Anda di halaman 1dari 12

CARA PEMBENIHAN IKAN LELE LENGKAP

DAFTAR ISI [hide]

1 CARA PEMBENIHAN IKAN LELE


2 PEMELIHARAAN INDUK LELE
2.1 Pemberian Pakan Induk Lele
2.2 Kepadatan Induk Lele
2.3 Jenis dan asal induk lele
3 PEMIJAHAN IKAN LELE DAN TEMPAT/SARANA PEMIJAHAN
3.1 Ciri Induk Lele Jantan dan Betina
3.2 Memilih Induk Lele Siap Kawin (Pijah)
3.3 Memijahkan Induk Lele
3.4 tehnik/ cara pemijahan
3.5 tempat/wadah pemijahan
4 PENETASAN TELUR IKAN LELE
5 PERAWATAN BENIH IKAN LELE
5.1 Perawatan Larva Lele
5.2 Pendederan lele fase I
5.3 Perawatan Benih lele Fase Pendederan II
5.4 Perawatan Benih lele Fase Pendederan III
5.5 Perawatan Benih lele Fase Pendederan IV
6 MENJAGA KUALITAS AIR LELE
6.1 Tahapan persiapan air untuk memelihara lele
6.2 Menjaga kualitas air lele
7 PEMANENAN BENIH IKAN LELE
8 gambar induk jantan dan betina
1 PEMELIHARAAN INDUK LELE
cara pembenihan ikan lele bermula dari cara penanganan indukan lele. Induk lele dapat dipelihara
di berbagai wadah seperti kolam tanah, kolam terpal, ataupun tembok. Poin pentingnya bukan pada
wadah tetapi ada pada pengelolaan kualitas air yang baik. Induk lele sebaiknya dipisahkan antara
jantan dan betina. Jika anda hendak membeli induk lele biasanya perpaket berisi 15 ekor (jantan 5
dan betina 10 ekor).
2 pemberian pakan induk lele
2.1 Pemberian Pakan Induk Lele
Induk lele memerlukan asupan protein yang baik, menurut SNI pakan lele yang baik mengandung
tidak kurang dari 30%. Pakan diberikan sehari 2 kali yaitu pagi dan sore/malam. Dosis pemberian
pakan minimal 3% dari total berat induk dalam kolam.
Misal : Jumlah berat induk (kg) x Dosis Pakan

: 100 Kg induk x 3%

: 3 Kg Pakan perhari, pagi 1,5kg dan sore/malam 1,5kg.

Sangat disarankan induk lele diberikan pakan khusus ikan lele yang telah ber-SNI atau unit pakan
mandiri yang telah teruji baik laboratorium maupun testimonial pengguna. Suplemen biasanya pada
pakan dibibiskan vitamin E untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas telur.

2.2Kepadatan Induk Lele


Kepadatan induk lele yang dipelihara diusahakan tidak melebihi 5 ekor/m2 hal ini dikarenakan
indukan memerlukan ruang yang cukup. Ruang yang cukup memberikan kondisi lingkungan yang
mendukung.

Misal : lahan 100 m2 maka bisa masuk induk 500 ekor.

Kepadatan diatas diasumsikan ketinggian air berkisar antara 80ekor


2.3 Jenis dan asal induk lele
Lele memiliki banyak strain/jenis. Di dalam dunia usaha pembenihan lele di Indonesia setidaknya
beredar induk lele jenis berikut :

Induk lele strain sangkuriang : berasal dari pemuliaan Balai Perikanan Besar Air Tawar (BPBAT)
Sukabumi dan jenis ini dirilis oleh Presiden RI secara resmi.
Induk lele strain mutiara : berasal dari Balai Sukamandi dan dirilis secara resmi oleh Presiden RI.
Induk yang berasal dari perusahaan swasta : lele masamo, lele phyton, lele paiton, lele burma, dan
sebagainya.
Pertanyaannya adalah pilih jenis strain yang mana ? jawaban yang tepat adalah lakukan sedikit
observasi di daerah dimana anda merencanakan membangun usaha anda. Anda bisa menanyakan
testimoni kepada pembudidaya yang lebih senior, di daerah anda cocoknya jenis yang mana. Karena
lokasi menentukan kecocokan indukan. Selain itu anda bisa menanyakan kepada penyuluh PNS
perikanan di kecamatan anda.Ciri induk yang baik yaitu anggota tubuh lengkap, tidak cacat, lincah,
kulit mulus tidak luka, kumis tidak putus, dan agresif. Jika anda membeli induk di Balai pemerintah
umumnya anda akan diberikan SKAI (Surat Keterangan Asal Induk).

