Anda di halaman 1dari 4

BUDIDAYA CARA TERNAK KELINCI

Beternak kelinci memiliki beberapa keunggulan yaitu daging kelinci yang dihasilkan
berkualitas tinggi dengan kadar lemak rendah, perkembangbiakannya cepat, hasil
sampingnya (kulit, bulu) dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain, pemeliharaannya
cukup mudah, tidak membutuhkan lahan yang luas, biaya produksi relatif murah, bisa
memanfaatkan pakan hijauan dari sisa dapur atau hasil samping produk pertanian.

Meskipun demikian mudah, beternak kelinci tetap memerlukan perencanaan yang


matang agar hasil yang didapatkan juga bisa lebih maksimal. Beberapa perencanaan
yang perlu diperhatikan seperti pengetahuan dasar tentang hewan kelinci dan cara
merawatnya, pembuatan kandang dan penyediaan semua perlengkapannya,
perencanaan produksi, pemilihan bibit yang unggul, manajemen beternak serta
pemasaran pascapanen.

Pembuatan Kandang Kelinci


Kandang sebagai tempat perkembangbiakan
kelinci harus di simpan pada suhu 15-20
derajat celcius (idealnya 21) dengan sirkulasi
udara yang lancar dan terkena sinar matahari
pagi. Ukuran kandang disesuaikan dengan
skala usaha, iklim, ukuran ternak kelinci dan
kemudahaan dalam pengelolaan.
Idealnya kandang berukuran 200 x 70 x 70 cm
sudah cukup untuk menampung 12 ekor
kelinci betina atau 10 ekor kelinci pejantan.

Pakan Kelinci
Pakan diberikan 2 kali sehari, setiap pagi dan sore hari. Pagi hari diberi makanan
penguat berupa butiran pelet khusus untuk kelinci, dan pada sore hari diberi pakan
hijauan (rumput atau sayuran).
Pakan yang bisa diberikan pada ternak kelinci :

 Makanan pokok terdiri dari macam-macam rumputan dan sayuran, diberikan


dalam keadaan layu (tidak berair).
 Makanan penguat terdiri dari pelet khusus untuk kelinci.

Rumputan yang tidak boleh diberikan untuk pakan kelinci : alang-alang, jelantir, rumput
embun, dan dedaunan yang berbulu kasar.

Pemilihan Bibit Kelinci


Sebelum memilih bibit kelinci, kita harus menentukan terlebih dahulu jenis usaha apa
yang akan dijalankan. Seperti yang kita ketahui, kelinci ternakan terdiri dari beragam
ras dan setiap ras memiliki ciri khas tersendiri.

Setelah jenis usaha ditentukan, pilih bibit kelinci yang


sesuai. Bibit kelinci dipilih seekor demi seekor dengan
teliti untuk memastikan bibit kelinci tersebut bagus
untuk dibudidayakan.
Bibit kelinci yang berkualitas akan mampu
menghasilkan banyak anakan. Pilih bibit yang masih
muda dan masih produktif.
Umur Induk Betina dan Pejantan Siap Kawin
Kelinci betina sudah mencapai umur dewasa dan siap kawin dalam waktu 5 – 6 bulan.
Sedangkan kelinci jantan setelah berumur 6 – 8 bulan sudah dapat digunakan sebagai
pejantan.

Tanda Kelinci Betina Sudah Birahi


Ciri-ciri kelinci betina sudah birahi dan siap kawin diantaranya yaitu, dagu digosok–
gosokkan pada bagian kandang, air kencingnya keruh, sikapnya gelisah, nafsu makan
bekurang, kemaluannya bengkak dan berwarna merah tegas.

Cara Mengawinkan Kelinci


Waktu yang baik untuk mengawinkan kelinci yaitu
pada waktu pagi hari maupun sore hari, biasanya
pada waktu tersebut kelinci sedang dalam keadaan
subur.

Cara mengawinkannya dengan memasukkan


kelinci pejantan ke dalam kandang betina, tunggu
sampai terjadi perkawinan 2 kali, setelah itu
pejantan dikembalikan ke kandang semula.
www.youtube.com
Kebuntingan bisa diketahui setelah 12-14 hari dari perkawinan dengan cara meraba
perut kelinci betina, jika terasa ada bola-bola kecil berati terjadi kebuntingan.
Lamanya bunting umumnya satu bulan, ada kalanya lebih atau kurang 1–2 hari. Pada
masa kebuntingan, kelinci jangan diganggu atau dipindah–pindah kandang.
Kelinci yang bunting harus diberi makanan yang lebih dari biasanya. Lima hari sebelum
melahirkan sediakan peti berukuran 60 x 30 x 15 cm, dan beri alas berupa rumput
kering atau guntingan kertas koran.
Biasanya kelahiran terjadi pada waktu malam hari dengan jumlah anak 3-10 ekor,
idealnya 6 ekor sesuai dengan jumlah putting kelinci betina.

