Ikan mas adalah jenis ikan yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai usaha.
Seperti untuk bisnis masakan hingga budidaya. Itu juga dikarenakan ikan mas
yang mempunyai cita rasa yang tinggi sehingga disukai konsumen. Ikan mas
memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat sehingga baik untuk dibudidayakan.
Blogiztic akan membahas tentang budidaya ikan mas.
Ikan mas (Cyorinus carpio, L.) merupakan spesies ikan air tawar yang termasuk
dalam famili Cyprinidae, sub ordo Cyprinoidea, Ordo Ostariophysi sub kelas
Teleostrei. Ikan Mas sudah lama dibudidayakandan terdomestikasi dengan baik
di dunia. Diantara jenis ikan air tawar ikan mas merupakan ikan yang paling
populer di masyarakat. Selain dikenal dengan nama ikan mas, ikan ini dikenal
dengan nama dengan nama Ikan Karper ataupun ikan tombro. Kini telah banyak
dikenal ras persilangan ikan mas antara lain Ikan Mas Merah, Si Nyonya,
Taiwan, Majalaya, Kaca, Kumpai dan lain-lain.
Model budidaya ikan mas bisa dipelihara dalam Kantong Jaring Apung, Kolam air
deras, kolam tanah, kolam beton dan lain-lain tergantung ketersediaan lokasi.
Makanan dalam budidaya ikan mas juga bermacam-macam mulai dari
pemberian pakan alami sampai pemberian pelet buatan pabrik. Yang perlu
diperhatikan adalah kualitas air pada media untuk budidaya ikan mas seperti PH
air yang harus berada pada kisaran 7-8, kandungan oksigen terlarut yang cukup
dan bebas dari kandungan zat kimia berbahaya.
Cara Berternak Ikan Mas
Peluang usaha budidaya ikan mas dapat dipilih sesuai kondisi dan keinginan.
Ada beberapa peluang usaha dalam budidaya ikan mas ini yaitu pembibitan dan
pembesaran ikan mas untuk keperluan konsumsi.
Pembibitan ikan mas memiliki prospek yang cukup cerah, karena perputaran
modal yang cukup cepat. Penyediaan bibit ikan mas dimulai dari burayak ikan
mas baru saja menetas, burayak usia sekitar satu bulan, burayak usia dua bulan.
Pada setiap usia ikan mas memiliki potensi ekonomi.
Induk ikan mas yang akan dipijahkan dipelihara di kolam khusus secara terpisah
antara jantan dan betina. Pakan yang diberikan berupa pellet dengan kandungan
protein 25%. Dosis pemberian pakan ikan mas sebanyak 3% per bobot biomas
per hari. Pakan tersebut diberikan 3 kali/hari. Ikan Mas betina yang diseleksi
sudah dapat dipijahkan setelah berumur 1,5 – 2 tahun dengan bobot >2 kg.
Sedangkan induk jantan berumur 8 bulan dengan bobot > 0,5 kg. Untuk
membedakan jantan dan betina dapat dilakukan dengan jalan mengurut perut
kearah ekor. Jika keluar cairan putih dari lubang kelamin, maka ikan mas
tersebut jantan.
Ciri-ciri ikan mas betina yang siap pijah atau matang gonad adalah:
Memasukkan induk Ikan Mas jantan dan betina siap pijah. Jumlah induk Ikan
Mas betina yang dipijahkan tergantung pada kebutuhan benih dan luas kolam
yang akan digunakan dalam pendederan. Satu Induk Ikan Mas betina
dipasangkan dengan 2 atau tiga ikan mas jantan atau bahkan lebih tergantung
bobot indukan betina.
Mengangkat induk yang memijah dan memindahkannnya ke kolam pemeliharaan
induk.
Setelah telur berusia kurang lebih 4 hari maka telur ikan mas akan menetas
menjadi larva , beberapa saat setelah menetas larva masih mendapatkan suplai
makanan cadangan dari telur, setelah itu perlu diberi makanan tambahan berupa
pelet untuk larva, kutu air atau kuning telur rebus. Setelah kurang lebih lima hari
larva ikan mas siap ditebar di kolam pembenihan.
Setelah larva cukup kuat saatnya untuk melakukan pendederan ikan mas,
bisasanya dilakukan pada kolam lumpur atau sawah meski bisa juga dilakukan
pada kolam semen. Persiapan kolam tanah adalah dengan meratakan tanah
dasarnya, tebarkan 10 – 15 karung kotoran ayam, isi air setinggi kurang lebih 40
cm dan rendam selama 5 hari tanpa aliran air. Hal ini dimaksudkan agar plankton
dan sumber makanan alami ikan mas tumbuh di kolam pendederan. Untuk
ukuran kolam lumpur 100 m2 tebar 100.000 ekor larva pada pagi hari, berikan
makanan tambahan berupa tepung pelet atau pelet yang telah direndam. Pada
usia telah mencapai 3 minggu bibit ikan mas siap dipanen, untuk dijual atau
dipelihara kembali pada kolam berbeda. Hal yang sama dilakukan untuk
membesarkan benih ikan mas pada ukuran yang lebih besar, hanya saja
kepadatan ikan perlu dikurangi.
Pembesaran Ikan Mas dapat dilakukan dalam keramba Jaring Apung yang biasa
dipasang di perairan umum. Pemilihan lokasi penempatan jaring dalam suatu
perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produksi. Beberapa
karakteristik perairan yang tepat antara lain adalah air bergerak dengan arus
terbesar, tetapi bukan arus kuat, Penempatan jaring dapat dipasang sejajar
dengan arah angin, badan air cukup besar dan luas sehingga dapat menjamin
stabilitas kualitas air, kedalaman air minimal dapat mencapai jarak antara dasar
jaring dengan dasar perairan 1,0 meter, kualitas air mendukung pertumbuhan
seperti suhu perairan 270C sampai 300C, oksigen terlarut tidak kurang dari 4,0
mg/l, dan kecerahan tidak kurang dari 80 cm.
Cara Berternak Ikan Mas
Bentuk kolam air deras bermacam macam tergantung kondisi lahan, bisa
segitiga, bulat maupun oval. Ukurannya bervariasi disesuaikan dengan kondisi
lahan dan kemampuan pembiayaan. Umumnya KAD berukuran 10-100 m 2
dengan kedalaman rata-rata 1,0 – 1,5 meter. Dinding kolam tidak terkikis oleh
aliran air dan aktivitas ikan. Oleh karena itu harus berkontruksi tembok atau lapis
papan. Dasar kolam harus memungkinkan tidak daerah mati aliran (tempat
dimana kotoran mengendap). Oleh karena itu kemiringan kolam harus sesuai
(sekitar 2 – 5 %). Padat tebar ikan ukuran 75 -150 gram/ ekor sebanyak 10 – 15
kg /m3 air kolam. Dosis pakan yang diberikan sebanyak 4% bobot biomass /hari.
Frekuensi pemberiannya 3 kali/hari. Satu unit Keramba Jaring Apung minimal
terdiri dari kantong jaring dan kerangka jaring. Dimensi unit jaring berbentuk
persegi empat dengan ukuran kantong jaring 7 x 7 x 3 M3 atau 6 x 6 x 3 M3.
Satu unit Keramba Jaring Apung terdiri empat set kantong dan satu set terdiri
dari dua lapis kantong Bagian badan kantong jaring yang masuk kedalam air 2,0
sampai 2,5 meter. Kerangka jaring terbuat dapat dibuat dari besi atau bambu dan
pelampung berupa steerofoam atau drum. Bahan kantong jaring berasal dari
benang Polietilena. Frekuensi pemberian pakan minimal dua kali per hari.
Sedangkan cara pemberian pakan agar efektif disarankan menggunakan
Feeding Frame yang dapat dibuat dari waring dengan mesh size 2,0 mm
berbentuk persegi empat seluas 1,0 smpai 2,0 m2. Alat ini di pasang di dalam
badan air kantong jaring pada kedalaman 30 sampai 50 cm dari permukaan air.
Dengan penebaran bibit seberat 300 kg dalam waktu 3 bulan akan menghasilkan
ikan mas konsumsi 1.5 sampai 2 ton.
Jika tidak memungkinkan dibesarkan pada jaring apung atau air deras ikan mas
bisa dibesarkan di kolam tanah. Kolam ukuran 1.000 m2, diolah, dan ditebarkan
kotoran ayam kemudian diisi air setinggi 60 cm dan rendam selama kurang lebih
5 hari. Benih ikan mas seberat 100 kg dimasukkan ke dalam kolam, beri pakan 3
sampai persen dari berat benih ikan mas setiap hari, panen dapat dilakukan
panen setelah 3 bulan. Dengan model pemeliharaan seperti ini kolam dapat
menghasilkan ikan konsumsi sebanyak 400 – 500 kg.