3 PEMIJAHAN IKAN LELE

3.1Ciri Induk Lele Jantan dan Betina


*Ciri Induk Lele Jantan
Jika dilihat dari atas, jantan tampak panjang dan ramping
Bentuk kelamin panjang dan menonjol
Perut lurus/ramping.
*Ciri Induk Lele Betina
Bentuk kelamin bulat/oval
Daging pada punggung umumnya lebih tebal
Perut buncit jika di tekan terasa lembek.
Gambar Perbedaan Jantan dan Betina Lele

3.2Memilih Induk Lele Siap Kawin (Pijah)


*Induk Lele Jantan Siap Kawin
Kelamin menonjol
Kelamin berwarna kemerahan
*Induk Lele Betina Siap Kawin
Perut buncit dan lembek
Kelamin bulat dan memerah

3.3 Memijahkan Induk Lele


Persiapan wadah pemijahan lele
Memijahkan ikan lele dapat dilakukan di kolam tanah, kolam terpal, maupun kolam tembok. Jika
dilakukan pada kolam tanah, lumpur harus dibuang kemudian dikeringkan hingga dasar kolam retak-
retak. Kemudian kolam tanah diisi dengan air hingga ketinggian 30 cm. Usahakan air baru (bukan air
bekas budidaya).
Untuk memudahkan menangkap induk keesokan harinya, pasang waring/hapa. Jadi pemijahan
dilakukan di dalam hapa. Hapa dipasang sebelum kolam diisi air. Kakakan dirangkai di dasar hapa.
Hapa menyentuh tanah. Kakaban diberi pemberat batu agar berada di dasar saat air penuh
*Memasang Kakaban Pemijahan Lele
Kakaban adalah media/substrat telur lele terbuat dari injuk. 1 Induk betina butuh 5 kakaban. Jadi jika
memijahkan 2 pasang, butuh setidaknya kakaban sebanyak 10 buah. Sebelum digunakan kakaban
sebaiknya dijemur dulu selama 1 hari.
*Memasukan Induk Lele
Pilih dan masukanlah indukan lele yang siap pijah sesuai dengan ciri induk siap pijah yang telah
dibahas. Lantai diberi alas plastik dan diberi air supaya licin tidak merusak kulit. Pemilihan harus
dilakukan di tempat yang teduh.
Masukan induk pada sore hari, umumnya pemijahan dapat terjadi pada malam hari, subuh ataupun
pagi pagi sekitar pukul 05.30am . Masukan induk dengan hati-hati dan pelan-pelan. Jangan lupa
berdoa ya ! Jika pemijahan secara alami maka induk langsung dimasukan setelah seleksi. Jika semi
alami induk disuntik hormon terlebih dahulu menggunakan OVAPRIM. Cara pemijahan
menggunakan hormon di bahas di sub bahasan di bawah ini.

