Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN MEMELIHARA

KAMBING
Cara ternak kambing, baca dibawah ini untuk mendapatkan pedoman lengkap

Kandang ternak kambing

Jika ingin beternak kambing tentu hal pertama yang harus di perhatikan juga adalah kualitas dari
kandang yang akan di gunakan untuk tempat kambing. Ukurannya harus sesuai dengan jumlah
kambing yang akan kita pelihara. Pastikan kandang yang kita buat juga sudah memenuhi standar
kualitas, yaitu: kandang harus memudahkan kita melakukan pengawasan terhadap kambing yang
ada pada kandang, memudahkan kita dalam pemberian pakan dan aman serta kuat bagi si kambing.

Kandang yang ingin di buat hendaknya berjarak 10 meter dari rumah agar menghindari bau yang
tidak sedap yang dapat mengganggu aktifitas sehari hari.

kandang ternak kambing

Pada umumnya tipe kandang yang baik bagi ternak kambing adalah yang berbentuk panggung.
Dimana di bagian bawah kandang ada kolong untuk menampung kotoran, menghindari kebecekan
serta kontak langsung dengan tanah yang bisa jadi tercemar penyakit. Lantai kandang di tinggikan
antara 1 2 meter, bak untuk pakan dapat di tempelkan pada dinding kandang dengan
ketinggiannya sebahu kambing.

Dasar kolong kandang bagian pinggir di gali sedalam 20 cm dan 30-50 cm pada bagian tengah
serta di buatkan saluran yang menuju bak penampung kotoran yang selanjutnya dapat di proses
untuk menjadi pupuk kandang.

Ukuran kandang: jika ingin memelihara kambing terpisah, bisa dengan ukuran 1,5 x 1,5 meter
untuk 1 ekor kambing dewasa, jika kambing masih kecil tapi sudah di sapih bisa muat 2 ekor
kambing. Sedangkan bagi kambing yang baru di lahirkan, kandang ini cukup utuk 2 ekor kambing
kecil beserta induknya.

Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar kambing tidak mudah terserang
penyakit. Jika kandang sudah pernah digunakan oleh kambing yang terserang penyakit, lebih baik
kandang di desinfektan terlebih dulu. Tapi kalo kambingnya sehat cukup di cuci menggunakan air
bersih saja. Kandang dan lingkungan disekitarnya juga tidak boleh lembab dan juga bebas dari
genangan air, agar tidak di jadikan sarang nyamuk atau hewan sejenis lain yang dapat menggigit
dan menghisap darah si kambing.
Atau

Kandang Kambing

Kandang kambing pada umumnya dibuat berbentuk panggung alias mempunyai kolong. Kolong
kandang kambing berfungsi sebagai tampungan kotoran kambing. Dan juga ini menghindarkan
kontak langsung kambing dengan tanah yang becek yang bisa saja menyebabkan penyakit. Lantai
kandang ditinggikan skitar 0,5-2 meter. Tempat menyimpan pakan bisa ditempel di dinding dan
letaknya agak tinggi atau minimal sebahu kambing. Karena kambing biasa memakan daun-daun
perdu.

Ukuran Kandang

Membuat kandang kambing, ukurannya harus disesuaikan dengan jumlah dan umur kambing.
Secara lengkap ukuran kandang kambing sebagai berikut:

Anak kambing: 1 x 1,2 m per 2 ekor (anak kambing yang sudah disapih.
Jantan dewasa: 1,2 x 1,2 m per ekor.
Betina dewasa: 1 x 1,2 m per ekor.
Induk dan anak kambing 1,5 x 1,5 m (cukup untuk induk + 2 anak kambing)

Di bawah kandang, dasarnya digali sedalam 20 cm bagian pinggirnya dan di bagian tengahnya
digali sedalam 30-50 cm. Dan buatkan pula saluran untuk kotoran yang menuju ke penampungan
kotoran. Sehingga kotoran kambing dapat dimanfaatkan untuk yang lain, misal pupuk kandang atau
biogas.

