Sapi jawa → kaitan dg Bos indicus . tubuh kecil, warna bulu merah
bata;putih;abu, kurang tenaga, di up grading dg Ongole.
Sapi Madura → silangan Bos indicus (Sinhala) dan Bos sondaicus (banteng).
1910-peternakan murni d p.madura. sbg ternak kerja, pedaging, dn rekreasi.
Tanda dn sifat : tubuh kecil, BB jantan (4-5 th) 350 kg betina 200 kg. karkas 50-
55%. Warna bulu : cokelat / merah bata, perut dn paha warna keputihan.
Tanduk keluar.
Asal inggris → angus (hitam. Daging paling baik) ; shorthorn (tanduk pendek,
cepat gemuk) ; Hereford (muka putih) ; lainnya (Galloway, Lincoln red, luing,
polled Hereford, red angus, red poll, welsh black)
Esensi kualitatif → faham bagian tubuh, tau criteria tipe ternak sesuai
permintaan pasar, bisa menilai dg akurat, jujur dn netral.
Aspek reproduksi sapi induk (cow)→ Penentuan berahi : umur 15-20 bln dg
BB 200-250 kg (silent heat tp jantan bisa tau). Perkawinan 15-18 jam stelah
birahi muncul. Tunggu 21 hari utk tau gagal/tdk. Tanda” berahi → betina
gelisah, kurang nafsu makan, mndekati jantan, naik ke sapi lain / diam bila
dinaiki, vulva merah bengkak hangat dn keluar lender. Perkawinan : kawin 1
umur 18-24 bulan. Jika kawin muda : konsepsi rendah, tumbuh induk
terhambat, BB lahir rendah, mortalitas pedet tinggi, harga rendah di pasaran.
Kebuntingan : 283 hari PKB 80-90 hari dr kawin, dg palpasi tektal. Gangguan
kebuntingan : factor pakan (ex def vit A), trichomoniasis (abortus pd
kebuntingan muda), fibriosis (abortus pd kebuntingan muda/tua), brucellosis
(abortus pd kebuntingan tua). Kelahiran : perkembangan ambing 6 minggu
mau lahiran, vulva bengkak merah berlendir, relaksasi pelvis, putting bengkak
meneteskan air susu. Merawat pedet baru lahir : bersihkan lender dn kotoran
skitar hidung pedet, pedet dipandu ke ambing (kolostrum), celupkan tali pusar
ke desinfektan (7% yodium), pasang ear tag, beri vit A dn D (suntik). Panduan
seleksi : betina pengganti jumlahnya tergantung pada tingkat reproduksi,
rencana pengurangan/penambahan jumlah, umur rata2 yg dipelihara, jmlah
induk yg berkurang, jmlah induk afkir. Jumlah betina pengganti yg ideal 15-
20%.
Manajemen dara penggnti : disiapkn 3 periode (sapih, akan kawin pertama,
setelah kawin), asal dr tetua terbaik, cepat melahirkan dn BB nya tinggi,
konformasi tubuh baik, bebas penyakit herediter, tdk cacat. Formulasi dara
% induk yg akan diganti x 2 x 1,2
pengganti : % calf crop yg disapih
Formulasi bobot tubuh standar. 3 macam penentuan : bobot sapih (205 hari),
yearling (365 hari) dewasa (550 hari).
bb aktual−bb lahir
Bobot sapih = umur dlm hari
x 205 x BB lahir
BB aktual−BB sapih
Bobot yearling = selisih umur(hari) x 160 + BB sapih 205
BB aktual−BB sapih
Bobot dewasa = selisih umur( hari) x 345+ B sapih 205 hari
Pejantan siap kawin → seks ratio (kawin alam) : 15 bulan (10-15 betina) 2
tahun (20-25 ekor betina) 3 tahun (25-35 betina). Pakai chin ball.
PENGELOLAAN LIMBAH
Limbah ternak → padat dn cair. Sapi feedlot 450 kg produksi 27,2 manure
basah. 10ribu sapi-12ribu manure. Produksi manure/tahun :
L x C x D x U x 0,0075 kg
Dmn : Liveweight (BB rata2) Capacity (daya tamping feedlot) Days feedlot
operates annually (per tahun) Utilization (<80%)
MANAJEMEN KESEHATAN
Ternak sehat → makan teratur + agresif, tdk gelisah, gerak ringan, mata mucus
kulit normal, kotoran/urin normal, tdk ada kelainan nafas nadi dn temperature.
Tanda ternak sakit → deteksi temperature, denyut nadi, frek nafas.
Transportasi ternak → kereta api maks 28 jam. Lebih dari 36 jam, pakai truk.
PERTUMBUHAN
Hokum pertumbhan → lajunya dimulai dari foetus, lambat jadi cepat, ¾ nya
di bulan terakhir kebuntingan ; factor yg mempengaruhi – nutrisi, jumlah
sekelahiran, bangsa ; pertumbuhn ikut kurva sigmoid, utk feedlot dipotong saat
akselerasi.
Deposisi lemak → ginjal dn usus – tubuh d bwh kulit (subcutan) – serat daging.
berat perubahan berat
Pertumbuhan = waktu ; kecepatan tumbuh Rg = periode waktu
BB akhir−BB awal
Pertumbuhan murni = ( BB akhir−BB awal ) x minggu x 100%
BB sapih−BB lahir
Bobot sapih 205 hari = lama menyusu
x 205 x BB lahir
BB akhir−BB sapih
Pasca sapih = waktu