3.4 Tehnik /cara pemijaha lele


Pemijahan dapat dilakukan dengan 3(tiga) tehnik/cara:
*Pemijahan Lele cara alami
Pemijahan lele secara alami merupakan cara tradisional. Namun masih banyak dilakukan di
Indonesia karena kondisi stimulasi lingkungan masih mendukung. Inti cara ini adalah memiliki induk
siap pijah dengan perbandingan jantan betina 1:1. Lalu memasukan ke waring pemijahan pada sore
hari dan keesokan harinya di cek apakah bertelur atau tidak. Jika bertelur induk di tangkap dan
dikembalikan ke kolam khusus induk. Telur dibiarkan menetas.
*Pemijahan Lele semi alami
Berikut tahapan pemijahan semi alami pada ikan lele :
Seleksi induk yang hanya sudah matang gonad/siap pijah
Timbanglah induk jantan dan betina
Catat berat induk betina dan jantan terpisah
Dosis OVAPRIM 0.3 ml per kg Induk
Gunakan jarum suntik baru setiap melakukan pemijahan
Encerkan OVAPRIM dengan aquabides 1:1 atau 1:2
Tangkap induk yang telah ditimbang, tutup kepala lele dengan kain basah
Memegang induk lele jangan terlalu kuat, lembut saja karena akan berontak
Suntikan pada lele pada otot punggung, kedalaman jarum 1,2 cm
Suntikan dengan sudut 45o
Masukan campuran ovaprim tadi sesuai dosis pelan pelan
Cabut jarum secara perlahan sambil menekan titik tusuk jarum.
Induk yang telah disuntik langsung dimasukan ke dalam hapa pemijahan.
Gambar Ovaprim dan Aquabides
Cara pengambilan ovaprim :
Tutup botol berada di bawah (tegak)
Buka suntikan (jangan sentuh jarum, steril !)
Masukan jarum
Sedot secara perlahan sesuai dosis
Cabut suntikan tusukan kembali ke akuabides
Ambil sesuai dosis
Kocok jarum perlahan menyerupai angka 8
*Pemijahan Lele secara buatan
Pemijahan secara buatan, banyak dilakukan. Umumnya dipraktekan ketika musim tidak mendukung
dan biasa dilakukan jika target benih dalam jumlah besar dan butuh kepastian angka derajat
pemijahan. Titik kelemahan metode ini adalah jantan didonorkan dan dibunuh untuk diambil
kantong spermanya. Tata cara sebagai berikut
Timbang induk betina.
1 ekor jantan bisa membuahi 2-3 ekor betina pada metode ini, tergantung kualitas kantong sperma
(sperma yang bagus, putih dan besar).
Jantan dibedah saat proses pengurutan telur (striping).
Hitung dosis ovaprim yang digunakan untuk betina (dosis 0,3 ml/kg).
Induk betina disuntik ovaprim yang telah diencerkan dengan aquabides.
Dari penyuntikan ke pengeluaran telur jeda nya 8 jam
Jika induk betina akan distriping jam 06.00 pagi, maka betina disuntik pukul 22.00 (jam sepuluh
malam).
Setelah induk disuntik, induk betina disimpan di dalam drum yang berisi air pisahkan dengan jantan.
Setelah 8 jam induk betina diurut/striping untuk dikelurakan telurnya
Tampung telur ke mangkok plastik kering dan bersih
Bedah jantan, dengan memotong kepala terlebih dahulu hingga memutus sambungan pangkal
tulang belakang. Setelah itu ambil gunting dan bedah kulit perut dari lubang kencing ke arah dada.
Buka dan potong kantong sperma dengan hati-hati.
Langkah Selanjutnya :
Lap kantong sperma dengan tisu, agar bersih dari darah
Sperma di ektrak dengan mengunting/memeras ke dalam wadah.
Encerkan sperma dengan larutan infus jenis NaCl 0,9% biasanya untuk 1 ekor betina larutan infus
yang digunakan setengah botol/labu.
Tuangkan sperma ke mangkok telur yang sudah distriping tadi :
Aduk menggunakan bulu ekor ayam hati-hati selama kurang lebih 1 menit :
Tebarkan telur di hapa penetasan (pukul 07.00 pagi). Beri gelembung oksigen atau sirkulasi air
lemah. Setelah menetas dan larva menghitam larva siap dipindah ke bak pemeliharaan dan diberi
makan telur rebus bagian kuningnya.

3.5Kolam pemijahan
Pilih lokasi kolam di tempat dengan suasana tenang. Sebagian peternak lele menggunakan area
khusus dengan atap plastik di atas kolam. Sebagian lagi lebih suka langsung di ruang terbuka tanpa
atap langsung terpapar matahari atau hujan. Alasannya sederhana. Bibit lele yang tumbuh dan dapat
bertahan hidup dalam panas dan hujan lebih tangguh dan kuat dibandingkan yang pertama.

Kolam untuk percobaan pemijahan ikan lele ini dibuat dari terpal ukuran 2 m x 3 m. Dengan
ketinggian dinding kolam dibuat 40 cm, praktis ukuran kolam pemijahan tinggal kisaran 1,2
m x 2,2 m saja. Pada bagian bawah alas terpal dibuat lubang pembuangan dengan posisi
pojok pinggir agar tidak banyak mengganggu pergerakan indukan lele. Saluran pembuangan
ini nantinya sekaligus untuk kontrol ketinggian air jika nanti menggunakan model pancuran
air mengalir untuk merangsang perkawinan ikan.
Ukuran kolam yang cukup pendek membuat kolam ini mudah dilompati induk lele. Untuk itu
tutup kolam juga perlu dipersiapkan. Tutup dapat dibuat dari bambu atau kawat strimin.

Sebelum diisi air dan dipasang kakaban, kolam terpal perlu dibersihkan dulu. Minimal
dinding-dinding kolam bagian dalam perlu disemprot sambil digosok dengan air agar bersih
dan berkurang bau terpalnya. Air ini kemudian dibuang saja keluar kolam.

