Cara budidaya ikan gurame atau ternak ikan gurame yaitu dengan melalui
beberapa tahapan. Pada umumnya budidaya ikan gurame dimulai dari tahap
pembibitan, pendederan, dan pembesaran.
Namun pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi sedetail
mungkin mengenai cara ternak ikan gurame agar cepat besar, yaitu mulai dari
seleksi indukan hingga cara memanen ikan yang baik.
Berikut adalah tahapan budidaya ikan gurame yang perlu anda ketahui:
1. Seleksi Indukan:
Tahapan awal yang perlu dilakukan dalam budidaya ikan gurame adalah
memilih indukan ikan yang siap dipijahkan. Indukan gurame yang siap
dipijahkan adalah yang berumur umur 3-7 tahun.
Pemindahan ikan dari bak pendederan ke kolam harus dilakukan pada pagi
hari, mulai dari pukul 07.00-09.00. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stress
pada ikan.
Pada kolam tanah, luasan yang opotimum adalah 200 m2 dengan kedalaman
sekitar 1 m. Ukuran kolam ini cukup optimum digunakan hingga masa penen
tiba.
Apabila kebutuhan energi pada ikan kurang, maka protein akan dipecah untuk
sumber energi. Penggunaan sebagian proten untuk sumber energi
menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat, karena protein berperan dalam
pembentukan sel baru.
Contoh: kolam seluas 30 m2 di isi 300 ekor gurami dengan berat rata-rata 100
g/ekor. Maka didapatkan berat total atau berat biomassa: 300 ekorx100 g=
30.000 g (30 kg).
Jika kebutuhan pakan ikan gurame setiap harinya ±3% dari berat tubuh, maka
kebutuhan pakan ikan gurame perhari= 3% x 30 kg = 0,9 kg. Jika lama
budidayanya adalah 1 bulan, maka pakan ikan gurame yang dibutuhkan
adalah 30 hari x 0,9 kg = 27 kg.
Misal: luas kolam 4×6 m, maka ukuran terpal yang dibutuhkan adalah 6×8 m.
Diberikan selisih 2m yang digunakan sebagai dinding setinggi 1 m dan
sisanya ditimbun tanah untuk menahan berat.
Ukuran kolam yang akan dibuat harus disesuaikan dengan kapasitas ikan
yang akan ditampung. Misal, berukuran 4×6 m. Berikut langkah
pembuatannya:
1. Ratakan dan bersihkan tanah yang akan digunakan sebagai dasar kolam.
2. Siapkan besi panjang dengan siku berlubang yang berfungsi sebagai kerangka kolam.
3. Potong besi dengan ukuran 6, 4, dan 11/2
4. Kemudian rangkai besi hingga tersusun bentuk pesegi panjang.
5. Sebelum terpal dipasang, taburkan sekam padi dengan ketebalan 10-15 cm pada tanah (nantinya
digunakan sebagai dasar kolam) Kemudian siram dengan air.
6. Selanjutnya, pasang terpal pada kerangka besi dengan rapi.
7. Pasang pipa paralon pada dasar kolam untuk pembuangan. Perkuat sambungan antara paralon
dengan terpal menggunakan lem paralon, dan perkuat dengan dengan cincin klem besi.
8. Terakhir, cuci kolam menggunakan sabun hingga bersih untuk menghilangkan bau lem/bahan kimia
yang dapat berdampak buruk pada benih ikan.
9. Keringkan kolam terpal selama ±3 hari hingga benar-benar set.
10. Kemudian lakukan pengisian air kolam setinggi 75-100 cm (disesuaikan dengan tinggi kolam
11/2 meter), agar ikan tidak mudah melompat keluar, sekaligus menghindari air meluap saat terjadi
hujan.
11. Tambahkan GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba. Penambahan ini
berguna untuk mendorong pertumbuhan plankton dan pakan alami ikan.
12. Cara menggunakan GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba hanya
dengan mencampurkan air dengan mencampurkannya kedalam air, kemudian disebar secara
merata. Lakukan hal ini setiap 1 atau 2 minggu sekali.
13. Diamkan kolam yang telah berisi air dan suplemen GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam
Tambak & Keramba selama satu minggu. Ini bertujuan agar plankton dan pakan ikan gurame alami
tumbuh sempurna.
14. Tebar benih gurame sesuai kapasitas.
3. Bersihkan Kolam
Membersihkan kolam ikan adalah salah satu faktor penting dalam budidaya
ikan gurame. Umumnya, cara membersihkan kolam ikan menggunakan teknik
peyiponan. Penyiponan berasal dari kata ipon atau Shift Pond.
Cara kerja sipon ini mirip dengan cara kerja pada mesin penyedot debu.
Penyiponan berfungsi untuk menjaga kebersihan serta kesehatan air pada
kolam terpal. Penyiponan juga membantu kolam terpal tetap ideal
untuk budidaya ikan gurame.
Ikan budidaya umumnya lebih suka hidup pada perairan yang memiliki derajat
keasaman netral condong basa, pada kisaran PH 6.5 – 9 dan optimumnya
berada pada kisaran PH 7-8.5. Air kolam yang memiliki derajat keasaman
tinggi sangat berbahaya bagi kesehatan ikan. Hal ini dikarenakan mayoritas
penyakit berkembang pada suasana asam.
Setelah berumur beberapa hari, benih gurame lebih menyukai larva insekta,
krustacea dan zooplankton.
Setelah beberapa bulan barulah pakan ikan gurame dapat diganti berupa
tumbuhan air lunak, dedaunan seperti daun talas, daun papaya, daun
singkong, daun lamtoro, dll. Apabila kebutuhan pakan ikan gurame tidak
mencukupi, ikan gurame bisa memakan bahan organik yang ada didasar
perairan.
Jika ingin memberi pakan ikan gurame tambahan dalam budidaya ikan
gurame, dapat diberi dedak, ampas tahu dan bungkil kedelai. Untuk pakan
ikan gurame alternatif dapat ditambahkan rayap untuk gurame muda dan
induk.
Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan budidaya ikan
gurame adalah kondisi kolam. Kondisi kolam yang buruk dapat menyebabkan
ikan mudah terserang penyakit.
Anda Sangat perlu menambahkan bakteri pendukung dalam kolam. Bakteri ini
berperan sebagai pengurai/decomposer, fermentator dan katalisator.
Bakteri-bakteri yang mempunyai kemampuan tersebut diantaranya
adalah Bacillus brevis, Bacillus pumilus, Bacillus mycoides, Pseudomonas
alcaligenes dan Micrococcus roseus.
Hal tersebut merupakan manfaat yang didapat karena Suplemen Organik Cair
GDM mengandung bakteri pendukung yang masing-masingnya memiliki
peranan penting dalam meningkatkan produktivitas ikan. Berikut ini daftar
jenis bakteri beserta manfaatnya.