Pemilihan bibit yang bagus

Ada 2 jenis kambing potong yang sering di ternakkan dan paling populer, yaitu: kambing Kacang
atau sering di kenal juga sebagai kambing Jawa dan kambing Etawa.

Kambing Kacang / kambing Jawa cirinya adalah badannya kecil dan relatif pendek, telinganya juga
pendek dan tegak, baik jantan maupun betinanya memiliki sepasang tanduk, lehernya yang pendek
dan punggung meninggi, warna bulu bervariasi, ada yang tunggal hitam, coklat, merah atau belang
hitam putih dan rasa kambing ini juga enak, banyak yang menyukainya. Jenis kambing ini lebih
mudah perawatannya karena lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki presentase
perkembangbiakan yang bagus.

Sedangkan kambing Etawa ukuran tubuhnya lebih tinggi dan lebih besar serta telinganya
memanjang ke bawah sepanjang 15 30 cm. Bagian hidung ke atas melengkung dan warna bulunya
bervariasi antara coklat, putih dan hitam adalah yang paling sering dijumpai. Bagi kambing jantan
memiliki bulu tebal dan agak panjang di daerah pundak dan di bawah leher, sedangkan kambing
betinanya di bagian bawah ekor. Kambing ini bisa menghasilkan susu yang banyak, sehingga sering
di gunakan juga sebagai penghasil susu. Tapi, kambing ini juga sangat cocok untuk di jadikan
sebagai kambing penghasil daging.

Setelah mengenal jenis kambing yang akan di pelihara barulah memilih bibit yang berkualitas dan
di butuhkan ketelitian, tentunya kita tidak ingin salah memilih kambing yang terkena penyakit dan
bahkan bisa menular. Usia kambing yang di jadikan bibit harus sudah mencapai 4 bulan, karena
pada saat itu kambing sudah berkonsentrasi pada pembentukan daging dan lebih mudah untuk di
gemukkan.

Pilihlah yang bulunya mengkilap, matanya bening, tidak cacat, kakinya lurus kokoh dan tumitnya
terlihat tinggi. Mulut dan hidung bersih tidak berlendir, sebagai tanda kambing tidak penyakitan,
anusnya pun bersih. Garis pinggang dan garis punggung tulang belakang lurus, tidak melengkukng
ke bawah. Usia ideal penggemukkan adalah sekitar 8 12 bulan. Ukuran badannya juga normal
tidak kurus maupun terlalu gemuk / kelebihan. Sebaiknya juga pilih yang bentuk ekornya melebar
bukan yang berbentuk seperti cambuk. Menurut para peternak, kambing yang memiliki ekor
berbentuk cambuk pembentukan dagingya tidak terlalu maksimal / terlalu lamban. Sedangkan
kambing yang memiliki bentuk ekor melebar lebih maksimal dalam pembentukan daging, yaitu
sekitar 3 bulan.

Pemilihan pakan yang mencukupi kebutuhan gizi

Pakan adalah hal yang terpenting untuk menunjang proses penggemukan kambing, yaitu suatu
aktivitas pemeliharaan kambing yang sebelumnya dalam kondisi kurus selanjutnya di tingkatkan
berat badannya melalui proses pembesaran daging yang memakan waktu sekitar 3 5 bulan
lamanya.

Makanan kambing biasanya berupa hijau hijauan segar, seperti: rumput, daun lamtoro, daun turi,
daun singkong yang berprotein cukup tinggi, daun nangka dan daun pepaya. Tapi sebelum
memberikan daun daunan hijau pada kambing sebaiknya di lakukan penjemuran atau di layukan
terlebih dahulu, sekitar 2 3 jam di bawah terik matahari yang bertujuan untuk menetralkan
kemungkinan racun berbahaya yang ada di dalam daun daunan hiaju tersebut.