Kakaban Telur

Bahan lain yang diperlukan dalam proses adalah ijuk untuk induk lele meletakkan telur. Agar
ijuk tidak berantakan dan tercerai berai, bisa dijepit dengan pasangan kayu atau bambu. Jika
tidak ada bisa diganti dengan lapisan paranet yang dipasang di dasar kolam dengan tindihan
batu-bata.
4 PENETASAN TELUR IKAN LELE

Penetasan telur umumnya bisa terjadi pada kurun waktu 24-36 jam. Telur akan berubah menjadi
larva warna nya masih trasnparan seperti kaca dan membawa kuning telur (yolk sack) sebagai
cadangan makanan. Selama fase ini tidak perlu diberi makan, jika warna larva sudah menghitam dan
berenang mengitari kolam, tandanya anakan lele sudah harus diberi makanan pertama mereka.

5 PERAWATAN BENIH IKAN LELE

5.1 Perawatan Larva Lele


Perlu dipahami dulu larva adalah fase dimana ikan baru menetas dan belum bentuk sempurna, pada
fase ini larva tidak diberi makan hanya dipastikan air dalam keadaan baik terlindung dari hujan jika
memungkinkan. Dari pertama induk bertelur hingga kurang lebih 3-4 hari hingga larva belum
berubah menjadi hitam tidak perlu diberi makan.
5.2 Pendederan lele fase I
Menurut SNI 01.6484.2-2000 tentang produksi benih lele dumbo, fase pendederan I (selanjutnya
disingkat P1) adalah fase pendederan benih dari 0,75 – 1,00cm (larva baru menghitam di atas)
hingga benih lele ukuran 1 – 3 cm panennya. Fase ini dilakukan sekitar 14-20 hari.
Pakan pertama mereka biasanya diberikan kuning telur (sudah direbus). 1 Induk betina, larvanya
sekali di beri makan bisa sebanyak 4-5 butir. Caranya blender dengan air bersih 3 liter, lalu jus kuning
telur di kucurkan di pinggir kolam/terpal. Larva akan terlihat menangkap butiran-butiran kuning telur
tadi. Untuk cek serok anakan lele masukan ke gelas berisi air jernih. Anda dapat mengontrolnya, jika
dimakan perut akan buncit berwarna kuning telur tadi. Di 1 hari pertama pemberian pakan, bisa 3
kali pemberian jus kuning telur tadi : pagi, siang, dan malam sekitar pukul 18.00 WIB.
Setelah hari kedua (setelah makan pertama), anakan lele selanjutnya diberi makan cingcangan
cacing sutra yang telah dibersihkan. Anakan 1 indukan betina awalnya bisa diberikan 1 liter cacing
terlebih dahulu. Dicacah dengan pisau hingga halus. Lalu di encerkan dengan air 5 liter dalam ember.
Aduk menggunakan cangkir dan kocorkan disetiap pinggir kolam.
Keesokan harinya, lakukan cara yang sama, berikan cacing sebanyak 1 liter. Pemberian pakan
dilakukan pagi, siang dan malam hari. Pada hari keempat setelah hari pertama makan, berikan
cacing sutra bersih tanpa dicincang. Berikan cacing hidup-hidup di setiap sudut kolam dan tengah
antara sudut dengan sudut seperti gambar di bawah ini :
Cek stok cacing dalam kolam 2 kali sehari
Setiap harinya anda harus sering cek, apakah gumpalan cacing tersebut masih ada atau habis. Ketika
habis tambahkan lagi gumpalan cacing, oleh karena itu perlu ada stok cacing yang stabil. Anda perlu
memiliki tampungan cacing yang diberi resirkulasi yang baik.
Cara ini disebut metode pemberian pakan ad-libithum (pakan selalu standby di kolam selalu ada).
Setiap harinya anda perlu cek keberadaan cacing gumpalan 3 kali sehari. Jika cacing dibiarkan kosong
terlalu lama maka dikhawatirkan anakan lele akan kanibal.
Pemberian full cacing sutra dilakukan selama 1 minggu pertama. Minggu kedua, cacing sutra dan
malam hari mulai dilatih pakan pelet serbuk (protein >40%). Pada malam hari taburkan pelet bubuk
sedikit demi sedikit hingga anakan lele tidak terlihat mau makan lagi. Saat menebar pelet serbuk,
lakukan perlahan. Anakan lele akan muncul ke permukaan. Lakukan kombinasi cacing sutra dan pelet
ini hingga usia lele 14 hari (atau hingga akhir minggu kedua) maksimal hingga hari ke 20.
Setelah ukuran benih mencapai 1-3 cm, benih dipanen untuk dilakukan perawatan pendederan II
(P2). 3 hari sebelum penebaran di P2 persiapkan air terlebih dahulu, ciri siap adalah air berwarna
hijau bening. Lele dipanen dengan hati-hati lalu di tebar ke kolam pendederan II. Atau bisa dijual ke
pelaku usaha pendederan II. Tergantung anda.
5.3 Perawatan Benih lele Fase Pendederan II
Menurut SNI 01.6484.2-2000, Pendederan II (P2) dimulai dengan menebar benih ukuran 1-3cm
dipelihara maksimal selama 20 hari lagi menjadi ukuran 3-5 cm. Pemberian pakan dilakukan 3 kali
dalam sehari. Bobot pakan sebanyak 10% dari total bobot anak lele jika mau ditimbang, atau metode
pemberian pakan sekenyangnya. Artinya pakan diberikan sedikit demi sedikit melihat nafsu makan
ikan, jika sudah tidak ada yang mau melahap pakan pemberian dihentikan. Jangan memberi makan
berlebihan karena beracun jika kebanyakan.
Pada P2, pakan umum digunakan adalah kode pakan PF500, PF800 dan PF1000. Sesuaikan dengan
ukuran bukaan mulut lele. Jika selama 20 hari bisa saja sebagai berikut :
PF500 : 6 hari pertama
PF800 : 6 hari kedua
PF1000 : 8 hari berikutnya hingga panen ukuran 3-5 cm.
Panen dilakukan jika benih sudah mencapai ukuran 3-5 cm. Ukuran 3-5 cm ini bisa dijual atau
dilanjutkan ditebar di kolam selanjutnya fase selanjutnya yaitu pendederan III (P3).
5.3 Perawatan Benih lele Fase Pendederan III
Menurut SNI pendederan III (P3) dilakukan penebaran dari benih ukuran 3-5 cm dibesarkan hingga
ukuran panen ukuran 5-8 cm. Maksimal selama 14 hari pemeliharaan benih lele harus sudah bisa
dipanen ukuran tersebut. Pakan yang digunakan adalah PF1000. Dilakukan pemberian pakan 3 kali
sehari. Metode pemberian pakan dilakukan secara sekenyangnya. Benih bisa dijual ukuran 5-8 cm
atau dilanjut ke fase pendederan akhir yaitu Pendederan IV (P4). Atau di Indonesia dari ukuran ini
sudah banyak dibutuhkan untuk pembesaran ikan konsumsi.
5.4 Perawatan Benih lele Fase Pendederan IV
Pada intinya P4 mendederkan ukuran 5-8cm menjadi ukuran 8-12cm selama maks 21 hari (menurut
SNI) pakan yang digunakan bisa 781-1 hi-pro-vit. Pemberian pakan 3 kali/hari secara sekenyangnya.

