PENDAHULUAN
Sumberdaya manusia merupakan satu aset yang paling berharga yang dimiliki oleh suatu
dinamisasi mobilisasi perusahaan. Oleh sebab itu, banyak perusahaan yang selalu berusaha
maksimal.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan adalah program kualitas kehidupan
kerja,di mana program ini terfokus pada penciptaan suasana lingkungan kerja yang manusiawi.
Melihat dari pentingnya peranan sumber daya manusia dalam organisasi,maka sumber daya
manusia harus dikelola dengan baik.Begitu halnya dalam suatu perusahaan, di mana banyak
konsumen atau pelanggan yang membutuhkan produk mereka. Untuk itu seorang pemimpin
perusahaan juga harus memikirkan tingkat kinerja karyawannya Di sisi yang lain perusahaan
tidak mungkin mengoperasikan kegiatannya tanpa adanya manusia, karena faktor tenaga kerja
manusia memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Setiap manusia mempunyai watak dan perilaku yang berbeda, di sebabkan karena
beberapa hal, misalnya latar belakang pendidikan, keterampilan, watak dasar maupun faktor-
faktor lainnya dari tenaga kerja itu sendiri. Keberagaman perilaku tersebut akan mempengaruhi
1
jalannya kegiatan perusahaan, yang bukan saja berdampak pada hasil yang akan dicapai
perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat yang membutuhkan produk perusahaan tersebut.
dengan dan oleh tenaga kerja yang cakap maka kemungkinan besar sasaran dari perusahaan tidak
akan tercapai. Tenaga kerja yang bekerja sesuai dengan fungsinya (the right man in the right
place) akan menunjang tercapainya keberhasilan tujuan perusahaan. Selain itu Lingkungan kerja
juga akan mendukung tingkat kinerja para karyawan.Lingkungan kerja yang baik dan
memuaskan karyawan tentu akan meminimalisir atau menekan kinerja karyawan yang kurang
melayani konsumen atau masyarakat dengan baik.Begitu juga sebaliknya, keadaan lingkungan
kerja yang nyaman, aman dan mendukung akan membuat karyawan baik yang berada di bagian
produksi menjadi semakin ramah, bersemangat dan bergairah dalam melayani konsumen dan
juga masyarakat sekitarnya.Hal ini dapat memberi pengaruh positif bagi kondisi psikologis
karyawan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melihat bagaimana pengaruh lingkungan kerja
dan karakteristik individu terhadap kinerja karyawan bagian produksi, yang menurut penulis
karyawan bagian produksi tersebut sangat berpengaruh terhadap kualitas produk pada
perusahaan Bakpia Japon. Dari uraian di atas saya tertarik untuk menulis tentang : “PENGARUH
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan bagian Produksi pada
Bakpia Japon?
2. Apakah ada pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja karyawan bagian Produksi
Bakpia Japon?
1. Lingkungan kerja terdiri atas lingkungan kerja fisik ( meliputi ketersediaan kamar kecil,
tingkat kebisingan, penerangan, tata letak ruangan, sirkulasi udara,dll ) dan lingkungan kerja non
3. Tingkat kinerja karyawan yang disebabkan oleh lingkungan kerja dan karakteristik individu.Di
mana seorang karyawan dapat dikelompokkan ke dalam tingkatan kinerja tertentu dengan
melihat aspek-aspeknya, seperti tingkat efektifitas yang dapat dilihat dari sejauh mana seorang
karyawan dapat memanfaatkan simber-sumber daya untuk melaksanakan tugas-tugas yang sudah
direncanakan, serta cakupan sasaran yang bisa di layani, di samping itu juga unsur keamanan-
3
1.4 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh dari lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi
Bakpia Japon.
Bakpia Japon.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna bagi pihak Bakpia
Japon dan dapat mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap
kinerja karyawannya.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi penyusun skripsi dalam bidang
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana ilmu yang
diperoleh khususnya mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dapat diserap dan
diterapkan dalam sebuah kasus nyata mengenai pengaruh dari liungkungan kerja dan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen (management) merupakan proses pendayagunaan bahan baku dan sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Esensi manajemen adalah aktivitas
bekerja melalui orang lain untuk mencapai berbagai tujuan organisasi. Manajemen sumber daya
manusia diperlukan dalam konteks lingkungan yang kompleks dan terus berubah. Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, Pemberian jasa, dan
Manajemen personalia adalah seni dan ilmu memperoleh, memajukan, dan memanfaatkan
tenaga kerja sedemikian rupa sehingga tujuan suatu organisasi dapat direalisir secara berdaya
guna dan berhasil guna dan adanya kegairahan kerja dari para tenaga kerja (Manullang, 2004:7).
Simamora (2004:5) menyebutkan bahwa ada empat hal yang kian penting berkenaan dengan
1. Penekanan yang lebih dari biasanya terhadap pengintegrasian berbagai kebijakan sumber daya
2. Tanggung jawab pengelolaan sumber daya manusia tidak lagi terletak hanya pada manajer
5
terletak pada manajemen lini senior.
4. Terdapat aksentuasi pada komitmen dan melatih inisiatif di mana manajer berperan sebagai
Lingkungan kerja daripada para karyawan akan mempunyai pengaruh yang tidak kecil terhadap
jalannya operasi perusahaan. Lingkungan kerja ini yang akan mempengaruhi para karyawan
perusahaan, sehingga dengan demikian baik langsung maupun tidak langsung akan
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat
S.Nitisemito,1982 : 183)
Merupakan hal atau sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat dirasakan secara fisik
melalui indera dan dapat mempengaruhi diri pekerja dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan.
6
b. Lingkungan Kerja Non Fisik
Merupakan hal atau sesuatu yang ada di sekitar pekerja yang hanya dapat dirasakan secara
psikologis tidak dengan indera dan dapat mempengaruhi pekerja dalam menjalankan tugas-tugas
yang dibebankan.
Semangat dan kegairahan kerja karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan
dipengaruhi banyak faktor.Salah satu faktor tersebut adalah lingkungan kerja.Faktor ini penting
dan besar pengaruhnya,namun banyak perusahaan maupun instansi-instansi lainnya yang kurang
memperhatikan faktor ini.Dengan demikian dapat dimengerti bahwa lingkungan kerja juga dapat
Ada beberapa faktor yang dapat dimasukkan ke dalam lingkungan kerja serta besar pengaruhnya
terhadap pekerja. Menurut Agus Ahyari, faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Penerangan
Penerangan dari ruang kerja pabrik/perusahaan merupakan faktor yang penting untuk
meningkatkan produktivitas kerja para karyawan. Dengan penerangan yang baik ini para
karyawan akan dapat bekerja dengan baik dan teliti sehingga hasil kerja para karyawan itu
Hal ini berarti bahwa penerangan tempat kerja ini sangat membantu berhasilnya kegiatan-
kegiatan operasi perusahaan. Sistem penerangan yang baik untuk ruang kerja para karyawan ini
7
besar manfaatnya bagi perusahaan sehingga dapat mendorong para karyawan untuk bekerja
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya sistem penerangan yang baik antara
lain adalah :
B. Suhu Udara
Suhu udara atau temperatur ruang kerja para karyawan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kondisi kerja para karyawan perusahaan. Suhu udara yang terlalu panas akan
menurunkan gairah kerja, sehingga kesalahan yang diperbuat oleh para karyawan akan
Berbagai jalan yang dapat ditempuh untuk pengaturan suhu udara ini antara lain adalah :
3. Pemasangan A.C.
8
C. Suara Bising
Pada umumnya dalam menjalankan proses produksi, perusahaan akan mengeluarkan suara-suara
bising dari mesin-mesin perusahaan. Suara bising yang terus-menerus akan menganggu
kesehatan para karyawan terutama pendengaran karyawan. Oleh karena itu Penanggulangan
suara bising juga diperlukan dalam perencanaan lingkungan kerja yang menyangkut kondisi
kerja ini.
Pengaturan dan pengendalian suara ini adalah untuk menjaga agar kepekaan para karyawan tetap
dalam kondisi yang baik. Dengan demikian sebagai akibatnya adalah turunnya produktivitas
perusahaan.
Beberapa metode untuk pengurangan suara bising ini antara lain adalah :
D. Penggunaan Warna
Pemilihan warna dalam ruang kerja perusahaan akan mempengaruhi kondisi kerja para karyawan
pula. Warna yang dipergunakan dalam ruang kerja ini erat hubungannya dengan sistem
penerangan dalam ruang kerja perusahaan terutama untuk sistem penerangan yang
9
E. Ruang gerak yang diperlukan
Untuk dapat bekerja dengan baik, ruang gerak daripada para karyawan sangat perlu diperhatikan.