Jika kambing sampai keracunan, si kambing bisa mabok, sakit dan bahkan mengalami kematian.
Selain itu, kambing juga bisa diberi jerami (dari tanaman jagung, kedelai, padi, tebu atau yang
lainnya), kulit umbi umbian (seperti kulit singkong, ubi jalar dan yang lainnya), kulit kacang
kacangan (bisa kacang tanah ataupun kulit kopi), serta sayur sayuran sisa dari pasar.

pakan kambing bergizi

Kambing juga membutuhkan makanan padat atau konsentrat yang berguna untuk mempercepat
penggemukan. Bisa di beli di toko pakan ternak atau di ganti menggunakan bekatul, ampas tahu dan
ketela pohon yang sudah di cacah dengan perbandingan 40% : 40% : 20% . Kombinasi bahan
tersebut harus mencapai 3 kg, karena sebanyak itulah yang harus di konsumsi 1 ekor kambing per
harinya.

Kambing di beri makan 2 kali sehari, jam 8 pagi dan jam 4 sore. Pakan hijau hijauan tidak di
anjurkan di berikan bersamaan dengan pakan konsentrat, karena kandungan nutrisinya berbeda. Di
sarankan, sebaiknya pakan konsentrat di berikan saat kambing sudah banyak mengkonsumsi hijau
hijauan, tapi belum juga terlihat kenyang. Jangan lupa juga untuk memberi minum dengan air bersih
sekitar pukul 3 sore. Minuman yang paling bagus adalah air cucian beras yang sudah di campur
dengan sedikit bekatul atau dedak.

Selain di berikan rumput, daun hijau dan juga makanan konsentrat. Kambing masih membutuhkan
pakan pelengkap dengnan kandungan gizi ternak yang belum terdapat pada 3 jenis makanan
sebelumnya. Pemberian pakan pelengkap ini bertujuan untuk lebih mengoptimalkan lagi
pertumbuhan, kesehatan dan produksi ternak. Kambing dapat di berikan suplemen makanan yang
mengandung asam amino esensial pembentuk sel dan organ tubuh, mengandung vitamin lengkap
yang berguna untuk daya tahan tubuh dari serangan penyakit, serta mineral mineral pelengkap (N,
P, K, Ca, Mg, Cl dll) sebagai penyusun tulang dan darah, juga memperlancar proses metabolisme
dalam tubuh. Bisa menggunakan suplemen merek Viterna yang bisa di larutkan bersamaan air atau
pakan ternak yang akan di berikan.
Pemeliharaan kesehatan

Setelah kebutuhan pakan yang lengkap dan bergizi sudah tercukupi, selanjutnya adalah
pemeliharaan atau perawatan si kambing. Tindakan pertama yang bisa kita lakukan adalah
melakukan pencegahan terhadap penyakit yang bisa menyerang kambing peliharaan kita, seperti
menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya. Menurut pengalaman menjaga kebersihan
kandang, memberi makanan sehat dan perawatan yang baik bisa menghilangkan bau pada kandang
dan tubuh si kambing lho.

Lahan yang digunakan untuk memelihara atau yang di jadikan kandang harus bebas dari penyakit
menular. Kambing yang di duga bulunya membawa penyakit sebaiknya di mandikan terlebih
dahulu dan di gosok dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatex atau Granade
5% dengan konsentrat 4,5 gram untuk 3 liter air. Untuk membasmi kutu pada kambing, dapat di
mandikan dengan larutan Asuntol dengan konsentrasi 3 6 gram untuk di larutkan pada 3 liter air.

memandikan kambing

Perlunya di lakukan vaksinasi secara rutin yang bertujuan untuk mencegah terjangkit penyakit yang
di sebabkan oleh virus. Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang kambing adalah: penyakit
Parasit (cacingan, kudis, kutu), penyakit Bakterial (antraks, busuk kuku, cacar mulut), penyakit
Virus (orf), penyakit lain seperti keracunan sianida, kembung perut dan keguguran. Jika tidak
segera di atasi bahkan bisa menyebabkan kematian.

