c. Penetasan larva
1. Telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus terendam dalam air.
Oleh karena itu berikan pemberat pada kakaban. Pada keadaan normal, suhu sekitar 27-
30 derajat celcius, telur akan menetas dalam waktu 48 jam.
2. Setelah telur menetas kakaban atau tanaman air bisa diangkat. Larva yang baru menetas
masih menyimpan persedian makanan yang bisa bertahan hingga 3-5 hari.
3. Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari adalah kuning telur yang telah
direbus. Bila ada sisa pakan segera dibersihkan.
4. Beberapa penangkar tidak menganjurkan pemberian pakan kuning telur karena mudah
membuat kolam kotor dan menyebabkan kematian massal sehingga dapatdiganti kutu
air (daphnia dan moina) yang telah disaring. Penyaringan kutu dilakukan hingga
burayak berukuran 1 cm.
5. Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang tidak disaring atau udang artemia.
Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian
pakan tersebut berlangsung hingga burayak berumur 3 minggu. Setelah itu, ikan
dipindahkan ke kolam pendederan.
d. Pendederan
1. Kolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan koi hingga berumur 3 bulan.
Pada umur ini biasanya ukuran ikan koi telah mencapai 15 cm. Ukuran kolam 3×4
dengan kedalaman 40 cm bisa menampung 250-300 ekor anak ikan koi.
2. Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan ikan. Berikan pelet berukuran
kecil berukuran 250 mikron. Satu ons pelet cukup untuk 1000 ekor ikan koi.
Pemeberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Untuk membentuk warna berikan sesekali
cacing sutera atau udang artemia.
3. Setelah anak ikan berumur 3 bulan, bisa diberikan pelet kasar sesuai takaran. Berikan
pelet hingga ikan kenyang. Bila dalam tempo 5 menit pakan tidak dimakan dan tersisa
di kolam berarti ikan sudah kenyang. Pemberian pelet dilakukan 2-3 kali sehari.
ANGGOTA KELOMPOK
Banyak diketahui manfaat memelihara ikan hias, baik di dalam kolam maupun
akuarium. Salah satu manfaat yaitu mengurangi stres dan keletihan .Cukup meluangkan
waktu beberapa menit untuk duduk di depan kolam, rasa stres dan lelah akan hilang.
IKAN NONKONSUMSI
Arwana (Scleropages sp.)
Arwana termasuk famili Osteoglasidae, Habitat asli arwana adalah
rawa-rawa, banyak ditemukan di sungai dan rawa di Kalimantan
dan Papua. Bentuk dan penampilan arwana termasuk cantik dan
unik, tubuhnya memanjang, ramping, dan stream line, dengan
gerakan renang sangat anggun Arwana di alam mempunyai variasi
warna seperti hijau, perak, atau merah. usaha budidaya arwana
untuk pembenihan relatif mudah. Benih arwana memiliki nilai
jual yang tinggi
Koi (Cyprinus carpio)
Koi Merupakan spesies asli Kerajaan Persia, namun berkembang
pesat di Jepang dan Cina. Koi memiliki ciri khas warna yang menarik
serta variasi jenis yang beranekaragam. Secara garis besar, koi
diklasifikasikan dalam 13 kategori, yaitu kohaku, sanke, showa,
bekko, utsurimono, asagi, shusui, tancho, hikari, koromo, ogon,
kinginrin, dan kawarimono. Koi termasuk jenis ikan hias air tawar
bernilai ekonomis tinggi, baik di pasaran nasional maupun
internasional.
3. Proses Pembenihan
a. Persiapan Sarana dan Prasarana (Media Pemijahan Indukan)
Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah
menyiapkan media pemeliharaan. Media pemeliharaan yang biasa digunakan dalam
pemijahan ikan cupang adalah baskom (bak plastik), botol bekas, dan akuarium.
Akuarium yang digunakan diisi dengan air yang sudah diendapkan minimal 2 hari
dengan ketinggian sekitar 8-12 cm. Kemudian akuarium diisi dengan tanaman air
seperti eceng gondok, daun ketapang, atau tanaman lainnya. Fungsi pemberian
tanaman air ialah untuk menampung busa yang dikeluarkan pejantan agar tidak mudah
hancur.
b. Pemeliharaan induk
Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel
telur dan sperma). Penumbuhan dan pematangan ikan dapat dipacu melalui
pendekatan lingkungan, pakan, dan hormonal. Pada pendekatan lingkungan media
hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu makan meningkat di dalam wadah
pemeliharaan.
c. Pemijahan Induk
Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Induk yang telah
matang gonad berarti telah siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan dapat
berlangsung secara alami dan buatan.
d. Penetasan Telur
Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva. Untuk itu, telur hasil pemijahan
diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasi dalam media penetasan pada wadah
khusus (wadah penetasan) yang berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam Telur ikan
cupang yang berhasil difertilisasi biasanya akan menetas dalam waktu 36 – 48 jam.
pengiriman ikan hias, selain harus tepat waktu ikan juga harus tetap hidup dan sehat
sampai tujuan. Ada 2 cara pengiriman ikan hias yaitu pengemasan dan pemberangkatan.
Keduanya harus dilakukan dengan cepat dan tepat, sesuai dengan syarat pengiriman ikan.
Untuk memperlancar pengiriman, sebelum pengemasan dilakukan, ikan harus sudah
diseleksi. Seleksinya meliputi jenis, ukuran, dan kesehatan ikan sehingga ikan yang
dikirim benar-benar hanya ikan yang sejenis, seragam, dan sehat sesuai permintaan pembeli.
ikan dikemas adalah memberokan ikan. Pemberokan adalah suatu perlakuan untuk
mengistirahatkan ikan setelah mendapat penanganan tertentu di tempat pemeliharaan agar
kondisi ikan lebih baik, dan tidak/mengurangi stres selama di perjalanan. Pemberokan
dilakukan dalam air bersih yang sudah disterilkan, selama 2-3 hari. Ikan sehat dan normal
siap dikirim.pengangkutannya selain keselamatan, tepat waktu perlu juga diperhatikan. Untuk
itu alat transportasi yang digunakan perlu dipertimbangkan. Pengangkutan dapat melalui darat,
b) Perencanaan
c) Menetapkan Tujuan
d) Inovasi
e) Pemasaran
f) Jangan mengeluh dan menyerah adalah kunci utama sukses usaha.
Kebutuhan Biaya Produksi Pembenihan Ikan Cupang ,Analisis BEP Usaha Pembenihan Ikan
CupangAnalisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau
investasi usaha. Produksi minimal usaha harus menghasilkan atau menjual produknya agar
tidak menderita kerugian. BEP adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba
dan tidak menderita kerugian (titik impas). Analisis BEP merupakan alat analisis untuk
mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai
impas, artinya usaha tersebut tidak mengalami keuntungan atau pun kerugian. Suatu usaha
dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi
saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini. BEP produksi
dan harga dapat dihitung dengan rumus berikut: