Anda di halaman 1dari 1

1.

PENGERTIAN SOSIOLOGI OLAHRAGA

 Dari penggabungan pengertian dan latar belakang maka di didapat pengertian sosiologi
olahraga yaitu studi ilmiah pada struktur sosial dan prosessosial dalam dunia olahraga (Wilbert
Leonard dalam Nopembri, S. 2004).
 Menurut Donald Chu (dalam Nopembri, S. 2004) sosiologi olahraga adalah perpaduan dua
pengetahuan mengenai bahasan sosiologi dan olahraga. Perpaduan ini dikarenakan olahraga
berhubungan erat dengan tindakan masyarakat, baik individu maupun kelompok. Lebih lanjut
Internasional Councilof Sport and Physical education (ICSPE) menyatakan sosiologi olahraga
adalah aktivitas manusia yang menyangkut tentang jasmani yang melibatkan beberapa unsur
perjuangan, permainan dan menghasilkan kesehatan bagi kehidupan masyarakat.
 Sport sociology atau sosiologi olahraga memusatkan perhatian pada objek khas, yakni fenomena
sosial yang terjadi dalam olahraga (Wicaksono, D., 2012).
 Menurut saya sosiologi olahraga itu adalah penggabungan ilmu sosial dan olahraga yang di
mana penggabungan tersebut dilakukan karna olahraga itu sendiri berhubungan dengan sosial
masyarakat
2. CONTOH PROSES SOSIAL DALAM OLAHRAGA
 adanya program-program yang diluncurkan untuk pembinaan prestasi sepak takraw di Jepara,
yaitu: pendirian GOR dan asrama sepak takraw di Gedangan, penyelenggaraan program Pusat
Pelatihan Olahraga Prestasi (PPOP) dan Program Pelatihan Atlet Potensial (PPAP), serta
pemberian bonus bahkan pekerjaan oleh Pemerintah Kabupaten terhadap atlet berprestasi.
Beberapa diantaranya menjadi pegawai di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
(DISDIKPORA) dan pegawai pasar (
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes/article/download/14628/9764)
 pada cabang olahraga Sepakbola, lebih khusus pada sebuah klub, dimana dalam salah satu
kegiatannya mencetak atlet atau pemain, hal ini masuk dalam katagori memproduksi, kemudian
pemain tersebut dipakai dalam even – even olahraga, artinya masuk dalam katagori
dikonsumsi / dipakai tenaganya, kaitannya dengan katagori distribusi, hal ini terjadi ketika
pemain dijual atau ditransfer pada klub lain (
https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/edukasi/article/download/157/155)
 proses menghilangkan perbedaan pemberian penghargaan diantara atlet pria dan wanita yang
sama-sama menjadi juara di kelompoknya (gender). Misalnya sejumlah hadiah yang masih
dibedakan diberikan antara kelompok putra dengan putri. Meski mungkin pertimbangannya
adalah ketika pertandingan putra sering melahirkan tindakan yang lebih akrobatik, atraktif, skill
tinggi (jika dibandingkan dengan kelompok putri), terlebih jika didramatisir oleh pers yang
secara jumlah memang kaum pria di kalngan pers lebih banyak yang tentu saja akan selalu
memberikan dukungan lebih pada sesamanya, yang berdampak pada semakin banyaknya
jumlah penonton dan secara otomatis pemasukan keuntungan dari penjualan karcispun lebih
besar.(https://core.ac.uk/download/pdf/354967869.pdf)

3. Kontribusi sosiologi terhadap ilmu olahraga

Anda mungkin juga menyukai