Anda di halaman 1dari 7

BUDIDAYA TERNAK KAMBING

SEJARAH TERNAK KAMBING


Apabila kita tinjau dari sejarah peternakan kambing di dunia, memang
perkembangannya tidak sepesat dan selaju perkembangan peternakan kambing. Meskipun
demikian, kambing merupakan salah satu hewan yang paling tua berhasil dijinakkan oleh
manusia.
Berbeda dengan ternak domba, kambing sangat mudah menjadi liar. Selain itu kambing
sangat cerdik, senang hidup secara bebas dan memiliki sifat serta kemampuan
berkelahi, selain kesanggupan menjaga diri lebih besar dibandingkan dengan domba.
Karena senang hidup secara bebas, maka kambing cenderung mudah menjadi liar.
Beberapa bangsa kambing memiliki jenggot. Selain itu ada pula yang memiliki kulit
yang menggelantung di sisi bagian atas leher di bawah telinga. Pada umumnya kambing
kelamin jantan mengeluarkan bau yang khas. Bau khas tersebut secara alamiah sangat
berguna untuk menarik kambing kelamin betina yang sedang birahi.
Pada umumnya kambing merupakan hewan yang hisup di lereng-lereng
pegunungan, bukit-bukit yang curam ataupun tempat-tempat yang curam, selain tempat yang
tandus dengan sedikit ditumbuhi rumput atau tanaman.
Kambing yang kita kenal sekarang merupakan hasil domestikasi manusia yang
diturunkan dari 3 jenis kambing liar yakni:
1. Capra hircus, merupakan jenis kambing liar yang berasal dari daerah sekitar
perbatasan Pakistan - Turki.
2. Capara falconeri, merupakan jenis kambing liar yang berasal dari daerah sepanjang
Kashmir, India.
3. Capra prisca, merupakan jenis kambing liar yang berasal dari daerah sepanjang
Balkan.
Dari ketiga jenis kambing liar tersebut, kita mengenal beberapa bangsa kambing yang
tersebar di seluruh dunia, seperti:
KEGIATAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN

a. Kambing kacang
Merupakan bangsa kambing local asli Indonesia. Tubuh kambing kacang relative
kecil, kepala ringan dan kecil, telinga pendek dan tegak lurus mengarah keatas depan.
Kehidupannya sangat sederhana, memeiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap
kondisi alam setempat dan reproduksinya dapat digolongkan sangat tinggi. Jenis
kambing ini juga terdapat di Filipina, Thailand, Malaysia dan sekitarnya.
Pada umumnya kambing kacang memiliki warna bulu tunggal yakni: putih, hitam
dan coklat, serta adakalanya warna campur dari ketiga warna tersebut. Kambing
kacang jantan, maupun betina memiliki tanduk 8-10 cm. Berat tubuh kambing kacang
dewasa rata-rata sekitar 17-30 kg.
Kambing kacang betina umumnya memiliki bulu pendek pada seluruh tubuh,
kecuali pada bagian ekor dan dagu. Sedangkan kambing kacang jantan, selain pada
seluruh tubuh dan dagu, juga tumbuh bulu panjang di sepanjang garis leher, pundak
dan punggung sampai pantat dan ekor. Produksi air susu 0,5 liter per hari, selain
merupakan sumber daging yang potensial.
b. Kambing Ettawa
Meupakan bangsa kambing yang berasal dari daerah Jumnapari, India. Kambing
Ettawa memiliki spesifikasi kepala yang mirip dengan kepala domba jantan, hidung
melengkung, rahang bawah lebih menonjol, daun telinga panjang dan lebar terkulai
kebawah.
Kambing ettawa jantan dan betina memiliki tanduk yang mengarah agak ke belakang
dank e samping.
Kambing Ettawa umumnya memiliki gelambir atau lipatan kulit yang melebar
dan terdapat pada sepanjang bagian bawah leher. Gelambir kambing jantan lebih
besar daripada kambing betina. Bangsa kambing ini, termasuk tipe dwiguna atau
daging dan susu. Berat tubuh kambing ettawa dewasa berkisar 40 70 kg dan
produksi air susunya sekitar 1 3 liter per hari. Warna bulu kambing ettawa sangat
bervariasi, pada umumnya warna campuran hitam, putih dan coklat.
c. Kambing Peranakan Ettawa (PE)

/ DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN, PERKEBUNAN & KEHUTANAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015

Merupakan bangsa kambing dari hasil persilangan antara kambing kacang dengan
kambing ettawa. Kambing peranakan ettawa (PE) memiliki sifat antara kambing ettawa dan
kacang. Spesifikasi dari kambing ini adalah hidung agak melengkung. Telinga agak besar
dan terkulai. Berat tubuh bangsa kambing peranakan ettawa sekitar 32 37 kg dan produksi
air susunya 1 1,5 liter per hari.
Keunikan kambing peranakan ettawa dewasa adalah bila kambing jantan dan kambing betina
dicampur dalam satu kandang akan selalu gaduh atau timbul keributan.
d. Kambing Saanen
Merupakan bangsa kambing yang berasal dari lembah Saanen, Swiss. Kambing ini
baik yang jantan maupun betina tidak memiliki tanduk.
Spesifikasi kambing saanen adalah memiliki dahi lebar, telinga sedang dan tegak
dengan posisi kaki terlihat lurus dan kuat, serta kepala seimbang. Berat tubuh kambing
saanen jantan sekitar 80 120 kg dan kambing betina 50 90 kg.
Warna bulu umumnya adalah putih mulus dan adakalnaya terdapat bercak hitam
pada hidung, telinga dan ambing.
Kambing bangsa saanen adalah dwiguna dengan produksi air susu 4 4,5 liter per hari.
e. Kambing Kashmir
Merupakan bangsa kambing yang berasal dari Tibet. Kambing Kashmir, baik jantan
maupun betina memiliki tanduk yang dapat tumbuh subur.
Spesifikasi kambing Kashmir adalah memiliki telinga panjang dan lebar yang terkulai
ke bawah, kepala besar, mata kecil dan leher pendek.
Berat tubuh kambing Kashmir sekitar 60 kg dan warna bulu pada umumnya adalah
abu-abu. Pada wajah, telinga dan dahi bagian bawah berbulu pendek. Sedangkan bagian
tubuh lainnyaditumbuhi oleh bulu penutup yang lebih panjang. Selain di bawah bulu penutup
tersebut, terdapat bulu lebat dan sangat halus yang disebut mohair yang merupakan bahan
baku untuk permadani.
PENDAHULUAN
Kambing adalah salah satu jenis ternak yang banyak dipelihara masyarakat
pedesaan dan mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan untuk
KEGIATAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN

pemeliharaan ternak kambing diperlukan sarana-sarana yang relatif sangat sederhana


dan modal yang diperlukan tidak terlalu besar.
Memelihara kambing banyak keuntungannya, selain itu tidak menuntut banyak
persyaratan khusus dalam pemeliharaannya. Hampir setiap orang suka memakan
daging kambing bahkan sudah memasyarakat baik diperkotaan maupun di pedesaan.
Dalam pemeliharaan ternak kambing ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Pemilihan bibit
2. Reproduksi/perkawinan
3. Perkandangan
4. Makanan
5. Pemeliharaan
6. Pengendalian penyakit
7. Pasca panen/pemasaran
PEMILIHAN BIBIT
Jenis kambing yang sering diperkenalkan kepada masyarakat sebagai bibit
untuk memperbaiki mutu kambing lokal umumnya adalah jenis Peranakan Ettawa.
Adapun syarat-syarat pejantan atau induk bibit unggul adalah:
1. Badan besar, kuat dan kenyal
2. Kepala tegak
3. Hidung melengkung, telinga panjang dan menggantung dengan ujung telinga
sedikit menonjol keatas.
4. Panjang telinga jantan + 27 cm, betina + 25 cm, lebar telinga jantan
+8 13,5 cm dan betina + 7,5 10 cm.
5. Kaki panjang dan tegak, pada bagian belakang ditumbuhi bulu panjang
demikian pula pada ekornya.
6. Kulitnya mudah lepas jika ditarik, tetapi cepat pula kembali lagi seperti semula.
7. Panjang badan lebih pendek daripada tinggi punggung dengan selisih + 5 cm.
8. Tinggi punggung jantan umur 3 tahun + 90 105 cm, betina + 75 85 cm.
9. Warna pada umumnya belang hitam putih. Merah atau coklat putih.

/ DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN, PERKEBUNAN & KEHUTANAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015

10. Jenis kambing ini dapat dipelihara untuk diambil dagingnya maupun air susunya
(produksi susunya bisa mencapai + 3 liter/hari).
Menaksir Usia Kambing
Menaksir usia kambing merupakan salah satu pengetahuan yang perlu dikuasai oleh
petani peternak. Pengetahuan itu bisa digunakan untuk melakukan seleksi kambing yang
akan dibeli dan dipelihara baik sebagai bibit atau bakalan yang akan dibesarkan.
Ada cara yang dapat digunakan untukmemperkirakan usia kambing, yakni dengan
mengamati giginya. Metode ini sangat cocok untuk dipraktikan di lapangan oleh peternak.
Kambing, seperti halnya ternak ruminansia yang lain, tidak memiliki gigi seri pada
rahang atas. Gigi seri hanya ada pada rahang bawah yang berjumlah 8 buah atau 4 pasang.
Sedangkan gigi geraham pada kambing usia dewasa ada 6 buah tiap setengah rahang atau
berjumlah 24 buah gigi seluruhnya.
Anak kambing biasanya lahir dengan gigi seri susu lengkap atau 8 buah gigi.
Pergantian gigi seri tetap dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk menentukan usia
kambing dengan praktis. Setelah semua gigi susu berganti dengan gigi seri tetap, maka
penentua usia didasarkan adanya perubahan-perubahan pada gigi-geliginya itu. Namun hal
ini tentu saja memerlukan latihan tersendiri agar petani ternak menjadi terampil.
Pedoman Pergantian Gigi Seri Kambing
Usia (tahun)
1 1,5
1,5 2,0
2,5 3,0
3,0 4,0

Gigi Seri yang Berganti


Gigi seri dalam berganti
Gigi seri tengah dalam berganti
Gigi seri tengah luar berganti
Gigi seri luar berganti

REPRODUKSI
Untuk memperbaiki mutu kambing lokal dapat dilakukan melalui persilangan dengan
mengawinkan antara pejantan Ettawa atau Peranakan Ettawa (PE) dengan betina lokal
secara alami atau inseminasi buatan (IB).
KEGIATAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN

Adapun perbandingan yang baik untuk memelihara ternak kambing adalah 1:10 (1
pejantan Ettawa dapat mengawini 10 betina lokal) secara bergiliran dengan
pengaturan waktu yang tepat.
1. Siklus birahi waktunya 17 21 hari sekali dengan memperhatikan tanda-tanda
birahi.
Tanda-tanda birahi antara lain:
Ekor sering dikibas-kibaskan
Sering kencing
Vulva: abang, abuh dan anget (3A) dan kadang-kadang keluar lendir.
2. Saat birahi 1-3 hari atau 1 2 hari, saat inilah harus cepat dikawinkan.
3. Kemudian perhatikan 17 21 hari kemudian apabila tidak ada tanda-tanda
birahi, berarti betina yang dikawini positif bunting.
4. Kambing sebaiknya dikawinkan setelah umur 11 13 bulan.
5. Lamanya bunting berkisar + 5 bulan.
6. Pada umur 4-6 tahun produksi susunya terbanyak.
7. Rata-rata 2 tahun dapat beranak 3 kali.
8. Sekali beranak umumnya 2 ekor.
9. Masa kering (tidak diperah) 1,5 2 bulan.
10. Setelah anaknya berumur 2 bulan,anak dipisahkan induknya dan induknya
cepat-cepat dikawinkan lagi.
11. Pejantan dikawinkan setelah berumur 1 tahun, apabila terlalu muda hasil
keturunannya akan kurang baik.
12. Pejantan paling banyak dikawinkan 2 kali dalam seminggu untuk menjaga
kesehatannya.
MAKANAN
Kambing termasuk hewan memamah biak, makanan utamanya adalah hijauan
baik segar maupun olahan.
Adapun jenis makanan kambing adalah:
A. Hijauan

/ DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN, PERKEBUNAN & KEHUTANAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015

