Anda di halaman 1dari 4

A.

Sapi Bali
Sapi bali merupakan sapi hasil domestikasi dari banteng asli Indonesia
yang mempunyai keunggulan dalam daya reproduksi, daya adaptasi dan
persentase karkas yang tinggi. Sapi bali telah ditetapkan sebagai rumpun asli
Indonesia yang mempunyai wilayah sebaran hampir di seluruh wilayah
NKRI.
1. Sifat Kualitatif
Warna tubuh sapi bali betina yaitu merah bata, sedangkan jantan
dengan bulu merah bata tersebut akan berubah menjadi kehitaman seiring
makin bertambahnya umur, perubahan warna tersebut terjadi pada kisaran
umur 12 – 18 bulan. Pada empat kaki bagian bawah berwarna putih, yaitu
mulai dari tarsus/carpus ke bawah. Pantatnya berwarna putih dengan batas
yang jelas (bentuk oval), dan bibir atas serta bibir bawahnya berwarna
putih.
Terdapat garis belut berwarna hitam pada punggung sapi betina.
Memiliki tanduk yang hitam, meruncing dan melengkung ke arah tengah
serta bagian ujung ekornya berwarna hitam.
Memiliki kemampuan kerja yang baik, kemampuan hidup secara liar
yang baik, daya adaptasi terhadap cekaman panas juga baik serta memiliki
kemampuan adaptasi yang baik terhadap lingkungan yang buruk. Daya
adaptasi sapi bali ini baik terhadap pakan yang terbatas serta kemampuan
mencerna pakan berserat tinggi yang baik.
2. Sifat Kuantitatif
Sapi jantan dan betina memiliki perbedaan ukuran tubuh. Sapi jantan
dominan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan
betina. Beberapa ukuran tubuh yang diketahui adalah :
a. Tinggi badan jantan 122,3 – 130,1 cm dan betina 105,4 – 114,4 cm.
b. Panjang badan jantan 125,6 – 146,2 cm dan betina 117,2 – 120,0 cm.
c. Lingkar dada jantan 180,4 – 188,8 cm dan betina 158,6 – 174,2 cm.
d. Bobot badan umur 2 tahun pada jantan 210 – 260 kg dan betina 170 –
225 kg.
e. Kesuburan induk 82 – 85%.
f. Angka kelahiran 40 – 85%.
g. Persentase karkas 51 – 57%.
h. Kadar lemak daging 2 – 6,9%.
i. Kemampuan hidup hingga dewasa 68 – 80%.
3. Sifat Reproduksi
Umur pubertas sapi bali ini yaitu 540 – 660 hari dengan bobotnya
pada saat pubertas 165 – 185 kg. siklus estrusnya selama 18 – 20 hari
dengan service/conception 1,2 – 1,8. Ukuran lainnya yaitu sebagai berikut.
a. Bunting : 286,6±9,8 hari.
b. Kebuntingan : 86,56±5,4%.
c. Beranak pertama : 730 – 972 hari.
d. Beranak : 69 – 86% per tahun.
e. Estrus postpartus : 62,8±21,8 hari.
f. Jarak beranak : 330 – 550 hari.

B. Sapi PO
Sapi peranakan ongole merupakan salah satu rumpun sapi lokal Indonesia
yang mempunyai sebaran asli geografis di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa
Timur yang telah dibudidayakan secara turun-temurun. Sapi PO ini
merupakan hasil persilangan antara sapi Jawa dengan Sapi Ongole yang
didatangkan dari India sejak tahun 1904.
1. Sifat Kualitatif
Sapi PO memiliki kombinasi warna tubuh dominan putih sampai
keabu-abuan, dengan tanduk, hidung dan bibir atas berwarna hitam
sedangkan bibir bawahnya berwarna putih. Kaki, punuk/gumba dan
pantatnya berwarna putih keabu-abuan. Ekornya berwarna putih, dan
bagian ujungnya berwarna hitam.
Bentuk tanduknya pendek meruncing, melengkung ke arah belakang
dan terkadang berupa bungkul. Bentuk telinganya panjang dan
menggantung. Sapi PO memiliki mata yang besar dan terang dengan kulit
sekitar mata berwarna hitam, pada jantan punuk/gumbanya besar
sedangkan betina kecil. Sapi ini memiliki gelambir yang panjang
menggantung dari leher sampai belakang kaki depan.
Memiliki kemampuan kerja yang baik serta daya adaptasi yang luas
yaitu dari dataran rendah hingga dataran sedang. Sapi PO ini tahan
terhadap penyakit tropis dan parasit.
2. Sifat Kuantitatif
Sapi jantan dan betina memiliki perbedaan ukuran tubuh. Sapi jantan
dominan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan
betina. Beberapa ukuran tubuh yang diketahui adalah :
a. Tinggi gumba jantan 124±5,9 cm dan betina 117,8±6,1 cm.
b. Panjang badan jantan 124,3±11 cm dan betina 124,3±11 cm.
c. Lingkar dada jantan 160±10,3 cm dan betina 147,3±7,5 cm.
d. Bobot badan jantan 296,4±53,1 kg dan betina 242±40,8 kg.
3. Sifat Reproduksi
Umur pubertas sapi PO ini yaitu 15 – 16 bulan dengan siklus berahi
selama 18 – 20 hari dan beranak pertama pada umur 33,8 – 42,4 bulan.
Ukuran lainnya yaitu sebagai berikut.
a. Lama bunting : 286,6±9,8 hari.
b. Laju beranak (calving rate) : 70%.
c. Berahi setelah beranak : 84,8 – 42,4 bulan.
d. Masa kosong (days open) : 127,5 – 189,5 hari.

C. Sapi Sumbawa
Sapi sumbawa merupakan salah satu rumpun sapi lokal Indonesia yang
mempunyai sebaran asli geografis di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang telah dibudidayakan secara turun-temurun. Asal usul
sapi sumbawa ini dari sapi hissar yang sejak didatangkan dari India oleh
Pemerintah Hindia Belanda sekitar tahun 1908.
1. Sifat Kualitatif
Pada umumnya, sapi betina memiliki warna tubuh putih sedangkan
jantan putih keabuan. Kepala sapi betina pada umumnya berwarna putih,
sedangkan jantan abu-abu. Bentuk tubuh sapi ini dari sedang hingga besar,
bergumba dan bergelambir, bertanduk dan pada sapi betina tanduknya
lebih panjang. Bentuk telinganya sedang, mengarah ke samping dan tidak
terkulai. Sapi sumbawa memiliki daya adaptasi dan kemampuan kerja
yang baik, serta daya tahan yang cukup baik terhadap penyakit.
2. Sifat Kuantitatif
Sapi jantan dan betina memiliki perbedaan ukuran tubuh. Sapi jantan
memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan betina.
Beberapa ukuran tubuh yang diketahui adalah :
a. Tinggi gumba jantan ±150 cm dan betina ±140 cm.
b. Panjang badan jantan 160 – 170 cm dan betina 150 - 160 cm.
c. Lingkar dada jantan ±220 cm dan betina ±194 cm.
d. Bobot badan jantan 350 – 450 kg dan betina 200 – 350 kg.

Sapi ini memiliki persentase karkas sebanyak 45 – 50%. Mempoduksi


susu sebanyak 2 – 4 liter/hari dengan lama laktasi 6 – 7 bulan.

3. Sifat Reproduksi
a. Kesuburan induk : 90%.
b. Angka kelahiran : 95%.
c. Lama bunting : 289,9±6,4 hari.

Anda mungkin juga menyukai