Terlalu sempitnya ruang gerak dari karyawan ini akan mengakibatkan karyawan tidak dapat
bekerja dengan baik. Akan tetapi ruang yang terlalu besar akan mengakibatkan pemborosan bagi
perusahaan.Oleh karena itu ruang gerak yang disediakan untuk para karyawan ini perlu
direncanakan dengan baik agar para karyawan dapat bekerja dengan baik, tetapi perusahaan
f. Keamanan Kerja
Dalam perencanaan lingkungan kerja, keamanan dari para karyawan sangat perlu diperhatikan.
Perencanaan keamanan kerja ini sangat erat hubungannya dengan disiplin kerja dan peningkatan
Dengan keamanan kerja yang baik maka para karyawan akan menjadi lebih senang dan
kerja bagi para karyawan ini, produktivitas perusahaan akan menjadi turun.
C. Karakteristik Individu
Sumber daya yang terpenting dalam suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang
yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi agar suatu
organisasi dapat tetap eksistensinya. Setiap manusia mempunyai karakteristik individu yang
berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Karakteristik individual menurut Stoner (
1986: 422 ) adalah keinginan, sikap dan kebutuhan seseorang yang dibawa kedalam situasi kerja.
10
Lebih lanjut (Robbins,1996:78-100), mengemukakan bahwa variabel ditingkat individu meliputi
meliputi : usia, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggungan dan masa kerja dengan
Dari uraian di atas, terlihat bahwa setiap karyawan sebagai individu memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Perbedaan ini menggambarkan bahwa karakteristik individu tidak sama antara
karyawan satu dengan karyawan lainnya. Sedangkan karakteristik individu yang dianggap
berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah Jenis kebutuhan, yang menurut Maslow (Gibson,
1996:189-190)
3. Rasa memiliki : Sosial dan kasih sayang, kebutuhan atas persahabatan, berkelompok,
4. Penghargaan : Kebutuhan atas harga diri dan penghargaan dari pihak lain.
11
2.3 Kinerja Karyawan
Masing-masing anggota organisasi memiliki dorongan yang berbeda-beda agar karyawan mau
bekerja dengan baik. Yang di maksud mau bekerja dengan baik disini adalah bahwa dorongan
merupakan kesediaannya untuk mengeluarkan tingkat upaya yang lebih tinggi kearah tercapainya
Menurut Simamora ( 2004:409), Kinerja karyawan adalah tingkat terhadapnya para karyawan
Ada beberapa unsur yang dapt kita lihat dari kinerja seorang karyawan :
a. Seorang karyawan dapat dikelompokkan ke dalam tingkatan kinerja tertentu dengan melihat
aspek-aspeknya, seperti : tingkat efektifitas, efisiensi, keamanan dan kepuasan pelanggan yang di
layani.
pekerjaan, mengandung dua aspek, baik aspek keamanan-kenyamanan bagi karyawan maupun
bagi pihak yang di layani. Dalam hal ini penilaian aspek keamanan-kenyamanan menunjuk pada
12
3. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi dalam menilai unjuk kerja pegawainya.
Tujuan dilakukan penilaian kinerja secara umum adalah untuk memberikan feedback kepada
pegawai dalam upaya memperbaiki tampilan kerjanya dan upaya meningkatkan produktivitas
organisasi dan secara khusus dilakukan dalam kaitannya dengan berbagai kebijaksanaan terhadap
pegawai seperti untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, pendidikan dan latihan. Sehingga penilaian
kinerja dapat menjadi landasan untuk penilaian sejauh mana kegiatan MSDM seperti, perekrutan,
seleksi, penempatan, dan pelatihan dilakukan dengan baik, dan apa yang akan dilakukan
yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan.
