Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PRAKARYA

BUDIDAYA/TERNAK KELINCI HIAS

OLEH ;

DESI NURHIKMAH
LIA APRIYANTI
NASYWA KHAIRIYAH
SYIFA NURFAIRUZ ADARA

KELAS VIII 3

MADRASAH TsANAWIYAH NEGERI 2


BOGOR
BUDIDAYA/TERNAK KELINCI HIAS

Jenis kelinci budidaya


Terdapat tiga fokus utama dalam ternak kelinci, yakni berorientasi pada daging, kulit dan
bulu. Jenis-jenis kelinci pun memiliki keunggulan berbeda-beda, ada yang unggul di
pertumbuhan daging, kualitas kulit dan produksi bulu atau woll. Di Indonesia, ternak kelinci
masih didominasi oleh kelinci pedaging. Hal ini karena industri kulit dan woll kelinci belum
berkembang luas.
Ada baiknya kita mengenal jenis-jenis kelinci agar bisa disesuaikan dengan orientasi ternak
kita, apakah mau fokus pada daging, kulit atau bulu. Kementerian Pertanian mengeluarkan
panduan untuk para peternak kelinci agar memelihara kelinci sesuai peruntukannya. Berikut
jenis-jenisnya:
Pedaging: Flemish Giant dan New Zealand White
Kulit: Rex dan Satin
Bulu atau woll: Angora
Menyiapkan kandang
Secara umum terdapat dua tipe kandang yakni, sistem terbuka dan tertutup. Kandang sistem
terbuka berupa hamparan lahan yang sekelilingnya diberi pagar. Kelinci dibiarkan bebas
berkeliaran dalam area tersebut. Dalam area kandang disediakan naungan untuk berteduh dan
tempat istirahat. Kandang terbuka ini sudah menjadi tipikal usaha ternak kelinci tradisional di
Indonesia. Dengan sistem seperti ini pemeliharaan relatif lebih mudah. Apalagi kalau
hamparannya luas, kelinci dibiarkan mencari makan sendiri jadi kalau sekali-kali telat dalam
memberi pakan tidak perlu khawatir. Kelemahan sistem ini memerlukan lahan yang luas.
Hanya layak dilakukan di pedesaan dimana ketersediaan lahan cukup besar.
Kandang tertutup merupakan kandang yang dibatasi lantai, dinding dan atap. Kandang jenis
ini cocok untuk usaha ternak intensif. Budidaya kelinci dengan sistem kandang tertutup
memerlukan dua tipe kandang, yaitu tipe postal dan tipe baterai. Kandang tipe postal adalah
kandang untuk menempatkan beberapa ekor kelinci sekaligus. Digunakan sebagai kandang
perkembangbiakkan dan merawat anak-anak kelinci. Sedangkan kandang tipe baterai adalah
kandang yang dirancang untuk mewadahi satu ekor kelinci per kandang, biasanya berbentuk
rak bersusun. Cocok digunakan untuk pembesaran. Untuk mengetahui lebih jauh tentang
sistem perkandangan kelinci, silahkan lihat tipe-tipe kandang kelinci.
Memilih indukan

Memilih bibit atau calon indukan harus benar-benar diperhatikan. Karena bibit berperan besar
menentukan tingkat keberhasilan ternak kelinci. Indukan kelinci menentukan produktivitas
dan kualitas hasil budidaya. Berikut ini beberapa kiat untuk memilih bibit ternak kelinci
potong:
Cari kelinci yang memiliki riwayat kesehatan yang baik. Keturunan dari kelinci-
kelinci yang menghasilkan banyak anak dalam sekali kelahiran.
Bobot tubuh indukan kelinci betina minimal 4-5 kg, jantan 3-5 kg.
Memiliki pinggul yang bulat penuh.
Punggung tidak cekung.
Mata cerah, tidak terlihat lesu dan ngantuk.
Bulu bersih, terutama di sekitar kelamin.
Memberi pakan

