Anda di halaman 1dari 40

BETERNAK DOMBA

Disampaikan pada acara


BIMTEK ANGGOTA KUBE PROV JABAR TAHUN 2022

DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG


BIODATA

• NAMA : DUDI TARYONO


• NIP : 19660302 198803 1 008
• JABATAN: Penyuluh Pertanian Madya
Dinas Pertanian Kab. Bandung
• No HP : 081 3200 750 28
• E-mail : duditaryono66@gmail.com
BEBERAPA HAL YANG MENYEBABKAN USAHA
BETERNAK DOMBA TIDAK BERHASIL :

1. Peternak belum paham tentang cara memelihara


ternak domba yang baik

2. Niat usaha yang di jalankan terkadang masih


bersifat belajar/coba-coba/asal-asalan

3. Kurang pahamnya mengenai karakter ternak


Domba, kadang Ternak di perlakukan secara kasar

4. Tidak menghiraukan kondisi ternak sehat / sakit


BETERNAK DOMBA

•Cara Pemeliharaannya cukup mudah


•Gampang beradaptasi terhadap lingkungan
•Pakan hijauan cukup mudah diperoleh
•Cukup mudah utk menjual/membeli (ternak,
daging, kulit, tulang)
•Dagingnya, sebagai Sumber Protein Hewani
•Kulitnya untuk bahan jaket, tas, dll
•Tulangnya untuk tepung dan kerajinan
•Ternak domba sebagai Tabungan Keluarga
KRITERIA
BIBIT DOMBA YANG BAIK :
Silsilah keturunan induk / Pejantan (produksi dan reproduksi)

 Kemampuan produksi : berat lahir, berat sapih,


pertambahan berat badan, kualitas karkas.

Calon Induk Betina / Pejantan berumur min 1,5 th

Calon Bibit harus :


•Tubuhnya sehat tidak cacat
•Dadanya lebar, punggungnya lurus
•Kakinya tegap, kuat,
•Kukunya terpelihara, tidak panjang
•Rahang atas dan bawah rata
•Betina : bersifat keibuan dan jinak
•Jantan : gagah, lincah, memiliki libido (nafsu kawin) yang tinggi,
buah zakarnya simetris / sama besar.
BIBIT INDUK
BIBIT PEJANTAN
CARA MENAKSIR UMUR DOMBA
KONDISI GIGI UMUR

Belum ganti gigi Kurang satu tahun

Sepasang gigi ganti 1 tahun

2 pasang gigi ganti 2 tahun

3 pasang gigi ganti 3 tahun

4 pasang gigi ganti 4 tahun

Dilihat bekas gesekan Lebih 4 tahun


REPRODUKSI

 Ciri-ciri birahi yaitu :

 3 B = BEUREUM, BASEUH & BAREUH


 Siklus Birahi antara 15 - 21 hr (rata2 17 hr),
 Lama birahi = 20 - 30 jam.
 Dewasa kelamin = 8 - 10 bulan
 Perkawinan ke I sebaiknya pada umur 18 bln, perkawinan
selanjutnya umur 26 bln
 Lama bunting 5 bulan (141-159 hari)
 Interval / Jarak beranak 7 bulan sekali.
KALENDER REPRODUKSI
TERNAK DOMBA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BUNTING BUNTING BUNTING


K K
Kawin Kawin Kawin
2 ek ♀/♂ 2 ek ♀/♂ 2 ek ♀/♂
LAHIR LAHIR LAHIR

 Jika setiap induk domba melahirkan anak (jtn/btn) rata-rata 2


ekor.
Maka 1 induk akan menghasilkan anak = 6 ekor (jtn/ btn) /
2 tahun
PAKAN
1. HIJAUAN
• Hijauan yang diberikan pada ternak domba bisa
bermacam-macam antara lain rumput lapangan, rumput
unggul (Brizantha, Brachiaria decumben, Setaria, lampung
dsb), jenis kacang-kacangan seperti lamtoro, turi dan
sebagainya, serta sisa-sisa/limbah dari tanaman
pertanian.

• Jumlah pemberian hijauan untuk domba (kg/ekor/hari) :


10 % dari berat badan
Contoh : 10 % x 50 kg BB = 5 kg hijauan/ekor/hari
CEBRENG/
GAMAL

KAKACANGAN
DAUN SINGKONG DAUN NANGKA

Kaliandra
KONSENTRAT
(LOLOHAN)
2. KONSENTRAT
– Jenis makanan penguat tergantung banyak
tersedianya bahan baku di daerah tersebut, seperti
dedak halus, bungkil kelapa, ampas tahu, onggok,
jagung dan sebagainya.

– Jumlah pemberian pakan penguat (kg/ekor/hari) :


10 % dari jumlah hijauan
Contoh : 5 kg hijauan x 10 % = 0.5 kg/ek/hr
KANDANG DOMBA
• Tipe kandang yang dianjurkan adalah
kandang panggung yang memiliki kolong
bermanfaat sebagai penampung kotoran dan
tidak becek

• Fungsi Kandang
– Mempermudah pemeliharaan
– Mempermudah pengobatan
– Terlindungi dari kepanasan dan kehujanan
– Kotoran dapat terkumpul
2. Lokasi Kandang

• Berada di areal yang cukup luas


• Tempat tidak becek dan lembab
• Cukup mendapat sinar matahari
• Jauh dari lingkungan pemukiman
• Terlindungi dari hembusan angin langsung
• Memiliki sumber air

