Anda di halaman 1dari 13

Cara Ternak Kerbau Yang Baik

Cara ternak kerbau yang baik yang harus


diperhatikan ialah pemilihan bibit, perkandangan,
pemberian makan, pengendalian penyakit,
penangan pascapanen, dan pemasaran. Hal-hal
tersebutla yang harus lebih diperhatikan untuk
menjalankan ternak kerbau supaya hasil
peternakan sesuai yang kita harapkan.

Di bawah ini kita akan membahas satu-persatu


langkah-langkah cara ternak kerbau yang
baik dan sesuai dengan aturan yang biasa
dilakukan oleh para peternak di Indonesia.

Pemilihan Bibit
Memilih bibit ternak kerbau berpedoman pada
sifat individu, bibit atau pengenalan jenis ternak,
silsilah keturunan, dan berdasarkan keadaan luar
serta umur ternak. Selain itu, diperhatikan pula
daya produksi ternak, misalnya berat lahir, berat
sapih, pertambahan berat badan, efisiensi
penggunaan makanan dan kualitas daging atau
karkas serta kemungkinan berdasarkan criteria
pemenang dalam suatu perlombaan.

Silsilah keturunan : memiliki keturunan yang


mulus, pertumbuhannya cepat besar dan kokoh,
keadaan bentuk luar normal dan seimbang,
kerbau jantan memiliki alat kelamin jantan yang
normal, kerbau betina mempunyai ambing yang
lembut dan puting 4 buah.

Kemudian kerbau harus sehat yang ditandai


dengan keadaan matanya yang bersih dan
beringas, kulit lembut mengkilap, badan tidak
kurus, kaki kokoh, hidung bersih, lidah berbau
rumput dan kotorannya normal.

Sifat Individu Bibit : sifat individu bibit ternak


kerbau dapat dilakukan melalui pengenalan jenis
atau tipe kerbau. Jenis kerbau yang ada di
Indonesia terdiri atas kerbau lumpur, kerbau
murrah, dan kerbau local.
Kerbau Lumpur, mempunyai kebiasaan
berkubang di lumpur dan di rawa-rawa,
merupakan kerbau yang ulet bekerja baik
sebagai pengolah (membajak) tanah maupun
penarik pedati, kerbau ini cucuk untuk produksi
daging, sedangkan produksi susunya rendah.

Kerbau Murrah, ditandai dengan ukuran badan


yang besar dan warna kulitnya hitam atau kelabu
kehitam-hitaman, merupakan kerbau tipe susu,
tetapi petani sering menggunakan kerbau ini
untuk kerja di sawah.

Karakteristik kerbau murrah mempunyai kepala


kecil dan tanduk berbentuk spiral, bobot badan
jantan dewasa rata-rata 544 kg dan betina
dewasa rata-rata 450 kg, produksi susu rata-rata
per laktasi 1.800 kg dengan masa laktasi selama
9-10 bulan.

Kerbau Lokal, banyak terdapat di seluruh


Indonesia. Di sumba, kerbau local sering di pakai
untuk bekerja di sawah, sedangkan di Sumatra
Barat kerbau local menunjukan tingkat status
social seseorang di masyarakat.
Keadaan Luar dan Umur
Factor penting yang harus diperhatikan dalam
memilih bibit kerbau adalah melalui pengamatan
kesehatan ternak, umur, dan keadaan luar ternak.

Kesehatan, ciri kerbau sehat diantaranya: mata


bersih (putih), kulit bercahaya, keadaan tubuh
gemuk dan normal, bulu bersih dan tidak kurap,
hidung ingusnya sedikit dan tidak berbau.

Umur Ternak, kerbau dapat dilihat melalui


keadaan giginya. Gigi kerbau hanya terdapat
pada rahang bawah, sedangkan rahang atas
hanya merupakan bantalan keras yang digunakan
untuk memotong rumput. Gigi pada rahang
bawah berjumlah 8 buah (4 pasang).

Keadaan Bentuk Luar, kerbau dapat diketahui


dengan memperhatikan karakteristik sebagai
berikut:

 Bentuk badan secara keseluruhan seimbang.


 Ternak calon pejantan mempunyai alat kelamin
dan kakinya kuat.
 Ternak calon bibit betina mempunyai alat kelamin
yang normal dan ambingnya baik.
 Ternak kerja dipilih yang kakinya kuat, perototan
berisi dan tulang hidungnya besar.