memberikan suatu gambaran yang akurat mengenai kinerja karyawan. Untuk dapat mencapai
tujuan ini sistem-sistem penilaian harus berhubungan dengan pekerjaan, praktis, mempunyai
E. Kerangka Pemikiran
PENGARUH
LINGKUNGAN KERJA
KINERJA KARYAWAN
KARAKTERISTIK
INDIVIDU
13
Dari gambar di atas menyatakan bahwa dalam suatu perusahaan terdapat lingkungan kerja yang
terdiri dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik yang dapat mempengaruhi
tingkat kinerja para karyawannya, selain itu juga para karyawan memiliki karakteristik sendiri-
sendiri yang berbeda antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lainnya.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara atas permasalahan penelitian yang masih harus dibuktikan
Berdasarkan pada perumusan masalah dan landasan teori, maka penulis merumuskan hipotesis
sebagai berikut :
14
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan penulis berupa studi kasus. Yang dimaksudstudi kasus adalah suatu
penelitian yang dilakukan terhadap objek tertentu yang populasinya terbatas, sehingga
kesimpulan yang diambil terbatas pada objek yang diteliti.( Sugiyono, 2005:50). Tujuan
penelitian studi kasus adalah memberikan gambaran secara mendetail latar belakang, sifat-sifat
serta karakter yang khas dari kasus maupun status dari individu yang kemudian hasilnya
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Bakpia Japon yang beralamat di Lopati,
2. Waktu penelitian
15
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dimaksud adalah para karyawan bagian produksi Bakpia Japon.
2. Objek Penelitian
karyawan.
A. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain, yang menjadi variabel
bebas dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja dan karakteristik individu.
B. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain, yang menjadi variabel
16
3.4.2 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang dinyatakan dalam kriteria atau operasi yang dapat
1. Lingkungan Kerja
Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat
penelitian ini yang dimaksud denganlingkungan kerja non fisik meliputi; kenyamanan
dengan atasan dan hubungan antar karyawan. Sedangkan lingkungan kerja non fisik
mandi, sirkulasi udara, tunjangan kesehatan, tingkat kebisingan, luasnya ruangan kerja
dan kebersihan.
2. Karakteristik Individu
Karakteristik Individu adalah keinginan, sikap dan kebutuhan seseorang yang dibawa
kedalam situasi kerja.(Stoner, 1986:422). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan
karakteristik individu dibagi menjadi dua yaitu; karakteristik biografis dan karakteristik
pendidikan. Sedangkan karakteristik biologis meliputi; usia, jenis kelamin, dan status
perkawinan.
3. Kinerja Karyawan
Pengertian Kinerja karyawan dalam penelitian ini adalah hasil kerja para karyawan dalam
2004:409).
17
Dalam penalitian ini yang dimaksud kinerja karyawan meliputi; tingkat efektifitas, kedisiplinan,
Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas (X) yaitu lingkungan kerja dan karakteristik
individu. Sedangkan untuk variabel terikat (Y) adalah kinerja karyawan.Untuk mengukur
variabel penelitian, penulis menggunakan daftar pertanyaan yang terdiri atas dua kelompok.
lingkungan kerja dan karakteristik individu. Pengukuran menggunakan skala Likert (Iqbal
Hasan, 2002:72),dengan lima alternatif pilihan jawaban yang di susun secara bertingkat.
Pengukuran dinyatakan dalam bentuk skor, setiap pernyataan diberi lima pilihan jawaban dan di
beri skor satu sampai lima, sesuai dengan sifat pernyataan yang diajukan.
Pernyataan Skor
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Ragu-Ragu RR 3
Tidak Setuju TS 2
18
b..Kelompok kedua terdiri atas satu variabel yaitui
tingkat kinerja karyawan. Pengukuran variabel tingkat kinerja karyawan menggunakan skala
Likert dengan lima alternatif pilihan jawaban yang disusun secara bertingkat. Pengukuran
dinyatakan dalan bentuk skor, setiap pernyataan diberi lima pilihan dan diberi skor satu sampai
Pernyataan Skor
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Ragu-Ragu RR 3
Tidak Setuju TS 2
19
3.4.5 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari karakteristik yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu
Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel adalah random sampling, yaitu teknik
penentuan sampel secara acak dengan memperhatikan tingkatan atau kelas dan perbandingan
20
3.4.6 Sumber data
Sumber data primer adalah sumber data yang menghasilkan data secara langsung dari subjek
yang di teliti.
