Anda di halaman 1dari 2

BUDIDAYA IKAN BAWAL

1. Pemilihan induk ikan bawal

Sebelum melakukan budidaya ternak ikan bawal, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
memilih indukan ikan bawal. Berikut penjelasan mengenai perbedaan induk ikan bawal jantan
dan betina.

Ciri Ikan Bawal Jantan:

1. Rata-rata berumur 3 tahun.


2. Memiliki tubuh langsing dengan berat minimal 2 kg.
3. Warna kulit tampak kemerahan.
4. Perut terisi dan lebih kasar jika diraba.

Ciri Ikan Bawal Betina:

1. Rata-rata berumur 4 tahun.


2. Bertubuh lebar dan pendek dengan berat minimal 2 kg.
3. Warna kulit tampak lebih gelap.
4. Perut kendur dan terasa lembek.

2. Mempersiapkan pembuatan kolam


Apapun budidaya ternak ikan yang kamu lakukan tentunya membutuhkan kolam sebagai tempat
hidup ikan-ikan tersebut.

Khusus ikan bawal, kamu bisa menggunakan kolam tanah yang sudah kering dan dibaluri kapur
tohor dengan dosis 25 kilogram.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pH tanah serta membersihkan kolam dari ikan maupun
hama yang masih mengendap di celah-celah tanah.

Sebenarnya, penggunaan pupuk untuk kolam budidaya ternak ikan bawal tidak wajib dilakukan.
Akan tetapi, bila ingin diberi pupuk, kamu bisa menggunakan pupuk kandang yang sudah
matang dengan takaran 25 sampai 50 kg untuk kolam seluas 100 meter persegi.

Setelah tahap pemupukan, langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah mengisi air ke
dalam kolam dengan ketinggian mencapai 3 cm.

Penambahan volume air dapat kamu lakukan secara bertahap setelah 3 hari dengan kedalaman
sekitar 60 cm sampai 120 cm tergantung dari banyaknya ikan di dalam kolam.
3. Memilih bibit berkualitas
Langkah selanjutnya adalah memilih dan menentukan bibit berkualitas guna menunjang
pertumbuhan ikan.

Ciri-ciri bibit yang baik untuk budidaya ternak ikan bawal diantaranya ialah berukuran 5 hingga
8 cm, tidak cacat fisik sedikit pun, berwarna serupa, serta aktif dalam bergerak.

Lakukan proses adaptasi terhadap bibit ikan bawal tersebut dengan memindahkannya ke dalam
kolam dalam kondisi terbungkus plastik. Hal ini bertujuan agar ikan bawal tidak mengalami
stress yang dapat memicu kematian dini.

4. Penebaran bibit
Sebelum menebar bibit, lakukan proses adaptasi terlebih dahulu pada bibit ikan bawal dengan
memindahkannya ke kolam dalam kondisi terbungkus plastik, selama kurangh lebih 2 hingga 3
hari.

Hal ini bertujuan agar ikan bawal tidak mengalami stress yang dapat memicu kematian dini.
Apabila bungkusan plastik sudah terlihat mengembun, kamu dapat melepaskan benih-benih ikan
tersebut secara perlahan-lahan.

Khusus kolam terpal, penebaran bibit ikan bawal idealnya hanya sekitar 100-150 ekor dengan
ukuran masing – masing 5 sampai 12 cm.

5. Pemberian dan pengelolaan pakan


Pemberian pakan untuk budidaya ternak ikan bawal tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Oleh karena itu, kamu memerlukan pakan yang kaya akan protein serta vitamin untuk menunjang
tumbuh kembangnya ikan bawal.

Kamu bisa memberikan pelet setiap harinya dengan bobot 3 hingga 5% tergantung dari berat
tubuh benih ikan bawal itu sendiri.

Pemberian pakan pelet dapat kamu lakukan 3 kali sehari dengan cara menyebarnya ke seluruh
kolam. Jangan lupa pula untuk memberikan vitamin lipopolisakarida yang dapat dicampur
bersamaan dengan pakan.

6. Proses panen ikan bawal

Proses pemanenan ikan bawal dapat dilakukan setelah ikan berusia 6 bulan dari waktu penebaran
bibit. Apabila ingin dijual ke pasar, setidaknya bobot ikan bawal harus mencapai 500 gram per
ekor.

Pemanenan rata-rata dilakukan dengan cara menguras air di dalam kolam hingga tersisa sedikit.
Setelah itu, gunakan jaring yang berdiamater lebar untuk menangkap ikan dan pindahkan ke
dalam wadah besar berisi air bersih.

Anda mungkin juga menyukai