Anda di halaman 1dari 2

Teknik Tepat Pembenihan Ikan Betok

Ikan betok memiliki nama dan sebutan lain, yaitu ikan puyu (Melayu), ikan betik (Jawa), dan
ikan pepuyu (Banjar). Sementara itu, dalam bahasa Inggris, ikan ini mempunyai nama Climbing
Gouramy karena ikan betok sanggup memanjat ke daratan.

Ikan betok adalah ikan tawar yang hidupnya liar di sungai, kali, waduk, ataupun danau alam.
Betok sangat jarang dipelihara sebagai ikan hias atau ikan peliharaan. Ikan ini salah satu ikan
yang termasuk dalam jenis hewan karnivora.

Betok merupakan ikan lokal air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi, terutama di daerah
Kalimatan. Namun, masih belum banyak orang yang membudidayakannya. Di Kalimantan, ikan
ini memiliki harga jual yang tinggi. Masyarakat setempat sangat menyukai betok karena
memiliki rasa daging yang lezat dan sangat gurih. Oleh karena itulah, banyak masyarakat lokal
mengembangkan budi dayanya. Berikut teknik pembenihan ikan betok.

Teknik budi daya yang baik

Sebelum membudidayakan betok, dilakukan seleksi indukan. Ada beberapa persyaratan untuk
dapat menyeleksi indukan, yakni induk betina yang ideal adalah memiliki berat di atas 90 gram
dan pada indukan jantan di atas 30 gram, ikan juga harus terlihat segar dan gerakannya lincah,
induk betina mampu menghasilkan telur dengan jumlah yang cukup banyak, dan umur indukan
harus lebih dari 10 bulan. Proses pertama budi daya betok adalah mempersiapkan
bak pembenihan. Bak harus diisi dengan air sebanyak 2/3 dari kapasitas volume bak dan
didiamkan selama 23 hari sebelum ikan dimasukkan ke kolam.
Sebaiknya, pada kolam diberikan desinfektan dengan cara melarutkan garam dapur dan diberikan
aerasi yang bertujuan meningkatkan konsentrasi dari kandungan oksigen di dalam air. Di dalam
bak pembenihan tersebut juga harus diberikan tanaman air seperti tanaman kiambang (silvia
neatus) yang berguna sebagai tempat pelindung telur ataupun larva ikan betok nantinya.
Selanjutnya, bak tersebut ditutup dengan plastik atau terpal yang bertujuan agar suhu di dalam
air dapat dipertahankan dan ikan tidak bisa melompat keluar.

Lakukanlah penyuntikan hormone ovaprim dengan dosis 0,4ml/ Kg indukan jantan ataupun
betina. Telur ikan betok nantinya akan menetas selang waktu 1012 jam.

Pemeliharaan larva

Untuk masalah pemeliharaan larva, yang perlu diperhatikan adalah saat larva yang baru menetas
tidak harus diberikan makanan tambahan. Hal ini karena larva masih memiliki cadangan
makanan yang berasal dari kantong berwarna kuning di badan larva tersebut. Setelah berumur
sekitar 4 hari, larva diberikan pakan berupa suspene kuning telur selama sepuluh hari, barulah
setelahnya bisa diberikan pakan pelet yang sudah dihaluskan. Setelah larva berumur 15 hari, bisa
dipanen untuk didederkan.

Anda mungkin juga menyukai