Togatorop Kelas : 7A Nim : 4443160051 Tugas: Pembenihan dan Pembesaran Ikan
1. Ikan Badut ( A. ocellaris )
lkan badut adalah ikan hias air asin dari subfamili Amphiprioninae. Secara umum ikan Clown fish berukuran kecil, maksimal dapat mencapai ukuran 10 – 15 cm. Berwarna cerah, tubuh lebar (tinggi) dan dilengkapi dengan mulut yang kecil (Fautin, D. G. et. ,al. 2007). Ikan badut sendiri dapat dibudidayakaan. Cara pembudidayaannya cukup rumit sehingga perlu diperhatikan parameter-parmeter yang berpengaruh terhadap proses budidaya badut. Budididaya ikan badut sendiri memiliki beberapa tahap yaitu: persiapan wadah, pemilihan induk, penjodohan, penanganan induk, penanganan larva, dan pembesaran ikan badut. Tahap persiapan wadah, wadah yang digunakan untuk induk adalah aquarium yang dilengkapi dengan instalasi air laut dan aerasi serta saluran pembuangan. Aquarium tersebut ditempatkan di ruangan yang cukup cahaya sinar matahari hal berfungsi untuk menghidari parasir baik untuk induk maupun terhadap telur yang dihasilkan. Tahap pemilihan induk, induk yang digunakan adalah induk alam atau induk dari hasil pemijahan yang sudah diseleksi baik dari segi kesehatan, jenis, ukuran, warna. Tahap penjodohan dilakukan untuk mendapatkan pasangan induk yang cocok. Pada tahap penjodohan, ikan badut jantan dan betina dimasukkan kedalam akuarium yang telah disiapkan yang sudah dilakukan sirkulasi selama 24 jam untuk menjag kualits air tetp terjaga. Setelah tahap penjodohan, dilakukan proses pengamatan. Jika terjadi ketidak cocokan pada pasangan induk, maka pasangan tersebut harus diganti sehingga sampai menemukan pasangan yang cocok. Dalam proses pemijahan, harus diberikan pakan yang berkualitas sehingga sehingga dapat menghasilkan telur yang berkulitas. Pemijahan terjadi pada siang hari yaitu sekitar pukul 12.00 - 17.00 dimana induk betina perlahan meletakkan dan menata telurnya pada substrat didekat anemone lalu dibuahi oleh jantan, hal ini dilakukan berulang kali sampai proses pemijahan selesai. Telur dijaga dan dibersihkan oleh induknya namun yang paling dominan adalah jantan. Telur menetas menjadi larva setelah berumur 6 atau 8 hari dan biasanya telur menetas dimalam hari yaitu sekitar pukul 19.00 - 20.00. Dalam pemeliharaan larva, pakan awal yang diberikan adalah rotifer. Selain rotifer pakan alami berupa naupli artemia diberikan setelah mencapai umur 7. Pakan tambahan juga dapat diberikan berupa pellet setelah umur >10 hari.larva sudah dapat dipindahkan ke wadah pendederan atau pembesaran setelah 12 hari pemeliharaan. Pembesaran dapat dilakukan pada aquarium, bak fiber atau kolam, namun untuk memudahkan penanganan disaat benih baru keluar dari bak larva sebaiknya dipelihara dalam aquarium dengan system air mengalir.
2. Ikan Bawal Bintang ( Trachinotus blochii )
Bawal bintang memiliki nama inggris yaitu Subnose Dart. Ikan ini memiliki tubuh gepeng, hidung mancung serta sirip punggung dan sirip dada yang panjang. Ikan ini memiliki warna perak dan agak muda dibagian bawah. Sirip dubur berwarna oranye dengan warna kecoklatan pada batas anteriornya.Ikan ini dapat tumbuh dengan panjang mencapai 65 cm (Setiadharma 2013). Budidaya ikan bawal bintang terdiri dari kegiatan-kegiatan diantaranya persiapan wadah, penebaran benih, pengaturan dan pemberian pakan, sampling, pengelolaan kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, pembesaran. Tahap persiapan wadah, wadah yang digunakan untuk induk adalah kolam fiber yang dilengkapi dengan instalasi air laut dan aerasi serta saluran pembuangan. Tahap pemilihan induk, induk yang digunakan adalah induk alam atau induk dari hasil pemijahan yang sudah diseleksi baik dari segi kesehatan, jenis, dan ukuran. Sebelum melakukan penebaran kedalam kolam, benih ikan bawal bintang diaklimatisasikan terlebih dulu. Ini dilakukan agar ikan bawal bintang tidak merasa kaget atau stess atas perubahan suhu air, dan arus yang ada di kolam fiber. Penebaran benih ikan bawal bintang sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dikarenakan suhu air yang relatif lebih rendah dan dalam kondisi stabil (suhu, salintas,dll) agar kondisi ikan tidak mengalami stress. Sebelum ditebar benih disampling terlebih dahulu (panjang dan berat ikan), agar dapat menentukan jumlah pakan yang akan diberikan dalam sehari disatu kolam tersebut. Pemberian pakan pada ikan bawal bintang, berkisar sekitar 3-5 % dari bobot tubuh ikan untuk jenis pellet, apabila ukuran ikan telah mencapai 200g pemberian pakan dikurangi menjadi 4% berat badan tubuh ikan. Sedangkan untuk frekuensi pemberian pakan dan waktu pemberiannya perlu diperhatikan agar dapat menghasilkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup secara maksimal dengan penggunaan pakan seminim mungkin. Pada awal tebar ikan diberi pakan 4-6 kali dalam sehari, kemudian ikan yang sudah tumbuh besar pemberian pakan dikurangi hingga dapat dilakukan 2 kali sehari. Pada proses pemijahan ikan bawal, ikan jantan dan betina digabungkan kedalam satu wadah pemijahan dengan perbandingan jantan dan betina 1:1. Berat ikan yang dapat dipijahkan sekitar 1,5 – 3 kg. Pemijahan bawal terjadi di bulam gelap. Setelah memijah, telur akan menetas dan dipisahkan ke dalam media pembenihan.
3. Ikan Cobia ( Rachycentron canadum )
Ikan cobia memiliki nama Gasterosteus canadus, namun sekarang lebih dikenal dengan Rachycentron canadum. Cobia merupakan ikan pelagis yang hidup di perairan tropis sampai ke subtropis. Ikan cobia sendiri dapat dibudidayakan. Budididaya ikan cobia sendiri memiliki beberapa tahap yaitu: persiapan wadah, pemilihan induk, penanganan larva, dan pembesaran ikan cobia. Tahap persiapan wadah, wadah yang digunakan untuk induk adalah kolam fiber yang dilengkapi dengan instalasi air laut dan aerasi serta saluran pembuangan. Tahap pemilihan induk, induk yang digunakan adalah induk alam atau induk dari hasil pemijahan yang sudah diseleksi baik dari segi kesehatan, jenis, dan ukuran. Pemeliharaan larva merupakan salah satu bagian terpenting dan paling menentukan dalam keberlangsungan perbenihan maupun budidaya cobia. Pemeliharaan larva cobia menggunakan metode green water system. Bak yang digunakan untuk pemeliharaan larva adalah bak fiber. Padat penebaran larva yang ditebar kebak pemeliharaan sebanyak 50.000 ekor/bak. Pembesaran cobia yang dilakukan di keramba jaring apung menggunakan benih berukuran berat antara 250–300 g. Benih cobia tersebut didapatkan dari hasil pembenihan dan dipelihara pada bak penggelondongan volume 3-5 ton sampai dengan tiga bulan atau sampai dengan berat rata-rata mencapai 250-300 g. LAMPIRAN
Gambar 1. Ikan Bawal Bintang di Bak Gambar 2. Ikan Badut di Aqurium
Fiber
Gambar 3. Ikan Cobia di Bak Beton Gambar 4. Telur Ikan Bawal Bintang