3. Ukuran Kandang
• Ukuran kandang untuk seekor domba sbb:
• Domba betina dewasa 1 x 1,2 m²/ekor
• Domba jantan dewasa 2 x 1,5 m²/ ekor
• Anak domba 0,5 x 0,6 m²/ekor
KANDANG DOMBA
Pemeliharaan kandang

• Pembersihan kotoran domba menimal


satu minggu sekali
• Membuang kotoran ke lubang khusus
untuk dibuatkan kompos
• Membersihkan lantai atau alas
• Penyemprotan dan pengapuran kandang
sebagai disinfektan.
PENYAKIT TERNAK DOMBA
TYMPANI / KEMBUNG PERUT / KABEBENG
a. Penyebab :
Terlalu banyak makan rumput (hijauan) muda dan basah,
sebab rumput muda dalam perut akan menimbulkan gas.

b. Tanda-tanda :
Perut kembung akibat pembentukan gas dalam lambung dan
nafasnya sesak

c Pencegahan :
Hindarkan pemberian rumput yang basah dan muda

d. Pengobatan :
–obat tradisional yaitu air gula merah diseduh dengan asam
jawa lalu diminumkan.
–minuman bersoda
–Domba diangkat bagian belakangnya dan mulutnya dibuka, agar
gas keluar.
KEMBUNG
PERUT
(KABEBENG)
SCABIES (KUDIS)
a. Penyebab : Parasit, kuman, jamur
b. Tanda-tanda :
Adanya bercak merah pada kulit, kulit berkeropeng
dan bulu rontok, domba gelisah dan menjadi
kurus
c. Pencegahan :
Jaga kebersihan kandang dan domba dicukur dan
mandi secara rutin
d. Pengobatan :
Dengan menggunakan salep belerang atau oli bekas
dioleskan pada bercak yang telah dibersihkan
terlebih dahulu.
CACINGAN
a. Penyebab :
Parasit cacing (telur cacing yang ada dalam kandang
serta yang menempel dalam rumput) termakan dan
berkembang biak dalam perut.
b. Tanda-tanda :
Badan lemas, bulu kasar, kusam, mudah rontok, kurus
dan mencret serta perut buncit
c. Pencegahan & pengobatan :
Kandang harus bersih, tidak becek, rumput yang
diberikan tidak basah dan tidak diambil dari tempat yang
becek / kotor.
d. Pengobatan :
pemberian obat cacing ternak (piperazine, albendazole
pinang muda, pepaya dll) secara teratur (min. 3 bln
sekali atau setiap awal pergantian musim)
SIKLUS PENYAKIT CACING
Obat Cacing
DAUN PEPAYA dipergunakan sebagai obat cacing tradisional
dengan cara sebagai berikut :
• Ambil 2 - 3 lembar daun pepaya (tidak terlalu muda/tua).
• Haluskan daun pepaya tersebut, berikan sedikit air
matang/bersih
• kemudian diperas dan diambil airnya.
• Minumkan pada ternak kambing/domba sebanyak 2 - 3
sendok makan atau disesuaikan dengan berat badan
ternak, setiap minggu, 3 X pemberian.
ANTHRAX

• Penyakit ini menyerang domba pada semua usia,


sangat berbahaya, penularannya cepat dan dapat
menular ke manusia.

• Penyebab: bakteri Bacillus anthracis.

• Gejala: suhu tubuh meninggi, dari lubang hidung dan


dubur keluar cairan yang bercampur dengan darah,
denyut nadi berjalan cepat, tubuh gemetar dan nafsu
makan hilang.

• Pengendalian: dengan menyuntikan antibiotika


PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK)

• Penyebab : Virus Picornaviridae, Aphthovirus


• Menyerang pada jenis ruminansia (sapi, kerbau, kambing,
domba, rusa), babi, unta dan beberapa jenis hewan liar
seperti bison, antelope, menjangan, jerapah dan gajah
• Gejala Klinis :
 Kepincangan yg bersifat akut pada beberapa hewan;
 Hipersalivasi, saliva terlihat menggantung, air liur
berbusa
 Melepuh atau erosi di sekitar mulut, lidah, gusi, kulit
sekitar teracak dan puting;
 Hewan lebih sering berbaring
 Demam tinggi mencapai 41oC; dan
TATALAKSANA PEMELIHARAAN
1. Memandikan ternak.
Agar ternak selalu bersih dan bebas dari penyakit
kulit, memandikan domba minimal setiap satu
minggu sekali bila cuaca baik, juga setelah
pencukuran bulu, serta sebelum dikawinkan baik
pada jantan maupun betina

2. Pemotongan kuku.
Dilakukan terhadap ternak domba yang terus
menerus dikandangkan, pemotongan dilakukan
setiap 3 bulan sekali terhadap kuku-kuku yang
panjang
PEMOTONGAN KUKU
PENCUKURAN BULU
3. Pencukuran bulu
Dilakukan apabila bulunya telah panjang , juga
pada waktu menjelang musim panas, menjelang
kelahiran dan musim kawin, pencukuran bulu
dilakukan min. 6 bulan sekali.

4. Perawatan induk bunting


Induk yang bunting tua dipisahkan dari yang lain,
sebaiknya dikandang khusus, kandang dialasi
dengan jerami kering, berikan makanan yang baik
(baik hijauan maupun penguat) secara teratur
PULAU IRIAN PULAU CENDRAWASIH
SEKIAN - TERIMA KASIH
SELAMAT MENCOBA

Anda mungkin juga menyukai