ikan akan membengkak, tidak bisa buang kotoran, tidak aktif dalam
bergerak, kurang nafsu makanya bahkan bisa tidak sama sekali makan, warna memucat dan
sirip menguncup.

Jika dibiarkan dan semakin parah perut ikan akan semakin besar dan warnanya
kemerahan, sisik sisik ikan akan terangkat mulai dari daerah perut hingga ke seluruh tubuh
ikan, sehingga ikan nampak seprti buah nanas.

Jangan sampai terlambat mengobati ikan cupang yang terkena penyakit Sisik Nanas ini,
karena kemungkinan besar ikan sahabat akan mati.

Untuk itu, jika sahabat menemukan tanda tanda langsung segera pindahkan ikan ke
wadah yang lain dan beri satu tetes saja antibiotik atau beri obat anti internal bacteria dan juga
garam akuarium. Dan lakukan lagi jika ikan belum sembuh.

E. Ekosistem Budidaya Pembenihan Ikan Hias

Ikan hias mempunyai kemampuan hidup pada lingkungan yang beragam. Factor lingkungan
hidup ikan yang sangat memengaruhi adalah habitat/air, suhu, pH, kesadahan air, kandungan
oksigen terlarut, dan kecerahan. Budidaya ikan hias harus sesuai dengan kondisi lingkungan
habitatnya. Lingkungan air yang ideal untuk ikan hias adalah temperatur air 24-300 C, pH 6-7,
oksigen terlarut .3 ppm, dan kecerahan air 30-60 cm. Sumber air untuk budidaya ikan hias
antara lain dari air tanah, sungai, dan PAM. Jenis-jenis air tersebut harus diendapkan dahulu di
tendon air minimal 12-24 jam sebelum dipakai agar kandungan oksigen terlarut cukup dan gas-
gas lain yang berbahaya dapat hilang.
Untuk mengondisikan pH (kesadahan) air yang sesuai dengan kehidupan ikan hias dapat
dilakukan dengan memberikan kapur pertanian atau kapur bordo dengan dosis secukupnya.
Kesadahan air menunjukkkan kandungan mineral seperti kalsium, magnesium, dan seng.
Tingginya kesadahan sangat dipengaruhi oleh kondisis lingkungan sekitar, seperti jenis
tanaman sekitar sumber air dan mikroorganisme. Kesadahan air yang ideal untuk budidaya ikan
hias air tawar berkisar 4-12 pH. Kandungan nitrit badan air pada usaha budidaya ikan berasal
dari sisa pakan, kotoran ikan, lumut, tanaman mati yang terdekomposisi dalam siklus nitrogen.
Kandungan nitrit berpengaruh terhadap kesehatan, serta pertumbuhan dan perkembangan ikan.

F. Teknik Pengemasan Hasil Budidaya Pembenihan Ikan Hias Saat Ikan Siap
Dijual/Dikirim

Pengemasan ikan hias hidup biasanya menggunakan kantong plastic. Kantong plastikndipilih
yang kuat dan rangkap dua untuk menghindari kebocoran. Untuk keselamatn ikan, jumlah ikan
yang dimasukkan dalam kantong plastic harus disesuaikan dengan kemampuan daya
tampungnya. Selain itu perbandingan isi ikan dengan jumlah air dan oksigen juga harus sesuai.
Sebaiknya kantong plastic hanya diisi air ¼ bagian . Air yang dimasukkan ke dalam kantong
plastic harus steril dan sudah difiltrasi. Setelah kantong plastic diisi air, ikan dimasukkan
kedalamnya. Berat/jumlah ikan yang dimasukkan sebaiknya sama perbandingannya dengan
berat/volume air. Cara menghitung perbandingan dapat dilakukan dengan menimbang atau
menghitung jumlah ikan. Baru kemudian, sisa isi kantong plastic diisi oksigen dan diikat kuat
agar oksigen tidak keluar atau bocor. Sebelum diangkut, agar lebih aman, plastic berisi ikan
dikemas terlebih dahulu dengan menggunakan karton. Karton yang digunakan harus kuat
sehingga tidak mudah rusak saat penanganan dan selama perjalanan.

Contoh Pengemasan Ikan Hias


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sangat ramah lingkungan, maksudnya adalah mudah dirawat dan tidak menimpulkan
dampak negatif bagi lingkungan disekitarnya.

2. Selain ramah lingkungan ikan cupang juga mudah dipelihara, kita cukup
menyediakan aquarium yang tidak perlu besar jika tidak ada bisa diganti pake wadah apa aja
ntah itu botol, kaleng ataupun baskom. lalu berikan oksigen plus saringan airnya (jika tidak ada
tidak masalah kok). untuk makanan ikan cupang cukup dikasih uget - uget nah kalau dalam
bahasa indonesianya mungkin cacing merah kecil2!

setelah ini saya akan kembali dengan manfaat yang didapat dari memelihara ikan cupang tetap
di cuci mata.

3. Daya juang yang kuat, ikan cupang bisa bertahan hidup lama walupun tidak di
tempat yang disukainya!

Manfaat yang dapat diambil dari memelihara ikan cupang adalah:

1. Terbebas dari penyakit, kita bisa terbebas dari ancaman wabah penyakit demam
berdarah ataupun malaria dengan cara memasukkan ikan cupang ke dalam bak mandi, gentong,
drum dan segala tempat yang dijadikan tempat penampungan air yang ada indikasi tempat
jentik2 ataupun telur2 nyamuk berada. ikan cupang akan memakan jentik2 dan telur2 nyamuk
tersebut sampai tidak tersisa (jangan takut kotoran ikan cupang itu kecil2 dan tidak berbahaya
seperti jentik2 nyamuk!

2. Bisa dijadikan peluang bisnis, ikan cupang itu dapat bertelur sampai puluhan ekor,
bila satu ekor bisa menelurkan 10 ikan cupang baru bagaimana dengan 10 ekor cupang alhasil
100 ikan cupang baru akan menetas. dan apabila 1 ekor ikan cupang baru dijual dengan harga
seribu rupiah maka apabila 100 ekor terjual maka uang yang didapat berapa rupiah…hitunglah
(hati2 pada saat betina bertelur, biasanya sang betina bakal memakan telurnya sendiri, maka
dari itu apabila betina telah menelurkan telurnya baiknya anda memisahkan sang betina ke
tempat lain)!

3. Bisa menghilangkan stress, apabila kita melihat ikan cupang kata orang bisa
menghilangkan stress ini dikarenakan ikan cupang yang memiliki warna yang indah dan sirip
yang lebat dan panjang
B. Saran

Dalam membudidaya ikan cupang sebaiknya selalu mengecek kualita airnya karena
kualitas air sangat penting bagi kesehatan ikan cupang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://cupanghiasgrosir.blogspot.co.id/2012/10/sejarah-di-temukannya-ikan-cupang.html

http://alamtani.com/mengenal-jenis-jenis-ikan-cupang.html

http://rumahbettapekanbaru.blogspot.co.id/2014/04/perbedaan-ikan-cupang-jantan-dan-
betina.html

http://cara.pro/jenis-jenis-harga-foto-ikan-cupang-cupan-hias-aduan-termahal-di-dunia/

http://indonesiaindonesia.com/f/76866-usaha-budidaya-ikan-cupang-modal-minim/

http://alamtani.com/budidaya-ikan-cupang.html

http://ng-networking.blogspot.co.id/2013_11_01_archive.html

http://budidaya-ikan.com/pupuk-organik-bio-fish-dibuat-dari-ikan

http://mukhtar-api.blogspot.in/2014/02/produk-hasil-perikanan-non-konsumsi.html
MAKALAH BUDIDAYA IKAN CUPANG

DISUSUN OLEH:
1. AIZIA LYAS PRASETIANINGRUM {03}
2. AULIA HAFIZHATUNNISA {08}
3. DISWA MARGARETA {13}
4. FATIMAH AZZAHRO {16}
5. OBETA AMEDIA PUTRA {24}
6. WILPAN DWI PUTRANDI {31}
7. YANUAR SAPUTRA {32}

SMA NEGERI 1 BATANG


TAHUN AJARAN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai