Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM II

I. JUDUL
Saluran Pencernaan dan Reproduksi Unggas

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Setelah mahasiswa mengikuti praktikum diharapkan :
- Mengetahui bagian-bagian saluran pencernaan dan reproduksi unggas,
- Mengerti dan menjelaskan fungsi bagian-bagian saluran pencernaan
unggas yang berhubungan dengan metabolisme pencernaan makanan.
- Mengerti dan menjelaskan kegunaan mempelajari bagian-bagian saluran
reproduksi unggas untuk tujuan produksi.
- Mengetahui proses terbentuknya telur dan kelainan-kelainan telur yang
dihasilkan pada saluran reproduksi unggas.

III. LANDASAN TEORI


A. Saluran Pencernaan
Ukuran saluran pencernaan unggas sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor species atau bangsa, umur, jenis makanan dan kandungan serat kasar
pada makanan atau ransum. Unggas pemakan hewan saja (carnivora) seperti
elang, lebih pendek saluran pencernaannya dibandingkan dengan unggas
pemakan bijian (herbivora) dan pemakan bijian serta hewan (omnivora).
Saluran pencernaan unggas terdiri dari tractus alimentarius (mulut,
oesophagus, crop, ventriculus, proventriculus, usus halus, caecum, usus besar
dan kloaka) dan alat accessorius (hati, pancreas dan limpa). Susunan alat-alat
pencernaan berguna untuk pemasukan, penyimpanan, pencernaan makanan
dan pembuangan bahan-bahan yang tak berguna untuk tubuh.
Saluran pencernaan unggas sangat sederhana bila dibandingkan dengan
ruminansia, karena itu unggas termasuk hewan monogastrik yaitu
berlambung satu. Namun kenyataannya unggas mempunyai dua lambung
yaitu lambung kelenjar dan lambung otot, akan tetapi yang berperan penuh
sebagai lambung yang sebenarnya yaitu lambung kelenjar.
Mulut, ditandai dengan tidak adanya bibir, pipi dan gigi pada unggas,
namun terdapat paruh yang berguna untuk merobek, mematuk serta
mengambil makanan. Lidahnya runcing dengan cara menjulurkan untuk
mendorong makanan ke dalam oesophagus. Lidah yang menjulur seperti
cangkir berguna untuk menahan air jika ayam minum.
Oesophagus, bagian ini dimulai dari belakang pharynx dan berakhir di
lambung kelenjar. Bagian oesophagus melebar yang disebut dengan
tembolok (crop/ingluvis) fungsinya sebagai penyimpanan makan sementara,
tembolok ini hanya terdapat pada unggas darat, sedangkan pada unggas air
tidak ada, sedangkan pada merpati berfungsi juga untuk memberi makan
anak dan disebut crop milk.
Proventriculus (lambung kelenjar/pars glandularis), bagian yang
menebal menghubungkan oesophagus dan lambung otot. Proventriculus

12
disebut juga lambung sebenarnya atau lambung sejati karena menghasilkan
asam lambung (HCl) beserta enzim pepsin untuk mencerna protein. Lambung
ini bekerja secara kimiawi karena terdapat HCl dan pepsin.
Ventriculus (lambung otot/parsmuscularis/gizard), merupakan saluran
pencernaan yang menghubungkan lambung kelenjar dengan doudenum.
Dinding lambung otot ini terdiri dari jaringan otot yang tebal, kuat, berwarna
merah dan diselaputi oleh suatu lapisan epithel tebal dan bertanduk yang
disebut koilin, pada bagian ini makanan yang bercampur pepsin-HCl
dpecahkan secara mekanis dengan bantuan grit (kerikil, kulit kerang, atau
benda keras lainnya).
Usus Halus (small intestine), bagian ini terdiri dari duodenum, jejenum,
dan ileum. Usus ini berfungsi untuk penyerapab (absorbsi) zat-zat makanan.
Bagian duodenum berbentuk huruf U, sedangkan batas antara jejenum dan
ileum kurang jelas. Jejenum dan ileum bentuk memanjang dan berkelok-
kelok serta digantung oleh membran tipis yang disebut mesentrium.
Caecum (usus buntu), merupakan bagian dari saluran pencernaan
diantara usus halus dan usus besar. Meskipun fungsi caeca ini belum jelas,
namun disini terjadi pencernaan serat kasar dengan enzim sellulase dan
menghasilkan viamin K dan B12.
Usus Besar (large intestine), merupakan bagian yang berfungsi
menyerap air dan penampung faeces. Bagian ini terdiri dari kolon dan
rektum.
Cloaca, bagian yang membesar dari saluran pencernaaan yang
menghubungkan usus besar dan anus. Bagian ini merupakan permuaraan
dari tiga saluran yaitu saluran pencernaan, saluran reproduksi, dan saluran
uregenatalia, dan Anus, merupakan bagian luar dari kloaka.

ALAT-ALAT ACCESSORIUS
Hati, terdiri dari dua gelambir (lobi) yang besar, berwarna coklat
kemerahan terletak pada lengkungan duodenum dan lambung otot. Hati
bekerja sebagai alat penyaring (filter) dari zat makanan yang diabsorbsi,
sebelum masuk kedalam sirkulasi umum. Hati juga menyimpan glycogen dan
merubah sisa-sisa pembakaran protein menjadi asam urine dan bahan lain
yang dikeluarkan mellaui ginjal.
Empedu, (vesica felae) terletak dekat usus halus dan hati,
mengeluarkan cairan untuk menetralisi asam-asam dan menciptakan kondisi
alkalis yang menguntungkan dalam berlangsungnya kerja enzim pencernaan.
Pancreas, adalah tenunan yang berwarna rose, yang terletak antara
lengkung-lengkung duodenum. Bagian ini menghasilakan enzim amilase,
trypin dan lipase yang masing-masing enzim tersebut untuk mencerna
karbohidrat, protein dan lemak. Selanjutnya pankreas menghasilkan hormon
insulin dan glucagon untuk metabolisme karbohidrat , lemak dan protein.
Limpa, berfungsi menghancurkan eritrosit (sel darah merah) yang pecah
dan mampu menyimpan zat besi dan darah.

13
B. Alat Reproduksi Unggas Jantan
Alat reproduksi unggas jantan terutama ayam terdiri dari dua testes
yang masing-masing dengan sebuah ductus deferens. Pada ayam tidak
terdapat suatu yang homolog dengan penis mamalia.
Testes berbentuk kacang, terletak ventral dari lobus anterior ginjal.
Permukaannya konkaf mengarah ke garih media dengan sumbu paralel satu
sama lain. Ukuran testes tidak selalu konstan, membesar saat waktu musim
kawin. Yang kiri sering lebih besar daripada yang kanan. Dari testes sperma
atau semen disalurkan melalui ductus deferens yang berbentuk gelombang-
gelombang lateral dan bermuara pada sebuah papilla kecil di kloaka. Pada
unggas darat tidak terdapat penis melainkan alat Organ Copulatory
Rudimenter, sedangkan pada unggas air terdapat alat kopulasi berupa penis
yang spiral dan bengkok yang terdiri dari tenunan fibrosa yang terletak pada
dinding ventral koaka.

C. Alat Reproduksi Unggas Betina


Berbeda dengan mamalia karena harus mensuplai embrio saat
pertumbuhan yang terjadi di luar tubuh induk ayam. Alat reproduksi unggas
betina yang tumbuh baik adalah sebelah kiri, sedangkan sebelah kanannya
berdegenerasi setelah telur menetas, setelah dewasa menjadi rudimenter
(tidak berkembang).

OVARY
Alat reproduksi unggas betina terdiri dari ovary/ovarium (indung telur)
dan oviduk. Ovarium ini disusun atas kurang lebih 2.000 4.000 buah ova
dari ukuran mikroskopis sampai makroskopis. Ova ini merupakan calon
kuning telur yang selama dalam perkembangannya berada di dalam folicle
dan bergantung pada ovary. Ovum/ova (Yolk) diseliputi oleh selaput tipis
yang disebut selaput vitteline. Dan pada bagian luar dibungkus lagi oleh
selaput yang penuh dengan pembuluh darah dan pada akhirnya disebut
folicle.
Bila yolk (ova) telah matang, maka ova dilepaskan pada daerah folicle
yang tidak mengandung pembuluh darah yang disebut stigma. Proses
pelepasannya disebut ovulasi. Ovulasi terjadi antara 15 40 menit setelah
telur dikeluarkan dari kloaka. Ovulasi terjadi bila ova meningkat diameter
setiap harinya 4mm selama 10 hari sampai berukuran diameter 40 mm atau
4 cm. Ovulasi pada ayam terjadi pada pagi hari. Yolk (kuning telur) ini,
menurut beberapa peneliti materinya dibuat didalam hati dibawah
pengaruh hormon estrogen.

OVIDUCT
Oviduct adalah suatu buluh yang berkelok-kelok yang panjangnya kira-
kira saat berproduksi bisa mencapai 80 cm. Oviduct dibagi lima bagian yaitu

14
infundibulum (funnel atau tuba falopii), magnum, isthmus, uterus (shell
gland) dan vagina.
Infundibulum adalah struktur yang berbentuk corong dengan dinding
yang halus yang ukuran panjangnya 9 cm. Fungsinya adalah untuk
menangkap ova saat ovulasi. Ova terdapat pada bagian ini selama 15 menit.
Ovum yang diovulasikan akan ditampung di infundibulum dan akan
masuk ke bagian oviduct berikutnya karena ada gerakan peristaltik. Apabila
ayam telah bertelur terlalu lama, kadang-kadang infundibulum sudah hilang
kekuatannya maka ovum tidak masuk ke oviduct tetapi masuk ke rongga
badan. Dan kejadian ini juga bisa terjadi karena adanya gerakan anti
peristaltik. Ovum yang masuk ke rongga perut ini akan diserap kembali oleh
tubuh,
Magnum merupakan bagian alat reproduksi unggas betina yang
terpanjang kurang lebih 33 cm. Fungsi magnum mensekresikan albumen
dalam pembentukan telur meliputi bagian yaitu chalaza, thin albumen dan
thick albumen. Waktu pembentukannya memerlukan waktu selama 3 jam.
Fungsi chalaza yaitu untuk mempertahankan yolk agar ditengah sesudah
telur dikeluarkan.
Isthmus menghubungkan antara magnum dengan uterus, dan
berdinding tipis dengan panjang sekitar 10 cm. Telur di bagian ini sekitar 75
menit. Pada isthmus terbentuk outer shell membrane dan inner shell
membrane. Di samping pembentukan tadi, juga ditentukan bentuk dari
telur. Isthmus yang mempunyai ruang yang besar, akan menghasilkan telur
yang bulat. Isthmus yang langsing akan menghasilkan telur yang lonjong.
Kegunaan inner dan outer shell membrane (selaput kerbang bagian dalam
dan luar) sebagai penangkal masukknya mikroorganisme dari luar seperti
bakteri.
Uterus (shell gland) merupakan saluran reproduksi betina yang
memerlukan waktu terlama dalam proses pembentukkan telur selama 18
20 jam dengan panjang salurannya antara 10 12 cm. Selanjutnya telur akan
masuk ke bagian uterus, air dan garam ditambahkan melalui selaput
kerabang dengan proses osmosis, menggelembungkan selaput kerabang
yang belum kencang dan membasahi sebagian albumen yang encer
sehingga terbentuk outer thin white.
Pembentukan kerabang telur (kalsifikasi) sudah dimulai sesaat sebelum
telur masuk kedalam uterus. Butir-butir kalsium mulai muncul di bagian
outer shell membrane, sebelum meninggalkan isthmus. Setelah masuk ke
dalam uterus mulai terjadi pembentukan kulit telur yang sebagian besar
terdiri dari CaCO3 dengan matrix yang terdiri dari protein dan polysacharida.
Ada dua sumber calcium yang digunakan untuk membentuk kulit telur
yaitu yang langsung berasal dari ransum dan sebagian berasal dari cadangan
calcium yang disimpan pada tulang (medullary bone) terutama pada malam
hari pada saat ayam tidak makan. Pada dinding sel uterus, Ca disimpan pada
epithel yang bersilia sedangkan CO 3 disimpan pada sel tubulus.. Juga dalam
uterus dibentuk pigment kulit telur dan selesai 5 jam sebelum telur keluar

15
dari tubuh induk. Untuk pigment kulit telur yang berwarna coklat
(porphyrin), disintesa oleh kelenjar kulit telur dari δ-amino levulinic acid.
Pigment ini biasanya didistribusikan pada kulit telur. Selain pigment yang
dibentuk, pada uterus juga ditambahkan cuticle yang berfungsi sebagai
pelincir dan mencegah bakteri masuk kedalam telur karena pori-pori
tertutup.
Vagina, panjangnya sekitar 12 cm, waktu yang dibutuhkan telur pada
bagian ini hanya beberapa menit saja. Di vagina telur mengalami
pemutaran yaitu dari ujung runcing diputar ke ujung tumpul untuk segera
telur dikeluarkan. Rotasi ini memerlukan waktu lebih kurang dua menit.
Pembentukan telur ayam sekitar 25 ¼ jam, dan pada unggas berkisar
antara 24 30 jam.

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat-alat :
- Baki atau nampan
- Pisau
- Pisau bedah
- Gunting
- Pinset
Bahan :
- Ayam Ras Petelur
- Ayam Jantan

V. PROSEDUR KERJA

No. Pengamatan Prosedur


1 Alat 1. Potong objek praktikum (ayam ras petelur)
Pencernaan sesuai dengan prosedur pemotongan hingga
mati.
2. Tempatkan ayam yang telah mati diatas baki.
(Sebelum melakukan pembedahan jika perlu
meminta petunjuk dari asisten praktikum)
3. Bedah ayam dengan cara menyayat bagian
perut mulai dari bagian perut dekat kloaka, ke
dada, ke leher hingga ke paruh sampai terlihat
organ dalamnya.
4. Keluarkan dan pisahkan saluran pencernaan dari
tubuh ayam dengan hati-hati (jangan sampai
merusak bagian saluran reproduksi dan
ovarium) mulai dari bagian oesophagus sampai
kloaka beserta alat asesorianya.
5. Perhatikan dengan seksama bagian saluran
pencernaan yang telah terpisah, lalu gambar,
ukur bila perlu tiap bagiannya.

16
6. Diskusikan dengan asisten jika perlu.
2 Alat 7. Masih pada objek ayam yang sama, pisahkan
Reproduksi saluran reproduksi dari tubuh ayam.
Betina 8. Urutkan hingga memanjang mulai dari
infundibulum sampai kloaka.
9. Perhatikan dengan seksama bagian saluran
pencernaan yang telah terpisah, lalu gambar,
ukur bila perlu tiap bagiannya.
10. Diskusikan dengan asisten jika perlu.
3 Alat 1. Potong objek praktikum (ayam jantan) sesuai
Reproduksi dengan prosedur pemotongan hingga mati.
Jantan 2. Tempatkan ayam yang telah mati diatas baki.
3. Bedah ayam dengan cara menyayat bagian
perut dari mulai anus ke dada, ke leher hingga
ke paruh hingga kelihatan organ dalamnya.
4. Keluarkan saluran pencernaannya
5. Biarkan saluran reproduksi jantan menempel.
6. Amati dan gambar

VI. LEMBAR KERJA


Isi lembar kerja berikut sesuai dengan prosedur praktikum.

No. Gambar Keterangan


1

Alat Pencernaan
2

17
Alat Reproduksi Betina
3

Alat Reproduksi Janatan

18

Anda mungkin juga menyukai