6 MENJAGA KUALITAS AIR LELE

6.1 Tahapan persiapan air untuk memelihara lele


Air adalah faktor terpenting didunia perikanan, tidak ada air ya.. tidak ada ikan. Keberadaan air
tentunya juga harus memiliki kriteria air yang bagus. Kenapa, karena meski sama-sama jernih air
memiliki kandungan kimia yang berbeda-beda. Untuk ikan lele, menurut SNI kriteria yang baik
adalah sebagai berikut :
Kriteria air optimum bagi pertumbuhan lele
Kualitas dan kuantitas air media yang baik menurut SNI bagi benih lele :
Suhu : 25 oC – 30 oC
Nilai pH : 6,5 – 8,6 (upayakan di angka 7-7,5)
Laju pergantian air : (10-15) % per hari
Ketinggian air : 50 cm-70 cm
Kecerahan : 25 cm-35 cm
Suhu dapat diukur dengan termometer murah di toko akuarium seharga Rp6000/unit. pH dapat
diukur dengan menggunakan pH meter murah digital. Anda dapat membelinya di internet seharga
Rp150.000/unit. Pergantian air 10% dihitung dari total ketinggian air mula, misal ketinggian 70cm
maka pergantian air 7cm/hari (dengan air yang sudah ada di tandon). Kecerahan anda bisa membuat
sechi disk sendiri. Tapi yang terpenting adalah suhu, pH dan laju pergantian air.
pH meter ukur keasamaan air
Pembersihan wadah dan Sterilisasi air pemeliharaan lele
Sebelum digunakan, wadah (kolam bak, terpal, bak tembok) perlu dicuci dengan detergen. Larutkan
detergen ke dalam air dalam ember. Cuci dengan menggunakan spon ke setiap permukaan
kolam/bak. Setelah selesai bilas menggunakan air bersih hingga detergen terbilas air dengan
sempurna. Keringkan 3-5 jam baru diisi air.
Setelah diisi dengan air, langkah selanjutnya adalah dengan sterilisasi air supaya bersih dari penyakit.
Air yang sudah terisi penuh disterilisasi dengan desifeksi air khusus produk ikan. Banyak produk yang
telah berkembang seperti produk boster (blue copper) atau sanbe (fumisid aquatik) pemakaian dan
dosis silahkan dibaca dikemasan masing-masing.
Dua hari setelah sterilisasi, dilakukan proses pemupukan dan penebaran probiotik. Dibahas di
subbahanasan di bawah.
Pemupukan air untuk lele
Pupuk diperlukan untuk kesuburan air. Air yang subur umumnya ditandai dengan air bening
kehijauan dan sudah tumbuh cacing air atau jasad renik seperti daphnia. Biasanya tanda air sudah
bisa di tebar seperti itu.
Pupuk digunakan adalah pupuk postal dan pupuk kimia yaitu NPK. Pupuk postal (kotoran ayam
kering) dosisnya adalah 250gram s.d 500 gram /m2. Sedangkan NPK sebanyak 15 gram/m2. Caranya
adalah untuk pupuk organik dibungkus dengan karung, diikat, dan digantung di sudut seperti teh
celup. Sedangkan NPK ditebar secara merata. Pupuk juga dapat digunakan pupuk cair produk
lainnnya.
Pemberian probiotik air
Probiotik merupakan sedian mahluk hidup mikro (mikroba), mikroba tersebut telah diseleksi dan
dipilih oleh ahli mikrobiologi dan dibiakan jenis menguntungkan. Artinya mikroba ini nantinya
menjadi pasukan pengurai limbah-limbah organik (kotoran lele/sisa pakan). Terutama amoniak yang
beracun bagi ikan. Dipasaran probiotik banyak sekali seperti EM4 perikanan, dan banyak lagi. Dosis
silahkan anda baca dikemasan (tergantung produknya).
6.2 Menjaga kualitas air lele
Flushing kotoran dan penambahan air baru
Flushing kotoran adalah tahapan membuang kotoran yang mengendap didasar kolam dengan
membuka inlet dari luar dimana didalam kolam sudah dipasang saringan. Sketsa seperti berikut. Saat
kontrol air dibuka kotoran dasar terbuang. 10% dibuang, diisi air kembali. Dilakukan 1-2 hari sekali,
sebelum diberi makan.
7 PEMANENAN BENIH IKAN LELE

Peralatan panen benih lele


Peralatan panen yang sering digunakan yaitu :
Ember
Gayung
Serokan (seser halus)
Waring tampungan panen
Ayakan
Kulakan/timbangan digital untuk hitung jumlah benih.
Tata cara pemanenan lele

Lakukan panen benih lele pada pagi atau sore hari (saya sarankan pagi) jangan sampai lele
kepanasan saat proses panen atau grading karena lendir bisa rusak.
Pasang saringan dengan ukuran lubang saringan lebih kecil dari pada ukuran benih agar benih tidak
hanyut.
Surutkan air hingga tersisa kurang lebih 15 cm
Tangkap benih dengan cara dijaring menggunakan waring (kurangi kepadatan)
Sisanya surutkan air hingga habis sambil sedikit demi sedikit di tangkap dengan serokan halus.
Ember digunakan untuk menampung benih sementara, jika sudah padat diangkut dengan ember ke
dalam waring tampungan. Hingga benih habis
Setelah benih terkumpul di jaring biarkan sekitar 30 menit agar benih kembali segar dan pulih
Setelah itu bersihkan dari benih mati/sakit dan sampah yang terbawa.
Selanjutnya lele dapat dihitung/grading atau pengemasan.
8.gambar induk jantan dan betina

1.gambar alat klamin jantan dan betina ikan lele

2.gambar induk lele yg siap untuk dipijah

3.gambar penyuntikan induk lele dan gambar kakaban/tempat peletakan telur

4.gambar bentuk fisik induk lele yg sudah matang gonat/siap di pijahkan


Modul penyuluhan pembibitan/pembenihan
ikan lele jumbo desa perbaungan
Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai