Anda di halaman 1dari 2

Teks Laporan Hasil Observasi Hewan Kelinci

Judul
Mengenal Kelinci Pedaging Di Jawa
Pendahuluan
Kelinci merupakan binatang yang termasuk dalam kategori mamalia, yakni
binatang yang beranak dan menyusui anaknya. Mula-mula sebelum menjadi
binatang ternak, kelinci ini adalah hewan liar yang terdapat di daerah Afrika dan
Eropa. Kelinci mulai tersebar ke berbagai wilayah lain ketika bangsa Eropa mulai
menjelajah ke berbagai penjuru dunia dan melakukan kolonialisasi. Bersamaan
dengan kolonialisasi bangsa eropa khususnya di daerah Asia, kelinci juga mulai
dibawa ke negri-negri jajahan untuk dikembang biakkan. Pulau Jawa termasuk
salah satu pulau yang mendapatkan kelinci dari negri Belanda.
Kata kelinci itu sendiri berasal dari bahasa Belanda, konijntje, yang berarti anak
kelinci. Lidah orang indonesia mengucapkan kata itu sebagai kelinci dan sejak
itulah binatang yang sering digambarkan sebagai pemakan wortel tersebut
dikenal namanya sebagai kelinci. Dari perkembangannya, kelinci telah memiliki
banyak jenis dari perkawinan silang dan rekayasa genetik. Namun di Jawa pada
umumnya, ada dua jenis kelinci yang umum diperdagangkan, yakni kelinci hias
dan kelinci pedaging. Kelinci hias memiliki ukuran tubuh yang tak terlalu besar
dengan bulu lebih panjang dan berwarna-warni sementara kelinci pedaging
berukuran jauh lebih besar dan umumnya berbulu putih atau berbulu coklat
keabu-abuan.
Isi
Karakteristik Kelinci Pedaging
Rata-rata hewan kelinci bisa hidup sampai 5 hingga 10 tahun lamanya,
bergantung cara perawatannya.Masa produktif hewan ini adalah ketika berumur
1-3 tahun. Pada usia ini kelinci mampu menghasilkan banyak anak, yakni 6-8
ekor kelinci dan bahkan bisa mencapai 10 ekor meski hal ini jarang terjadi.Yang
menguntungkan dari kelinci adalah masa buntingnya yang pendek layaknya
tikus, yakni 30-35 hari. Bayi kelinci akan menyusui induknya hingga berumur 6-8
minggu dan kelinci dianggap telah dewasa ketika mulai berusia 6 bulan. Pada
usia tersebut kelinci sudah bisa dikawinkan meski hasilnya tak akan sebagus
ketika kelinci tersebut mulai menginjak usia 1 tahun. Karena masa buntingnya
yang pendek, kelinci bisa 4-5 kali bunting dalam satu tahun.
Induk kelinci sebaiknya dikawinkan lagi ketika 2-3 minggu setelah menyapih
anak-anaknya karena kelinci membutuhkan asupan gizi yang baik setelah
menyapih untuk mengembalikan produktifitasnya serta kualitas hidupnya.
Makanan Kelinci
Umumnya kelinci merupakan pemakan tanaman/herbivora, namun jika
dibiasakan kelinci bisa menjadi hewan omnivora atau pemakan segala. Peternak
kelinci biasanya memberi makan kelinci dengan tanaman sisa panen seperti
pohon kacang tanah, daun wortel, sisa sayuran, rerumputan, dan buah-buahan.
Selain itu juga tersedia makanan instan seperti pelet kelinci. Ekstrimnya, kelinci
bisa makan makanan sisa dari manusia atau bahkan makan pelet ikan atau
pakan ayam.
Sebagai binatang pengerat, kelinci sangat menyukai umbi-umbian seperti wortel,
ubi, singkong dan sesekali makanan seperti ini harus diberikan untuk kelinci
agar mulut dan giginya tetap sehat.

Kandang Kelinci
Kandang kelinci sebaiknya dibuat dari jeruji kawat dengan jarak antar kawat
yang rapat dan dengan kaki yang jauh dari permukaan tanah, minimal 50 cm.
Hal ini bertujuan agar kelinci tidak bisa menggerogoti kandang dan kelinci
terhindar dari serangan tikus. Jika jarak antar kawat terutama pada bagian alas
terlalu renggang/lebar, hal ini akan menciderai kaki kelinci dan sangat tidak
efisien ketika kelinci mulai melahirkan.
Meski demikian, kelinci juga bisa dipelihara di kandang yang terbuat dari kayu
atau bambu layaknya kandang ayam. Tentu saja tingkat keamanan dan
keawetannya jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kandang yang
berbahan kawat.
Biasanya kandang kelinci ini dibuat bertingkat untuk efisiensi ruang dan untuk
menghindari jatuhnya kotoran dari kandang atas ke kandang bawah, maka di
sela-selanya diberikan alas berupa seng yang ditata sedemikian rupa agar
kotoran mudah dibersihkan.

Harga Kelinci
Harga kelinci pedaging sangat bervariasi dan harga tertinggi adalah untuk
sepasang kelinci pedaging yang masih dalam keadaan hidup. Harga terendah
dari kelinci pedaging ini berkisar sekitar 50 ribuan rupiah saja, sementara itu
harga rata-rata mencapai 70-80 ribu rupiah per ekor dan harga sepasang kelinci
indukan berkisar antara 200-250 ribu rupiah.

Kesimpulan
Kelinci merupakan salah satu hewan ternak yang menguntungkan jika dilihat dari
produktivitasnya untuk beranak pinak. Binatang ini sangat gampang dipelihara dan
jarang terserang penyakit asalkan selalu terjaga kebersihannya.
Jika dilihat dari segi ekonominya, harga kelinci masih menjadi peluang usaha yang
menguntungkan mengingat biaya perawatan dan produksi kelinci tidaklah mahal.

Anda mungkin juga menyukai