Hijauan yang baik untuk ternak kambing adalah yang berwarna hijau tua, sedang yang
berwarna totol-totol merah dan atau kekuning-kuningan kurang baik.
Hijauan terdiri dari: rumput, jenis padi-padian, daun kacang-kacangan serta daun-daun
yang lain.
1. Rumput dan Jenis Padi-padian
Seperti: Rumput Gajah, Kinggrass, Setaria, Benggala, Kolonjono, Jerami Padi dsb.
2. Kacang-kacangan:
Seperti: Daun Turi, Kacang Tanah, Kedelai, Petai Cina, Krotalaria (orok-orok) dsb.
3. Daun-daun lain:
Seperti: Daun Clirisidae, Nangka, Ketela Pohon, Ketela Rambat, Pisang, Pepaya dsb.
4. Makanan olahan:
Pada musim kemarau biasanya hijauan segar sulit didapatkan . Untuk
mengantisipasinya harus disediakan hijauan dalam bentuk olahan misalnya: Amoniasi
jerami, Hay, Silase dsb.
B. Konsentrat
Konsentrat dapat berbentuk konsentrat jadi buatan pabrik atau dapat berupa: bekatul,
ampas tahu, bungkil kacang tanah, ketela pohon dsb.
KLASIFIKASI MAKANAN KAMBING
Pemberian makanan ternak kambing digolongkan menjadi beberapa kelas menurut
keadaan, usia dan kebutuhan.
a. Makanan kambing pasca sapih merupakan makanan yang diberikan pada anak
kambing, sudah tidak menyusu lagi atau sudah berusia 4 8 bulan.
b. Makanan kambing muda, merupakan makanan yang diberikan pada kambing muda
menjelang dewasa yang berusia 9 12 bulan.
c. Makanan kambing induk dewasa, merupakan makanan yang diberikan pada
kambing dewasa yang siap kawin, berusia diatas 12 bulan.
d. Makanan kambing jantan/pemacek, merupakan makanan yang diberikan pada
kambing jantan dewasa yang siap dijadikan pemacek yang berusia diatas 12 bulan.

KEGIATAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN

e. Makanan kambing induk bunting, merupakan makanan yang diberikan pada


kambing dewasa yang sedang bunting yang berusia diatas 15 bulan.
f. Makanan kambing menyusui/laktasi, merupakan makanan yang diberikan
pada kambing dewasa sedang menyusui atau laktasi yang berusia diatas 20
bulan.
CARA PENYEDIAAN PAKAN
a. Pemberian hijauan untuk kambing dewasa sebanyak + 3 kg per ekor per hari
(10% dari bobot badan).
b. Konsentrat diberikan sebanyak 1 kg per ekor per hari.
c. Diberi sedikit garam.
d. Makanan konsentrat diberikan pagi hari sedangkan hijauan pada siang dan
sore hari.
e. Minuman harus tersedia setiap saat.
Jumlah Pemberian Makanan Kasar dan Makanan Konsentrat untuk Kambing
Klasifikasi Kambing
Makanan Kasar (Kg)
Konsentrat (Kg)
Cempe pasca sapih
4
0,20
Kambing muda
5
0,25
Kambing induk dewasa
8
0,25
Kambing jantan dewasa
10
0,50
Kambing induk bunting
8
0,40
Kambing induk menyusui
8
0,45
PERKANDANGAN
Fungsi kandang adalah sebagai tempat berlindung, berkembang biak dan
mempermudah penanganan ternak dalam proses produksi, pengawasan kesehatan
dan lainnya.
Kandang tidak perlu mahal, dapat dibuat dari bahan yang tersedia disekitar kita
misal: kayu bekas, potongan bambu; tetapi harus memenuhi persyaratan teknis antara
lain:
1. Kandang model panggung.

/ DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN, PERKEBUNAN & KEHUTANAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015

2.
3.
4.
5.
6.

Sinar matahari dapat masuk ke dalam kandang diwaktu pagi hari.