Kadang yang baik memenuhi persyaratan


teknis dan ekonomis sebagai berikut:
 Terpisah dari rumah dn jarak cukup jauh.
 Bahan kandang bisa di buat dan kaya atau
bamboo dan atap dan genting atau seng yang
murah.
 Lantai sebaiknya di semen atau dengan tanah
yang di padatkan. Lantai kandang di buat lebih
tinggi dari pada permukaan tanah sekitar nya.
 Ventilasi dalam kandang harus baik.
 Sistem saluran pembuangan ( drainase ) didalam
dan diluar kandang harus baik (tidak becek).
Ukuran kandang yang ideal untuk ternak kerbau
sangat ditentukan oleh umur dan jenis kelamin
ternak itu sendiri.sebagai pedoman ukuran
kandang untuk satu ekor ternak kerbau ialah
sebagai berikut:

a. Kerbau betina dewasa 1,5 m x 2 m2,


b. kerbau jantan dewasa 1,8 m x 2 m2, dan
c.kerbau stadium anak 1,5 m x 1 m2
kandang dilengkapi dengan dinding , tempat
makanan dan air minum. Atap kandang kerbau
dapat terbuat dari asbes maupun genting.

Pemberian makanan
Pada umumnya, pakan ternak kerbau terdiri atas
baha hijauan makanan ternak (HMT) ,limbah
pertanian, dan penguat (konsentrat). Misalnya,
susunan pemberian makanan ternak kerbau
untuk tiap ekor dengan bobot 300kg dalam satu
hari terdiri sebagai berikut.
1. Rumput segar (hijauan) 20 kg;
2. Jerami padi hasil pengolahan soda atau urea
7 kg;
3. Dedak halus 2,3 kg;
4. Kacang-kacangan segar 0,5 kg;
5. Garam 100 gr;
6. Vitamin dan mineral (premix)

Hijauan makanan ternak


ternak hijauan dewasa yang berat badan nya
350 kg-500 kg dapat di berikan bahan hijauan
makanan (HMT) ternak atau rumput segar
sebanyak 35 kg-50 kg/hari (10%dari berat badan).
Pemberian hijaun biasanya diberikan 2 kali
sehari, pagi dan sore. Hijauan dapat berupa
aneka rumput lapangan atau rumput budi biya,
misalnya rumput gajah ,rumput raja,rumput
benggala, dan lain sebagai nya.
Pakan limbah pertanian
pada saat pakan hijauan sulit diperoleh terutama
di musim kemarau, dapat dimanfaatkan libar
pertanian misalnya jerami padi yang diolah dulu
dengan cara penambahan soda dan amoniak.
 Siapkan alat-alat terdiri atas : drum yang
dipotong, alat pengaduk, ember plastic, alat
penyiram, dan timbangan .
 Siapkan bahan-bahan meliputi : jerami padi
kering, air, dan soda.
 Soda dilarutkan dalam ember sampai larut. Tiap-
tiap kg jerami padi digunakan takaran 2 sendok
makan (30 g) soda di campur dengan 1 liter air.
 Jerami padi kemudian di potong kemudian
dimasukan kedalam drum yang telah disediakan.
 Jerami dalam drum, misalnya volume 3 kg,
disiranm dengan larutan soda sedikit demi
sedikitsambil diaduk sampai merata, kemudian
campuran tadi
 didiamkan atau dibiarkan merata selama 8 jam.

Tatalaksana pengolahan jerami padi dengan


penambahan pupuk urea adalah sebagai
berikut:
 Siapkan alat terdiri atas : sendok, cangkul, alat
penyiram, ember, timbangan, dan plastic.
 Siapkan bahan-bahan meliputi : jerami padi,
pupuk urea dan air.
 Siapkan pupuk urea sebanyak 85 gr untuk setiap
kg jerami padi.
 Pupuk urea dilarutkan dengan 1 liter air dalam
ember kemudian aduk-aduk sampai rata atau
larut semua.
 Buat lobang tempat penyimpanan jerami padi
dengan ukuran lebar 75 cm, kedalaman 1 m dan
panjanggnya disesuaikan dengan kebutuhan.
 Jerami yang telah disediakan di masukan
kedalam lubang, yang didasarnya dialasi dengan
plastic.
 Campuran urea yang telah di sediakan
dimasukan kedalam kedalam alat penyiram dan
disiramkan kedalam lobang yang telah berisi
jerami.
 Jerami dipadatkan dan segera tutup dengan
plastic, lalu ditimbun dengan tanah dasarnya
 Jerami padi tadi diabiarkan minimal 15 hari.

Dalam keadaan krisis hujan, pemberian jerami


padi hasil pengolahan dengan penambahan soda
atau urea kepada ternak kerbau sebanyak 30-
35% dan jumlah hijauan yang dibutuhkan oleh
ternak tersebut.

