Di Susun Oleh :
Muhammad Dafa Abyan
XI MIPA 5
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat-NYA sehingga Makalah budidaya ikan ini dapat
tersusun. Dan harapan saya semoga laporan budidaya ikan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi laporan budidaya ikan agar menjadi lebih baik lagi.
Budidaya ikan koi. Banyak diantara para petani yang melakukan budidaya ikan koi. Ikan koi
merupakan sejenis ikan hias yang merupakan primadona dan mempunyai harga jual yang tinggi.
Dengan harga yang tinggi tersebut dapat menjadikan daya tarik tersendiri untuk membudidayakan
ikan koi.
Dengan harga ikan koi yang tinggi dan kemudahan dalam pembudidayaannya tak jarang banyak
petani yang memperoleh keuntungan berlimpah. Untuk lebih mempermudah pemahaman kita
mengenai ikan koi, maka dalam artikel ini akan diulas beberapa hal yang berhubungan dengan ikan
koi agar dalam membudidayakannya terasa lebih mudah.
Ikan koi juga menjadi bisnis yang menguntungkan tak jarang bisa sampai eksport ke luar negeri. ikan
koi merupakan salah satu ikan yang bisa dijadikan ikan hias dan menjadi prospek yang
ekonomis. oleh sebab itu pentingnya budidaya ikan koi akan menjadi sektor ekonomis yang dapa
menghasilkan pospek ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMIJAHAM KOI
1. Tempat pemijahan
Sebaiknya kolam pemijahan terbuat dari semen dan permukaannya diplester. Hal ini untuk menjaga
agar sisik ikan tidak rusak bila terjadi gesekan saat proses pemijahan. Ukuran kolam variatif, biasanya
sekitar 3×6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm.
Kolam harus memiliki saluran masuk dan keluar. Pada kedua saluran tersebut harus dipasang
saringan halus. Tujuannya agar tidak ada hama penganggu yang masuk ke kolam dan telur atau larva
hasil pemijahan tidak hanyut ke luar kolam.
Sebelum di isi air, kolam harus dijemur dan dikeringkan terlebih dahulu. Gunanya untuk memutus
siklus bibit penyakit yang mungkin ada dalam kolam. Air yang dipergunakan untuk mengisi kolam
hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam. Ikan koi senang menempelkan telurnya pada
media yang ada dalam kolam. Oleh karena itu, sediakan kakaban yang terbuat dari ijuk atau bisa
memanfaatkan tumbuhan air. Untuk memperkaya kadar oksigen pasang aerotor pada kolam
pemijahan.
2. Proses pemijahan
Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi betina terlebih dahulu. Pemijahan
biasanya berlangsung malam hari, sehingga induk betina bisa dimasukkan pada sore hari. Biarkan
indukan betina beradaptasi dengan kondisi kolam agar tidak stres. Setelah 2 hingga 3 jam, indukan
jantan bisa dilepaskan di kolam pemijahan. Jumlah indukan jantan yang dimasukkan 3 hingga 5 ekor.
Hal ini untuk menghindari kegagalan dalam pemijahan dan semua telur yang dikeluarkan indukan
betina bisa terbuahi. Sebenarnya bisa saja menggunakan hanya satu jantan apabila ukuran si jantan
cukup besar. Namun resiko kegagalannya lebih tinggi.
Pemijahan biasanya berlangsung sekitar pukul 11 malam hingga dini hari sebelum matahari terbit.
Selama masa itu akan terjadi aksi kejar-kejaran, dimana si betina akan menyemprotkan telurnya
pada kakaban. Setelah telur menempel indukan jantan akan menyemprotkan spermanya untuk
membuahi telur tersebut. Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat indukan-indukan tersebut
dari kolam pemijahan. Apabila induka dibiarkan di kolam dikhawatirkan akan memakan telur-telur
tersebut. Biarkan telur-telur yang ada di kolam untuk menetas.
3. Penetasan larva
Telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus terendam dalam air. Oleh karena
itu berikan pemberat pada kakaban. Pada keadaan normal, suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur
akan menetas dalam waktu 48 jam. Jika suhu air terlampau dingin penetasan akan lebih lama. Bila
terlampau panas telur bisa membusuk.
Setelah telur menetas kakaban atau tanaman air bisa diangkat. Larva yang baru menetas masih
menyimpan persedian makanan yang bisa bertahan hingga 3-5 hari. Apabila persediaan makanan
sudah habis burayak ikan koi mulai membutuhkan pakan.
Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari adalah kuning telur yang telah direbus.
Kemudian kuning telur tersebut dilumatkan dan dicampur dengan air. Perhatikan pemberian pakan
jangan sampai berlebihan dan mengotori air kolam. Bila ada sisa pakan segera dibersihkan.
Beberapa penangkar tidak menganjurkan pemberian pakan kuning telur karena mudah membuat
kolam kotor dan menyebabkan kematian massal. Sebenarnya yang paling diinginkan burayak adalah
pakan hidup. Oleh karena itu bisa diberikan kutu air (daphnia dan moina) yang telah disaring.
Penyaringan kutu dilakukan hingga burayak berukuran 1 cm.
Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang tidak disaring atau udang artemia. Cacing sutera bisa
diberikan bila ukuran burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung
hingga burayak berumur 3 minggu. Setelah itu, ikan dipindahkan ke kolam pendederan.
4. Pendederan
Kolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan koi hingga berumur 3 bulan. Pada umur ini
biasanya ukuran ikan koi telah mencapai 15 cm. Ukuran kolam 3×4 dengan kedalaman 40 cm bisa
menampung 250-300 ekor anak ikan koi. Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan
ikan. Berikan pelet berukuran kecil berukuran 250 mikron. Satu ons pelet cukup untuk 1000 ekor
ikan koi. Pemeberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Untuk membentuk warna berikan sesekali cacing
sutera atau udang artemia.
Setelah anak ikan berumur 3 bulan, bisa diberikan pelet kasar sesuai takaran. Berikan pelet hingga
ikan kenyang. Bila dalam tempo 5 menit pakan tidak dimakan dan tersisa di kolam berarti ikan sudah
kenyang. Pemberian pelet dilakukan 2-3 kali sehari.
Saran
Koi sangat sensitif terhadap perubahan kualitas air sebaiknya terus mengecek kualitas air untuk
mencegah stress pada ikan koi