Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembang biakan ikan atau
organisme air lainnya. Budidaya perikanan disebut juga sebagai budidaya perairan atau
akuakultur mengingat organisme air yang dibudidayakan bukan hanya dari jenis ikan saja
tetapi juga organisme air lain seperti kerang, udang maupun tumbuhan air.
Dilihat dari asal katanya, istilah akuakultur diambil dari istilah dalam bahasa
Inggris yaitu Aquaculture. Terdapat beberapa definisi akuakultur seperti dikemukakan
dalam beberapa sumber, dan berikut ini adalah definisi akuakultur menurut beberapa
ahli:Akuakultur merupakan suatu proses pembiakan organisme perairan dari mulai proses
produksi, penanganan hasil sampai pemasaran. Akuakultur merupakan upaya produksi
biota atau organisme perairan melalui penerapan teknik domestikasi (membuat kondisi
lingkungan yang mirip dengan habitat asli organisme yang dibudidayakan), penumbuhan
hingga pengelolaan usaha yang berorientasi ekonomi.
Berdasarkan kata penyusunnya budidaya perikanan tentunya tersusun dari dua
kata yakni budidaya dan perikanan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Budaya
adalah usaha yang bermanfaat dan memberikan hasil, Sedangkan Perikanan adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan penangkapan, pemeliharaan dan
pembudidayaan ikan.
Ikan cupang merupakan ikan hias yang paling digemari baik dari kalangan anak-
anak hingga dewasa. Nama lain dari ikan cupang adalah Ctenops vittatus yang termasuk
dalam famili Anabantidae yang merupakan ikan berlabirin, Ikan cupang merupakan ikan
air tawar ash Asia Tenggara yang memiliki warna yang menarik, sisik yang cemerlang
dan indah bentuk tubuh yang proporsional dan menawan, serta tergolong ikan yang
agresif, dan kini menjadi salah satu andalan ekspor Indonesia (Atmadjaja dan Sitanggang.
2008) Tubuh ikan cupang umumnya langsing dan pipih ke samping dan warna dasarnya
bervariasi, serta wama matanya sangat menarik (Susanto dan Lingga, 1999) Ikan cupang
jantan memiliki warna mencolok smp panjang dan ukuran tubuh lebih panjang dan
ramping, sedangkan warna ikan cupang betina cenderung pucat dan tidak atraktif, knp
tidak lebar bentuk tubuh pendek dan gemuk (Atmadjaja, 2009). Secara garis besar, ikan
cupang terbagi dalam tiga jenis antara lain, cupang halinoon, cupang serit, dan cupang
plakat.
Harga ikan cupang di pasaran bervariasi dari Rp. 5000,- per ekor hingga jutaan
rupiah, tergantung pada kualitas warna, jenis, dan kuatnya. Dan sepasang induk ikan
cupang bisa menghasilkan Rp. 100.000 hingga Rp. 200.000 maka sehingga jika dihitung,
keuntungan yang dapat diperoleh dari hal tersebut lumayan besar Pembudidayaan ikan
cupang mempunyai prospek yang cukup menjanjikan. Selain pembuudayaan
sederhana,biaya yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar.
Dari besarnya peluang budidaya ikan cupang seperti yang terpapar pada
penjelasan diatas kelompok kami memutuskan untuk mengambil mengambil judul dan
membahas lebih dalam mengenai pembudidayaan ikan cupang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diperoleh suatu rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana cara membudidayakan ikan cupang?
2. Apa saja kendala saat pembudidayaan ikan cupang?
3. Bagaimana pemasaran ikan cupang?

1.3 Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah tersebut dapat dirumuskan tujuan :
1. Mengetahui cara pembudidayaan ikan cupang dengan baik dan benar
2. Mengetahui bagaimana mengatasi kendala yang muncul saat pembudidayaan
ikan cupang
3. Mengetahui cara memasarkan ikan cupang
1.4 Manfaat
1.Manfaat secara teoris
Secara teoris,penulisan makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk
mendeskripsikan bagaimana cara membudidayakan ikan cupang,apa saja
kendala saat pembudidayaan ikan cupang dan bagaimana pemasaran ikan
cupang

2.Manfaat secara praktis

A. Bagi siswaSecara praktis, siswa dapat menggunakan karya ini sebagai salah satu refrensi budidaya
ikan cupang.

B. Sebagai bahan pembelajaran.

C. Sebagai tambahan refrensi kewirausahaan budidaya ikan cupang.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Cara Budidaya Ikan Cupang

A.Wadah Budidaya Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang
ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah
perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium
kecil atau toples dapat dipakai untuk memijahkan ikan.

B. Ciri-Ciri Induk Jantan dan Betina

1. Ciri-ciri Induk Jantan Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya
yang indah mentalnya lebih berani, ekor lebih lebar dan Panjang . Sedangkan ikan betina warnanya tidak
menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan. perut gendut ada titik putih di
perutnay, ekor lebih pendek dan kuncup.

2. Ciri ikan jantan untuk dipijahkan ;


1) Umur ± 4 bulan

2) Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.

3) Gerakannya agresif dan lincah.

4) Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

3).Ciri-ciri ikan betina :

1) Umur telah mencapai +- 4 bulan

2) Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.

3) Gerakannya lambat.

4) Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.

5) kondisi badan sehat.

C.Teknik pemijahan dan produksi

Pada induk jantan yang matang gonad warna siripnya lebih cerah sedang pada induk betina perutnya
membuncit dan secara transparan, telur pada saluran pengeluaran dapat terlihat. Pada prinsipnya
pemijahan dilakukan secara berpasangan dalam setiap wadah yang terpisah (akuarium, ember atau
dalam kotak-kotak yang ditempatkan didalam bak). Sebelum dicampurkan induk betina dimasukkan
dalam botol agar tidak mengganggu jantan dalam membuat sarang busa. Sarang dibuat dengan cara
mengambil gelembung udara dari permukaan dan melepaskannya ke bawah permukaan daun atau
tanaman air yang mengapung dipermukaan air. Proses ini berlanjut berjam-jam dengan sesekali
berhenti untuk makan. Bila sarang telah siap, induk betina dikeluarkan dari botol, dicampurkan dengan
jantan agar dapat memulai pemijahan. Pada saat pemijahan tubuh jantan menyelubungi induk betina
membentuk huruf " U " dengan ventral saling berdekatan selama + 1 menit sampai mengeluarkan telur
yang segera dibuahi sperma. Telur perlahan tenggelam dan akan segera diambil oleh induk jantan
dengan mulutnya untuk selanjutnya diletakkan disarang busa. Proses pemijahan berlangsung selama + 1
jam dengan 20-25 tahap pemijahan yang sama. Ketika aktifitas pemijahan berakhir, induk betina
dipindahkan dari tempat pemijahan untuk dikembalikan ke tempat pemeliharaan induk, namun
sebaiknya lebih dulu dimasukkan dalam larutan metyline blue 2 mg/liter selama 24 jam untuk
mengobati luka yang mungkin ada setelah pemijahan. Sedang induk jantan tetap pada wadah pemijahan
untuk merawat dan menjaga telur sampai menetas. Dalam setiap kali pemijahan diperoleh telur
sebanyak 1000-1500 butir. Selanjutnya pemeliharaan larva dan pendederan serta pembesaran dapat
dilakukan pada wadah berupa bak tembok dengan pakan berupa cacing Tubifex sp. atau Chironomus sp.
untuk siap dipasarkan

D.Pembesaran Anak

1.Ketika burayak sudah menetas dan sudah dapat berenang burayak dipindahkan dengan induk jantan
di wadah yang lebih besar contoh;kolam, bok sterofom dll.

2.Setelah tiga hari burayak sudah mulai habis kuning telur yang berada di perut , maka dari itu burayak
harus di kasih makan kutu air 2 kali 1 hari dan wadah di tutup agar tidak terpapar panas matahari secara
langsung

3.Sepuluh hari kemudian anak ikan cupang di pindahkan ketempat lain dan setiap seminggu sekali ikan
di pindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh

E.Tahab pemberian makan

. § Hari 0-5 -----------> Tidak perlu diberi apa apa

§ Hari 5-10 -----------> Diberi Infusaria, Roteria, Kuning telor rebus

§ Hari 10-17 -----------> Diberi kutu air yang telah disaring

§ Hari 17-dan seterusnya -----------> Diberi kutu air, cacing sutra

F.Tahap pemindahan anakan

1. Untuk mengurangi sinar matahari langsung , anda dapat menggunakan tumbuhan enceng gondok
sebagai tambahan. langkah pemindahan dan perlakuan yang dibarikan kepada buirayak dapat dilihat
sebagai berikut: 2. Sebaiknya ukuran bak pendederan cukup besar, misalnya dengan menggunakan bak
fiberglass ukuran 1M x 1M x 0.5M, sehingga burayak tersebut dapat berkembang dengan baik.
Ketinggian air adalah 3/4 dari tinggi bak. 3. Untuk menghindari penyakit, air yang digunakan dicampur
dengan rebusan daun ketapang dan sedikit garam, aduklah secara merata, dan endapkan selama 1 hari.
Cara pemindahan dapat dilakukan dengan memindahkan secara langsung dari akuarium, tetapi jangan
lupa untuk melakukan "penyifonan" untuk membuang kotoran yang ada. lamanya pemeliharaan di
kolam pendederan kira-kira 1 bulan. 4. Untuk pemberian pakan perlu diperhatikan berdasarkan
umurnya, dan jangan sampai berlebihan seperti yang saya katakan diatas tadi. Penyifonan dilakukan
minimal 2 hari sekali untuk menjaga kebersihan air

G.Pembesaran

Siapkan akuarium dengan ukuran 20x20x15 atau stoples yang sebanding. Perlu diingat, bahwa semakin
besar semakin baik pula pertumbuhan tubuh dan siripnya(lebih optiman). Isi air dengan 3/4 dari tinggi
wadah. Kualitas air yang digunakan harus sama dengan air yang diberikan pada waktu pendederan,
sehingga ikan cepat beradaptasi. Jangan lupa memberi penyekat (berupa karton, kertas, dll) antara
akuarium. wadah lain yang perlu disiapkan adalah akuarium biasa yang kira-kira bisa menampung 80-
100 ekor anakan. Tujuannya agar proses penyortiran dapat berjalan lebih mudah. Ketika burayak ikan
cupang sudah dapat berenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih
besar untuk tempat pembesaran. Pindahkan anakan bersama induk jantannya. Kemudian benih ikan
diberi makanan kutu air dan wadah ditutup. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat
lain. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh

H. Pemanenan dan Pasca Panen

Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan
sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan
dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta
menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan
dapat dipasarkan.

2.2 Kendala Budidaya Ikan Cupang

1. Harga jual ikan cupang tidak stabil akan berdampak ke pembudidaya biasanya dikarenakan
ikan cupang yang berwarna tidak terlalu bagus maka harga akan turun tetapi jika ikan berwarna
bagus maka harga ikan cupang bisa naik
2. ikan cupang memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap keasaman air yang membuat ikan
cupang tidak dapat hidup di sembarangan air ,pembudidaya harus meniapkan air dengan ph
yang tepat untuk cupang.

3. faktor cuaca biasanya ikan cupang produktif di cuaca panas karena di cuaca dingin akan
menurunkan produktifitas ikan .

2.3 Pemasaran Ikan Cupang

Sejauh ini,ada dua cara yang digunakan pembisnis ikan cupang yaitu berjualan [offline ] [online]

Berjualan secara langsung di lakukan dengan cara berikut:

1.Membuka toko atau kios di dekat tempat budidaya ikan cupang

2.Memasarkan secara keliling

3. Online melalui media sosial seperti : whatsapp,Instagram,facebook,DLL, dan juga bisa


melalui olshoop contoh: shoppe,Tokopedia,blibli,bukalapak,DLL,

BAB III

3.1 Simpulan
A. Kesimpulan Dari uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Untuk
membudidayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas,
cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan
dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya
digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang
airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (encuk). Untuk
pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih
mempercepat pertumbuhan anak ikan.. 2. Ikan akan dapat berkembang dan melakukan
fertilisasi dengan baik jika faktor eksternal dan internal juga baik. Faktor internalnya yaitu jika
ikan jantan maupun ikan betina telah siap untuk melakukan pembuahan. Sedangkan faktor
eksternalnya yaitu suhu air dan juga pH air. 3. pemilihan induk ikan cupang harus selektif agar
dapat menghasilkan benih ikan cupang yang berkualitas.

3.2 Saran Dalam membudidaya ikan cupang sebaiknya selalu mengecek kualitas airnya
karena kualitas air sangat penting bagi kesehatan ikan cupang tersebut dan juga
menyesuaikan cuaca.

DAFTAR PUSTAKA

1. www.acemedia.edu

2. http://yunias19ocean.blogspot.com/2011/01/budidaya-ikan-cupang-bettaspelendes.html

3. http://barbiekannisa.blogspot.com/2013/11/laporan-perencanaan-usaha-budidayaikan.html

Anda mungkin juga menyukai