Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BUDIDAYA IKAN BETUTU (Oxyeleotris marmorata)


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Pengantar Domestikasi Ikan Rawa
Dosen:

Oleh:

Muhammad Rido Pahlawan (191 071 321 000 6)

JURUSAN AKUAKULTUR

FALKUTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
DAFTAR ISI

JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Ikan Betutu

B. Budidaya Ikan Betutu

1. Pemilihan Indukan

2. Pemijahan

3. Pemeliharaan Larva

4. Pendederan

5. Pembesaran

C. Manfaat Ikan Betutu

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ikan betutu belum terlalu dikenal masyarakat seperti ikan lele maupun ikan patin
sebagai ikan konsumsi karena jarang muncul dipasar tradisional. Tetapi, ikan betutu cukup
karena dipasok ke restoran-restoran dikota besar dan bahkan menjadi komoditi ekspor
dengan harga yang cukup tinggi.

Tujuan ekspor ikan betutu biasanya ke negeri seperti Jepang dan Singapur. Walaupun
harga jual ikan betutu cukup tinggi (Rp. 100.000-Rp. 110.000/kg), namun resiko yang
dihadapi juga besar. Mulai dari pembesaran ikan yang berlangsung lama, tingkat kematian
yang tinggi, bibit ikan yang masih mengandalkan dari alam atau pembenihan yang masih
secara alami hingga pakan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa klasifikasi ikan betutu?

2. Bagaimana cara pembudidayaan ikan betutu?

3. Apa manfaat ikan betutu?

C. Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara budidaya ikan betutu
dan mengetahui dimana letak permasalah dalam budidaya ikan betutu.
BAB II PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Ikan Betutu

Ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) adalah jenis ikan air tawar. Termasuk dalam
family Elrotridae, ordo Perciformes dengan genus Oxyeleotris. Indonesia mengenal ikan ini
dengan berbagai sebutan seperti bakut, bakutut, belosoh, ikan bodoh, ikan malas, hingga
ikan hantu. Dalam bahasa Inggris disebut marble goby atau marble sleeper.

Panjang maksimal tubuh ikan betutu adalah 65 cm, namun jarang ditemukan.
Berwarna merah bata pudar, kecoklatan atau kehitaman, dengan pola-pola gelap simetris
ditubuhnya.

Seperti dicerminkan oleh namanya, ikan ini malas bergerak atau berpindah tempat
jika tidak lapar ataupun diusik. Ikan betutu agak aktif dimalam hari untuk berburu makan
berupa udang, ikan-ikan kecil atau siput air. Dialam liar, ikan betutu dapat dijumpai di
sungai-sungai terlindung, rawa, waduk, maupun parit.

B. Budidaya Ikan betutu

Budidaya ikan betutu dilakukan dalam keramba jaring apung dan pemijahan ikan betutu
masih secara alami. Berikut tahapan budidaya ikan betutu

1. Pemilihan Indukan

Induk yang digunakan dalam pemijahan memiliki berat 250-300 g/ekor dan berumur
lebih dari 1,5 tahun. Fekunditas ikan ini berkisaran 1.250-1.750 butir/kg induk. Indukan
yang digunakan tidak cacat fisik. Pemilihan indukan matang gonad dapat dilakukan dengan
pengamatan secara seksama terhadap genital papilla serta ciri sekunder lainnya.

Ikan betutu betina memiliki kelamin berbentuk segitiga dengan bagian ujung agak
membulat dan berwarna kemerahan. Sementara ikan jantan memiliki genital papilla
berwarna merah dan berbentuk segitiga meruncing. Induk jantan tidak mengeluarkan
sperma bila diirit.

Indukan yang terpilih kemudian ditempatkan dalam wadah yang terbuat dari bak plastic
atau bak fiber berukuran 1 m x 1 m x 1 m. selama pemeliharaan, ikan jantan dan betina
dipisahkan dengan padat tebar sebanyak 5-10 ekor/m³.

2. Pemijahan

Pemijahan ikan betutu dilakukan secara alami, baik dikolam semen atau bak fiberglass
dengan menyediakan sarang/subtract sebagai media menenmpelkan telur (dapat berupa
potongan pipa). Perbandingan induk jantan dengan unduk betina adalah 1:1. Selesainya
proses pemijahan ditandai dengan induk jantan yang berada didalam pipa untuk menjaga
telur, sedangkan induk betina tidak ada didalam pipa.

Pindahkan telur dengan mengambil pipa dan pindahkan kedalam akuarium yang sudah
disiapkan untuk penetasan telur.

3. Pemeliharaan larva

Penetasan telur dilakukan diakuarium dengan ketinggian air akuarium 20-30 cm.
Kepadatan tebar yang disarankan adalah 2000-3000 butir/ltr. Telur akan menetas dalam
waktu 2-3 hari pada suhu 27 °C dengan kandungan oksigen 8-10 ppm. Dengan kondisi
tersebut, presentase telur yang menetas adalah 76%-85%.

Setelah telur menetas, larva dapat dipanen dengan cara penyiponan menggunakan selang
berdiameter 1-2 cm. larva ditampung pada akuarium dengan padat tebar larva berkisar 50-
100 ekor/ltr. Larva diberi pakan artemia setelah kuning telur telah habis dan diberikan
selama 4 hari.
4. Pendederan

Pendederan dapat dilakukan setelah larva berumur 5-6 hari. Sebelum melakukan
pendederan, kolam dibersihkan dan diberi kapur dengan dosis 25 g/m² serta diberi pupuk
organic dengan dosis 200 g/m². Pasang naungan berupa plastic transparan yang ditumpuk
dengan plastic hitam. Pada pagi hari gulung plastic hitam agar cahaya masuk dan
memungkinkan pakan alami tumbuh.

Pakan yang digunakan berupa pakan komersial dengan dosis 5% biomasa dan diberikan
2 kali dalam sehari. Pemberian pakan alami sangat disarankan sebagai makanan sampingan
yang berupa serangga atau cacing.

5. Pembesaran

Bobot ikan untuk pembesaran berkisar 30 gram/ekr dengan padat tebar 10-20 ekr/m².
Untuk ikan betutu yang belum terlatih mendapat pakan buatan, pakan alami atau makanan
hidup dapat diberikan untuk pembesaran. Jika ikan betutu sudah terlatih memakan pakan
buattan, pemberian pakan pellet komersial dapat diberikan.

Ikan betutu siap panen setelah 8-12 bulan atau berat sudah mencapai minimal 4 ons.
Panen dilakukan pada siang hari.

C. Manfaat Ikan Betutu

Ikan betutu dipercaya dapat menghaluskan kulit dan menjaga kulit tetap tampak awet
muda karena kandungan vitamin E. ikan ini juga mengandung banyak enzim dan hormone
untuk meningkatkan vitalitas pria. Adanya kandungan albumin pada ikan betutu dapat
membantu mempercepat penyembuhan luka. Ikan ini juga dipercaya dapat meningkatkan
sistem imun tubuh, mengobati hepatitis, mengobati autism, dan mengurangi resiko serangan
jantung.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan

Ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) adalah ika air tawar dengan panjang maksimal 65
cm, berwarna merah bata pudar, kecoklatan atau kehitaman. Budidaya ikan ikan dapat
dilakukan pada keramba jaring apung. Pemijahan dilakukan secara alami dengan usia
indukan lebih dari 1.5 tahun dengan perbandingan induk jantan dan induk betina adalah 1:1.
Dengan memperhatikan kualitas air, presentase telur yang menetas adalah 76%-85%.
Setelah menetas, larva dipindahkan ke akuarium dengan padat tebar 50-100 ekor/ltr dengan
pemberian pakan artemia selama 4 hari. Setelah usia larva 5-6 hari, dapat dilakukan
pendederan pada kolam yang sudah disiapkan, dengam pembiasaan pemberian pakan
buatan. Ikan betutu siap panen pada umur 8-12 bulan atau dengan berat 4 ons. Ikan betutu
memiliki beberapa manfaat seperti meremajakan kulit dengan kandungan vitamin E pada
ikan, mempercepat pemulihan luka dengan kandungan albumin pada ikan, meningkatkan
vitalitas pria hingga mengurangi resiko serangan jantung.

Anda mungkin juga menyukai