Pakan penguat (konsentrat)


Pakan penguat biasanya berupa dedak, jagung,
tetes tebu, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah,
ampas tahu, onggok, dan lai-lain. Jumlah
pemberian pakan penguat untuk ternak kebau
dewasa sebanyak 4 kg 5kg atau 10% dan
pemberian pakan hijauan . pemberian pakan
penguat dilakukan 1 kali smapai dengan 2 kali,
yaitu pagi dan sore.
Radang limpa (anthrax)
Penyakit anthrax disebabkan oleh kuman bacillus
anthracis penyakit anthraxtelah dikenal di
Indonesia sejak tahun 1885. Tanda-tanda
ternakkerbau terserang penyakit anthrax adalah
sebagai berikut:

a. Suhu badan meningkat (demam) antara


40oC-42oC
b. Limpa membesar (bengkak)dan rapuh
c. Sukar bernafas
d. Pendarahan pada mulu, lubang hidung,
telinga, dan anus
e. Kematian yang cepat (mendadak)

Pengobatan ternak yang tersserang penyakit


anthrax yaitu dengan menggunakan anti serum
anthrax dengan dosis 100-200 cc secara sucutan
serta diberikan antibiotika berupa penisilin
terramisin, dan silfat thiazole.sementara tindakan
pencegahan penyakit anthrax dapat dilakukan
sebagai berikut:

a. Ternak sehat harus di vaksin anthrax strain


dengan dosis 1cc secara subcutan.
b. Jangan menjual atau menyembelih atau
memakan daging atau susu ternak yang sakit
sebab dapat menular.
c. Ternak sakit harus di asingkan atau
disingkirkan atau diisolir
d. Ternak yang mati harus di bakar dan di kubur
cukup dalam (2 m-3 m).
e. Pada lokasi-lokasi yang berpenyakit anthrax
tertutup bagi lalulintas hewan , kemudian baru
dibuka lagi setelah 14 hari terhitung mulai
sembuhnya hewan sakit terakhir
f. Kandang dan bekas peralatan ternak sakit
harus dihapuskan atau tidak digunakan lagi
Mulut dan kuku (aphtae epizootica)
Penyakit mulut dan kuku disebut aphtae
epizootica (AE) yang sibabkan oleh virus. Tanda-
tanda serangan penyakit mulut dan kukuadalah
sebagai berikut:

a. Demam dan nafsu makan berkurang


b. Dari mulut keluar air liur terus
menerus,lempuh-lempuh dan keropeng pada
mulut lidah dan putting susu
c. Jalan pincang karena terjadi luka dikaki
d. Senang berbaring , lesu dan mendapat
kesulitan waktu bangkit
e. Produksi daging dan susu menurun

Penyakit mulut dan kuku (MK) menular ternak lain


melalui makanan yang tercemar ,airliur atu
kotoran ternak. Pencegahan penyakit mulut dan
kuku dapat dilakukan dengan cara vaksinasi ,dan
ternak sakit harus dipisah kan dengan ternak
yang sehat, memindah kan hewan yang sakit
,menjaga kebersihan kandang, dan makanan
begizi.
Surra (mubeng)
penyebab penyakit sura adalah protozoa
tripanosoma evansi yang ditularkan oleh lalat
penghisap darah . di Indonesia penyakit ini
dikenal sejak tahun1987.gejala serangan penyakit
surra adalah sebagai berikut

a. Bengkan bagian leher sampai dada bagian


depan, perut bagian bawah sampai pelir
(scrotum)
b. Demam meningkat
c. Ternak tampak berputar –putar dan
d. Sesak nfas, lemah , serta lesu.

Pencegahan penyakit surra dapat di lakukan


dengan cara pemberantasan lalat penghisap
darah,
Mengasingkan ternak yang sakit,
mencucihamakan kandang dan peralatan ,
penyemprotan ternak dengan nagonal 3 gr dalam
30 cc aquadest.
Cacing hati
Penyebab penyakit cacing hati adalah cacing
trematoda fasiciola gigantic.
Gejala penyakityang disebabkan cacing hati
adalah sebagai berikut:

a. Mencret, dan ternak tampak kurus, dan


lemah anemia
b. Produksi turun da,
c. Pertumbuhan anak sangat lambat
Penularan cacing hati pada umumnya pada
rumput dan minuman yang tercemar cacing.
Pencegahan cacing hati dapat dilakukan dengan
cara membunuh hewan perantara (siput).
Sementara pengobatan cacing hati dapat
dilakukan dengan cara tradisional dengan jambu
muda digerus dan di cekokan.

Dapat pula dilakukan dengan tembakau sebanyak


3 liter dicampur 3 gr terusi, lalu ditambah kan 2
liter selanjutnya diberikan kepada ternak sebanya
30 mm-50 mm diminumkan . selain itu , cara
kimiawi dapat diberi obat paten Dovenix berbahan
aktif introsinil dosis 10 gr/kg berat badan,yang
disuntikan dibawah kulitkarbontetra khlorida dosis
antara 1-5 ml/ekor atau 50 mg/kg berat badab
yang disuntikan dibawah kulit.
- See more at: http://cara-
carabeternak.blogspot.com/2013/05/cara-ternak-
kerbau-yang-baik.html#sthash.QqmBMjnZ.dpuf

Anda mungkin juga menyukai