I. PENDAHULUAN
1.1 Letak Geografis Peternakan
Praktik Kerja dilaksanakan di Perusahaan penggemukan sapi potong PT
Citra Agrobuana Semesta, Desa Sokanegara, Kecamatan Kejobong Kabupaten
Purbalingga. Desa Sokanegara terletak pada ketinggian 1000 m dari permukaan
laut, termasuk daerah perbukitan dengan batas wilayah sebelah Utara Desa
Gumiwang, sebelah Selatan Desa Penaruban, sebelah Barat Desa Lamuk dan
sebelah Timur Desa Krenceng.
Luas wilayah Desa Sokanegara adalah 536 ha. Sebagian besar wilayah
dipergunakan sebagai lahan pertanian dan bangunan rumah penduduk. Desa
Sokanegara mempunyai iklim yang relatif panas dengan temperatur sekitar 36 039oC. Jumlah penduduk Desa Sokanegara 3.118 jiwa, yang terdiri atas 1.558
laki-laki dan 1.560 perempuan. Mata pencaharian penduduk antara lain sebagai
petani, buruh atau swasta, pedagang dan pegawai negeri.
1.2 Riwayat Usaha / Sejarah Perusahaan
PT. Citra Agro Buana Semesta didirikan pada bulan Oktober 1998 sesuai
dengan akta notaris No. 1 tanggal 17 Oktober 1998, bergerak dibidang
penggemukan sapi potong. Tahun 1998 kondisi ekonomi nasional dikenal dengan
masa krisis ekonomi, sebagai peluang terbuka karena banyak sekali perusahaan
penggemukan sapi yang gulung tikar (bangkrut), maka para pendiri perusahaan
mencoba peluang yang ada, walaupun resikonya sangat besar.
kebutuhan
daging
seiring
semakin
meningkatnya
kebutuhan
masyarakat akan daging sapi. Penyediaan daging sapi bagi masyarakat khususnya
Jawa Barat, PT. Citra Agro Buana Semesta melakukan impor sapi dari negara
Australia untuk selanjutnya digemukan di feedlot yang berlokasi didesa Mekar
Asih, kecamatan Malangbong, kabupaten Garut, dan desa Sokanegara, kecamatan
Kejobong, kabupaten Purbalingga
1.3 Bidang Usaha yang Dijalankan
PT. Citra Agro Buana Semesta adalah perusahaan yang bergerak dibidang
penggemukkan sapi impor dari Australia yang memiliki tujuan selain
meningkatkan laba juga memiliki maksud memenuhi kebutuhan masyarakat yang
semakin meningkat akan daging sapi. Selain sapi dari Australia, untuk
memenuhi produk daging, perusahaan juga memeliahara sapi oleh sapi lokal.
disekitar
kandang
1.PIMPINAN
SUPRIYATNA
4.ANAK KANDANG
N
-APRI
-DIRUN
-LINA
-TOTO
-SUPRI
KANG LIM
bergelombang (4) Pintu kandang terbuat dari besi (5) Tempat pakan terbuat dari
semen dan tempat minum menggunakan baskom (6) Dinding terbuat dari batako.
Selain bangunan kandang, terdapat bangunan kantor satu unit, gudang
pakan satu unit, bak penampungan limbah satu unit, mess satu unit, dan ruang
disel satu unit, timbangan ternak berjumlah satu unit, penampung air
berjumlah satu unit, pencampur konsentrat (mixer) berjumlah satu unit.
II. METODE
2.1 Materi
Materi
yang
dipergunakan
dalam
pelaksanaan
Praktik
Kerja
adalah (1) Sapi potong yang dipelihara pada peternakan ini berasal dari pasar
pasar
setempat
yang
didatangkan
oleh
para
suplayer
yang bekerja
sama dengan pihak perusahaan. (2) Bangunan kandang berupa kandang dengan
sistem head to head, dengan panjang 40 m dan lebar 15 m. Jadi luasnya yaitu 600
m2 (3) Pakan yang dipergunakan dalam pemeliharaan di peternakan sapi potong ini
yaitu adalah pakan dengan jerami dan konsentrat (4) Obat obatan yang terdiri
dari antbiotik, vitamin, obat semprot (5) Peralatan kandang, seperti : tempat
pakan, ember, tandon penampungan air, sapu, sekop, gerobak sorong dan
sebagainya.
2.2 Cara Kerja
Cara kerja yang dilakukan saat praktik kerja yaitu mengikuti semua
kegiatan yang dilakukan secara rutin dan interview dengan para karyawan. Data
yang diperoleh dengan mengikuti kegiatan penggemukan sapi potong secara
rutin. Kegiatan rutin dimulai dari pukul 07.00-16.00 WIB setiap hari Senin sampai
Minggu dan pada pukul 11.00-13.00 WIB merupakan jam istirahat. Sehingga jam
kerja selama 7 jam. Wawancara dilakukan di sela-sela waktu kerja. Kegiatan rutin
yang dilakukan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kandang dan
kelompok gudang. Adapun kegiatan kelompok kandang dan gudang antara lain :
13.30-1345
13.45-14.30
14.30-15.30
15.30-16.00
Pemberian Minum
Lain-lain
Pemberian Minum
Pemberian Jerami
hanya untuk sapi yang baru datang dan pada pagi hari. Sapi yang lolos seleksi
selanjutnya dikelola oleh PT Citra Agrobuana Semesta, dengan perlakuan
dipuasakan selama 4 jam, dan diberi hijauan 8 kg yang diberikan 2 kali sehari di
selingi dengan konsentrat sedikit demi sedikit dengan tujuan menyesuaikan
keadaan rumen.
Gambar.2.
tempat pakan
Sapi yang baru datang diistirahatkan selama kurang lebih 8 jam diberi
pakan hijauan dan air minum secara ad libitum agar keadaan sapi stabil. Pakan
diangkut menggunakan grobak dorong menuju setiap kandang. Pemberian pakan
yang baik dan benar serta teratur akan mendorong pertambahan bobot badan
ternak. Kebutuhan nutrisi yang utama untuk sapi adalah energi, protein, air,
mineral, dan vitamin. Apabila terjadi kekurangan zat makanan maka akan
memperlambat laju pertumbuhan urat daging dan memperlambat laju penimbunan
10
bobot ternak sapi potong 300 kg dengan pertambahan bobot badan harian (PBBH)
0,75 kg, sehingga dapat dihitung bahwa pemberian konsumsi sebesar 8,46 Kg, PK
0,93 Kg, TDN 5,10 Kg, Ca 18,03 gr dan P 56,57 gr, dari hasil perhitungan
tersebut kebutuhan BK, PK, TDN dan P mengalami kelebihan, sedangkan Ca
mengalami kekurangan.
Tabel 2. Evaluasi kecukupan Nutrien Pakan Untuk Sapi Bobot 300 kg
PBBH 0,75 kg
BK(kg)
PK (kg)
TDN (kg)
Ca (gr)
P (gr)
Pemberian
8,46
0,93
5,10
18,03
56,57
Kebutuhan
7,4
0, 753
4,3
23
18
Selisih
+1,06
+0,17
+0,80
-4,96
+38,57
11
pada tempat air minum. Blakely dan David (1994) menyatakan bahwa, tubuh
hewan memerlukan air untuk mengatur suhu tubuh, membantu proses pencernaan,
mengangkut zat-zat makanan dan mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi
tubuh.
Air minum tersebut berasal dari sumber air yang tidak jauh (sumur bor)
dari
perusahaan
kemudian
dialirkan
dan
ditampung
pada
bak
penampungan namun bak penampung air tersebut tidak terawat sehingga banyak
kotoran yang masuk misalnya daun yang gugur dari pohon sekitar
kandang. Pemberian dilakukan menggunakan ember yang diisi air dari bak
penampung menggunakan selang secara bergantian setiap sapi air minum
diberikan dua kali per hari dan berselang tiga jam dari pemberian pakan yaitu
sekitar pukul 10.00 dan 15.00 WIB.
Masing masing Sapi mengkonsumsi air 18 liter/hari. Menurut Setiadi
(2001), kebutuhan minum sapi kurang lebih 20-40 liter/ekor/hari yang harus
disediakan dalam kandang.
12
13
14
datang langsung ke kandang. Pertambahan bobot badan per hari 0,75 kg. Kondisi
tersebut tidak sesuai dengan pendapat Kearl (1982) bahwa pertumbuhan bobot
yang maksimal yaitu 1 kg per hari. PBBH tersebut sesuai standar Direktorat
Jenderal Peternakan yaitu 0,75 1,00 kg per hari.
akhir PBBH
(kg)
1,5
0,6
0,7
0,5
1,0
1,125
0,94
0,75
15
diagnosa,
lingkungan
peternakan,
kebersihan
kandang
dan
Pembuatan Konsentrat
16
%
10
22
12
21,8
3
1
0,2
1,4
18,6
10
100
Kg
7.869,2
17.312,24
9.443,04
17.154,86
2.360,76
786,92
157,38
1.101,7
14.636,71
7.869,2
78.692
17
18
berupa besi, kayu, asbes dan seng serta dengan peralatan pendukung berupa slang,
skop dan ember. Jenis lantai kandang plesteran dengan kemiringan 5. Atap yang
digunakan yaitu asbes dan ada pula yang beratap seng. Kandang dengan
menggunakan atap seng memiliki kelemahan jika siang hari ruangan kandang
akan terasa panas. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugeng ( 2008 ) bahwa
pada waktu siang seng akan mengakibatkan ruangan didalam kandang sangat
panas dan sangat dingin diwaktu malam. Model atapnya yaitu gable roof.tidak
terdapat kandang karantina, tempat penampungan kotoran dan penanganan
limbah.
Fungsi kandang dalam pemeliharaan sapi adalah (1) melindungi sapi dari
hujan dan panas matahari (2) mempermudah perawatan dan pemantauan (3)
menjaga keamanan dan kesehatan sapi.
Tabel 5. Ukuran Kandang PT. Citra Agro Buana Semesta
No.
Jenis bangunan
Ukuran
Kandang
P : 40 m, l : 15 m, L : 600 m2
Tempat pakan
p : 5 m, l : 0.5 m, t : 60 m
Tempat minum
p : 4 m, l : 0.6 m, t : 0.78 m
Central allay
2.65 m
5
Kemiringan
2,0o
2
Luas setiap unit kandang 600 m terbagi menjadi empat pen dengan kapasitas
masing-masing pen berisi 22 ekor sapi atau 3.22 m2 per ekor. Hal tersebut kurang
sesuai dengan pendapat Sentosa ( 2008 ) yang mengatakan bahwa ukuran luas
19
kandang yang digunakan untuk satu ekor sapi agar pertumbuhannya maksimal
yaitu lebih dari 2 m2.
Lantai yang digunakan terbuat dari semen yang tahan injakan tetapi tidak
terlalu keras, bahan tersebut memiliki keunggulan diantarannya yaitu kokoh, awet
dan tidak kasar. Kemiringan lantai berkisar antara 5 0 agar aliran limbah kotoran
sapi mudah dibersihkan dan dapat dialirkan ke tempat penampungan feses. Lantai
kandang dibuat miring dengan saluran memanjang di tengah kandang sebagai
saluran pembuangan limbah. Hal tersebut tidak sesuai dengan pendapat Siregar
(2000) bahwa kemiringan lantai kandang yaitu 20 .
3.3.2
20
4.1 Kesimpulan
1. Kegiatan usaha penggemukan di PT. Citra Agro Buana Semesta saat di
kandang meliputi pemberian pakan konsentrat, pemberian jerami, air
minum dan membersihkan kandang. Sedangkan di gudang pakan
meliputi pengangkutan bahan pakan.
2. PT. Citra Agro Buana Semesta merupakan PT yang bergerak di bidang
penggemukan dengan jenis sapi yang ada adalah sapi lokal dan
brahman cross ( BX ).
3. Penanganan kesehatan ternak di PT. Citra Agro Buana Semesta belum
cukup baik di karenakan tidak adanya dokter hewan, namun memiliki
kandang karantina.
4. Rata rata sapi awal yang masuk di PT. Citra Agro Buana Semesta
adalah 339 kg lama penggemukan 3 6 bulan dengan PBBH sebesar
0,75.
5. Rata rata pemberian pakan konsentrat 8 kg, dan jerami 2 kg.
4.2 Saran
1. Manajemen pemeliharaan sapi potong, perlu ditingkatkan agar lebih baik
lagi terutama dalam bidang penanganan kesehatan dan pakan.
2. Kebersihan sumber air minum dan bak penampung harus diperhatikan
karena air merupakan kebutuhan hidup sapi yang pting setelah pakan.
3. Manajemen perkandangan dan kebersihan harus lebih diperhatikan agar
sapi yang dipelihara tidak ada yang terjangkit penyakit ataupun mati
mendadak.
4. Segera dilakukan perbaikan kandang agar dalam proses manajemen
pemeliharaan sapi bisa lebih maksimal.
21
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. . 2008. Penggemukan Sapi Potong. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Anggorodi. 1984. Ilmu Makanan Ternak. PT. Gramedia. Jakarta.
Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum.PT. Gramedia. Jakarta
Blakely, J dan D. H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University
Press : Yogyakarta.
22
23
LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran 1. Komposisi konsentrat
Bahan pakan
Berat (kg)
kg/ek/hr
Dedak
50
10
0,8
Onggok
110
22
1,76
60
12
0,96
Bungkil kopra
109
21,8
1,744
15
0,24
Garam
0,08
24
Premix
0,2
0,016
Kalsium karbonat
1,4
0,112
Gaplek
93
18,6
1,488
Polard
50
10
0,8
Jumlah
500
100
TDN
PK
SK
Ca
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
Jerami Padi*
86
2,41
53
0,10
1,0
Bungkil Kopra
88,6
78,7
21,3
14,20
0,17
0,62
90,3
79,0
16,8
22,60
0,56
0,84
93
75
45
13
0,2
1,18
Dedak *
91
3,54
13
20
1,68
1,9
Onggok
79,8
78,3
19
8,9
1,05
0,8
Gaplek
79,5
78,5
2,6
5,67
0,17
0,09
Nama bahan
P
(%)
25
Pollard
88,5
69,2
18,5
9,78
0,23
1,10
Premix jadi
0,85
1,50
Kalsium Karbonat *
99
0,14
Garam
0,42
0,05
2.
3.
4.
5.
Jerami 2 kg
BK
= 86 %
X 2,00 kg
TDN = 2,4 % X 1,82 kg
PK
=4%
X 1,82 kg
Ca
= 0,10 % X 1,82 kg
P
= 1,0 %
X 1,82 kg
Dedak 0,8 kg
BK
= 91 %
X 0,8 kg
TDN = 3,54 % X 0,728 kg
PK
= 13 %
X 0,728 kg
Ca
= 1,68 % X 0,728 kg
P
= 1,9 %
X 0,728 kg
Gaplek 1,488 kg
BK
= 79,5 % X 1,488 kg
TDN = 78,5 % X 1,183 kg
PK
= 2,6 % X 1,183 kg
Ca
= 0,17 % X 1,183 kg
P
= 0,9 % X 1,183 kg
Pollard 0,8 kg
BK
= 88,50 % X 0,8 kg
TDN = 69,20 % X 0,708 kg
PK
= 18,50 % X 0,708 kg
Ca
= 0,23 % X 0,708 kg
P
= 1,10 % X 0,708 kg
Bungkil Kelapa Sawit 0,96kg
BK
= 90,30 % X 0,96 kg
TDN = 79,00 % X 0,8669 kg
PK
= 16,80 % X 0,8669 kg
= 1,72 kg
= 0,043862 kg
= 0,0728 kg
= 0,00182 kg
= 0,0182 kg
= 0,728 kg
= 0,0258 kg
= 0,0946kg
= 0,0122304 kg
= 0,013832 kg
= 1,183 kg
= 0,9286 kg
= 0,03076 kg
= 0,002111 kg
= 0,010647 kg
= 0,708 kg
= 0,4899 kg
= 0,1309 kg
= 0,0016284 kg
= 0,007788 kg
= 0,8669 kg
= 0,6848kg
= 0,1456kg
26
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Ca
= 0,56 % X 0,8669 kg = 0,004856kg
P
= 0,84 % X 0,8669 kg = 0,007282kg
Bungkil Kopra 1,744kg
BK = 88,60 % X 1,744 kg = 1,5452 kg
TDN = 78,70 % X 1,5452 kg = 1,2162 kg
PK = 21,30 % X 1,5452 kg = 0,3291kg
Ca
= 0,17 % X 1,5452 kg = 0,0026268 kg
P
= 0,62 % X 1,5452 kg = 0,00958 kg
Onggok 1,76 kg
BK
= 79,8 % X 1,76 kg
= 1,4045 kg
TDN = 78,3 % X 1,4045 kg = 1,0997 kg
PK
= 19 % X 1,4045 kg = 0,0267 kg
Bungkil Biji Kapas 0,24kg
BK
= 93,00 % X 0,24 kg
= 0,2232 kg
TDN = 75,00 % X 0,2232 kg = 0,1674 kg
PK
= 45 %
X 0,2232 kg = 0,10044 kg
Ca
= 0,2 % X 0,2232 kg = 0,004464 kg
P
= 1,18 % X 0,2232 kg = 0,00263376 kg
Premik 0,016kg
Ca
= 0,85 % X 0,016 kg = 0,000136 kg
P
= 1,50 % X 0,016 kg = 0,00024 kg
Garam 0,08kg
Ca
= 0,42 % X 0,08kg
= 0,000336 kg
P
= 0,05 % X 0,08 kg
= 0,000004 kg
Kalsium karbonat 0,0112 kg
BK
= 99%
X 0,0112 kg
= 0,011088 kg
P
= 0,14 % X 0,011088 kg = 0,0000155232 kg
27
Lampiran 4. Pemberian Pakan Harian Per Ekor Sapi dengan BH 300Kg dan
PBBH 0,75 kg
Bahan pakan
BK
TDN
PK
Ca
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Gaplek
1,183
0,9286
0,0308
0,002111
0,010647
Bungkil
0,8669
0,6848
0,1456
0,004856
0,007282
1,2162
0,3291
0,0026268
0,00958
0,1674
0,1004
0,004464
0,002633
Polard
0,708
0,4899
0,1309
0,0016284
0,007788
Dedak
0,7016
0,4763
0,0912
0,00006
0,00009
Premix
0,000136
0,00024
Garam
0,000336
0,000004
Onggok
1,4045
1,0997
0,0267
Kalsium
0,0112
0,0000155
Jerami
1,82
0,0439
0,0728
0,00182
0,0182
Pemberian
8,4636
5,1069
0,9309
0,0180372
0,0565722
Kebutuhan
7,4
4,3
0,753
23
18
Selisih
+1,0636
+0,8069
+0,1779
-4,9628
+38,5722
kelapa sawit
karbonat
28
Berat Badan
PBBH
BK
PK
TDN
Ca
(kg)
(kg)
(kg)
(g)
(kg)
(g)
(g)
250
0,75
1,00
1,00
6,4
6,6
6,6
693
753
782
3,8
4,6
4,6
21
23
30
17
18
20
300
0,75
1,00
1,00
7,4
7,5
7,6
753
819
847
4,3
5,0
5,3
23
28
30
18
19
21
350
0,75
1,00
1,00
0,75
1,00
1,00
8,3
8,5
8,5
9,1
9,3
9,4
806
874
899
875
913
942
4,8
5,6
5,9
5,4
6,2
6,6
25
30
31
26
31
32
18
21
23
21
24
25
400
29
= 480 m2
= 350kg
Kapasitas kandang
= 48 ekor
480/ (350/140 x K)
K
= 48