Sumber data sekunder adalah sumber data yang menghasilkan data dari pihak lain baik berupa
dokumentasi, data yang telah diolah, maupun informasi mengenai sesuatu hal.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer, yaitu dengan menyebarkan
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis dari gejala-gejala yang
sedang diteliti.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik mengumpulkan data dengan mengumpulkan dan mencatat data dari
21
3.4.8 Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalitan atau kesahihan suatu instrumen. Uji
validitas dalam penelitian ini dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian
tentang isi yang sebenarnya dari apa yang diukur. Teknik yang digunakan untuk uji validitas ini
adalah korelasi product moment dari Pearson dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05)
dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor totalnya.
Interpretasi hasil uji validitas dilakukan dengan melihat nilai korelasi antara skor butir dengan
skor total. Jika nilai korelasi suatu butir > 0,4, maka dapat disimpulkan bahwa butir tersebut
adalah valid. Sebaliknya jika nilai korelasi suatu butir < 0,4, maka disimpulkan bahwa butir
Rumus yang dapat digunakan untuk mengukur validitas suatu instrument adalah korelasi product
moment ( Sugiono,2005:213).
N(∑XY) − (∑x∑y)
𝑟𝑥𝑦 =
√[N∑x 2 − (∑x 2 )][N∑y 2 − (∑y 2)
Keterangan :
X = Jumlah alternatif jawaban yang dipilih setiap responden dari setiap pertanyaan
Y = Jumlah total seluruh alternatif jawaban pada seluruh pertanyaan yang dipilih oleh seluruh
responden.
22
N = jumlah responden Instrumen penelitian dianggap valid bila r hitung (rxy) > r tabel dengan
2.Uji reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat
dipercaya atau diandalkan untuk menguji validitas, artinya reliabilitas menunjukkan konsistensi
suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama. Pengukuran ini menggunakan teknik
N(∑XY) − (∑x∑y)
𝑟𝑥𝑦 =
√[N∑x 2 − (∑x 2 )][N∑y 2 − (∑y 2)
Keterangan :
N = Banyaknya responden
Setelah korelasi bernomor ganjil dan bernomor genap di dapat maka dimasukkan ke dalam
2(rxy)
𝑅𝑔𝑔 =
1 + rxy
Keterangan :
23
Rgg = Reliabilitas Instrumen
Interpretasi hasil uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai alpha. Jika nilai alpha suatu
instrumen kuesioner > 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner tersebut adalah
reliabel. Sebaliknya jika nilai alpha suatu butir < 0,6, maka disimpulkan bahwa instrumen
Untuk menjawab masalah, dan membuktikan kebenaran hipotesis digunakan sebuah metode
statistik yaitu regresi linier berganda.Metode statistik ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
lingkungan kerja (X1), dan karakteristik individu (X2) terhadap kinerja karyawan (Y).
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, dan masalah kedua, apakah ada pengaruh
karakteristik individu terhadap kinerja karyawan, yaitu tentang pengaruh variabel bebas (X1 dan
X2) terhadap variabel terikat (Y) digunakan metode rumus regresi linier berganda (Sugiyono,
2005:211).
24
Cara yang digunakan adalah dengan rumus sebagai berikut:
Y=a+ b1 X1 + b2 X2
keterangan
Y : Kinerja Karyawan
X 1: Lingkungan kerja
bi : Koefisien regresi
i = 1,2
a : Konstanta
bebas dengan variabel terikat digunakan uji F. Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya
pengaruh signifikan variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.Untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh variabel terikat terhadap variabel bebas secara bersama-sama digunakan
a. Hipotesis stastistik:
Ho : b1, b2 = 0, artinya Variabel lingkungan kerja dan karakteristik individu tidak berpengaruh
25
Ha : b1, b2 ≠ 0, artinya Variabel lingkungan kerja dan karakteristik individu secara simultan
dari koefisien regresi antara variabel independent yaitu lingkungan kerja dan karakteristik
individu dengan variabel dependentnya kinerja karyawan, dengan rumus (Djarwanto, 2001:193);
𝑅 2 (𝑛−𝑚−1)
𝐹 𝑟𝑒𝑔 = 𝑚(1−𝑅 2 )
Keterangan :
n = banyak subjek
m = banyak prediktor
d. Menentukan F tabel yang diperoleh dari tabel distribusi F dengan memberikan taraf
26
e. Menentukan Kriteria pengujian
Jika Ho diterima maka lingkungan kerja dan karakteristik individu secara simultan tidak
Jika Ho ditolak maka lingkungan kerja dan karakteristik individu secara simultan berpengaruh
27