Anda di halaman 1dari 3

Menetapkan Tujuan Ternak Kelinci

Sebagai seorang peternak, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan
tujuan dalam beternak kelinci. Hal ini akan memberikan pengaruh pada manajemen dan juga
hasil pemeliharaan yang dilakukan.

Pada dasarnya, kelinci itu sendiri dibagi menjadi dua, kelinci hias dan kelinci pedaging.
Kelinci yang banyak diternak adalah kelinci yang bisa dimanfaatkan daging, kulit, dan juga
bulunya.

Perbedaan antar kelinci pedaging dan kelinci hias pun belum bisa dipastikan. Dalam
praktiknya di lapangan, banyak ras kelinci yang pada mulanya diperlakukan sebagai kelinci
hias, justru dimanfaatkan sebagai kelinci pedaging karena bobotnya yang sangat besar,
perkembangan yang lebih cepat, dan perkembangbiakannya yang tinggi.

Cara Ternak Kelinci Pedaging


1. Memilih Jenis Kelinci yang Tepat

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tidak semua jenis kelinci bisa Anda ternak
sebagai kelinci pedaging. Beberapa ciri-ciri kelinci yang bisa Anda gunakan sebagai kelinci
pedaging adalah kelinci yang memang mempunyai badan besar dan juga lebih mudah untuk
dikembangbiakkan.

Terdapat dua jenis kelinci yang bisa Anda jadikan ternak kelinci pedaging, yaitu:

 New Zealand White

Kelinci ini mempunyai warna bulu putih albino dan memiliki berat hingga 5 kg. Saat
dikembangbiakkan, kelinci ini mampu melahirkan 10 sampai 12 anak kelinci setiap kali
melahirkan.

 Flemish Giant

Kelinci ini mempunyai warna bulu yang lebih bervariasi, tubuh yang lebih panjang dan juga
telinga yang lebih lebar. Berat kelinci ini mampu mencapai 10 kg, untuk itu tidak heran bila
jenis kelinci ini sangat cocok untuk dijadikan kelinci pedaging. Tapi, jenis kelinci ini masih
sangat jarang ditemui di Indonesia.

2. Memilih Indukan Kelinci Pedaging

Harga jual dari setiap kelinci yang sudah kita jelaskan diatas sangat bervariasi. Bila tujuan
Anda adalah kelinci hias, maka Anda harus bisa memilih kelinci dengan bulu yang panjang.
Sebaliknya, bila tujuan Anda adalah untuk berternak dan diambil dagingnya, maka Anda
harus memilih jenis kelinci yang memiliki bulu pendek.

Beberapa kriteria yang harus Anda perhatikan dalam memilih kelinci pedaging adalah aktif,
tidak gugup, memiliki mata yang bersih, sehat, terawat, tidak kusam dan mempunyai fertilitas
yang tinggi.
3. Menyiapkan Kandang untuk Budidaya Kelinci

Umumnya, ada dua jenis kandang kelinci yang bisa digunakan, yakni kandang terbuka dan
juga kandang tertutup. Kandang sistem terbuka adalah kandang dengan hamparan lahan yang
dikelilingi dengan pagar bebas agar para kelinci bisa berkeliaran di dalam kandang tersebut.

Sistem perkandangan selanjutnya yang bisa digunakan adalah kandang tertutup. Kandang ini diberi
suatu pembatas, mulai dari lantai, dinding, hingga bagian atapnya. Kandang ini akan lebih cocok
untuk usaha ternak kelinci yang lebih insentif.

4. Pakan Kelinci yang Tepat

Kelinci adalah salah satu hewan nokturnal yang lebih aktif bergerak di malam hari. Sehingga,
Anda harus memberikan porsi makan yang lebih banyak di malam hari. Kelinci akan
mengonsumsi makanannya sedikit demi sedikit, tapi sering. Untuk itu, ada baiknya bila Anda
memberi makan sedikit tapi sering dan tidak terlalu banyak.

Hal ini dilakukan agar makanan tersebut tidak terbuang dan tercecer berantakan serta
menumbuhkan banyak bakteri. Selain itu, Anda juga harus mengetahui beberapa jenis pakan
kelinci yang baik untuk diberikan pada kelinci Anda.

Cara Mengembangbiakan Kelinci Pedaging


Tingkat produktivitas kelinci ternak bisa diperhatikan dari tingkat kelahiran kelinci itu
sendiri. Kelinci adalah salah satu hewan mamalia yang bereproduksi dengan cara melahirkan
anak. Kelinci akan mulai memasuki masa pubertas dan siap kawin di umur 6 hingga 12
bulan, tergantung jenis rasnya. Beberapa tanda birahi pada kelinci betina adalah sebagai
berikut:

 Gelisah, gerakannya selalu mencari pejantan


 Sering menggosok dagu pada benda di sekelilingnya atau pada kelinci lain
 Vulva kelinci berwarna lebih merah dan basah.

Ada dua cara yang umum digunakan dalam mengawinkan kelinci, yakni secara berpasangan
dan kelompok. Cara perkawinan berkelompok dilakukan dengan cara memasukkan sejumlah
betina dan pejantan di dalam satu kandang.

Satu pejantan mampu mengawini 5 hingga 10 betina. Sedangkan cara perkawinan secara
berpasangan dilakukan dengan cara memasukkan satu betina dan satu pejantan di dalam satu
kandang. Selama masa perkawinan berlangsung, perhatikanlah apakah mereka melakukan
perkawinan atau tidak. Jika tidak, kemungkinan mereka tidak cocok, dan Anda harus
mengganti dengan pejantan lainnya.

Selanjutnya, dalam masa menyusui umumnya akan berlangsung selama 8 minggu. Sedangkan
dalam melakukan ternak kelinci, masa menyusui bisa berlangsung selama 15 hingga 20 hari.
Setelahnya, anak kelinci harus diberi makan sayuran sambil tetap disusui. Anak kelinci baru
bisa disapih saat berusia 8 minggu.

Perawatan Anak Kelinci


Merawat anak kelinci pedaging sebenarnya tidak jauh berbeda dengan merawat anak kelinci
peliharaan. Caranya adalah dengan memastikan kandang selalu hangat dan juga bersih.
Berikanlah makanan yang bergizi, seperti wortel dan sayuran yang sudah dihancurkan.
Berikan juga sedikit nutrisi agar perkembangannya tumbuh lebih cepat.

Proses Panen
Kelinci baru bisa dipanen saat sudah berumur 3 hingga 4 bulan. Umumnya, harga jual hewan
ini adalah 80 ribu rupiah per ekor.

Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang cara ternak kelinci yang baik. Cara ternak kelinci
di atas bisa Anda jadikan referensi dan masih bisa Anda modifikasi lagi dengan
menyesuaikan jumlah dan ras kelinci yang Anda ternak.

Setelahnya, Anda harus bisa memasarkan hasil ternak kelinci secara baik. Caranya bisa
memasarkannya di pasar atau di beberapa tempat makan yang menyediakan menu makan
daging kelinci.

Anda mungkin juga menyukai