Di alam bebas kelinci hanya mengkonsumsi hijauan. Untuk usaha ternak, kita bisa
memberikan hijauan, konsentrat, ditambah dengan vitamin. Hijauan yang disenangi kelinci
antara lain limbah sayuran, seperti sawi, wortel, lobak dan daun singkong. Juga jenis rumput-
rumputan dan daun-daunan dari tanaman kacang tanah, jagung dan pepaya. Selengkapnya
bisa dilihat dalam jenis-jenis makanan kelinci.
Sedangkan konsentrat biasanya berupa pelet buatan pabrik. Pemberian pelet dilakukan untuk
memudahkan dan membuat praktis pemberian pakan. Pelet biasanya sudah memiliki
kandungan nutrisi lengkap. Biaya pembelian pelet memang cukup mahal, namun ketersediaan
dan kontinuitasnya lebih terjamin. Hal ini sangat diperlukan untuk usaha ternak kelinci secara
intensif.
Pemberian hiijauan dimulai sejak kelinci berumur 2 minggu sedikit demi sedikit. Jenis hijaun
yang diberikan sebaiknya dilayukan terlebih dahulu untuk mencegah kembung pada anak
kelinci, yang bisa mengakibatkan kematian. Anak kelinci biasanya disapih setelah berumur 8
minggu.
Total kebutuhan pakan untuk kelinci mencapai 4-5% dari bobot tubuhnya per hari. Kelinci
muda hingga 4 bulan membutuhkan hijauan 20% dari total pakannya. Kelinci lebih dari 4
bulan membutuhkan 60% hijauan dari total pakannya. Sebaiknya pisahkan waktu pemberian
pakan konsentrat dengan hijauan. Misalnya, konsentrat diberikan pada pagi hari sekitar jam
10.00, hijauan bisa diberikan pada pukul 13.00-18.00.
Mengawinkan kelinci
Salah satu parameter untuk melihat produktivitas ternak kelinci adalah dengan melihat
tingkat kelahiran. Kelinci bereproduksi dengan melahirkan anak. Kelinci memasuki tahap
dewasa dan siap dikawinkan pada umur 6-12 bulan, tergantung pada jenis rasnya. Secara
alamiah, kelinci betina yang siap melahirkan anak akan menujukkan tanda-tanda berahi
sebagai berikut:
Terlihat gelisah, perilakunya selalu mencari-cari pejantan.
Suka menggosok-gosokkan dagunya pada benda-benda di sekitarnya atau kelinci lain.
Vulva berwarna kemerahan dan basah.
Mengawinkan kelinci bisa dengan dua cara, yaitu secara berkelompok atau berpasangan.
Perkawinan berkelompok dilakukan dengan cara memasukkan sejumlah betina dan pejantan
dalam satu area. Satu pejantan bisa mengawini 5-10 betina.
Sedangkan cara berpasangan dilakukan dengan memasukkan satu betina dan satu jantan
dalam satu kandang. Selama masa perkawinan, amati apakah terjadi perkawinan atau tidak.
Bila tidak, kemungkinan tidak cocok. Ganti pejantan dengan yang lain.
Berikut ini hal-hal umum yang perlu diketahui dalam mengawinkan kelinci:
Kelinci siap untuk dikawinkan setelah berumur 6-12 bulan, tergantung jenis ras.
Masa berahi kelinci berlangsung selama 11-15 hari.
Dari masa berahi satu ke masa berahi selanjutnya berlangsung selama 2 minggu.
Masa kehamilan berlangsung 28-35 hari, tergantung jenis ras.
Secara alami masa menyusui kelinci bisa berlangsung selama 8 minggu. Dalam usaha
ternak kelinci masa menyusui eksklusif dilakukan selama 15-20 hari. Setelah itu anak
kelinci diberi hijauan agar belajar makan sambil tetap menyusui, jangan disapih. Anak
kelinci bisa disapih setelah 8 minggu.
Kelinci betina bisa dibuahi lagi (subur kembali) setelah 2 minggu terhitung sejak
melahirkan.
Dalam satu tahun, kelinci bisa mengalami hingga 5 kali kehamilan.
Jumlah anak dalam satu kali kelahiran 4-12 ekor, tergantung jenis ras.
Masa produktivitas biasanya berlangsung 1-3 tahun. Bila kurang atau lebih dari itu
biasanya jumlah dan kualitas anakan menurun.
Panen ternak kelinci
Tidak ada patokan pada umur berapa ternak kelinci bisa dipanen. Pasar kelinci saat ini tidak
semasif jenis daging lain seperti unggas, sapi atau kambing. Kelinci biasanya dijual
anakannya sebagai peliharaan. Untuk menjual anakan sebaiknya diatas 2 bulan, setelah masa
penyusuan. Karena kelinci yang terlalu muda dikhawatirkan tidak akan bertahan terpisah dari
induknya.
Sedangkan untuk pedaging, biasanya dipanen setelah kelinci berusia 3,5 bulan atau
mempunyai bobot 2-3 kg. Lama waktu penggemukan untuk mencapai bobot tersebut
berlangsung sekitar 2-3 bulan. Bila dijual lebih lama lagi, biasanya sudah tidak ekonomis
karena kelinci membutuhkan pakan yang lebih banyak. Apabila kita ingin menjual bibit atau
calon indukan, biasanya dipelihara hingga kelinci berumur 10-12 bulan. Harga bibit tidak lagi
diperhitungkan per kg, tapi dilihat keunggulan keturunan dan kesehatannya.
TUGAS PRAKARYA

BUDIDAYA KELINCI ANGGORA

OLEH ;

SALMA KAHLILA JUNAEDI

KELAS IX 9

MADRASAH TsANAWIYAH NEGERI 2


BOGOR
BUDIDAYA KELINCI ANGGORA
Memiliki hewan peliharan memang mampu menenangkan jiwa manusia. Dari memelihara
hewan peliharaan manusia dapat belajar banyak hal. Bahkan lebih dari itu, banyak orang
yang telah memperoleh penghasilan dari hasil memelihara hewan peliharaan. Akan
tetapi memelihara hewan yang dijadikan bisnis berbeda dengan memelihara hewan peliharaan
biasa. Memelihara binatang dalam jumlah besar tentunya membutuhkan pengananan yang
lebih intensif. Kandang yang besar dan nyaman harus mampu disediakan. Agar budidaya
hewan peliharaan mampu menghasilkan keuntungan, jenis binatang yang akan dibudidayakan
juga harus ditentukan dengan matang. Salah satu binatang yang kini banyak diminati adalah
kelinci. Kelinci memang binatang yang lucu. Bahkan tidak hanya dapat diperlihara sebagai
binatang hias, daging kelinci juga dapat dikonsumsi. Namun jika berbicara mengenai kelinci
hias, kelinci Anggora adalah jawabannya.

Kondisi Kandang Ideal

Agar kelinci dapat tumbuh dengan sehat, lokasi kandang memiliki andil yang sangat besar
dan merupakan bagian penting dalam cara ternak kelinci. Tempat ideal untuk memelihara
kelinci adalah tempat yang tenang, jauh dari polusi, jauh dari predator dan juga jauh dari
pemukiman penduduk. Selain itu ukuran kandang juga harus diperhatikan. Ukuran kandang
akan menentukan kualitas kelinci yang dibudidayakan. Ukuran kandang yang paling ideal
tentunya yang cukup lapang dan memberi ruang gerak yang cukup bagi kelinci. Kelinci yang
sehat biasanya akan sangat aktif. Jika keaktifan tersebut tidak difasilitasi dengan kandang
yang cukup besar, maka kelinci anggoradapat stress. Untuk meminimalisir hal tersebut
sebenarnya bisa dilakukan dengan memilih bibit yang tidak mudah nervous. Jadi sebelum
mulai beternak kelinci angora, peternak juga harus memilih bibit yang unggul terlebih
dahulu.

Jenis Kandang untuk Budidaya Kelinci

Lokasi, ukuran kandang, suhu kandang hingga pola pakan merupakan point utama dalam cara
budidaya kelinci. Hal tersebut sangat mempengaruhi pertumbuhan kelinci. Akan tetapi untuk
memberikan tempat tinggal yang ideal, peternak kelinci juga harus mengetahui jenis kandang
kelinci. Saat ini ada tiga jenis kandang kelinci, diantaranya adalah kandang system postal,
kandang system ranch dan kandang battery. Untuk kandang system postal, jenis kandang ini
tidak menyertakan tempat pengumbaran. Jenis kandang ini sangat cocok untuk kelinci yang
masih muda. Sedangkan untuk kandang system ranch, kandang ini telah dilengkapi dengan
halaman pengumbaran. Hasil yang didapat dengan kandang jenis ini memang termasuk baik.
Akan tetapi untuk membuat kandang ini tentunya dibutuhkan ruang yang lebih besar. Sistem
kandang yang terakhir adalah kandang system battery. Kandang jenis ini bentuknya mirip
dengan sangkar berderet dengan konstruksi berjajar. Jika berbicara mengenai efisiensi cara
beternak, kandang jenis ini memang lebih baik.

Pola Pakan Kelinci Angora

Dalam teknik beternak kelinci, jenis makanan juga harus diperhatikan. Jenis makanan yang
paling baik untuk kelinci angora adalah dedaunan yang masih hijau. Rumput lapangan,
kangkung dan sayuran dapat menjadi pilihan yang tepat. Akan tetapi untuk tips dalam
memberi makanan, sebaiknya berikan makanan tersebut dalam keadaan layu. Makanan yang
diberikan hendaknya jangan dicuci terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar kadar air dari
makanan yang diberikan tidak tinggi. Makanan lain yang juga disukai kelinci angora adalah
ubi jalar, akan tetapi usahakan untuk memberikan makanan yang beragam agar kelinci tidak
mudah bosan.

Perbedaan Penanganan Kelinci Angora dengan Kelinci


Potong

Meski secara umum perawatan kelinci hias mirip dengan kelinci pedaging, ada beberapa
perbedaan yang cukup mendasar. Kelinci hias sebenarnya membutuhkan kandang dengan
suhu udara yang lebih dingin. Mengenai pola pakan tidak berbeda jauh dengan kelinci
lainnya. Hanya saja pada jenis kelinci ini porsi makan yang diberikan lebih sedikit dan
diusahakan untuk tidak mengandung banyak air. Kecantikan kelinci hias tentunya terletak
pada bulunya. Akan tetapi bulu kelinci angora sebenarnya termasuk mudah rontok. Untuk itu
jangan terlalu sering memandikan kelinci hias. Ukuran kandang untuk kelinci hias minimal
50 x 50 cm. Namun jika kelinci anggora sudah siap untuk beranak, maka peternak harus
menyediakan kandang yang lebih besar.
Persiapan Kelahiran Kelinci Anggora

Hal yang juga krusial dalam memlihara kelinci angora terjadi pada saat kelinci akan beranak.
Dalam teknik budidaya kelinci angora, peternak harus segera mempersiapkan kandang yang
lebih besar. Pastikan untuk menyediaan rerumputan kering agar pada saat persiapan kelahiran
kelinci merasa lebih hangat. Saat kelinci selesai beranak, pastikan untuk memberikan
perawatan ekstra kepada anak kelinci. Peternak harus memastikan anak kelinci tidak terlalu
sering terkena tanah yang lembab atau becek. Hal ini dilakukan agar anak kelinci tidak
terserang penyakit gatal.
TUGAS PRAKARYA

BUDIDAYA KELINCI HIAS

OLEH ;

M SYAHRIL

KELAS IX 7

MADRASAH TsANAWIYAH NEGERI 2


BOGOR
Budidaya Kelinci Hias | Cara Ternak Kelinci

Bagi mereka yang gemar memelihara binatang, mereka pasti juga akan menyukai kelinci.
Kelinci memang merupakan makhluk mungil yang lucu. Akan tetapi dibalik itu semua
ternyata kelinci mampu memberikan manfaat yang sangat besar. Selain dapat
dijadikan kelinci hias, daging beberapa jenis kelinci juga dapat dikonsumsi oleh manusia.
Namun bagi mereka yang lebih suka menikmati kecantikan kelinci, kelinci angora adalah
jenis kelinci yang paling tepat untuk dipelihara. Dengan semakin meningkatnya popularitas
kelinci, maka banyak orang yang ingin memelihara kelinci. Ini adalah kesempatan besar bagi
para pengusaha untuk membudidayakan kelinci. Akan tetapi sebelum memulai budidaya
kelinci, tentunya mengetahui cara memelihara kelinci menjadi satu hal wajib yang harus
diketahui.

Memilih Jenis Kelinci yang Tepat

Untuk budidaya kelinci hias, bulu adalah pertimbangan utama. Kelinci dengan bulu yang
cantik tentunya memiliki nilai keindahan yang lebih tinggi. Ada banyak kelinci yang bisa
dijadikan sebagai kelinci hias. Beberapa diantaranya adalah kelinci lion. Selain itu juga ada
jenis kelinci nederland drawft. Berbeda dengan kelinci potong, memilih kelinci hias tidak
terlalu fokus pada bobot kelinci. Jadi selama memiliki bobot yang normal dan bulu yang
indah, kelinci tersebut layak dijadikan pilihan dalam membudidayakan kelinci hias.

Kondisi Kandang yang Ideal

Dalam cara budidaya kelinci hias, kandang memiliki peranan yang cukup penting. Kandang
yang nyaman akan membuat kelinci merasa lebih nyaman dan tumbuh dengan sehat.
Karakteristik kandang yang baik untuk kelinci hias adalah cukup luas, jauh dari keramaian,
dekat dengan sumber air dan jauh dari polusi. Namun lokasi yang ideal tidaklah cukup.
Kandang yang dipilih juga harus sesuai dengan jenis kelinci yang dibudidayakan. Sebenarnya
ada beberapa jenis kandang yang biasa digunakan untuk membudidayakan kelinci. Beberapa
diantaranya adalah kandang system postal, kandang system ranch dan kandang battery. Akan
tetapi untuk kasus kelinci hias, kandang system ranch adalah jenis yang dianjurkan
dalam teknik budidaya kelinci ini.
Makanan yang Tepat untuk Kelinci Hias

Secara pola makan, semua jenis kelinci termasuk jenis fuzzy lop memiliki pola yang sama.
Dalam sehari, kelinci perlu makan sebanyak 3 kali. Yang membedakan antara kelinci hias
dengan kelinci potong terletak pada porsi makanannya. Pada teknik beternak kelinci hias,
porsi makanannya lebih sedikit. Makanan yang diberikan juga dianjurkan tidak mengandung
banyak air. Dan agar kelinci tidak mudah bosan, usahakan untuk memberikan makanan yang
beragam.

Perawatan Kelinci Hias

Kelebihan dari kelinci hias adalah bulunya yang cantik. Untuk menjaga agar bulunya tidak
mudah rontok, jangan terlalu sering memandikan kelinci tersebut. Untuk ukuran kandang,
kelinci jenis ini juga termasuk membutuhkan ruang yang cukup besar. Saat akan melahirkan
kelinci hias atau lebih spesifiknya kelinci angora membutuhkan ruang yang lebih besar lagi.
Pada saat akan melahirkan, pastikan untuk menyediakan rumput kering agar kelinci tersebut
merasa hangat. Sebagai salah satu tips agar anak kelinci tidak mudah terkena penyakit gatal,
sebaiknya jauhkan anak kelinci dari tanah yang lembab. Saat usia anak kelinci sudah cukup
layak, sebaiknya pisahkan kelinci dari kelinci dewasa lainnya.

Satu hal yang harus diketahui dalam cara beternak kelinci hias adalah suhu kandang yang
ideal. Pada kelinci hias, suhu kandangnya harus lebih dingin dari kandang kelinci biasa.
Selain itu, penanganan kelinci hias juga harus lebih hati-hati. Disamping menjaga kesehatan
kelinci hias, peternak juga harus menjaganya agar tidak mudah stress dan menjaga sirkulasi
udara di dalam kandang.

Anda mungkin juga menyukai