Penyakit Pada Kelinci


Beberapa penyakit yang biasa menyerang pada kelinci diantaranya yaitu,
1. Kudis (scabies) – Disebabkan oleh kutu Sarcoptis scabiei yang menimbulkan
gatal-gatal di kepala, kaki, hidung, bahkan bisa menjalar ke seluruh tubuh.
Pencegahannya adalah dengan meningkatkan kebersihan kandang.
Pengobatan dengan disuntik IVOMEX atau obat yang
mengandung ivermextin dengan dosis 1 ml/ 20 kg berat tubuh.
2. Perut kembung – Perut bengkak ini disebabkan karena salah makan atau
masuk angin. Pengobatannya dengan menggunakan minyak adas 1 bag dan
minyak kelapa 4 bag, dioleskan atau diminumkan.
3. Mencert – Disebabkan oleh makanan yang kotor dan busuk. Pencegahannya
dengan menggunakan pakan buatan yang ada kandungan anti biotik alami
(arang aktif). Pengobatannya dengan diberi air kaldu sesudah 30 menit, diberi
trisulpa dengan dosis ½ tablet atau disuntik antibiotik.
4. Pilek – Disebabkan karena bakteri atau virus, kandang yang kotor dan kurang
mendapat sinar matahari. Pengobatannya hidung yang penuh ingus disemprot
dengan larutan antiseptik lalu diobati dengan antiobiotik.
5. Kokkidiosis – Disebabkan oleh kuman parasit yang menyerang usus atau
hati kelinci. Gejalanya seperti kurang nafsu makan, badan kurus dan lemes.
Pengobatannya dengan obat yang mengandung Sulfa.
6. Pasteurellosis – Disebabkan oleh kuman Pasteurella multicida yang
menyerang sistem pencernaan. Pencegahannya dengan menjaga kebersihan
kandang.
7. Makan Bulu – Kelinci yang kekurangan gizi cenderung akan memakan
bulunya sendiri dan bulu temannya. Pastikan anda selalu memberi pakan
yang bergizi.
8. Cacingan (pinworm) – Disebabkan karena ada cacing kecil yang hidup di
usus. Cacingnya bisa masuk karena terbawa makanan. Cara pengobatannya
dengan memberi obat cacing secara teratur.
9. Favus – Disebabkan oleh jamur yang menginfeksi kulit kelinci. Pengobatan
dengan mencuci bagian kulit yang infeksi lalu diberikan salep belerang (scabid
cream).
10. Kanker Telinga – Disebabkan oleh adanya kutu di permukaan kulit telinga
sebelah dalam. Cirinya kelinci sering menggosok-gosokkan daun telinganya.
Bisa diobati dengan menggunakan obat oles pembasmi kutu yang dioleskan
pada bagian telinga yang terinsfeksi.
11. Radang Paru (pneumonia) – Disebabkan oleh kuman Pasteurella multocida.
Pengobatan dengan menggunakan Sulfa Strong, Penicilin yang disuntikkan.
12. Sembelit – Disebabkan karena pakan yang diberikan kekurangan air.
Pengobatannya dengan memberi kelinci air minum dan pakan hijauan segar
yang masih mengandung air.
13. Radang Mata – Biasanya disebabkan karena infeksi akibat terkena benda
tajam, terkena denu, asap, kotoran, dan kekurangan vitamin A.
Pengobatannya dengan menggunakan obat tetes yang mengandung antibiotik
seperti salep Chloramphenicol
14. Kaki Bengkok – Disebabkan karena kelinci kekurangan vitamin D terutama
pada masa pertumbuhannya. Pastikan anda memberi pakan yang
mengandung asupan gizi protein yang cukup.
15. Kanibal – Kurangnya pakan dan air minum selain bisa menyebabkan penyakit
makan bulu, parahnya bisa membuat kelinci menjadi kanibal. Mereka
memakan daging antar sesamanya sampai akhirnya ada yang mati.
Pencegahannya dengan memberi asupan pakan yang teratur dan bergizi.
16. Enteritis Kompleks – Penyakit pencernaan yang disebabkan karena salah
makanan atau pakannya sudah terkontaminasi. Pencegahan dengan selalu
memberikan pakan yang bersih dan diganti secara teratur. Pengobatannya
dengan memberi air minum yang sudah dicampur dengan antibiotic.
17. Young Doe Syndrome – Biasa terjadi pada kelinci betina yang sedang
menyusui diakibatkan oleh mastitis dan menyebabkan pembengakakan pada
puting susu. Cara pengobatannya dengan mengisolasi dan mensuntikkan
Penicilin, Oxylin, atau Sulfa Strong.

Cara paling efektif untuk mencegah timbulnya beragam penyakit pada kelinci yaitu
dengan merawat kelinci dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar kandang termasuk
kebersihan sangkar, tempat minum dan tempat pakan.
Hal penting yang perlu diperhatikan sebagai tindakan preventif terhadap penyakit
diantaranya :
1. Timbulnya penyakit bisa diminimalisir dengan senantiasa menjaga sanitasi
kandang.
2. Kandang jangan terlalu padat di isi kelinci.
3. Selalu gunakan pakan yang bersih, bergizi dan berkualitas tinggi.
4. Kandang harus punya sirkulasi udara yang baik.
5. Ada sinar matahari yang masuk ke dalam kandang.
6. Peralatan kandang harus dalam selalu dalam keadaan kering dan bersih.
7. Kalau tidak ada keperluan, jangan terlalu sering memegangi kelinci ternak,
pakan, air minum dan peralatan kandang.

Anda mungkin juga menyukai