Ventilasi/ pergantian udara baik.
Kuat menahan angin kencang dan tidak panas
Tempat strategis aman bagi si kambing dan pemiliknya.
Kandang pejantan sebaiknya terpisah dari induk untuk menjaga keamanan induk yang
sedang bunting, dan menghindarkan bau susu dari bau pejantan.
UKURAN KANDANG
Ukuran kandang yang diperlukan adalah:
1. Pejantan umur lebih 1 tahun, luas kandang 1,2 m x 1 m/ekor
2. Betina umur lebih dari 1 tahun, luas kandang 1 m x 1 m/ekor
3. Kambing umur 7 12 bulan, luas kandang 0,75 m x 1 m/ekor
4. Kambing umur kurang dari 7 bulan, luas kandang 0.5 m x 1 m/ekor
5. Kambing induk yang menyusui, luas kandang 1 m x 1 m /ekor ditambah
0,5m x 1 m
untuk setiap anak yang disusui.
Supaya kambing tidak terkena angin kencang dan ventilasi tetap baik maka dinding
sebaiknya dibuat sebatas kepala kambing pada waktu berdiri.
Pintu dapat dibuat sekaligus sebagai tangga.
Tempat makanan harus terlindung dari sinar matahari maupun hujan dengan ukuran sbb:
Bagian dasar lebar 25 cm
Bagian atas lebar 50 cm
Tinggi tempat pakan 50 cm
Jarak dari lantai setinggi 20 cm
Lantai dapat kita pilih dari bahan yang tahan menahan air kencing seperti: bambu
yang sudah tua dengan jarak antara satu dan lainnya adalah 1 1,5 cm agar kotoran dapat
jatuh kebawah.
Kotoran yang telah tertampung didalam lobang dibawah kandang bila kena angin
maka bau tidak sedap dapat hilang terbawa angin. Setelah 3 bulan kotoran yang tertampung
dapat diambil sebagai pupuk untuk dijual atau digunakan sendiri.

KEGIATAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN

PEMELIHARAAN
Pemeliharaan Pejantan:
1. Pejantan harus dikandang tersendiri agar nafsu birahinya tetap tinggi (paling
baik untuk pemacek adalah pejantan umur 2 tahun)
2. Kambing perlu dimandikan rutin 1 minggu sekali,sedangkan pada musim
penghujan tidak perlu dimandikan. Air yang digunakan harus bersih. Gunakan
sabun dan sikat yang halus untuk menggosok bulunya agar semua kotoran
yang menempel pada tubuh kambing hilang.
3. Kambing yang dikandangkan terus-menerus biasanya mempunyai kuku yang
lebih panjang, kuku yang memanjang apabila dibiarkan tidak baik karena
dapat mengganggu ternak waktu berjalan, bila patah dapat mengakibatkan
luka dan infeksi, mengganggu pada waktu kawin pejantan merasa kesakitan

/ DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN, PERKEBUNAN & KEHUTANAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015

akibat berat badannya tertumpu pada ujung kuku. Untuk itu kuku sebaiknya dipotong
secara rutin sebelum tumbuh terlalu panjang, karena kuku terlalu lama tidak dipotong
biasanya lebih keras dan sulit untuk dipotong.
Pemeliharaan Induk:
1. Induk sangat membutuhkan perawatan yang baik terutama induk yang sedang
bunting tua.
2. Kambing yang bunting tua sebaiknya dipisahkan dari yang lain dan alas kandang
diberi jerami kering.
3. Makanan harus baik.
4. Supaya air susu banyak sebaiknya diberi konsentrat.
5. Sebelum diperah putting susu diolesi minyak kelapa, peralatan dan pemerahnya
harus bersih.
6. Waktu usia kebuntingan lebih dari 3 bulan pemerahan dihentikan utuk menjaga
kesehatan induk dan kandungannya.
Tanda-tanda induk akan beranak:
1. Puting susu apabila diperah keluar cairan putih
2. Tampak gelisah dan mengembik
3. Pada alat kelamin keluar cairan/lendir putih jernih
Perawatan Cempe
1. Anak yang baru lahir, hidung dan mulutnya dibersihkan dari lendir serta seluruh
tubuh dibersihkan dengan lap bersih dan hangat.
2. Apabila tidak dapat bernapas kita tolong dengan:
Meniup mulutnya
Pijat dada dan mengangkat tubuh bagian belakang
Pusar kita olesi dengan Yodium Tinture atau alkohol 70% agar terhindar dari
infeksi.
3. Biarkan anak menetek induknya selama 6 hari agar mendapatkan Collostrum
(mengandung zat antibody).
KEGIATAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN

4. Setelah anak berumur 1 minggu, anak dipisahkan dari induknya (bila induknya
diperah). Sebagian hasil perahan diberikan dengan menggunakan botol +
liter, sehari 3 kali dengan dihangatkan.
5. Setelah berumur 2-3 bulan dapat diberi daun-daunan segar atau rumput muda
yang segar dan kering.
6. Setelah anak kambing berumur 2 bulan harus disapih dan induk dapat
dikawinkan lagi. Supaya cepat bunting dan menghasilkan susu lagi.
PENGENDALIAN PENYAKIT
Didalam usaha beternak kambing,kesehatan harus diperhatikan karena
sangat menentukan didalam keberhasilan usaha. Sanitasi dan pencegahan terhada
penyakit merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Kandang dan lingkungan
yang bersih serta perawatan yang baik merupakan cara termudah didalam usaha
pencegahan penyakit.
Penyakit kambing yang sering dijumpai dan perlu mendapat perhatian antara
lain:
1. Penyakit Kudis (Scabies)
Tanda-tanda: Ternak kurus dan selaput lendir pucat (anemia), gatal-gatal, bulu
rontok, biasanya menyerang badan, kaki dan kepala.
Penyebab: Disebabkan oleh bakteri Sarcoptes scabei, Psoroptes communis
varovis, Choriples ovis yang dipindahkan lewat kontak langsung dengan
kambing yang terinfeksi.
Pencegahan: memandikan kambing setiap minggu, membersihkan kandang
dari kotoran setiap hari.
Pengobatan: salep asumtol 2% dalam vaselin, Neocidol 2% dalam sabun
detergen, Ivomec.
2. Penyakit Cacing

/ DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN, PERKEBUNAN & KEHUTANAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015

Tanda-tanda: Anemia (kekurangan darah), bengkak dibawah rahang atau perut


bagian bawah, kadang-kadang terjadi diarea (mencret), ternak kurus, pertumbuhan
jelek.
Penyebab: Cacing Haemonchus contortus, Ostertagia circuminta, Trichostrongylus
colubriforms dan Nematodrirus battus.
Pencegahan: Tidak menggembalakan hewan pada padang rumput terutama di
musim penghujan agar larva cacing tidak termakan oleh ternak.
Pengobatan: Valbazen, Piperazine, Panakur dsb.
3. Penyakit Mata (Pink Eye)
Tanda-tanda: Mata merah, timbul folikel dikelopak mata, disertai lendir bernanah.
Penyebab: Chlamidia psittaci,Mycoplasma conjunctivae, Moraxella bovis, Rickettsia
conjunctivae, Colestota conjunctivae, Listeria monocytogenes dan Ancholeplasma
oculi.
Pencegahan: Kontak langsung dengan ternak yang terinfeksi.
Pengobatan: Oxytetracycline, Chlortetracycline dan Tylosin.
4. Penyakit Pneumonia (Radang Paru-paru)
Tanda-tanda: Demam, hidung beringus, batuk-batuk, nafas cepat, denyut nadi naik.
Penyebab: bakteri, virus dan parasit.
Pencegahan: Kandang harus setiap hari dibersihkan.
Pengobatan: Oxytetracycline dan Tylosin.

KEGIATAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN

PASCA PANEN/PEMASARAN
Hasil panen dari usaha beternak kambing dapat dijual berupa
ternak sebagai bibit maupun ternak potong, susu maupun
kotorannya. Disamping itu dapat pula dipasarkan dalam bentuk hasil
olahan daging (sate, gule, bestik, tongseng dsb.) serta kulitnya.
Untuk mencapai hasil keuntungan yang setinggi-tingginya, maka
diperlukan kelihaian peternak untuk memasarkan hasil ternaknya.
Upayakan ternak dijual pada saat permintaan pasar meningkat,
dalam hal ini diperlukan ketrampilan peternak untuk mencari waktu
yang tepat dalam menjual ternaknya (misalnya: Hari Raya Qurban,
Idul Fitri, Hari Natal dsb).

/ DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN, PERKEBUNAN & KEHUTANAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015

Anda mungkin juga menyukai