Maka perlunya pengamatan atau pemantauan pada ternak, jadi saat terdapat gejala penyakit tersebut
terlihat pada kambing peliharaan kita, kita bisa segera tahu dan memastikan jenis penyakitnya serta
cara pengobatannya sehingga mencegah penyakit tersebut menular ke kambing yang lainnya.

Cara reproduksi atau waktu kawin

Setelah semua persiapan, perawatan dan pemeliharaan baik dan benar yang sudah kita lakukan, hari
demi hari si kambing akan tumbuh besar dan cukup dewasa untuk di kawinkan. Biasanya kambing
potong yang berumur 8 10 bulan sudah siap untuk di kawinkan, tanda tandanya adalah:
kegelisahan, alat kelamin kambing menjadi kemerahan dan bengkak, ekor yang di gerak
gerakkan, dan juga berkurangnya nafsu makan.

Setelah di kawinkan kambing akan mengandung selama 5 6 bulan, lalu penanganan pada proses
kelahiran juga di butuhkan. Kita perlu perhatikan tanda tanda dari kambing potong yang ingin
melahirkan, biasanya kambing akan menggaruk garuk lantai kandang dan terlihat gelisah. Dalam
hal ini, kita juga harus turut serta dalam proses kelahiran untuk menghindari hal- hal yang tidak di
inginkan. Dengan pengelolaan yang baik kambing dapat melahirkan setiap 7 bulan sekali dan sekali
melahirkan dapat menghasilkan 1 4 ekor anak kambing. Setelah 1 bulan semenjak sang induk
kambing melahirkan maka induk kambing sudah bisa kita kawinkan kembali dengan kambing
pejantan.

reproduksi kambing via bandungkambingetawa.wordpress.com

Setelah proses kelahiran, anak kambing yang baru lahir tersebut juga perlu perawatan yang baik dan
benar. Memastikan sang anak mendapat susu dari si induk, agar si anak memperoleh asupan susu
yang tepat dari sang induk karena terkadang si induk enggan menyusui anaknya, ini bisa
menyebabkan anak kambing kekurangan gizi. Jika keadaannya seperti itu, kita bisa memberi si anak
kambing susu buatan. Biasanya penyapihan anak kambing bisa di lakukan setelah usianya mencapai
3 4 bulan, setelah itu anakan kambing ini dapat di jual sebagai bakalan bibit. Sedangkan setelah
umur 10 bulan ke atas barulah kambing dapat di panen untuk di ambil dagingnya.

Beternak kambing ini relatif mudah untuk di lakukan, kan? Sebenarnya kalau pemilihan bibitnya
benar sehingga mendapatkan bibit yang bagus dan sehat, serta kebersihan kandang yang kita selalu
jaga maka tidak perlu khawatir akan penyakit yang mengancam. Karena pada kenyataannya saat
beternak kambing, kematian kambing mencapai 0% yang penting kita tidak lalai dan mengikuti
ketentuan yang sudah ada dan jangan melakukan banyak percobaan atau eksperimen, maka
situasinya akan aman terkendali. Memang di butuhkan ketekunan dan kesabaran dalam beternak
kambing, karena waktu yang di butuhkan sampai dengan masa panen cukup lama. Tapi hasilnya
juga lumayan kok. Menurut beberapa peternak hasil keuntungan yang besar memang di dapatkan
jika kambing yang kita pelihara lebih dari 2 ekor. Jadi, buat kamu yang mau langsung merasakan
untung besar, siap siap untuk keluarkan modal yang cukup besar. Tapi bagi kamu yang baru
sekedar coba coba, cukup kok pelihara sepasang saja.
Oleh : DENI HIDAYAT

Anda mungkin juga menyukai